Indikator teknis merupakan aspek penting bagi trader dalam melakukan analisis dengan menggabungkan data historis pergerakan harga yang kemudian ditampilkan dalam bentuk garis atau titik.
Dalam artikel ini, Sobat Trader akan diperkenalkan pada salah satu indikator teknis, yaitu indikator ROC dan keuntungannya untuk menganalisa kondisi pasar agar keputusan trading-mu dapat menguntungkan.
Pengertian Indikator ROC?
Indikator ROC yang merupakan singkatan dari Rate of Change adalah salah satu indikator yang menggunakan momentum untuk menghitung persentase perubahan harga dalam periode tertentu.
Dalam analisis teknikal, indikator ROC mengambil harga masa kini dibandingkan dengan harga di periode tertentu dari masa lalu untuk mengukur kecepatan perubahan harga dalam pasar. Singkatnya, Indikator ROC dapat digunakan untuk menentukan tren pasar saat ini dan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.
Banyak juga Sobat Trader yang memanfaatkan keuntungan menggunakan Indikator ROC untuk memprediksi pembalikan arah tren dengan menentukan level overbought atau oversold sebagai sinyal beli atau jual secara lebih akurat. Selain itu, indikator ROC juga digunakan untuk mengamati divergensi serta persilangan garis tengah.
Indikator ROC dikaitkan dengan garis nol (0) dimana jika ROC melebihi garis nol (bernilai positif), menandakan harga forex sedang meningkat. Begitu pun sebaliknya, jika ROC kurang dari garis nol (bernilai negatif), maka hal itu menandakan harga forex sedang menurun.
Akan tetapi, perlu Sobat Trader ingat bahwa indikator ROC hanya memberikan informasi tentang tren perubahan harga dalam jangka waktu tertentu saja, dan tidak menjamin apakah harga akan terus naik atau terus turun.
Oleh karena itu, indikator ROC harus digabungkan dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat sasaran lagi.
Apa Saja Keuntungan Indikator ROC?
1. Menentukan Level Support & Resistance
Level Support dan Level Resistance adalah dua konsep yang digunakan dalam analisis teknikal untuk menentukan tingkat harga yang berpotensi mengalami perubahan arah.
Level Support adalah tingkat harga di mana permintaan cukup kuat untuk bisa menghentikan tren penurunan harga. Ini dapat dilihat sebagai garis batas bawah di mana harga mungkin berhenti turun dan kemungkinan akan mulai naik kembali.
Sedangkan Level Resistance sebaliknya, adalah tingkat harga di mana penawaran cukup kuat untuk mampu menghentikan laju kenaikan harga. Ini dapat dilihat sebagai garis batas atas di mana harga mungkin berhenti naik dan kemungkinan akan mulai turun kembali.
Indikator ROC sendiri tidak digunakan secara langsung dalam menentukan Level Support atau Resistance pada pasar forex, saham, atau komoditas. Namun, indikator ROC dapat digunakan dalam konjungsi dengan analisis teknikal lainnya, untuk membantu dalam menentukan Level Support atau Resistance.
Cara yang sering digunakan adalah dengan mengamati garis horizontal pada grafik ROC. Biasanya menggunakan garis 0 sebagai Level Support atau Resistance. Jika ROC berada di atas garis 0, itu berarti pasar sedang uptrend dan Level Support berada di garis 0. Sebaliknya, jika ROC berada di bawah garis 0, itu berarti pasar sedang downtrend dan Level Resistance berada di garis 0.
2. Mengukur Momentum Pasar
Momentum pasar adalah kecepatan perubahan harga dari waktu ke waktu. Dalam analisis teknikal, momentum digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan pasar saat ini.
Jika momentum pasar tinggi, hal itu menandakan harga sedang meningkat dengan cepat. Sebaliknya jika momentum pasar rendah, hal itu menandakan harga sedang menurun dengan cepat.
indikator ROC menentukan momentum pasar dengan mengamati perubahan harga dari waktu ke waktu. Jika ROC positif dan terus meningkat, itu berarti momentum pasar sedang tinggi dan berada dalam kondisi Bullish. Sebaliknya, jika ROC negatif dan terus menurun, itu berarti momentum pasar sedang rendah dan berada dalam kondisi Bearish.
3. Menentukan Level Overbought & Oversold
Overbought (titik jenuh beli) adalah kondisi di mana harga forex atau saham telah meningkat secara signifikan dalam periode tertentu hingga tidak masuk akal atau berlebihan. Sebaliknya, oversold (titik jenuh jual) adalah kondisi di mana harga forex atau saham telah menurun secara signifikan dalam periode tertentu hingga tidak masuk akal lagi atau terlalu rendah.
Jika harga dalam pasar sudah mencapai level overbought atau oversold, aka nada banyak trader yang menganggap bahwa aset sudah tidak layak untuk diperdagangkan.
Indikator ROC menentukan level overbought atau oversold dengan menggunakan garis horizontal pada grafik ROC. Biasanya menggunakan garis yang sudah ditentukan terlebih dahulu sebagai level overbought dan level oversold.
Jika ROC berada di atas garis tertentu tersebut, itu berarti pasar sedang overbought dan ini dapat digunakan sebagai sinyal jual. Sebaliknya, jika ROC berada di bawah garis tertentu tersebut, itu berarti pasar sedang oversold dan ini dapat digunakan sebagai sinyal beli.
Akan tetapi perlu Sobat Trader ingat bahwa level overbought dan oversold tidak selalu berlaku, itu hanya sebagai acuan saja dan perlu dikonfirmasi dengan analisis teknikal lainnya.
4. Menentukan Tren Pasar
Tren pasar adalah perubahan yang terjadi dalam harga, volume, serta kualitas produk atau jasa selama periode tertentu. Ada tiga jenis tren pasar yaitu tren Bullish (naik), tren Bearish (turun), dan tren Sideways (datar).
Tren Bullish menandakan kondisi pasar yang menguntungkan, sementara tren Bearish menandakan kondisi pasar yang kurang menguntungkan. Tren sideways menandakan kondisi pasar yang stabil.
Dalam menentukan tren pasar, indikator ROC dapat menggunakan garis Moving Average untuk menentukan tren pasar jangka panjang. Jika ROC berada di atas garis Moving Average, hal itu menandakan pasar sedang dalam tren Bullish, dan jika ROC berada di bawah garis Moving Average, hal itu menandakan pasar sedang dalam tren Bearish.
Selain itu, ROC juga dapat digunakan untuk menentukan tren pasar jangka pendek dengan menggunakan metode divergensi. Divergensi terjadi ketika harga forex, saham, atau indeks pasar naik, tetapi ROC turun atau sebaliknya. Divergensi ini dapat digunakan sebagai sinyal perubahan tren pasar.
5. Menentukan Sinyal Divergensi
Divergensi adalah perbedaan antara arah yang ditunjukkan oleh harga forex atau saham dengan arah yang ditunjukkan oleh indikator teknikal. Divergensi dapat digunakan sebagai sinyal peringatan akan perubahan tren atau pembalikan harga yang akan datang.
Indikator ROC dapat digunakan untuk menentukan divergensi antara harga dan indikator. Jika harga menunjukkan tren turun tetapi indikator ROC menunjukkan tren naik, ini menunjukkan bahwa meskipun harga saat ini sedang menurun, tekanan Bullish (naik) mungkin mulai muncul dan menandakan potensi pembalikan harga ke atas.
Sedangkan jika harga menunjukkan tren naik tetapi indikator ROC menunjukkan tren turun, ini menunjukkan bahwa meskipun harga saat ini sedang naik, tekanan Bearish (turun) mungkin mulai muncul dan menandakan potensi pembalikan harga ke bawah.
Divergensi tidak selalu mengindikasikan pembalikan harga. Namun dapat digunakan sebagai sinyal peringatan akan perubahan tren yang mungkin terjadi di masa depan.
Cara Menggunakan Indikator ROC
Dalam rumus indikator ROC (Rate of Change), "n" adalah periode yang digunakan untuk menghitung tingkat perubahan harga. Periode ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan analis atau Sobat Trader. Misalnya, menggunakan periode yang lebih pendek untuk menganalisis tren jangka pendek atau periode yang lebih panjang untuk menganalisis tren jangka panjang.
Secara sederhana "n" dalam rumus ROC adalah periode yang digunakan untuk menentukan seberapa cepat harga aset berubah dari waktu ke waktu, dan ini dapat digunakan untuk menentukan apakah nilai aset tersebut dalam tren kenaikan atau tren penurunan.
Adapun rumus dalam indikator ROC adalah:
(X2-X1) ÷ (X1×100)
X1 mewakili harga penutupan pada “n”.
X2 mewakili harga penutupan yang terbentuk pada saat periode terakhir.
Setelah kita mengetahui rumus indikator ROC, berikut cara penggunaannya:
- Tentukan periode yang akan digunakan, misalnya 14 hari
- Masukkan ke dalam rumus
- Grafikkan hasil perhitungan tersebut dalam bentuk ROC
- Jika ROC berada di atas garis nol, itu berarti harga saat ini lebih tinggi daripada 14 hari yang lalu, dan ini dapat diinterpretasikan sebagai tren kenaikan. Sebaliknya, jika ROC berada di bawah garis nol, itu berarti harga saat ini lebih rendah daripada 14 hari yang lalu, dan ini dapat diinterpretasikan sebagai tren penurunan.
Penting untuk diingat bahwa ROC hanya memberikan gambaran tentang perubahan harga dalam jangka waktu tertentu sehingga jika hasil “n” yang didapat kecil dengan menggunakan periode pendek, indikator roc akan merespon dengan cepat, namun terdapat kemungkinan hasil tersebut sebagai sinyal palsu (fake signal).
Sebaliknya, jika hasil “n” yang didapat besar dengan menggunakan periode panjang, indikator ROC akan merespon lebih lama namun mempunyai tingkat akurasi yang lebih baik.
Kamu bisa menggunakan indikator ROC untuk meraih peluang profit trading dengan membuka akun demo atau akun live trading di platform atau aplikasi HSB Investasi. Bukan hanya bersifat real-time, di akun demo HSB, Sobat Trader bisa melatih kemampuan penerapan indikator ROC maupun beragam indikator teknikal lainnya tanpa risiko dengan dana virtual yang disediakan. Jangan tunda lagi kesuksesan trading-mu dan raih profitmu sekarang!***
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Belajar Trading NZD/JPY di Akun Demo Gratis
Pengertian Akun Demo NZD/JPY Akun demo NZD/JPY adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Dolar Selandia Baru dan ...
- Coba Akun Demo untuk Trading Pair GBP/JPY
Pengertian Akun Demo GBP/JPY Akun demo GBP/JPY adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Poundsterling dan Yen Je...
Mulai Trading Pair GBP/CHF dengan Akun Demo ForexPengertian Akun Demo GBP/CHF Akun demo GBP/CHF adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Poundsterling dan Franc ...
- Akun Demo Trading Pair GBP/AUD: Uji Strategi Forex
Pengertian Akun Demo GBP/AUD Akun demo GBP/AUD adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Poundsterling dan Dolar ...
Coba Akun Demo untuk Trading EUR/JPYPengertian Akun Demo EUR/JPY Akun demo EUR/JPY adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Euro dan Yen Jepang (EUR...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil