4 Tahapan Manajemen Risiko yang Penting Diketahui Oleh Trader

tahapan manajemen risiko

Sebagai seorang trader kamu harus paham jika beragam instrumen dalam kegiatan trading memiliki risiko yang harus dihadapi. Para trader hanya bisa meraup keuntungan setelah berani menangani risiko yang ada. 

Semakin besar risiko yang ada, maka semakin besar pula keuntungan yang dijanjikan. Untuk menjadi trader bijak dan profesional, kamu harus paham beragam tahapan manajemen risiko untuk dapat menganalisa serta mengambil langkah efektif dalam kegiatan trading.

Untuk memahami hal ini dengan lebih baik, simak beberapa informasi seputar manajemen risiko, terutama tahapannya agar kamu dapat secara efektif meraih keuntungan dalam kegiatan trading.

[lwptoc]

Apa Itu Manajemen Risiko?

Risiko sering dianggap sebagai sebuah hal negatif serta sebisa mungkin harus dihindari. Sebenarnya hal ini diperlukan dan tidak bisa dipisahkan dari hasil yang diinginkan. Ketika risiko terjadi, maka trader akan kehilangan uangnya. Tapi tenang saja, jika bisa dikelola dengan benar maka kesempatan untuk mendapatkan keuntungan juga meningkat.

Manajemen risiko merupakan sebuah cara bagi trader meminimalisir, mengontrol, atau melakukan mitigasi atas kerugian yang akan didapatkan dalam proses trading. Seperti yang disebutkan sebelumnya, risiko menjadi bagian penting untuk bisa mendapatkan keuntungan dalam kegiatan ini.

Baca juga: Pola Morning Star Candle Dan Evening Star Candle

Pentingnya Melakukan Manajemen Risiko Saat Trading

Kamu tentu tidak ingin kehilangan begitu banyak keuntungan karena gagal dalam mengelola risiko. Ada banyak hal yang harus dihadapi agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa bentuk risiko yang bisa dijumpai oleh para trader seperti berikut ini.

Apa Saja Risiko dalam Trading?

Risiko yang akan dihadapi dalam kegiatan trading terdiri dari berbagai macam bentuk. Namun yang paling umum adalah kehilangan modal dan mengalami kerugian besar. Selain hal tersebut, ada juga bentuk lainnya dari risiko yang harus dihadapi:

1. Risiko Pasar

Risiko pasar (market risk) dapat muncul akibat perubahan harga yang terjadi di luar perkiraan para trader. Sulit untuk mengetahui kapan hal ini terjadi, namun para trader bisa mempersiapkan segala macam hal untuk bertahan ketika risiko ini muncul melalui manajemen risiko yang tepat.

2. Risiko Suku Bunga

Apabila suku bunga bank sentral suatu negara berubah, maka dampak yang dihasilkan cukup berisiko dan bisa memengaruhi nilai mata uang negara tersebut. Diperlukan antisipasi dengan tepat dan cermat melalui manajemen risiko untuk menghindari ataupun bertahan menghadapinya.

3. Risiko Leverage

Leverage membantu para trader memaksimalkan peluang mendapatkan profit, tapi di sisi lain leverage juga berarti hadirnya risiko loss yang lebih besar. Mewaspadai hal ini menggunakan manajemen risiko secara efektif dapat membantu kamu.

4. Risiko Modal

Trading tanpa rencana yang matang bukanlah keputusan bijak. Hal ini menciptakan sebuah risiko modal di mana harga tidak bergerak ke arah yang diperkirakan, tidak ada cut loss, dan para trader kehabisan modal menunggu perubahan arah harga.

Beberapa risiko di atas dapat kamu kenali dengan baik setelah melakukan manajemen risiko secara efektif. Selain mewaspadai berbagai risiko di atas, seorang trader juga wajib tahu tipe trader seperti apa mereka untuk membuat manajemen risiko yang bagus.

Baca juga: Doji Candle: Pengertian, Komponen, dan Jenisnya

Tahapan Manajemen Risiko Saat Trading

Tipe-Tipe Trader

Trader juga memiliki tipe tersendiri yang memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Tipe ini dibedakan melalui profil risiko seorang trader, bentuknya seperti:

1. Tipe Konservatif

Konservatif merupakan tipe trader dengan profil risiko rendah. Jika seseorang masuk dalam kategori ini, maka mereka cenderung ingin “bermain aman” dan menghindari risiko besar. 

Trader tipe ini umumnya tidak mempermasalahkan imbal hasil yang kecil, selama aman dan konsisten. Diperlukan manajemen risiko yang mampu mengayomi keputusan tersebut.

2. Tipe Moderat

Tipe moderat merupakan trader dengan profil risiko menengah atau sedang. Tipe ini bisa menerima potensi risiko yang lebih besar dibandingkan tipe konservatif. Namun belum terlalu berani mengambil risiko terkecuali ada kesempatan untuk melakukannya. 

Kehati-hatian dan mulai memperhitungkan hasil dan risiko terhadap trading yang dilakukan menjadi ciri lainnya. Biasanya trader tipe ini siap membuat manajemen risiko yang lebih baik untuk meminimalisir beragam risiko.

3. Tipe Agresif

Trader tipe agresif memiliki profil risiko lebih tinggi dibanding dua tipe sebelumnya. Mereka siap jika harus kehilangan modal untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Trader dengan profil risiko ini biasanya terdiri dari yang sudah berpengalaman, namun terdapat pada pemula yang kurang bisa mengendalikan emosi mereka ketika trading

Kemampuan membuat manajemen risiko lah yang membedakan keduanya. Menghadapi risiko besar memerlukan manajemen risiko yang lebih matang agar bisa membuat keputusan tepat.

Manajemen risiko diperlukan untuk dapat mengurangi, menganalisa, dan mempersiapkan diri menghadapi risiko dalam trading, hal ini perlu disesuaikan dengan profil dan beragam risiko yang nantinya dihadapi.

Tahapan Manajemen Risiko Saat Trading

4 Tahapan Manajemen Risiko Saat Trading

Manajemen risiko yang baik harus dibuat berdasarkan beberapa tahapan. Mengikuti hal ini bisa membantu trader mendapatkan hasil terbaik dalam kegiatan trading mereka. Inilah beberapa bentuk tahapan manajemen risiko.

1. Identifikasi Risiko yang Akan Terjadi

Berbagai instrumen memiliki risikonya masing-masing. Kamu harus mampu mengenali dampak seperti apa yang bisa terjadi jika memutuskan untuk melakukan kegiatan trading pada instrumen tersebut. Jika sudah, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis risikonya.

2. Menganalisis Risiko

Setelah mengetahui beragam risiko yang akan dihadapi, kini saatnya kamu menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan risiko tersebut. Mulai dari memahami dampaknya, kerugian seperti apa yang nantinya dirasakan, hingga seberapa besar hasil berdasarkan risikonya.

3. Mempersiapkan Strategi

Sekarang saatnya untuk membekali diri untuk menghadapi risiko yang ada. Beberapa bentuk strategi yang bisa digunakan adalah:

  • One-percent rules
  • Strategi Stop-Loss
  • Hedging
  • Portfolio optimisation
  • Dan masih banyak lagi

4. Memonitor Trading

Melalui manajemen risiko, mulailah kegiatan trading sembari memonitor hasil, kerugian yang dialami, hingga beragam hal untuk dievaluasi di kemudian hari.

Risiko merupakan bagian penting dalam kegiatan trading. Daripada berusaha menghindarinya, ciptakanlah manajemen risiko yang baik untuk mampu meraih keuntungan besar sambil meminimalisir risiko.  

Mendapatkan pengetahuan dari tempat yang tepat akan sangat membantu. Belajar menciptakan pengelolaan risiko efektif bersama HSB, tempat belajar trading pemula dengan beragam informasi penting dari ahlinya. Ikuti berbagai macam kelas guna membantu kamu memahami dunia trading serta investasi.

Selain sebagai tempat belajar terbaik, kamu juga dapat menggunakan aplikasi trading milik HSB. Kamu tidak perlu khawatir, karena di sini semuanya transparan dan sudah teregulasi BAPPEBTI. Kalau butuh bantuan, CS siap melayani 24 jam. Tunggu apalagi? Saatnya tingkatkan pengetahuan dan ilmu kamu dan mulai kegiatan trading bersama HSB!***

 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya