Ketika berbicara tentang investasi, kita sering kali mendengar istilah "aset bebas risiko". Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan aset ini dan mengapa ia begitu penting dalam strategi investasi?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang definisi aset bebas risiko, fungsi utamanya dalam portofolio investasi, serta contoh-contoh aset yang termasuk dalam kategori ini. Jadi, mari kita selami bersama dan temukan bagaimana aset bebas risiko dapat menjadi bagian integral dari strategi investasi yang sukses!
Apa itu Aset Bebas Risiko?
Aset bebas risiko adalah instrumen keuangan yang dianggap memiliki risiko yang sangat rendah atau bahkan tidak memiliki risiko sama sekali. Secara umum, aset bebas risiko dianggap sebagai tempat yang aman untuk menyimpan uang, namun dengan pengembalian yang relatif rendah.
Aset bebas risiko biasanya digunakan sebagai tempat untuk mengamankan dana dalam jangka pendek atau untuk tujuan investasi jangka panjang yang konservatif. Dalam kebanyakan kasus, pengembalian yang diterima dari aset bebas risiko seperti deposito atau obligasi lebih rendah daripada instrumen investasi yang memiliki risiko lebih tinggi seperti saham atau reksadana.
Namun, keuntungan dari aset bebas risiko adalah adanya jaminan atas pengembalian investasi yang tidak dapat ditemukan pada instrumen investasi lainnya. Aset bebas risiko biasanya disukai oleh investor yang memiliki toleransi risiko yang rendah atau yang mencari tempat yang aman untuk menyimpan uang dalam jangka pendek.
Meskipun rendah risikonya, aset bebas risiko tetap dapat memberikan pengembalian yang stabil dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, aset bebas risiko sering menjadi pilihan yang baik bagi orang-orang yang mencari keamanan dan stabilitas dalam investasi mereka.
Dalam kebanyakan kasus, aset bebas risiko diterbitkan oleh pemerintah atau lembaga keuangan yang kredibel. Hal ini memberikan jaminan atas pengembalian investasi dan mengurangi risiko gagal bayar. Oleh karena itu, aset bebas risiko sering dianggap sebagai tempat yang aman untuk menyimpan uang dalam jangka pendek atau sebagai alternatif investasi yang aman.
Perlu kamu ketahui bahwa setiap transaksi keuangan pasti berisiko, hanya saja ada beberapa yang nilai risikonya kecil, seperti aset bebas risiko ini. Bahkan deposito yang dianggap aman pun tetap memiliki risiko yang mungkin akan kamu hadapi seperti risiko inflasi atau risiko gagal bayar.
Fungsi Aset Bebas Risiko
1. Penetapan Dasar untuk Evaluasi Risiko
Aset bebas risiko berfungsi sebagai tolok ukur untuk menilai risiko dan imbal hasil investasi lainnya. Karena aset ini dianggap bebas dari risiko gagal bayar, imbal hasilnya digunakan sebagai acuan untuk menilai seberapa banyak risiko tambahan yang diambil investor dalam investasi lain. Misalnya, obligasi pemerintah jangka pendek dari negara dengan peringkat kredit tinggi sering digunakan sebagai aset bebas risiko.
2. Alat untuk Mengukur Imbal Hasil yang Diharapkan
Dalam model keuangan seperti Model Pen定s dan Portofolio, aset bebas risiko digunakan untuk menghitung imbal hasil yang diharapkan dari portofolio investasi yang lebih berisiko. Dengan membandingkan imbal hasil investasi yang lebih berisiko dengan imbal hasil aset bebas risiko, investor dapat menentukan premi risiko dan membuat keputusan investasi yang lebih baik.
3. Diversifikasi Portofolio
Aset bebas risiko membantu dalam diversifikasi portofolio dengan memberikan komponen yang stabil dan aman. Menggabungkan aset bebas risiko dengan aset yang lebih berisiko dalam portofolio dapat mengurangi volatilitas keseluruhan dan risiko investasi. Ini memungkinkan investor untuk mencapai keseimbangan antara keamanan dan potensi imbal hasil.
4. Perlindungan terhadap Volatilitas Pasar
Investasi dalam aset bebas risiko dapat memberikan perlindungan terhadap volatilitas pasar. Dalam kondisi pasar yang tidak stabil atau saat terjadi penurunan pasar, aset bebas risiko sering kali mempertahankan nilai relatifnya dan memberikan kestabilan. Ini memungkinkan investor untuk menjaga nilai portofolio mereka selama periode ketidakpastian ekonomi.
5. Sumber Likuiditas
Aset bebas risiko seringkali sangat likuid, artinya mudah dibeli dan dijual tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Ini penting untuk investor yang memerlukan akses cepat ke dana tunai tanpa harus menghadapi kerugian dari penjualan aset lainnya dalam kondisi pasar yang buruk.
6. Dasar untuk Strategi Manajemen Risiko
Dalam manajemen risiko, aset bebas risiko digunakan sebagai referensi untuk mengukur eksposur risiko dan menetapkan strategi hedging. Investor dapat menggunakan perbedaan antara imbal hasil aset bebas risiko dan imbal hasil aset yang lebih berisiko untuk menentukan strategi hedging yang sesuai.
7. Alat untuk Perencanaan Keuangan
Aset bebas risiko sering digunakan dalam perencanaan keuangan dan perencanaan pensiun sebagai bagian dari strategi investasi yang konservatif. Mereka memberikan tingkat kepastian tentang pengembalian investasi, yang penting untuk merencanakan kebutuhan keuangan di masa depan dengan lebih baik.
Dengan berbagai fungsi ini, aset bebas risiko memainkan peran penting dalam pengelolaan portofolio dan perencanaan investasi. Mereka membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih baik, mengelola risiko, dan mencapai tujuan keuangan dengan cara yang lebih stabil.
Perbedaan Aset Bebas Risiko dan Aset Berisiko
Aset bebas risiko dan aset berisiko adalah dua jenis instrumen investasi yang sangat berbeda. Aset berisiko adalah instrumen investasi yang memiliki risiko yang lebih tinggi daripada aset bebas risiko. Sedangkan aset bebas risiko adalah instrumen investasi yang dianggap memiliki risiko yang sangat rendah atau bahkan tidak memiliki risiko sama sekali.
Aset berisiko dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada aset bebas risiko, namun risiko gagal bayar dan fluktuasi pasar lebih tinggi. Contoh dari aset berisiko termasuk saham, reksadana, dan properti.
Sementara itu, aset bebas risiko biasanya memiliki pengembalian yang lebih rendah, namun memberikan jaminan atas pengembalian dan memiliki risiko yang lebih rendah. Contoh dari aset bebas risiko termasuk deposito, obligasi, surat utang negara, dan sertifikat Bank Indonesia.
Perbedaan utama antara aset bebas risiko dan aset berisiko adalah tingkat risiko yang dimilikinya. Aset berisiko memiliki risiko yang lebih tinggi, sehingga pengembalian yang dihasilkan lebih tinggi, namun juga memberikan kemungkinan kerugian yang lebih besar.
Sedangkan aset bebas risiko memiliki risiko yang sangat rendah atau bahkan tidak ada risiko sama sekali, sehingga pengembalian yang dihasilkan lebih rendah namun lebih stabil dan dapat diandalkan.
Ketika memilih antara aset bebas risiko dan aset berisiko, investor harus mempertimbangkan tujuan investasi mereka, toleransi risiko, dan jangka waktu investasi. Jika kamu mencari pengembalian jangka panjang dan bersedia menerima risiko yang lebih tinggi, maka aset berisiko mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
Namun, jika mencari tempat yang aman untuk menyimpan dana dalam jangka pendek atau mencari alternatif investasi yang stabil, maka aset bebas risiko adalah pilihan yang paling tepat dan lebih baik.
Contoh Investasi Aset Bebas Risiko
Dalam memilih investasi aset bebas risiko, tentu ada beberapa pilihan jenis instrumen yang memiliki keunggulannya masing-masing. Ada beberapa contoh investasi aset bebas risiko yang dapat kamu pertimbangkan dan dipilih berdasarkan preferensi serta kebutuhan. Berikut ini adalah ulasan mengenai contoh investasi aset bebas risiko:
1. Deposito
Deposito adalah instrumen investasi yang paling umum digunakan sebagai aset bebas risiko. Deposito sendiri merupakan sebuah simpanan yang dipegang di bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jangka waktu tertentu dan suku bunga yang telah disepakati.
Deposito memiliki risiko yang sangat rendah karena pengembalian dan jangka waktu sudah ditentukan sejak awal, sehingga investor dapat sedikit lebih lega jika nantinya terdapat risiko fluktuasi pasar atau gagal bayar. Hanya saja, pengembalian deposito biasanya lebih rendah daripada instrumen investasi yang memiliki risiko lebih tinggi, namun deposito memberikan jaminan atas pengembalian yang stabil dan aman.
2. Obligasi
Obligasi adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan sebagai cara untuk meminjam uang dari investor. Contoh instrumen yang satu ini biasanya memiliki jangka waktu dan suku bunga yang telah disepakati, dan memberikan jaminan atas pengembalian investasi.
Obligasi memiliki risiko yang relatif rendah karena pengembalian sudah ditentukan sejak awal, tetapi ada risiko gagal bayar jika penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali hutangnya. Meskipun demikian, obligasi masih dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif aman dan stabil.
3. Surat Utang Negara
Contoh aset bebas risiko yang selanjutnya adalah surat utang negara yang merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai cara untuk meminjam uang dari investor. Surat utang negara biasanya memiliki jangka waktu yang lebih lama daripada obligasi dan memberikan pengembalian yang lebih rendah.
Namun surat utang negara memberikan jaminan atas pengembalian dan dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif aman dan stabil. Surat utang negara juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder (secondary market), sehingga memungkinkan investor untuk membeli dan menjualnya dengan mudah.
4. Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai cara untuk mengendalikan inflasi dan meminjam uang dari investor. SBI memiliki jangka waktu yang bervariasi dan memberikan pengembalian yang lebih rendah daripada instrumen investasi yang berisiko lebih tinggi.
SBI juga memberikan jaminan atas pengembalian dan dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif aman dan stabil. SBI dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga memungkinkan investor untuk membeli dan menjualnya dengan mudah.
Bagi investor yang mencari alternatif investasi yang relatif aman dan stabil, aset bebas risiko dapat menjadi pilihan yang sangat tepat. Sebab jenis investasi ini memberikan jaminan return dan risiko yang sangat rendah serta dapat memberikan keamanan dan stabilitas pada portofolio investasi kamu.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk mempertimbangkan aset bebas risiko saat membuat rencana investasi. Namun, sebelumnya, pastikan dahulu untuk mempertimbangkan dengan matang tujuan investasi Anda, toleransi risiko, dan jangka waktu investasi yang diinginkan.
Perlu diingat bahwa pengembalian yang dihasilkan dari aset bebas risiko hanya dalam jumlah kecil dibandingkan dengan instrumen investasi yang berisiko lebih tinggi, namun aset bebas risiko memberikan keamanan bagi kamu yang mencari keuntungan yang konsisten dan dapat diandalkan.
Selain aset bebas risiko, instrumen mencari keuntungan jangka pendek lainnya yang bisa kamu coba adalah trading. Melalui berbagai jenis pilihan alat trading, HSB bisa jmenjadi pialang teregulasi dan tepercaya yang kamu andalkan untuk mendapatkan peluang profit di pasar keuangan dunia. Beberapa pilihan instrumen trading di dalamnya antara lain forex, komoditas, saham, dan index.
Mulai pengalaman trading dengan registrasikan akunmu di HSB sekarang juga dan raih keuntungan yang maksimal! Akses beragam instrumen trading dan raih pelung profit di pasar keuangan real time dengan aplikasi trading HSB App. Jangan tunda lagi! Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!***
FAQ
Apa itu risk free asset?
Sobat Trader, risk free asset atau aset bebas risiko adalah instrumen investasi yang dianggap memiliki risiko sangat rendah atau bahkan tidak ada risiko sama sekali terhadap kehilangan nilai pokok investasi.
Apa yang dimaksud risiko aset?
Risiko aset adalah kemungkinan bahwa nilai suatu aset akan mengalami penurunan atau mengalami kerugian akibat faktor-faktor tertentu. Risiko ini bisa berasal dari perubahan kondisi pasar, ekonomi, atau bahkan faktor politik.
Apa yang dimaksud dengan aset berisiko?
Aset berisiko adalah jenis investasi yang memiliki kemungkinan mengalami fluktuasi nilai yang signifikan dan berpotensi menimbulkan kerugian. Contoh aset berisiko termasuk saham, reksa dana saham, dan komoditas seperti minyak atau emas.
Apa yang dimaksud tingkat hasil bebas risiko?
Tingkat hasil bebas risiko adalah tingkat pengembalian yang dapat kamu harapkan dari suatu investasi yang dianggap tidak memiliki risiko. Tingkat hasil ini sering digunakan sebagai acuan dalam menghitung risiko dan imbal hasil investasi lain.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- 6 Faktor Penting dalam Menghitung Risiko Portofolio
Mengelola portofolio investasi bukan hanya tentang memilih aset yang bisa memberikan return maksimal, tetapi juga tentang memahami dan mengelola ri...
- Bagaimana Hubungan Antara Risk & Return Investasi?
Dalam dunia investasi, dua konsep yang tidak bisa dipisahkan adalah risk dan return. Investor selalu berusaha memaksimalkan return dari investasi m...
5 Manfaat Menghitung Risk dan Return PortofolioDalam dunia investasi, risk dan return adalah dua faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh setiap investor. Ketika membuat keputusan investasi,...
- Jenis-Jenis Return Portofolio yang Dapat Diukur
Mengukur dan menghitung return portofolio investasi adalah salah satu aspek paling penting dalam dunia investasi. Return atau tingkat pengembalian ...
Siapakah Trader Forex Memiliki Strategi Terbaik?Dunia trading forex adalah salah satu arena yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Setiap hari, miliaran dolar berpindah tangan di pasar mata uan...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil