Apa Itu Cut Loss Saat Trading?
Kapan Waktu Tepat untuk Cut Loss?
Berapa Batas Ideal untuk Cut Loss?
Apakah Stop Loss Sama dengan Cut Loss?
3 Tips Menentukan Momen Cut Loss
Apa Itu Cut Loss dan Bagaimana Dampaknya?

Apa itu cut loss? Bagi yang sudah berkecimpung cukup lama dalam dunia investasi, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah cut loss. Cut loss termasuk salah satu strategi dalam investasi atau trading saham yang bertujuan untuk meminimalisir kerugian. 

Saat akan menentukan cut loss, kamu harus dalam keadaan tenang dan logis. Sebab, kalau memutuskan cut loss asal-asalan, maka kamu akan mengalami kerugian besar. Poin penting dalam menentukan cut loss adalah waktu dan momen yang tepat.

[lwptoc]

Apa Itu Cut Loss Saat Trading?

Secara harfiah, cut loss bermakna memotong kerugian. Dalam praktiknya, cut loss merupakan keadaan ketika menjual harga saham lebih rendah dibandingkan saat membelinya. Cut loss dilakukan dalam upaya mencegah kerugian lebih lanjut ketika harga saham terus menurun. 

Saham termasuk salah satu instrumen investasi yang memiliki potensi kerugian yang cukup tinggi. Namun, kerugian tersebut dapat dibatasi dengan menentukan batas sesuai profil risiko kerugian yang bisa ditanggung.

Strategi cut loss dapat dilakukan oleh investor pemula maupun profesional untuk mempertahankan modal ketika terjadi penurunan harga saham. Berdasarkan inilah istilah cut loss disebut juga sebagai protective stop strategy. 

Selain cut loss, ada juga istilah stop loss yang berguna untuk mencegah kerugian saham. Perbedaan cut loss dan stop loss terletak pada sistem kerjanya. Cut loss dilakukan secara manual oleh investor, sedangkan stop loss dilakukan secara otomatis oleh aplikasi trading saham.

Tujuan Cut Loss

Tujuan Cut Loss

Pada dasarnya, cut loss menunjukkan sebuah keadaan di mana kamu telah mengalami kerugian akibat harga saham yang menurun. Supaya kerugian itu tidak semakin dalam, maka kamu harus melakukan cut loss. Setidaknya selisih harga saham yang kamu jual tidak terlalu jauh dari harga beli, meskipun tetap mengalami kerugian.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari cut loss yaitu mencegah terjadinya kerugian yang semakin besar akibat harga saham yang turun jauh dari harga beli. Selain itu, cut loss dapat menjadi strategi dalam mempertahankan modal dalam trading saham.

Kapan Waktu Tepat untuk Cut Loss?

Setelah memahami apa itu cut loss, saatnya menentukan waktu dan momen yang tepat agar prosesnya dapat dilakukan secara efektif. Berikut berbagai kondisi yang dapat dipertimbangkan sebelum memutuskan akan menggunakan strategi cut loss. 

1. Kerugian Sudah Mencapai Batas

Sebelum memulai trading saham, kamu dapat menentukan batas kerugian saham terlebih dahulu. Batas kerugian masing-masing investor tentu berbeda-beda sesuai dengan kemampuan finansialnya. Jadi, untuk investor pemula tidak bisa mematok batas kerugian dari investor profesional.

Pada umumnya, para investor membatasi kerugian sebesar 3% sampai 5%. Hal ini karena 3% saja telah menimbulkan tekanan dan kerugian yang cukup besar. Apabila harga saham telah mengalami penurunan sampai batas kerugian, maka saham tersebut bisa segera dijual.

2. Harga Saham Terus Menurun

Saham perusahaan yang terus mengalami penurunan dapat kamu analisis terlebih dahulu. Apabila hasil analisis tersebut menunjukkan situasi pasar modal yang tidak berjalan dengan baik, bisa jadi perusahaan mengalami krisis dan performanya menurun.

Untuk menghadapi kondisi saham yang semakin menurun dan telah melewati batas kerugian, kamu dapat melakukan strategi cut loss untuk menjaga modal awal. Perlu diingat, sangat tidak disarankan mempertahankan saham perusahaan yang bermasalah.

3. Kesalahan Ketika Membeli Saham

Tidak menutup kemungkinan kamu melakukan kesalahan saat membeli saham. Misalnya, kamu melakukan transaksi saham secara terburu-buru tanpa proses analisis yang mendalam. Alhasil, saham yang kamu beli mengalami penurunan harga yang drastis. Maka cara terbaik yang dapat dilakukan ialah menerapkan strategi cut loss. 

Berapa Batas Ideal untuk Cut Loss?

Besaran ideal cut loss tergantung dengan jumlah saham yang dimiliki masing-masing investor. Bisa juga ditentukan oleh profil risiko investor, karena akan berkaitan dengan seberapa kuat seorang investor mentolerir kerugian. 

Investor dengan profil risiko agresif dapat menetapkan batas kerugian hingga 15% sampai 20%. Sedangkan untuk investor moderat atau konservatif dapat menentukan batas ideal cut loss lebih kecil, yaitu 3% sampai 5%. 

Tujuan Cut Loss

Apakah Stop Loss Sama dengan Cut Loss?

Stop loss dan cut loss sama-sama sebuah strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat penurunan saham. Tetapi, cara kerja keduanya berbeda. Cut loss dilakukan secara manual dengan menjual saham dalam kondisi rugi. Sedangkan stop loss akan dilakukan secara otomatis oleh sistem saat kerugian mencapai batas yang telah ditentukan.

3 Tips Menentukan Momen Cut Loss

Proses menentukan momen cut loss pastinya saat kerugian sudah melampaui batas. Terdapat tiga cara yang dapat kamu gunakan dalam menentukan momen cut loss, yaitu dari harga beli, berdasarkan titik support, dan hasil analisis. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Berdasarkan Harga Beli

Apabila saham yang kamu beli mengalami penurunan yang sangat drastis dari harga beli, strategi cut loss ini dapat dilakukan dengan segera. Tentu supaya kerugian yang dialami tidak menjadi  besar dan kamu bisa mempertahankan modal awal.

2. Berdasarkan Titik Support

Titik support dapat diartikan sebagai tingkat terendah sebuah harga saham di satu waktu. Untuk mencegah harga semakin jatuh, kamu bisa jual saja saham tersebut. Tetapi, bila harga saham masih berada di titik support, sebaiknya hold terlebih dahulu.

3. Berdasarkan Rekomendasi Analisis

Perusahaan sekuritas biasanya mengirimkan analisis saham harian kepada nasabahnya. Kamu dapat melihat rekomendasi saham harian di sini untuk menentukan strategi cut loss sebaiknya ditunda atau segera dilakukan. 

Itu dia informasi mengenai apa itu cut loss serta cara melakukannya. Supaya terhindar dari kerugian yang besar saat investasi, kamu dapat melakukan simulasi trading saham online terlebih dahulu dengan membuat akun demo di HSB sebelum nanti buka akun live. Sudah siap trading? Download aplikasi HSB sekarang juga!***

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik