Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Apa itu ARA

Dalam dunia trading, ada begitu banyak istilah yang harus kamu ketahui, salah satunya apa itu ARA. ARA atau Auto Rejection Atas mengacu kepada keadaan pergerakan harga saham yang meningkat secara terus-menerus dan signifikan. Setiap istilah sangat penting dipahami karena akan berguna untuk mengenal keadaan pasar saham.

Investor atau trader yang belum mengetahui makna dan definisi lengkap dari ARA, tentu akan sangat merugi. Oleh karena itu sangat penting mencari informasi berguna mengenai definisi ARA dan ARB saham.

Cari tahu juga hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli saham pada keadaan ARA. Agar kamu tidak semakin bingung, simak informasi selengkapnya di bawah ini.

[lwptoc]

Apa Itu ARA?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ARA atau Auto Rejection Atas merupakan kondisi pergerakan harga saham yang meningkat terus-menerus. Dalam keadaan ini, sistem akan melakukan penolakan order kepada semua pembelian.

Sistem tersebut dinamakan Jakarta Automated Trading System Next Generation atau JATS NEXT-G. Sistem penolakan ini ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia atau BEI untuk suatu alasan penting. Keberadaan ARA berusaha memberikan jaminan harga saham yang cukup normal kepada trader.

ARA akan melakukan penolakan ketika harga saham berada di atas batas. Umumnya batasan atas harga saham bergantung kepada harga jual di hari sebelumnya. Coba perhatikan tabel berikut ini.

Harga Jual Saham Sebagai Acuan Nilai ARA (dalam persen)
Rp50 - Rp200 > 35
> Rp200 - Rp5.0000 > 25
> Rp5.000 > 20

Tabel di atas merupakan acuan bagi para trader dalam memperkirakan harga batas atas. Jika harga dalam penutupan pada hari sebelumnya berada dalam kisaran Rp6.000 maka batas atas tidak boleh lebih dari 20%. Jadi kira-kira perhitungannya akan terlihat seperti di bawah ini,

Harga batas atas = harga penutupan kemarin + (harga penutupan kemarin x nilai ARA)

= Rp6.000 + (Rp6.000 x 20%)

= Rp6.000 + Rp1200

= Rp7.200

Saat saham sudah berada di atas harga Rp7.200 maka semua order pembelian akan otomatis ditolak oleh sistem. Hal ini dilakukan agar harga saham tidak melonjak terlalu tinggi. 

apa itu ara

Apa Itu ARB?

ARB adalah kebalikan dari ARA yang memiliki kepanjangan Auto Rejection Bawah. Dalam kata lain, ARB adalah kondisi terjadinya penurunan harga saham secara terus-menerus. Sistem JATS NEXT-G juga digunakan untuk mengatur batas bawah dari harga saham untuk menolak pembelian harga saham yang terlalu rendah.

Saham yang menurun secara terus-menerus tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja oleh BEI. Harga saham yang anjlok akan membuat pasar saham tidak stabil. Jika trader ingin membeli saham jauh di bawah batas maka sistem akan langsung melakukan penolakan order.

Para trader dapat mengenali batas bawah paling maksimal dengan melihat antrean pembelian saham. Jika harga saham sudah mengenai ARB maka tidak akan ada order dalam antrean pembelian. Nilai ARB sendiri terus berubah sejak adanya kejadian pandemi COVID-19.

Dalam keadaan normal yaitu sebelum terjadi pandemi, BEI menetapkan nilai ARB di angka 20% – 35%. Namun keadaan pandemi membuat BEI harus menurunkan nilai ARB menjadi 10%.

Kemudian informasi terbaru dari dengan dikeluarkannya Keputusan Direksi Bursa Efek indonesia No. Kep-00023/BEI/03-2020 menyatakan bahwa saat harga saham Rp50 maka nilai ARB yang digunakan kurang dari 7%.

Saat harga saham berkisar di antara Rp50 – Rp200 atau bahkan lebih dari Rp200 maka nilai ARB yang digunakan sebesar 7%. Jadi sistem akan kembali melakukan penolakan ketika ada yang melakukan order di bawah batas harga yang telah ditentukan.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa harga saham pada waktu penutupan berada di angka Rp4.000 maka nilai ARB yang digunakan 7%. Perhitungan harga batas bawahnya ialah sebagai berikut,

Harga batas bawah = harga penutupan kemarin + (harga penutupan kemarin x nilai ARB)

= Rp4.000 + (Rp4.000 x 7%)

= Rp4.000 + Rp280

= Rp4.280 

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli Saham yang Terkena ARA
Close up of Bitcoin and Cryptocurrency stock market exchange candlestick chart. Red bearish divergence indicator

4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli Saham yang Terkena ARA

Kamu tidak bisa sembarangan ketika akan menjual atau membeli saham. Kamu tidak boleh gegabah atau terburu-buru apa pun  keadaan yang sedang terjadi di pasar saham.

Sama halnya saat harga saham terkena ARA. Kamu perlu jeli melihat harga saham supaya keputusan yang diambil tidak salah. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dengan saksama.

1. Prospek Perusahaan pada Masa Depan

Mengamati prospek perusahaan yang sahamnya ingin kamu beli sangat penting dilakukan. Bukankah percuma membeli saham jika prospek pada beberapa tahun mendatang tidak baik? Itu sebabnya menganalisis dan memperkirakan prospek perusahaan menjadi langkah antisipasi yang tepat.

2. Melihat Fluktuasi Saham ARA

Harga saham memang tidak bisa kamu prediksi dengan akurat 100%. Namun kamu bisa belajar dan mencoba memahami pattern dari harga-harga saham terdahulu.

Meskipun saham ARA dipandang berharga oleh banyak trader, kamu tetap tidak bisa langsung percaya kata orang lain begitu saja. Pemahaman dan analisis kamu tentang fluktuasi harga saham tetap menjadi yang utama sebelum melakukan pembelian.

3. Cari Tahu Nilai Market Cap Saham

Menilai saham ARA yang tepat untuk dibeli bisa kamu lakukan dengan mencari tahu nilai market cap dari perusahaan tersebut. Anggaplah bahwa kamu ingin membeli saham ARA perusahaan Oranye.

Sebelum membelinya, kamu perlu mencari tahu nilai saham perusahaan Oranye secara keseluruhan. Jika kamu mendapati nilai saham atau market capnya sangat besar maka keputusan untuk membeli saham perusahaan Oranye tepat.

4. Bandingkan Harga Tawar dan Wajar

Jangan lupa bandingkan harga tawar dan harga wajar dari saham ARA. Hasil dari perbandingan harga yang kamu lakukan ini akan membawa kesimpulan penting untuk membeli saham ARA tersebut.

Pertanyaan Umum Mengenai ARA dan ARB

Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul mengenai ARA dan ARB pada perdagangan saham.

Berapa Persen ARA?

Menurut aturan yang berlaku saat artikel ini ditulis, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan batas atas penolakan penawaran jual beli secara otomatis atau ARA saham pada:

  1. Angka 35% untuk saham dengan rentang harga Rp50-Rp200
  2. Angka 20% untuk saham dengan rentang harga di atas Rp5.000

Perlu diingat bahwa peraturan ini dapat berubah sesuai dengan kebijakan BEI dan OJK. Oleh sebab itu, penting bagi investor dan trader untuk rajin memperhatikan perkembangan dan berita-berita lainnya mengenai dunia saham.

Kenapa Saham ARB Tidak Bisa Dijual?

Saat kondisi ARB terjadi, maka sistem Bursa Efek Indonesia (BEI) membatasi transaksi jual-beli untuk saham tersebut. Oleh sebab itu, saat ARB terjadi kamu tidak akan bisa menjual saham tersebut. Investor lain pun tidak akan bisa membeli saham yang sedang terkena ARB tersebut.

Kapan ARB saham akan terjadi? Peraturan mengenai batas ARA dan ARB saham memang dapat mengalami perubahan. Tetapi, menurut aturan yang berlaku saat artikel ini ditulis, batas ARB akan tercapai ketika harga saham per lembar merosot sampai 7%. Harga saham yang dijadikan acuan di sini merupakan harga saham pada penutupan perdagangan bursa di hari sebelumnya.

Itu dia informasi mengenai apa itu ARA dan ARB sekaligus tips melakukan pembelian saham yang tepat. Apakah kamu sudah mulai memahami saham yang satu ini? Semoga wawasan kamu bertambah setelah membaca informasi dalam artikel HSB kali ini.

Apabila membutuhkan sumber pembelajaran lainnya mengenai trading maka kamu bisa langsung mengunjungi website HSB. HSB menyediakan berbagai materi belajar trading untuk pemula. Kamu bisa mengikuti kelas trading online, seminar, bahkan komunitas untuk berdiskusi bersama.

Tidak perlu ragu lagi karena HSB diawasi oleh 3 lembaga lokal yakni BAPPEBTI, ICDX, dan ICH. Layanan customer service HSB juga siap membantu kamu selama 24/7 apabila ada kendala dalam penggunaan aplikasi. Segera download aplikasi HSB dan nikmati berbagai fasilitas edukasi serta kemudahan trading sekarang juga!***

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Mulai Pengalaman Trading Terbaik