Mungkin sekarang Sobat Trader sudah mengenal istilah Bank Sentral yang dimiliki hampir oleh seluruh negara di dunia. Lantas, sudah tahukah kamu Bank Sentral Republik Indonesia? Jika belum, artikel ini dapat menjadi pengantar yang tepat bagimu. Berikut penjelasannya.
Apa itu Bank Sentral?
Sebelum membongkar seluk beluk Bank Sentral di Republik Indonesia ini, ada baiknya kita ulas kembali tentang pengertian Bank Sentral. Secara umum Bank Sentral adalah institusi resmi bertaraf nasional yang dibentuk untuk menjaga nilai mata uang dan kestabilan harga di negara tersebut.
Peran bank ini sangat krusial dalam mengatur aktivitas ekonomi suatu negara, loh Sobat Trader! Tanpa adanya pengaturan dan pengawasan aktivitas ekonomi yang baik dari institusi ini, sistem perekonomian negara dapat dihantui oleh risiko kebangkrutan yang fatal.
Bank Sentral Republik Indonesia
Saat ini institusi yang bertindak sebagai Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia. Penetapan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral juga bukan tanpa pertimbangan yang matang karena Pemerintah ingin memelihara kestabilan nilai mata uang Rupiah melalui kebijakan moneter Bank Indonesia.
Sepanjang sejarah Republik Indonesia berdiri, setidaknya ada tiga bank yang pernah menjadi Bank Sentral di Indonesia, yaitu De Javasche Bank, BNI, dan Bank Indonesia yang ketiganya memiliki peran sama untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran dan aktivitas perekonomian Indonesia.
Bagaimana Sejarah Bank Indonesia?
Sekarang, mari kita kupas sejarah terbentuknya Bank Indonesia sebagai Bank Sentral ya, Sobat Trader. Dilansir dari laman resminya, Bank Indonesia berdiri pada 1 Juli 1953 berdasarkan Undang Undang Nomor 11 tahun 1953.
Berdasarkan UU tersebut, tugas utama Bank Indonesia tidak terbatas sebagai bank sirkulasi saja, tetapi sebagai bank komersial yang dapat memberikan kredit kepada nasabah-nasabahnya. Namun kemudian, tugas sebagai bank komersil ini dihilangkan sesuai dengan UU No. 13 tahun 1968.
Bank Indonesia pada saat itu dipimpin oleh Dewan Moneter (DM) yang diketuai oleh Menteri Keuangan dan beranggotakan Gubernur BI dan Menteri Perdagangan. Tentunya salah satu tugas DM adalah untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Hingga akhirnya, sesuai dengan Undang Undang Nomor 23 tahun 1999, Bank Indonesia ditetapkan sebagai Bank Sentral Independen dengan tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Independen yang dimaksud dalam penetapan UU tersebut adalah bahwa seluruh aktivitas Bank Indonesia harus bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
Berdasarkan penetapan tersebut, Bank Indonesia membuat kebijakan moneter berupa Inflation Targeting Framework yang dapat menilai kemampuan BI dalam mencapai sasaran inflasi yang telah ditetapkan pemerintah pada saat itu.
Apa Fungsi Bank Sentral di Indonesia?
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Negara memiliki empat fungsi krusial yang harus dijalankan dengan baik, yaitu:
1. Menetapkan Kebijakan Moneter
Memelihara kestabilan nilai rupiah merupakan tujuan utama Bank Sentral. Kestabilan nilai yang dimaksud merupakan kestabilan nilai rupiah terhadap perkembangan laju inflasi dan kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.
Untuk mencapai dan memelihara tujuan utama tersebut, Bank Indonesia perlu menetapkan kebijakan moneter yang sesuai dengan Undang-undang yang diamanatkan dan terangkum dalam kerangka kebijakan moneter Inflation Targeting Framework (ITF) pada tahun 2005.
Kebijakan moneter Bank Indonesia untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan nilai rupiah harus diumumkan kepada publik sebagai bentuk dari wujud komitmen dan akuntabilitasnya sebagai Bank Sentral.
2. Transmisi Kebijakan Moneter
Setelah kebijakan moneter telah ditetapkan, Bank Indonesia perlu membuat mekanisme pelaksanaannya di lapangan agar tujuan mengatur dan menjaga kelancaran aktivitas perekonomian dan nilai rupiah dapat terwujud.
Salah satu transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Kebijakan Bank Indonesia ini berupa perubahan suku bunga acuan ini diharapkan dapat memberikan dampak berupa:
- Penguatan sinyal kebijakan moneter Bank Indonesia di pasar uang
- Meningkatnya efektivitas transmisi kebijakan pergerakan suku bunga pasar uang dan perbankan
- Pendalaman transaksi dan pembentukan struktur suku bunga di Pasar Uang Antarbank (PUAB) untuk tenor 3-12 bulan.
3. Tranparansi dan akuntabilitas
Fungsi transparansi dan akuntabilitas merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah maupun pihak-pihak lainnya.
Aspek transparansi Bank Indonesia berupa penyampaian informasi kebijakan moneter untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem perekonomian kepada publik secara jelas, konsisten, dan rasional yang tertuang dalam "Code of Good Practices on Transparancy in Monetary and Financial Policies" dari IMF.
Sedangkan aspek akuntabilitas Bank Indonesia diaplikasikan dengan menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat luas melalui media masaa setiap awal tahun terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya serta rencana pelaksanaan kebijakan untuk tahun yang akan datang.
4. Koordinasi dan Pengendalian
Setelah Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, institusi independen ini juga perlu mengatur dan mengawasi pelaksanaannya di lapangan agar nilai mata uang rupiah senantiasa terjaga kestabilannya dari inflasi.
Dalam mengatur dan mengawasi kelancaran sistem pembayaran dan nilai rupiah terhadap inflasi, Bank Indonesia harus berkoordinasi dengan Pemerintah Republik indonesia yang diperkuat dengan landasan hukum Perpres No. 23/2017.
Secara garis besar, Tim Pengendalian Inflasi Nasional bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan fokus utama program pengendalian inflasi dikenal dengan istilah 4K, yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Peran Penjaga Stabilitas Keuangan
Bank Indonesia sebagai otoritas moneterm perbankan, dan sistem pembayaran memainkan peran yang sangat penting sebagai penjaga stabilitas nilai rupiah dan sistem keuangan di Indonesia.
Lantas, bagaimana peran dan tugas Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam mengatur dan mengawasi kestabilan nilai rupiah dan sistem keuangan sesuai undang-undang nomor 23 tahun 1999? Setidaknya ada lima peran utama Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai mata uang kita, yaitu:
1. Menetapkan Kebijakan Moneter Suku Bunga
Penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia tidak bisa dilakukan sembarangan karena jika suku bunga yang ditetapkan terlalu ketat, maka akan berisiko mematikan kegiatan ekonomi dalam negeri, begitupun sebaliknya. Salah satu kebijakan moneter dalam penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia adalah dengan menerapkan Inflation Targeting Framework.
2. Menciptkan Lembaga Keuangan yang Sehat
Untuk membentuk lembaga keuangan dan perbankan yang sehat, Bank Indonesia memerlukan sistem pengawasan dan kebijakan perbankan seperti menerapkan disiplin pasar yang ditunjang dengan penegakan hukum yang tepat agar bisa mencapai tujuan stabilitas nilai rupiah.
Untuk menciptakan stabilitas perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia sudah memiliki Arsitektur Perbankan Indonesia dan Rencana Implementasi Basel II.
3. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Salah satu peran dan kewenangan Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran untuk menghindarkan perekonomian dari risiko sistemik menular. Salahsatu sistem pembayaran yang diterapkan Bank Indonesia adalah sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.
4. Riset dan Pemantauan
Bank Indonesia memiliki akses penuh terhadap informasi-informasi yang mengandung potensi ancaman risiko keuangan yang akan berdampak negatif pada stabilitas sistem keuangan.
Peran riset dan pemantauan dimanfaatkan Bank Indonesia untuk mengembangkan beragam indikator pendeteksi risiko ancaman dan jalan keluar paling efektif serta aman bagi kelangsungan aktivitas perekonomian Indonesia.
5. Sebagai Lender of The Last Resort
Lender of The Last Resort (LoLR) merupakan peran Bank Indonesia sebagai jaring pengaman sistem keuangan yang mencakup peran sebagai penyedia likuiditas kondisi ekonomi normal maupun saat menghadapi krisis.
Itu tadi seluk beluk Bank Indonesia sebagai satu-satunya Bank Sentral di Indonesia yang bisa menjadi referensi Sobat Trader. Jika stabilitas ekonomi suatu negara menjadi salah satu tugas Bank Sentral, maka menjaga stabilitas finansial pribadi adalah tugasmu ya Sobat Trader.
Mulai kelola dana yang kamu miliki dalam bentuk investasi dan trading yang aman dan menguntungkan agar stabilitas finansial idamanmu dapat segera tercapai. Gunakan jasa broker trading paling aman dan telah teregulasi BAPPEBTI, seperti HSB Investasi agar aktivitas tradingmu minim risiko penipuan ya, Sobat Trader.
Di HSB Investasi, kamu gak hanya memiliki peluang mendapatkan keuntungan, tapi kamu juga memiliki peluang meningkatkan kemampuan trading yang efektif dengan kelas edukasi trading online yang komprehensif. Download aplikasinya sekarang dan registrasikan akun tradingmu bersama HSB Investasi, Invest in Time!***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Dampak Inflasi bagi Kehidupan Sehari-hari Masyarakat
Inflasi merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil dan moderat biasanya menandakan bahwa perekonomi...
- Menimbang Dampak Hasil Pilpres Amerika 2024 Terhadap Ekonomi Indonesia
Pemilu Amerika Serikat telah ditutup pada Selasa (5/11) dini hari waktu setempat. Setelah penutupan pemungutan suara, kini mata dunia tertuju pada ...
Prediksi Pergerakan Market Jika Kamala Harris Terpilih jadi Presiden ASPemilihan presiden AS 2024 akan membawa tantangan baru bagi perekonomian global, terutama jika Kamala Harris terpilih. Sebagai bagian dari pemerint...
- Prediksi Arah Market Jika Donald Trump jadi Presiden AS
Donald Trump, kandidat Partai Republik, kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2024, kali ini menghadapi Kamala Harris. Setelah masa ...
Cara Memulai Toko Emas dan Berapa Modal yang Dibutuhkan Agar Cepat Balik ModalMemulai usaha toko emas bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan, apalagi melihat kebutuhan akan emas yang selalu stabil dan bahkan cenderung naik...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil