Sebelum menentukan pasar yang ingin kamu tradingkan dan melakukan transaksi, kamu harus memperhatikan bagaimana memilih pasar yang tepat dengan menggunakan screening market atau menyeleksi pasar.
Langkah ini biasanya sering dilewati oleh para trader saat melakukan transaksi karena setiap market mempunyai karakteristik yang berbeda - beda. Sehingga, setiap market tersebut memiliki probabilitas yang berbeda-beda juga pada setiap momentumnya Lantas, bagaimana cara melakukan screening market yang tepat?
Definisi Screening Market
Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana cara menyeleksi pasar atau screening market, kamu bisa memahami apa yang dimaksud dari screening market ini. Screening market adalah proses untuk memilih atau menyaring pasar saham atau aset keuangan lainnya yang memiliki karakteristik khusus seperti kinerja keuangan yang baik, pertumbuhan yang cepat, atau valuasi yang rendah.
Tujuannya adalah untuk menemukan investasi yang potensial menguntungkan bagi investor, sedangkan fungsinya untuk memanfaatkan momentum trading dalam meraih profit saat akan mengambil transaksi. Momentum yang kamu manfaatkan ini adalah momentum dimana peluang yang sedang terjadi memiliki probabilitas keuntungan tinggi dibandingkan dengan probabilitas resiko yang bisa terjadi ketika analisa Sobat Trader tidak tepat.
Screening market dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai kriteria, seperti rasio keuangan, ukuran perusahaan, sektor industri, atau kinerja saham dalam jangka waktu tertentu. Para trader dan analis keuangan sering menggunakan layanan screening market untuk membantu mereka mempersempit pilihan investasi mereka dan meningkatkan potensi keuntungan mereka.
Gunakan 2 Cara Menyeleksi Pasar
Berikut terdapat 2 macam cara untuk yang biasa digunakan untuk melakukan screening market atau menyeleksi pasar, yaitu:
1. Screening Fundamental
Dalam screening fundamental ini biasanya berdasarkan dari mata uang yang data ekonominya akan dirilis dan memiliki pengaruh tinggi terhadap pergerakan pasar. Misalnya, adanya berita besar dari mata uang Yen, kemudian kamu akan terus berfokus terhadap mata uang Yen saja.
Selain itu, teknik analisis fundamental sangat penting dalam screening market karena dapat membantu investor atau analis keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan menilai potensi nilai saham berdasarkan faktor-faktor fundamental perusahaan. Berikut adalah beberapa teknik analisis fundamental yang dapat digunakan dalam screening market:
- Analisis laporan keuangan: Trader dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas untuk memperoleh informasi tentang kinerja keuangan perusahaan. Informasi ini dapat membantu investor mengetahui pendapatan perusahaan, beban operasional, investasi modal, dan aliran kas.
- Menganalisis rasio keuangan: Rasio keuangan juga dapat digunakan untuk melakukan screening market. Investor atau analis keuangan dapat menganalisis rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan untuk memperoleh informasi tentang efisiensi operasional dan keuangan perusahaan.
- Analisis kualitatif: Trader dapat melakukan analisis kualitatif, seperti mengevaluasi manajemen perusahaan, posisi kompetitif, dan rencana bisnis perusahaan. Analisis ini membantu trader memahami strategi bisnis dan keberhasilan masa depan perusahaan.
- Memeriksa tren kinerja perusahaan: Trader dapat memeriksa tren kinerja perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengetahui seberapa baik perusahaan mengelola risiko dan memanfaatkan peluang.
- Menganalisis faktor-faktor makroekonomi: Trader juga perlu menganalisis faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan, seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan stabilitas politik.
2. Screening Teknikal
Screening teknikal adalah metode analisis yang digunakan dalam screening market untuk menemukan saham atau aset keuangan lainnya yang memenuhi kriteria teknikal tertentu. Metode ini melibatkan penggunaan grafik dan indikator teknikal untuk menganalisis pergerakan harga saham atau aset keuangan lainnya.
Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan dalam screening teknikal:
- Pemindaian grafik: Trader dapat menggunakan perangkat lunak untuk memindai grafik saham atau aset keuangan lainnya untuk menemukan pola-pola harga tertentu yang menunjukkan potensi pergerakan harga di masa depan.
- Indikator teknikal: Trader dapat menggunakan indikator teknikal, seperti Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan Stochastic Oscillator untuk menemukan saham atau aset keuangan lainnya yang memiliki potensi pergerakan harga yang kuat.
- Analisis trend: Trader dapat menganalisis tren pergerakan harga saham atau aset keuangan lainnya untuk menemukan saham atau aset keuangan lainnya yang sedang mengalami tren bullish atau bearish.
- Analisis volume: Trader dapat menganalisis volume perdagangan untuk menemukan saham atau aset keuangan lainnya yang memiliki volume perdagangan tinggi atau menunjukkan peningkatan volume perdagangan yang signifikan.
Kamu dapat melakukan screening market bersama HSB Investasi sekarang juga! Platform ini menyediakan berbagai strategi teknikal trading bagi kamu yang ingin menggunakannya untuk memasuki pasar forex, sehingga mereka memiliki fitur yang berbeda dari broker lainnya.
Aplikasinya juga mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.
Selain itu, HSB Investasi merupakan broker forex tepercaya, aman dan sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI. Raih keuntungan dengan cara registrasikan akunmu dan download aplikasinya, jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia.
Kriteria Screening Market
Berikut merupakan kriteria dari screening market yang dapat kamu ketahui:
1. Rasio keuangan
Rasio keuangan adalah alat yang digunakan dalam analisis fundamental untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan dapat digunakan dalam screening market untuk memperkirakan kinerja masa depan dan menemukan saham atau aset keuangan lainnya yang memiliki potensi menguntungkan.
Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang umumnya digunakan dalam screening market:
- Rasio profitabilitas mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Contoh rasio profitabilitas adalah Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), dan Gross Margin.
- Rasio likuiditas mengukur seberapa cepat perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan. Contoh rasio likuiditas adalah Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio.
- Rasio solvabilitas mengukur seberapa banyak hutang perusahaan yang harus dibayar dalam jangka panjang. Contoh rasio solvabilitas adalah Debt-to-Equity Ratio, Debt-to-Asset Ratio, dan Interest Coverage Ratio.
- Rasio valuasi mengukur apakah saham atau aset keuangan lainnya yang dinilai mahal atau murah. Contoh rasio valuasi adalah Price to Earnings (P/E) Ratio, Price to Sales (P/S) Ratio, dan Price to Book (P/B) Ratio.
2. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat menjadi faktor penting dalam screening market. Sebagai investor atau analis keuangan, kita harus mempertimbangkan ukuran perusahaan karena ukuran perusahaan dapat mempengaruhi stabilitas dan potensi pertumbuhan perusahaan.
Berikut adalah beberapa ukuran perusahaan yang dapat digunakan dalam screening market:
- Kapitalisasi pasar adalah nilai total saham yang beredar dari suatu perusahaan. Kapitalisasi pasar dapat membantu kita memahami ukuran perusahaan dan mengidentifikasi perusahaan besar atau kecil.
- Pendapatan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan ukuran perusahaan. Perusahaan yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi cenderung lebih besar dan memiliki lebih banyak sumber daya untuk menghasilkan laba.
- Aset perusahaan juga dapat menjadi faktor penting dalam menentukan ukuran perusahaan. Perusahaan dengan aset yang lebih besar cenderung lebih stabil dan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang.
- Jumlah karyawan perusahaan juga dapat memberikan gambaran tentang ukuran perusahaan. Perusahaan dengan jumlah karyawan yang lebih banyak cenderung lebih besar dan memiliki lebih banyak sumber daya untuk menghasilkan laba.
3. Sektor industri
Sektor industri atau sektor ekonomi dapat menjadi faktor penting dalam screening market karena setiap sektor memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat mempengaruhi performa saham atau aset keuangan lainnya. Misalnya, saham dari perusahaan teknologi dapat memiliki performa yang berbeda dengan saham dari perusahaan manufaktur atau saham dari perusahaan sektor energi.
4. Kinerja saham dalam jangka waktu tertentu
Dalam melakukan screening market untuk memilih saham-saham yang diinginkan, ada beberapa faktor yang dapat diperhatikan untuk mengevaluasi kinerja saham dalam jangka waktu tertentu, di antaranya:
- Harga saham merupakan indikator utama kinerja saham dalam jangka waktu tertentu. Harga saham yang meningkat cenderung menunjukkan kinerja yang baik, sedangkan harga yang turun menunjukkan kinerja yang buruk.
- Volume perdagangan juga dapat digunakan sebagai indikator kinerja saham dalam jangka waktu tertentu. Volume perdagangan yang tinggi menunjukkan minat trader yang besar pada saham tersebut, sehingga harga saham cenderung naik. Sebaliknya, volume perdagangan yang rendah dapat menunjukkan ketidakberanian trader untuk membeli saham tersebut.
- Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan perusahaan yang stabil dan meningkat dapat menunjukkan kinerja yang baik dan menarik bagi investor.
- Kinerja perusahaan seperti laba bersih, pendapatan, dan pertumbuhan perusahaan dapat menjadi faktor penentu kinerja saham dalam jangka waktu tertentu. Jika kinerja perusahaan baik, maka sahamnya juga cenderung memiliki kinerja yang baik.
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Saham Anjlok! Ini 7 Dampak dari Perang Iran Israel
Ketegangan geopolitik seringkali menjadi faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Salah satu konflik yang paling disorot adalah perang ...
- 3 Jenis Moving Average untuk Trading Saham
Jika kamu sedang mendalami dunia trading saham, pasti kamu sering mendengar tentang istilah Moving Average (MA). Moving Average adalah salah satu i...
Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Return Portofolio Saham?Mengukur tingkat return portofolio saham adalah langkah penting bagi setiap investor yang ingin mengetahui seberapa baik performa investasinya. Tin...
- Cara Menghitung Book Value Per Share Saham Amerika
Book Value Per Share adalah salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi nilai intrinsik saham perusahaan. Di pasar sa...
10 Perbedaan Saham Amerika VS Saham Indonesia yang Wajib Kamu Pahami!Sobat Trader, setiap pasar saham memiliki keunikan tersendiri. Apakah kamu tertarik dengan stabilitas saham Amerika terbaik atau pertumbuhan cepat ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil