1. Evaluasi Anggaran Rumah Tangga
2. Kurangi Barang dan Jasa Non-Esensial
3. Manfaatkan Diskon
4. Cari Barang Pengganti
5. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif
6. Gunakan Transportasi Umum
7. Mulai Berinvestasi
8. Kumpulkan Dana Darurat
9. Tingkatkan Literasi Keuangan
10. Cari Penghasilan Tambahan
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Strategi Jitu buat Pekerja Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen

Mulai 1 Januari 2025 tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia naik dari 11% menjadi 12%. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI. Kenaikan PPN menjadi 12% ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Pajak PPN yang naik tentu berdampak besar baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat, termasuk dari kalangan pekerja. Kenaikan PPN 12%, dapat meningkatkan harga barang dan jasa atau biasa disebut inflasi yang berimplikasi pada peningkatan beban biaya hidup.

Namun kamu tak perlu khawatir berlebihan sobat, karena dalam artikel ini kita akan kupas tuntas strategi jitu menghadapi kenaikan PPN 12% buat para pekerja. Yuk, intip tips-tipsnya di bawah ini dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, ya.

Pajak Pertambahan Nilai

1. Evaluasi Anggaran Rumah Tangga

Saat pajak PPN naik, harga barang dan jasa kemungkinan akan ikut naik. Oleh karena itu, penting untuk mengatur ulang pengeluaran pribadi agar disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang baru.

Utamakanlah untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makanan, transportasi, dan tagihan bulanan. Catat semua pengeluaran harian agar kamu bisa mengevaluasi dan memilah bagian mana yang bisa dikurangi.

2. Kurangi Barang dan Jasa Non-Esensial

Setelah itu kamu bisa mulai mengurangi pengeluaran untuk membeli barang atau jasa yang tidak mendesak. Hindarilah pengeluaran untuk barang non-esensial dengan PPN tinggi, seperti gadget terbaru dan pakaian bermerek. 

Dengan melakukan penghematan ini akan berdampak besar dalam jangka panjang. Sebab, kamu bisa mengalokasikan uang, yang tadinya digunakan untuk membeli barang atau jasa konsumtif, ke kantong-kantong yang lebih produktif seperti untuk investasi.

3. Manfaatkan Diskon

Mencari promo atau diskon merupakan langkah bijak yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi dampak kenaikan harga barang dan jasa akibat pajak PPN yang naik menjadi 12%. Kamu bisa memantau akun toko atau market place secara berkala untuk mengetahui informasi mengenai diskon atau flash sale.

Promo dan diskon juga biasanya muncul di hari-hari tertentu seperti Harbolnas, Black Friday, atau hari ulang tahun market place. Dengan memanfaatkan diskon, kamu bisa lebih menghemat pengeluaran dan membantu mengurangi dampak dari kenaikan PPN 12%.

4. Cari Barang Pengganti

Mencari barang pengganti adalah strategi yang cerdas untuk menghemat pengeluaran saat terjadi kenaikan PPN 12%. Contohnya, dibandingkan membeli pakaian atau tas impor yang mahal, lebih baik kamu mencari alternatif produk lokal yang harganya lebih terjangkau tapi dengan kualitas yang setara.

Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan barang-barang preloved yang kualitasnya masih baik, dibandingkan membeli baru dengan harga mahal. Bahan makanan pun bisa kamu subtitusi dengan bahan yang lebih murah namun tetap memiliki kandungan gizi yang sama.

5. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif

Sebagai seorang pekerja kantoran, mengurangi gaya hidup konsumtif mungkin menjadi salah satu hal yang paling berat. Namun hal ini perlu dilakukan apalagi saat kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja.

Untuk mengurangi gaya hidup konsumtif bisa dimulai dengan mengurangi budget untuk “ngopi” dan jajan. Kamu bisa menggantinya dengan membawa bekal dan membuat jus buah atau smoothies sendiri dari rumah. Selain hemat, kamu juga bisa memulai gaya hidup yang lebih sehat.

Transportasi Umum

6. Gunakan Transportasi Umum

Menggunakan transportasi umum adalah cara efektif untuk menghemat biaya di tengah kenaikan PPN 12%. Kamu bisa memilih moda transportasi dengan tarif terjangkau dan rute yang efisien, seperti bus TransJakarta, KRL, MRT, atau angkot jika kamu berada di kota-kota kecil.

Saat ini transportasi umum sudah sangat nyaman. Kamu bisa mengecek jadwal dan mencari rute terbaik agar perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya lebih lancar. Jika jarak rumah dan tempat kerja dekat, kamu bisa mempertimbangkan untuk berjalan kaki atau naik sepeda. Selain lebih murah dan sehat, kamu juga bisa berkontribusi dalam mengurangi polusi dan kemacetan.

7. Mulai Berinvestasi

Investasi sangat berguna untuk menghadapi kondisi ekonomi yang menantang seperti kenaikan PPN 12%. Justru investasi bisa menjadi solusi jangka panjang untuk melindungi dan mengembangkan nilai uang yang kamu miliki.

Jika kamu baru memulai untuk berinvestasi, pilihlah instrumen investasi yang aman dengan risiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau emas. Namun jika kamu memang belum siap berinvestasi, kamu bisa mempertimbangkan untuk menyimpan uangmu dalam tabungan berjangka maupun deposito.

8. Kumpulkan Dana Darurat

Dana darurat bisa membantu menghadapi keadaan tak terduga tanpa mengganggu anggaran bulanan. Adapun situasi tak terduga atau darurat contohnya seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, perbaikan rumah atau kendaraan, hingga bencana alam.

Dengan adanya dana darurat, kamu bisa menghindari penjualan aset bahkan berhutang untuk menangani keadaan darurat yang harus diatasi. Dana darurat juga bisa memberikan rasa aman dan mengurangi stress atau kecemasan.

9. Tingkatkan Literasi Keuangan

Meningkatkan literasi keuangan adalah langkah penting untuk mengelola uang dengan bijak hingga meraih stabilitas keuangan. Kamu bisa memulainya dari langkah kecil seperti membaca artikel ini sampai hingga selesai.

Untuk menghadapi kenaikan pajak PPN 12%, kamu bisa mempelajari lebih dalam apa itu PPN serta dampak kenaikan PPN terhadap kehidupan pekerja. Kamu juga bisa mencari tahu cara mengelola dana dengan baik di tengah gelombang pajak yang semakin tinggi.

10. Cari Penghasilan Tambahan

Selain mengurangi pengeluaran, mencari penghasilan tambahan juga menjadi solusi efektif untuk mengatasi kenaikan PPN 12%. Dengan penghasilan tambahan kamu dapat mengimbangi kenaikan biaya hidup tanpa perlu terlalu mengorbankan gaya hidup.

Ada banyak cara untuk menghasilkan tambahan penghasilan, bisa dengan melakukan pekerjaan freelance, menjadi konten kreator, hingga bisnis online. Trading juga bisa dijadikan pilihan aktivitas untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan membantumu menghadapi kenaikan PPN 12%, loh. Apalagi, trading memiliki potensi keuntungan yang cukup signifikan terutama jika kamu memiliki strategi dan analisis yang baik.

sebagai aset safe haven, tentunya emas bisa menjadi peluang trading yang bagus

Nah, buat kamu yang baru pertama kali belajar trading, tenang saja ya. Di HSB Investasi kamu bisa belajar trading di akun demo dengan dana virtual $100.000. Kamu bisa mengakses berbagai instrumen trading seperti emas, minyak, forex, hingga indeks saham.

Jika kamu sudah siap untuk terjun langsung ke pasar global dan meraih peluang cuan, segera buka akun real HSB dan deposit mulai Rp600.000 saja. Mulailah pengalaman trading  pertamamu di aplikasi trading terbaik, HSB Investasi.

HSB Investasi merupakan platform trading resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membantumu mempertajam pemahaman tentang pasar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi atau mengikuti webinar live trading untuk meningkatkan kemampuan trading.Unduh aplikasi HSB Investasi di Android dan iOS sekarang juga, ya!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apa maksud dari PPN?

PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah pajak yang dikenakan atas transaksi jual beli barang atau jasa yang dilakukan oleh pengusaha. Pajak ini dibayar oleh konsumen akhir, namun dipungut dan disetorkan oleh pengusaha.

Kapan PPN 12 persen berlaku?

PPN 12 persen mulai berlaku pada 1 Januari 2025 sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Barang apa saja yang terkena PPN 12 persen?

Barang dan jasa yang dikenakan PPN 12 persen meliputi sebagian besar barang konsumsi, jasa, dan barang mewah, kecuali barang yang dikecualikan oleh pemerintah. Beberapa contoh termasuk kendaraan bermotor, barang elektronik, dan makanan olahan.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik