Demand pull inflation adalah salah satu jenis inflasi yang terjadi akibat meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa melebihi pasokan yang tersedia di pasar. Hal ini menyebabkan naiknya harga barang dan jasa sehingga menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apalagi, inflasi juga dapat berpengaruh pada investasi pada pasar uang dan juga memengaruhi nilai bunga tabungan. Dalam artikel ini, HSB akan membahas secara detail tentang demand pull inflation, faktor penyebab terjadinya inflasi tersebut, dan tips untuk menghadapinya. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Demand Pull Inflation?
Demand pull inflation adalah jenis inflasi yang disebabkan oleh permintaan yang melebihi pasokan barang dan jasa dalam perekonomian. Ketika permintaan meningkat, dan pasokan tidak mampu mengimbangi, harga barang dan jasa menjadi naik.
Jenis inflasi yang satu ini umumnya terjadi ketika konsumen memiliki lebih banyak uang dan daya beli yang lebih tinggi, sehingga permintaan akan barang dan jasa meningkat. Kondisi ini sering terjadi pada saat ekonomi sedang berkembang dengan pesat.
Saat demand pull inflation sedang terjadi, kamu akan melihat harga barang dan jasa meningkat bahkan hingga berkali-kali lipat dan kemudian memengaruhi jumlah pengeluaran pokok masyarakat serta biaya hidupnya.
Dampak lebih parahnya, apabila demand pull inflation tidak diperhatikan, maka inflasi dapat merusak perekonomian, meningkatkan pengangguran, dan merusak daya saing ekonomi. Nantinya, kondisi ini juga akan memengaruhi mata uang sebab semakin lama nilainya akan semakin tergerus.
Faktor Penyebab Terjadinya Demand Pull Inflation
Tentunya, inflasi tidak terjadi begitu saja. Melainkan ada beberapa faktor yang memengaruhinya dan menyebabkan adanya ketidakseimbangan permintaan dan ketersediaan barang. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya demand pull inflation dan sebaiknya kamu ketahui:
1. Adanya Inflasi Aset
Ketika harga aset seperti tanah atau saham meningkat, maka sumber daya uang yang tersedia di masyarakat akan meningkat. Hal ini akan memicu permintaan akan barang dan jasa karena masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk berbelanja. Akibatnya, permintaan akan barang dan jasa meningkat. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan terjadinya demand pull inflation.
2. Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat
Pertumbuhan ekonomi yang cepat bisa menjadi penyebab terjadinya demand pull inflation. Ketika perekonomian tumbuh dengan pesat, maka daya beli masyarakat akan meningkat, sehingga permintaan akan barang dan jasa meningkat. Namun, sementara itu pasokan barang dan jasa belum mampu mengimbangi permintaan sehingga terjadilah inflasi.
3. Ekspektasi Bisnis yang Membaik
Para pengusaha biasanya memperkirakan bahwa permintaan akan meningkat, perusahaan akan menaikkan harga produk yang dijual untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dalam waktu dekat. Hal ini akan memicu permintaan barang dan jasa yang lebih tinggi lagi.
4. Jumlah Belanja Negara
Jumlah belanja negara yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya demand pull inflation. Hal ini terjadi ketika pemerintah mengeluarkan banyak uang untuk membiayai program-program atau proyek pembangunan yang besar.
Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, permintaan terhadap barang dan jasa juga akan meningkat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan pengeluaran dan belanja negaranya agar inflasi dapat dihindari.
5. Peningkatan Pasokan Uang
Peningkatan pasokan uang terjadi ketika bank sentral mencetak lebih banyak uang dan meminjamkan uang kepada masyarakat, maka permintaan akan barang dan jasa meningkat. Namun, sementara itu pasokan barang dan jasa belum mampu mengimbangi permintaan yang dibutuhkan.
4 Tips Menghadapi Demand Pull Inflation
Dalam mendirikan sebuah bisnis, kamu tentu perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk juga dengan persiapan untuk menghadapi inflasi. Pasalnya, di Indonesia sendiri, inflasi tidak hanya terjadi cukup sering. Adapun tips untuk menghadapi demand pull inflation antara lain:
1. Menetapkan Kebijakan Inflasi
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan untuk mengendalikan inflasi, khususnya demand pull inflation. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah menaikkan suku bunga untuk memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Hal ini akan menurunkan permintaan akan barang dan jasa sehingga harga barang dan jasa dapat kembali pada pergerakan yang stabil. Selain itu, pemerintah juga dapat mengurangi belanja negara dan menaikkan pajak untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan.
2. Fokuskan Pada Produktivitas dan Efisiensi
Untuk menghadapi demand pull inflation, pengusaha harus fokus pada produktivitas dan efisiensi serta berusaha sebisa mungkin untuk meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga dapat memenuhi permintaan yang meningkat dari waktu ke waktu.
Namun, agar tak berdampak pada biaya produksi yang dibutuhkan, kamu juga harus memperhatikan efisiensi dalam produksi untuk memperkecil biaya produksi. Hal ini dapat membantu menjaga harga barang dan jasa tetap pada harga normal.
3. Perhatikan Arus Kas
Perusahaan harus memperhatikan arus kasnya dengan cermat. Perlu diketahui bahwa arus kas yang baik dapat membantu perusahaan mengatasi inflasi dengan lebih baik. Saat bisnis berjalan, kamu harus berusaha untuk mengelola kas dengan efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan kegiatan operasional dengan stabil dan tidak terganggu oleh inflasi.
4. Tetap Miliki Tabungan di Luar Investasi
Untuk menghadapi demand pull inflation, individu juga harus mempertahankan tabungan di luar investasi. Hal ini dapat membantu individu mengatasi inflasi dengan lebih baik. Ketika harga barang dan jasa meningkat, maka nilai uang yang dimiliki individu cenderung menurun. Memiliki tabungan di luar investasi dapat mempertahankan nilai uang yang dimiliki.
Secara keseluruhan, demand pull inflation dapat menjadi masalah serius bagi perekonomian suatu negara. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan harga barang dan jasa meningkat drastis dan menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara masyarakat, pengusaha, dan pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.
Dalam menghadapi demand pull inflation, diperlukan langkah-langkah yang tepat dan konsisten dari seluruh pihak terkait. Pemerintah harus dapat menetapkan kebijakan yang tepat, sementara pengusaha harus fokus pada produktivitas dan efisiensi, serta masyarakat harus bijak dalam mengelola keuangan mereka.
Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat perlu berkontribusi dalam menghadapi demand pull inflation dan menjaga stabilitas ekonomi negara.
Demand pull inflation nyatanya membawa berdampak negatif pada kestabilan ekonomi suatu negara, termasuk pada industri perdagangan. Fluktuasi harga yang tinggi dan tidak terkendali dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. Jadi, untuk meminimalisir risiko kerugian akibat inflasi, kamu dapat mencoba buka akun demo dan trading yang aman bersama HSB.
Mengapa HSB menjadi platform terbaik dan paling tepat untuk trading? Jawabannya tentu karena HSB aman, telah teregulasi BAPPEBTI, tepercaya, dan dilengkapi dengan teknologi canggih yang mampu memberikan kemudahan bagi setiap trader untuk menganalisis grafik. Itu sebabnya, kamu memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan.
Jadi, tak ada yang perlu diragukan lagi. Download HSB dan pelajari banyak hal melalui program edukasi trading dari trader ahli dan berpengalaman sekarang juga untuk mengenal berbagai cara mencapai keuntungan maksimal.***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Sangat Penting Untuk Sabar dan Konsisten dalam Trading
Pentingnya Disiplin dalam Trading Disiplin adalah faktor krusial dalam trading yang tidak boleh diabaikan. Keberhasilanmu sebagai trader sangat ber...
- Jangan Tergesa-gesa dalam Trading! Tenang dan Kuasai!
Mengapa Trading Tergesa-Gesa Dapat Membahayakan Portofolio Anda? 1. Pengambilan Keputusan Emosional Trading tergesa-gesa cenderung dipicu oleh e...
Ternyata Ini Dampak Resesi AS Terhadap Ekonomi IndonesiaApa itu Resesi? Resesi adalah kondisi ekonomi yang ditandai oleh penurunan yang signifikan dalam kegiatan ekonomi secara luas, termasuk penurunan d...
- Daftar Broker Forex Terbaik Di Indonesia Yang Resmi BAPPEBTI
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di pasar forex, pastikan kamu memilih broker forex terbaik di Indonesia yang resmi terdaftar di BAPPEBTI. Mem...
Cara Jitu Mengatur Keuangan dengan Metode 50 30 20Apakah kamu termasuk yang merasa kesulitan untuk membagikan pendapatan untuk berbagai kebutuhan dengan bijak? Kalau begitu, kamu bisa menggunakan m...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil