Hati-Hati! Ini Pengaruh Serangan Iran Israel di Pasar Forex

Pasar forex dikenal sangat dinamis dan sensitif terhadap berbagai peristiwa global, termasuk ketegangan geopolitik. Salah satu konflik yang kerap menarik perhatian dunia adalah perseteruan antara Iran vs Israel. Ketika ketegangan meningkat atau terjadi serangan militer, dampaknya tidak hanya dirasakan di kawasan Timur Tengah, tetapi juga di seluruh pasar keuangan global, termasuk pasar forex. 

Bagaimana konflik ini mempengaruhi nilai mata uang, terutama bagi trader yang aktif? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana konflik antara Iran dan Israel dapat mengguncang pasar forex, faktor-faktor apa saja yang memicu fluktuasi mata uang, serta tips bagi trader dalam menghadapi situasi pasar yang penuh ketidakpastian ini. 

Yuk, simak lebih lanjut untuk memahami dampak geopolitik terhadap pergerakan forex!

1. Peningkatan Volatilitas

Konflik geopolitik seperti Perang iran ke israel cenderung meningkatkan volatilitas di pasar forex. Investor cenderung mencari tempat yang lebih aman untuk mengamankan modal mereka, yang menyebabkan pergerakan mata uang yang lebih drastis dan tak terduga.

• Safe Haven Currencies: Mata uang safe haven seperti USD (dolar AS), CHF (franc Swiss), dan JPY (yen Jepang) biasanya menguat selama periode ketidakpastian geopolitik karena investor mengalihkan dana mereka ke aset yang dianggap lebih aman.
• Emerging Market Currencies: Mata uang dari pasar negara berkembang, seperti lira Turki (TRY) atau peso Argentina (ARS), cenderung mengalami penurunan karena dianggap lebih berisiko selama krisis.

2. Fluktuasi Harga Minyak

Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Ketegangan antara Iran dan Israel dapat mempengaruhi harga minyak hari ini, yang pada gilirannya mempengaruhi nilai tukar mata uang negara-negara yang bergantung pada minyak, baik sebagai eksportir maupun importir.

• Peningkatan Harga Minyak: Jika terjadi gangguan dalam produksi atau ekspor minyak dari Iran akibat konflik, harga minyak global akan meningkat. Mata uang negara-negara eksportir minyak seperti CAD (dolar Kanada), RUB (ruble Rusia), dan NOK (krona Norwegia) cenderung menguat.
• Penurunan Mata Uang Importir Minyak: Sebaliknya, negara-negara yang sangat bergantung pada impor minyak seperti India (INR) dan Jepang (JPY) mungkin akan melihat pelemahan mata uang mereka karena biaya impor energi yang meningkat.

3. Pengalihan Aset ke Mata Uang Safe Haven

Konflik yang terus memanas dapat menyebabkan investor global mengalihkan aset dari pasar yang dianggap berisiko ke mata uang safe haven. Ini menyebabkan permintaan untuk mata uang seperti dolar AS, yen Jepang, dan franc Swiss meningkat secara signifikan.

• USD: Dolar AS sering dianggap sebagai safe haven, dan biasanya menguat selama konflik geopolitik. Ini disebabkan karena statusnya sebagai mata uang cadangan global.
• CHF dan JPY: Selain dolar AS, franc Swiss dan yen Jepang juga mengalami penguatan karena kedua negara tersebut dianggap stabil secara ekonomi dan politik.

4. Efek Mata Uang Timur Tengah

Mata uang di kawasan Timur Tengah, seperti rial Iran dan shekel Israel, juga terkena dampak langsung dari konflik. Shekel Israel (ILS) mungkin mengalami tekanan karena risiko geopolitik meningkat di kawasan tersebut.

• Shekel (ILS): Mata uang Israel kemungkinan akan melemah selama konflik berkepanjangan, karena investor mungkin menghindari risiko politik di wilayah tersebut.
• Rial Iran: Meski rial Iran tidak diperdagangkan secara bebas di pasar forex global, dampaknya akan terlihat dalam inflasi domestik dan tekanan ekonomi lebih lanjut di dalam negeri.

5. Perubahan Kebijakan Moneter Global

Bank sentral di negara-negara besar dapat merespons ketidakstabilan geopolitik dengan menyesuaikan kebijakan moneternya untuk menjaga kestabilan ekonomi dan pasar. Federal Reserve (Fed), European Central Bank (ECB), dan Bank of Japan dapat memberikan langkah-langkah untuk menjaga kestabilan mata uang selama periode ketegangan geopolitik yang meningkat.

Suku Bunga: Bank sentral mungkin menunda kenaikan suku bunga atau bahkan memangkas suku bunga untuk menstimulasi ekonomi yang terkena dampak krisis geopolitik, yang dapat berdampak langsung pada nilai tukar mata uang negara tersebut.

6. Krisis Ekonomi di Kawasan Lain

Ketegangan di Timur Tengah, terutama yang melibatkan Iran dan Israel, juga dapat memicu krisis ekonomi di wilayah lain yang berhubungan erat dengan kedua negara. Negara-negara yang terlibat dalam rantai pasokan global atau yang memiliki ketergantungan perdagangan dengan Iran atau Israel mungkin mengalami dampak ekonomi yang signifikan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang mereka.

7. Spekulasi Pasar

Trader forex sering kali berspekulasi berdasarkan perkembangan geopolitik. Rumor, ketakutan, atau ekspektasi mengenai konflik yang meningkat atau mereda bisa menyebabkan fluktuasi besar dalam nilai tukar. 

Spekulasi ini dapat mendorong volatilitas jangka pendek yang cukup tinggi di pasar forex. Untuk itu kamu membutuhkan akun demo gratis HSB. Ini adalah cara yang baik untuk menguji dan mengasah strategi trading kamu tanpa harus kehilangan dana karena adanya berita pasar yang mengejutkan.

Menggunakan akun demo memungkinkan kamu untuk belajar dan membuat kesalahan tanpa dampak finansial yang nyata. Gunakan akun demo dengan kondisi pasar yang mendekati real-time untuk simulasi yang lebih realistis. Setelah merasa nyaman dan yakin dengan strategi tersebut, baru beralih ke akun live.

HSB Investasi merupakan platform trading resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membantumu mempertajam pemahaman tentang pasar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi atau mengikuti webinar live trading untuk meningkatkan kemampuan tradingmu. 

Dengan modal awali Rp600.000, mulailah perjalanan trading kamu sekarang dan raih peluang profit di pasar global! Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS!

FAQ Seputar Serangan Iran Israel Terhadap Forex

Beladdina Annisa

SEO Content Writer

Satu juta download!