Apa itu Volatilitas? Jenis dan Faktornya

Apa itu volatilitas

Sebagai trader handal, kamu tentu tidak akan melakukan trading secara sembarangan tanpa adanya edukasi terlebih dahulu. Karena instrumen investasi mulai dari forex, saham, logam mulia, dan energi memiliki berbagai kebijakan yang perlu diperhatikan oleh para trader.

Selain itu, saat melakukan trading tentunya ingin mendapatkan hasil yang maksimal bukan? Jika iya, Sobat Trader wajib memahami istilah-istilah yang digunakan dalam trading salah satunya yaitu volatilitas.

Apa itu Volatilitas?

Sebelum kita beranjak lebih jauh melakukan trading, Sobat Trader perlu mengetahui istilah volatilitas yang banyak digunakan dalam keuangan. Volatilitas adalah perubahan ukuran statistik suatu harga dalam suatu periode tertentu. Istilah ini akan sering kamu temui jika melakukan trading pada instrumen saham atau mata uang asing (forex/valas).

Di sisi lain, konsep volatilitas saham adalah kisaran besaran jarak antara naik turunnya harga saham atau mata uang asing selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu trader dapat memanfaatkan volatilitas untuk melihat bagaimana harga pasar meroket atau melonjak turun.

Volatilitas dikenal juga sebagai sentimen pasar. Dengan kata lain, ketika sebuah instrumen  menunjukkan volatilitas yang tinggi, maka harga pasar dapat mengalami kenaikan atau penuruan  lebih cepat.

Hal ini memperlebar kesenjangan antara harga terendah dan tertinggi selama periode waktu tertentu sehingga seringkali mengakibatkan kerugian bagi para trader. Instrumen  dengan harga stabil memiliki volatilitas yang rendah. Namun, trader tidak perlu khawatir karena volatilitas ini pun menawarkan peluang untuk menghasilkan keuntungan.

Volatilitas dan Naik-turun Pasar

Apa itu Volatilitas?

Banyak trader memilih strategi jangka panjang atau biasanya disebut buy and hold. Strategi ini memungkinkan kamu untuk melakukan hold dengan jangka waktu yang lama dan membayar dividen seiring pertumbuhan pasar.

Strategi ini didasarkan pada harga yang berfluktuasi atau volatilitas dengan membawa keuntungan jangka panjang sehingga memberikan kesempatan kepada trader untuk melakukan buy ketika harga rendah.

5 Jenis  Volatilitas

1. Volatilitas Harga

Volatilitas ini beroperasi dengan mengubah supply dan demand yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu musim, cuaca dan emosi. Jenis volatilitas ini harus kamu perhatikan agar bisa menganalisa pergerakan pasar dengan tepat.

2. Volatilitas Historis

Jenis volatilitas historis mengacu pada jumlah volatilitas harga instrumen selama setahun terakhir sehingga harga yang berfluktuasi dengan cepat dapat dinilai memiliki volatilitas yang tinggi.

3. Volatilitas Saham

Volatilitas ekuitas adalah jenis volatilitas yang dihasilkan dari pengukuran beta. Jika beta saham kurang dari 1,0, maka sulit untuk mengalami perubahan harga. Dengan kata lain, jika beta saham di atas 1,0, maka perubahan harga tidak stabil.Beta saham adalah indikator untuk mengukur besar sensitivitas suatu saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4. Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar merupakan perubahan harga pasar dalam sektor apapun termasuk komoditas, valuta asing, dan pasar saham. Volatilitas pasar mengikuti perubahan harga yang terjadi, sehingga kamu harus bisa menganalisa kapan harga saham akan mengalami kenaikan maupun penurunan.

5. Volatilitas Tersirat

Volatilitas tersirat atau implied volatility adalah suatu gambaran seberapa besar volatilitas dari suatu saham yang akan datang. Acuan yang digunakan trader untuk memprediksi tingkat volatilitas tersirat berdasarkan dari tingkat supply dan demand.

4 Faktor Terjadi Volatilitas

Berikut 4 faktor yang menyebabkan volatilitas saat melakukan trading:

1. Faktor Ekonomi dan Politik

Volatilitas berhubungan erat dengan ekonomi dan politik. Melakukan trading harus mengikuti undang-undang, perjanjian, hingga kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah agar trading berjalan sesuai dengan kondisi ekonomi dan politik.

Melakukan trading tidak lepas dari inflasi, laporan keuangan, dan tinggi rendahnya pergerakan harga. Ditambah lagi, melakukan trading harus mengikuti perubahan suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah serta faktor politik dan pengaruhnya di berbagai aspek.

2. Kinerja Perusahaan

Penyebab terjadinya volatilitas yang kedua memiliki pengaruh pada kinerja perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan mengalami kinerja yang baik seperti laporan keuangan yang terus meningkat, pelayanan bagus, produk yang berkualitas, tak menutup kemungkinan permintaan saham perusahaan tersebut akan melonjak yang berdampak pada peningkatan nilai saham.

3. Informasi Merger

Kamu pasti sering mendengar kata merger. Istilah ini sering digunakan dalam merger perusahaan. Contohnya antara lain merger Indosat dan Tri Indonesia, akuisisi Ranch Market Manager oleh Blibli, Tokopedia dan Gojek. Informasi merger perusahaan dapat memengaruhi kemakmuran dan menggiring opini trader.

4. Sektor dan Industri Bisnis

Kemunculan sebuah tren baru dapat berdampak pada  perubahan besar industri bisnis. Hal ini berlaku pada volatilitas saham. Jika terjadinya tren baru pada sektor dan industri bisnis, maka hal ini mengindikasikan bahwa trading di bisnis tersebut berpotensi berkembang pesat. 

Cara Mengukur Volatilitas

Cara yang bisa Sobat Trader lakukan untuk mengukur volatilitas, yaitu:

  • Kumpulkan informasi harga historis.
  • Cari rata-rata harga tersebut.
  • Hitung perbedaan antara setiap harga dalam set dan harga average.
  • Kuadratkan deviasinya.
  • Jumlahkan deviasi kuadrat untuk mendapatkan nilai r.
  • Bagilah jumlah penyimpangan kuadrat deviasi dengan jumlah nilai data.

Contoh Kasus Mengukur Volatilitas

Agar mempermudah Sobat Trader dalam mengukur volatilitas, berikut contoh kasus yang akan kami jelaskan:

Jika Sobat Trader ingin mengetahui volatilitas saham perusahaan NA selama lima hari terakhir dan harga saham per hari, berapakah besaran volatilitasnya?

  • Hari 1= $15
  • Hari 2= $10
  • Hari 3= $8
  • Hari 4= $20

Harga rata-rata: $15 + $10 + $8 + $20/4 = $13,25

Selisih antara setiap harga dan harga rata-rata:

  • Hari 1: 15 – 13.25 = 1.75
  • Hari 2: 10 – 13,25 = -3,25
  • Hari 3: 8 – 13.25 = -5.25
  • Hari 4: 20 – 13,25 = 6,75

Kuadratkan selisih dari langkah sebelumnya:

  • Hari 1: ( 1.75)2 = 3,06
  • Hari 2: (-3,25)2 = 10,56
  • Hari 3: (-5.25)2 = 27,56
  • Hari 4: (6,75)2 = 45,56

Jumlahkan selisih kuadrat: 3,06 + 10,56 + 27,56+ 45,56 = 86,74

Temukan variansnya: 86,74 / 4 = 21,685

Standar deviasi standar = 3,15

Simpangan baku = 2,95

Standar deviasi menunjukkan bahwa harga saham perusahaan NA menyimpang dari harga rata-rata sahamnya sebesar $2,95.

Trader Perlu Menyusun Strategi yang Tepat

Volatilitas dapat terjadi pada instrumen investasi apapun, sehingga Sobat Trader perlu memahami berbagai sumber volatilitas. Hal ini memungkinkan kamu untuk membuat strategi trading yang baik ketika perusahaan mengalami volatilitas yang tinggi.

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu volatilitas serta tips yang bisa kamu gunakan ke dalam akun tradingmu.Terutama ketika kamu ingin melakukan trading melalui aplikasi trading saham HSB.

HSB merupakan aplikasi trading dengan komisi terendah, praktis dan telah ter-regulasi BAPPEBTI. Sehingga membuat trading jadi lebih menyenangkan. Penasaran dengan aplikasi tersebut? Download aplikasinya sekarang juga dan segera buat akun demo untuk simulasi trading secara gratis!***

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya