Leverage Trading Saham Amerika dan 5 Cara Menghitungnya

Menghitung leverage dalam trading saham, terutama saham Amerika, adalah langkah penting untuk memahami seberapa besar potensi keuntungan (dan risiko) yang bisa kamu dapatkan dengan modal yang kamu miliki. Leverage memungkinkan kamu untuk mengontrol posisi yang lebih besar daripada modal yang sebenarnya tersedia di akunmu. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung leverage saham Amerika beserta contohnya:

1. Pahami Konsep Dasar Leverage

Sebelum masuk ke perhitungan, penting bagi Sobat Trader untuk memahami apa itu leverage. Leverage adalah alat yang memungkinkan kamu untuk meningkatkan eksposur terhadap aset tertentu tanpa harus memiliki seluruh modal yang dibutuhkan. Misalnya, dengan leverage 1:10, kamu bisa mengontrol $10.000 dengan hanya $1.000 dari modalmu sendiri. Dalam konteks saham, leverage sering kali disediakan oleh broker yang memungkinkan kamu untuk meminjam dana untuk meningkatkan ukuran posisi yang bisa kamu ambil.

Leverage dapat meningkatkan potensi keuntunganmu, tetapi juga memperbesar risiko. Jika saham yang kamu beli naik harganya, keuntunganmu akan lebih besar dibandingkan jika kamu membeli saham tanpa leverage. Namun, jika harga saham turun, kerugianmu juga akan lebih besar. Oleh karena itu, memahami cara menghitung leverage dan dampaknya sangat penting sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

2. Tentukan Besarnya Leverage yang Ditawarkan oleh Broker

Langkah pertama dalam menghitung leverage adalah mengetahui besarnya leverage yang ditawarkan oleh broker yang kamu gunakan. Broker saham Amerika biasanya menawarkan berbagai tingkat leverage, seperti 1:2, 1:5, 1:10, dan seterusnya. Misalnya, jika broker menawarkan leverage 1:5, ini berarti untuk setiap $1 yang kamu miliki di akunmu, kamu bisa mengontrol saham senilai $5.

Mengetahui besarnya leverage ini penting karena akan memengaruhi perhitungan modal dan ukuran posisi yang bisa kamu ambil. Misalnya, dengan leverage 1:5, jika kamu memiliki modal $2.000, kamu bisa membeli saham senilai $10.000. Leverage ini memungkinkan kamu untuk mengambil posisi yang lebih besar dan meningkatkan potensi keuntungan, tetapi ingat, risiko juga meningkat sesuai dengan besarnya leverage yang kamu pilih.

3. Hitung Ukuran Posisi Berdasarkan Modal 

Setelah kamu mengetahui jenis leverage yang ditawarkan, langkah selanjutnya adalah menghitung ukuran posisi maksimum yang bisa kamu ambil berdasarkan modal yang kamu miliki. Rumus sederhana untuk menghitung ini adalah:

Ukuran Posisi Maksimum = Modal yang Dimiliki × Leverage

Sebagai contoh, jika kamu memiliki modal $3.000 dan broker menawarkan leverage 1:5, maka ukuran posisi maksimum yang bisa kamu ambil adalah: $3.000 × 5 = $15.000

Ini berarti dengan modal $3.000, kamu bisa membeli saham senilai $15.000. Ukuran posisi maksimum ini menunjukkan seberapa besar eksposur yang kamu miliki di pasar, dan tentunya semakin besar eksposur, semakin besar pula potensi keuntungan (atau kerugian).

4. Hitung Margin yang Dibutuhkan untuk Membuka Posisi

Langkah berikutnya adalah menghitung margin trading yang dibutuhkan untuk membuka posisi. Margin adalah sejumlah uang yang harus kamu sisihkan di akunmu sebagai jaminan untuk menggunakan leverage. Margin ini biasanya dinyatakan sebagai persentase dari ukuran posisi yang kamu ambil. Misalnya, jika leverage yang kamu gunakan adalah 1:5, maka margin yang dibutuhkan biasanya adalah 20% dari ukuran posisi.

Untuk menghitung margin yang dibutuhkan, kamu bisa menggunakan rumus:

Margin yang Dibutuhkan = Ukuran Posisi / Leverage​

Sebagai contoh, jika kamu ingin membuka posisi senilai $10.000 dengan leverage 1:5, maka margin yang dibutuhkan adalah: $10.000 / 5 = $2.000

Ini berarti kamu perlu memiliki setidaknya $2.000 di akunmu sebagai jaminan untuk membuka posisi senilai $10.000. Memahami margin yang dibutuhkan ini penting agar kamu tidak mengambil risiko terlalu besar dan tetap bisa menjaga posisi tradingmu.

5. Menghitung Potensi Keuntungan dan Kerugian

Setelah memahami leverage dan margin, langkah terakhir adalah menghitung potensi keuntungan dan kerugian berdasarkan leverage yang kamu gunakan. Misalnya, jika harga saham yang kamu beli naik 10% dan kamu menggunakan leverage 1:5, maka keuntunganmu akan menjadi 50% dari modal yang kamu gunakan. Namun, jika harga saham turun 10%, kerugianmu juga akan menjadi 50%.

Sebagai contoh, jika kamu membeli saham AMZN senilai $10.000 dengan leverage 1:5 dan saham tersebut naik 10%, maka keuntunganmu akan menjadi: $10.000 × 10% = $1.000

Dengan leverage 1:5, keuntungan $1.000 ini sebenarnya diperoleh dari modal $2.000 yang kamu sisihkan sebagai margin, sehingga return on investment (ROI) kamu adalah 50% ($1.000 dari $2.000). Namun, jika saham tersebut turun 10%, kamu akan kehilangan $1.000, yang berarti kerugianmu juga 50% dari modal marginmu.

Memahami leverage adalah kunci untuk meningkatkan peluang keuntungan dalam trading, tetapi juga penting untuk selalu berhati-hati karena leverage juga bisa memperbesar risiko kerugian. Pastikan kamu selalu menghitung potensi keuntungan dan kerugian sebelum mengambil keputusan.

Ingin mempraktikkan cara kerja leverage dan margin tanpa risiko nyata? Coba akun demo gratis dari HSB Investasi! Akun demo HSB Investasi memberikan dana virtual hingga $100,000 untuk mencoba berbagai strategi trading.

Selain saham Amerika Serikat, kamu juga bisa trading di Forex, indeks populer seperti Nasdaq, Hang Seng, atau Dow Jones, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil. Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia. Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS dan mulai perjalanan trading online sekarang!!***

FAQ

Imelia Santoso

SEO Content Writer

Satu juta download!