Saham Amerika dan 5 Cara Menghitung Volatilitasnya

Menghitung volatilitas harga saham adalah salah satu cara penting bagi Sobat Trader untuk memahami tingkat risiko dan potensi pergerakan harga saham di masa mendatang. Volatilitas mengukur seberapa besar fluktuasi harga saham dalam periode tertentu, khususnya saham Amerika terbaik di tahun 2024. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk menghitung volatilitas harga saham, disertai dengan contoh perhitungan untuk saham Amerika.

1. Kumpulkan Data Harga Penutupan Harian

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengumpulkan data harga penutupan harian saham yang ingin kamu analisis. Misalnya, untuk menghitung volatilitas saham Amerika, kamu bisa mengambil data harga penutupan harian selama periode tertentu, seperti 20 hari perdagangan terakhir. Data ini bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber, seperti platform trading atau situs web keuangan yang menyediakan data pasar saham.

Data harga penutupan ini akan menjadi dasar perhitungan volatilitas. Semakin panjang periode yang kamu gunakan, semakin akurat hasil perhitungan volatilitasnya. Namun, Sobat Trader, perlu diingat bahwa periode yang terlalu panjang bisa membuat hasilnya kurang relevan untuk kondisi pasar saat ini. Oleh karena itu, pemilihan periode waktu yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan analisismu.

2. Hitung Persentase Perubahan Harga Harian

Setelah kamu mengumpulkan data harga penutupan, langkah selanjutnya adalah menghitung persentase perubahan harga harian. Ini dilakukan dengan menghitung selisih harga penutupan dari satu hari ke hari berikutnya, lalu membaginya dengan harga penutupan hari sebelumnya, dan mengalikannya dengan 100 untuk mendapatkan persentase.

Misalnya, jika harga penutupan saham Amerika pada hari pertama adalah $100 dan pada hari kedua adalah $102, maka persentase perubahan harganya adalah [(102 − 100) 100] × 100 = 2. Lakukan perhitungan ini untuk setiap hari dalam periode yang kamu pilih. Persentase perubahan harga harian ini akan memberi kamu gambaran tentang seberapa besar fluktuasi harga saham setiap harinya.

3. Hitung Rata-rata Perubahan Harga Harian

Langkah berikutnya adalah menghitung rata-rata dari persentase perubahan harga harian yang sudah kamu hitung sebelumnya. Rata-rata ini menunjukkan seberapa besar perubahan harga saham secara umum dalam periode yang kamu analisis. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan menjumlahkan semua persentase perubahan harga harian, kemudian membaginya dengan jumlah hari dalam periode tersebut.

Misalnya, jika total persentase perubahan harga untuk 20 hari perdagangan adalah 40%, maka rata-rata perubahan harga harian adalah 40 / 20 = 2. Rata-rata ini akan menjadi dasar untuk menghitung volatilitas, karena volatilitas adalah ukuran dari seberapa jauh harga saham bergerak dari rata-rata ini.

4. Hitung Deviasi Standar dari Perubahan Harga Harian

Deviasi standar adalah langkah kunci dalam menghitung volatilitas, karena ini mengukur seberapa jauh perubahan harga harian menyimpang dari rata-ratanya. Untuk menghitung deviasi standar, kamu perlu menghitung selisih antara setiap persentase perubahan harga harian dengan rata-rata perubahan harga harian yang sudah kamu hitung sebelumnya, kemudian mengkuadratkan selisih tersebut.

Setelah itu, jumlahkan semua nilai kuadrat ini, lalu bagi dengan jumlah hari dikurangi satu (n-1) untuk mendapatkan varians. Terakhir, ambil akar kuadrat dari varians tersebut untuk mendapatkan deviasi standar. Deviasi standar inilah yang sering dianggap sebagai ukuran volatilitas. Semakin besar deviasi standar, semakin tinggi volatilitas saham tersebut.

5. Konversi Volatilitas Harian Menjadi Volatilitas Tahunan

Langkah terakhir adalah mengonversi volatilitas harian yang sudah kamu hitung menjadi volatilitas tahunan. Ini penting karena volatilitas tahunan lebih umum digunakan dalam analisis risiko dan pengambilan keputusan investasi. Untuk mengonversi volatilitas harian menjadi volatilitas tahunan, kamu cukup mengalikan deviasi standar harian dengan akar kuadrat dari jumlah hari perdagangan dalam setahun.

Misalnya, jika deviasi standar harian adalah 1.5% dan ada sekitar 252 hari perdagangan dalam setahun, maka volatilitas tahunan adalah 1.5% × √252 ≈ 23.87%. Ini berarti bahwa, berdasarkan data yang kamu analisis, saham Amerika tersebut memiliki volatilitas tahunan sekitar 23.87%, yang mencerminkan potensi fluktuasi harga dalam satu tahun penuh.

Dengan memahami cara menghitung volatilitas ini, Sobat Trader dapat lebih baik dalam mengukur risiko yang terkait dengan investasi saham dan membuat keputusan yang lebih informasional dalam trading.

Ingin mencoba menerapkan analisis volatilitas dalam trading? Manfaatkan akun demo gratis dari HSB Investasi untuk menguji strategi trading kamu tanpa risiko kehilangan uang sungguhan. Gunakan dana virtual hingga $100,000 untuk eksplorasi pasar saham Amerika atau indeks populer seperti Nasdaq, Hang Seng, atau Dow Jones, serta komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil.

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia. Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS dan mulai perjalanan trading online sekarang!!***

FAQ

Imelia Santoso

SEO Content Writer

Satu juta download!