Dalam investasi pasar modal, para investor umumnya menggunakan salah satu dari dua pendekatan sebelum memutuskan untuk membeli saham. Pendekatan tersebut yaitu growth stock dan value stock. Growth stock adalah jenis saham yang memiliki harga pasar lebih tinggi daripada nilai perusahaan itu sendiri.
Sementara itu, value stock merupakan jenis saham yang diperdagangkan di pasar modal dengan harga yang relatif lebih rendah. Harga yang rendah ini tercermin pada aset, pendapatan, dividen, dan arus kas perusahaan.
Untuk kamu investor pemula, penting memahami kedua jenis pendekatan ini, terutama untuk mendapatkan profit. Kalau begitu, mari mengenal lebih lanjut mengenai growth stock dalam dunia investasi. Simak terus penjelasan di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Growth Stock?
Growth stock termasuk strategi untuk berinvestasi pada saham-saham yang pertumbuhannya di atas rata-rata industri. Ini terjadi karena adanya prospek pertumbuhan besar yang akan memberikan imbal hasil yang tinggi kepada investor dalam jangka panjang.
Perusahaan dengan saham growth stock umumnya diperdagangkan dengan nilai yang cukup tinggi, lantaran cenderung naik dan labanya tumbuh dengan cepat. Apalagi perusahaan tersebut bergerak dalam industri yang sedang trend, punya layanan inovatif yang unik, dan memaksimalkan penggunaan teknologi.
Biasanya, perusahaan dengan growth stock tidak membayar dividen kepada investor. Salah satu alasannya, karena perusahaan menginvestasikan laba yang diperoleh untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dalam jangka pendek.
Bagaimana cara mengidentifikasi perusahaan yang masuk ke dalam kategori growth stock? Mengingat perusahaan yang memiliki jenis saham growth stock dapat menjamin pertumbuhan jangka panjang hingga memiliki kapitalisasi besar. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut cara identifikasi saham growth stock perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Saham Gorengan dan Seperti Apa Ciri-Cirinya?
4 Cara Identifikasi Growth Stock
Penting untuk kamu bisa mengidentifikasi dan menganalisis pertumbuhan dan perkembangan growth stock pada perusahaan. Tujuannya supaya kamu mendapatkan imbal hasil seperti yang diharapkan. Berikut ini cara identifikasi growth stock yang harus kamu pahami.
1. Memiliki Rasio Price-to-Earnings (P/E)
Biasanya, perusahaan dengan kategori growth stock memiliki rasio price-to-earnings yang tinggi. Dalam hal ini, para investor lebih mengharapkan peningkatan capital gain pada masa mendatang dibandingkan pembagian dividen.
2. Tidak Membagi Dividen atau Membagi Dividen Jumlah Rendah
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perusahaan kategori growth stock lebih fokus pada peningkatan laba. Oleh karena itu, perusahaan tidak akan membagi dividen atau membagi dividen dalam jumlah yang sangat rendah, karena keuntungan akan dimasukan untuk kebutuhan ekspansi bisnis.
Baca juga: 5 Kelebihan Online Trading Dibandingkan Manual Trading
3. Memiliki Keunggulan Kompetitif
Dibandingkan dengan perusahaan yang lain, perusahaan dengan kategori growth stock memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi daripada perusahaan kompetitor, meskipun masih dalam satu industri yang sama. Keunggulan inilah yang menjadi faktor utama dalam perkembangan perusahaan.
4. Fokus Terhadap Investor Loyal
Perusahaan dengan kategori growth stock umumnya akan lebih fokus pada investor yang memiliki sikap loyal yang tinggi terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini dilakukan demi menjamin perkembangan bisnis dalam waktu yang cepat.
Contoh Growth Stock
Secara global, contoh saham growth stock berasal dari perusahaan yang disebut raksasa teknologi seperti Netflix, Amazon, dan Tesla. Perusahaan ini memiliki prospek yang menjanjikan dan kinerjanya sangat bagus.
Perusahaan growth stock berdasarkan S&P 500 index kategori e-commerce ada Amazon, Shopify, Alibaba, JD.com, dan Mercadolibre. Untuk kategori periklanan digital terdiri dari Facebook/Meta dan Google/Alphabet. Sementara itu, kategori pembayaran digital terdiri dari Square dan PayPal. Untuk industri komputasi awan/ cloud computing terdiri dari Amazon dan Alibaba.
Sementara itu, berdasarkan evaluasi Bursa Efek Indonesia pada tahun 2021, beberapa perusahaan yang masuk ke dalam kategori growth stock yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Serpong Damai (BSDE), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan masih banyak lagi.
Baca juga: Mari Belajar Valuasi Saham Di Sini!
4 Perbedaan Growth Stock vs Value Stock
Pada umumnya growth stock dan value stock memiliki kriteria yang berbeda, sehingga kamu perlu mempertimbangkan keduanya ketika hendak melakukan investasi. Kenali terlebih dahulu perbedaan antara growth stock dan value stock di bawah ini.
1. P/E Ratio atau Rasio-to-Earnings
Rasio price-to-earnings merupakan jenis rasio yang digunakan untuk melakukan analisis fundamental finansial perusahaan sebagai bahan pertimbangan. Umumnya, growth stock memiliki nilai ratio price-to-earnings yang lebih tinggi daripada harga pasar. Sedangkan value stock memiliki nilai ratio-to-earnings yang lebih rendah daripada pasar atau bernilai sama. Nilai ini menunjukkan histori pendapatan yang baik untuk para investor.
2. Harga Saham
Growth stock adalah kategori pasar modal yang diperdagangkan dengan nilai yang tinggi. Oleh karena itu, jenis saham growth stock diyakini memiliki potensi yang tinggi untuk melakukan ekspansi bisnis atau mencapai perkembangan lebih cepat pada waktu mendatang.
Untuk value stock sendiri termasuk kategori pasar modal yang diperdagangkan dengan harga yang cenderung rendah. Bahkan, nilai dari jenis saham ini diyakini lebih kecil daripada nilai kinerja perusahaan itu sendiri.
Baca juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
3. Pembagian Dividen
Perusahaan kategori growth stock tidak atau jarang membagi dividen kepada para investor. Sekali pun perusahaan membaginya, kamu akan mendapatkan dividen dengan nominal yang rendah. Alasanya, karena perusahaan kategori growth stock akan memutar keuntungan untuk keperluan ekspansi bisnis.
Di sisi lain, perusahaan kategori value stock rajin membagi dividen kepada investornya dalam nominal yang besar. Hal ini yang membuat investor percaya dan bersedia untuk berinvestasi atau menanamkan modal pada perusahaan tersebut.
4. Potensi Munculnya Risiko
Growth stock dianggap memiliki risiko investasi yang tinggi lantara memiliki beragam unsur ketidakpastian. Sementara itu, value stock dinilai memiliki risiko rendah karena termasuk ke dalam jenis saham yang diperdagangkan dalam nilai yang rendah juga.
Keuntungan Investasi dengan Growth Stock
Salah satu keuntungan berinvestasi dengan pendekatan growth stock adalah mendapatkan nilai price-to-earnings yang cukup tinggi. Mengingat perusahaan lebih fokus untuk melakukan ekspansi bisnis dan mempercepat pertumbuhan perusahaan dalam jangka pendek. Jadi, pemilik saham pun akan mendapatkan peningkatan profit.
Nah, kamu bisa memulai berinvestasi di aplikasi HSB, salah satu broker pertama di Indonesia yang menyediakan fasilitas CITRA untuk para investor. Sistem ini menyediakan transparansi transaksi dengan menyediakan fungsi pengecekan untuk semua transaksi yang terdaftar di Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).
Adanya fasilitas CITRA ini membuat transaksi kamu makin aman dan transparan. Bahkan, kamu bisa mengecek transaksi secara online dalam 24 jam. Sudah siap trading dengan pendekatan growth stock? Unduh aplikasi HSB dan registrasikan akun trading sekarang juga dan buka akun live untuk mulai investasi. Rasakan berinvestasi dengan aman dan transparan bersama kami!***