Hindari 10 Waktu Trading Berbahaya Berpotensi Rugi!

Salah satu keberhasilan dalam trading forex merupakan memilih jam trading yang baik atau apakah kamu sudah menganalisis setelah mendapatkan keuntungan dari trading dan mengalami kerugian setelahnya? Nah, alasan itulah yang harus kamu perhatikan! Jangan sampai kamu memilih waktu trading berbahaya.

Lalu, kapan jam-jam yang harus kamu hindari dan kapan waktu yang tepat untuk trading forex? Artikel ini akan menjawab pertanyaanmu itu.

1. Setelah Berita Besar Rilis

Setelah rilis berita besar, jam trading dapat menjadi berbahaya karena pasar dapat mengalami volatilitas yang tinggi dan harga dapat bergerak dengan cepat dan tidak terduga. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan dalam waktu yang sangat singkat, sehingga dapat mengakibatkan kerugian besar bagi para trader yang tidak siap menghadapi volatilitas tersebut.

Selain itu, volume perdagangan dapat meningkat secara signifikan setelah rilis berita besar yang dapat memperburuk volatilitas pasar. Hal ini dapat menyebabkan slippage, yaitu perbedaan antara harga yang diminta oleh trader dan harga yang sebenarnya dieksekusi di pasar. Slippage ini dapat mengurangi keuntungan atau meningkatkan kerugian bagi trader. Bagaimana cara menghindari slippage? Salah satunya pasang stop loss dan gunakan limit order.

Selain itu, pasar juga dapat mengalami gap pada awal sesi trading setelah rilis berita besar. Gap terjadi ketika harga pembukaan pada sesi trading baru berbeda secara signifikan dari harga penutupan pada sesi trading sebelumnya. Gap ini dapat mengakibatkan kerugian bagi trader yang tidak dapat menutup posisi mereka pada waktu yang tepat.

Oleh karena itu, setelah rilis berita besar, trader harus tetap waspada dan memperhatikan volatilitas pasar, volume perdagangan, dan kemungkinan terjadinya gap pada awal sesi trading. Trader juga harus mempertimbangkan risiko dan manajemen risiko mereka saat melakukan transaksi pada jam trading setelah berita besar dirilis.

2. Kesibukan Pribadi

Kesibukan pribadi atau personal busy-ness adalah hal-hal yang dilakukan oleh seseorang di luar pekerjaannya atau bisnisnya, seperti kegiatan keluarga, hobi, perjalanan, dan lain sebagainya. Kesibukan pribadi dapat memengaruhi kinerja seseorang di tempat kerja atau bisnis, terutama jika kesibukan tersebut mengambil banyak waktu dan energi.

Dalam trading, kesibukan pribadi dapat mempengaruhi konsentrasi dan fokus seseorang dalam menganalisis pasar dan membuat keputusan trading. Misalnya, jika seseorang memiliki masalah keluarga atau masalah keuangan pribadi, hal tersebut dapat mengalihkan perhatian mereka dari trading dan membuat mereka lebih rentan terhadap kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Para trader harus memiliki jadwal trading yang teratur dan memprioritaskan waktu mereka untuk mengikuti trading plan, sambil tetap memperhatikan tanggung jawab pribadi dan keluarga mereka. Hal ini dapat membantu mereka tetap fokus dan produktif dalam trading dan dalam kehidupan pribadi mereka.

3. Weekend

Weekend dalam trading merujuk pada waktu antara penutupan pasar pada hari Jumat dan pembukaan kembali pada hari Senin berikutnya. Dalam pasar forex, weekend dimulai pada pukul 4 sore waktu New York pada hari Jumat dan berakhir pada pukul 5 sore waktu New York pada hari Minggu.

Dalam periode weekend, pasar forex dan pasar finansial lainnya ditutup, sehingga tidak ada aktivitas perdagangan yang berlangsung. Namun, pergerakan harga dapat terjadi secara signifikan pada awal minggu baru ketika pasar dibuka kembali, terutama jika ada peristiwa penting yang terjadi selama akhir pekan, seperti rilis data ekonomi atau berita politik yang signifikan.

Hal ini dapat membuat trading pada awal minggu berisiko lebih tinggi, karena volatilitas pasar dapat meningkat dan terjadi pergerakan harga yang tajam. Oleh karena itu, sebagian trader memilih untuk menunggu beberapa waktu setelah pembukaan pasar untuk menilai situasi dan mengambil keputusan trading yang lebih baik.

Selain itu, weekend juga menjadi waktu yang tepat bagi trader untuk memeriksa kondisi pasar dan mengevaluasi posisi mereka, serta melakukan analisis dan perencanaan trading untuk minggu depan. Hal ini dapat membantu mereka memperbaiki strategi dan meningkatkan kinerja trading mereka.

4. Tanggal Merah

Tanggal merah merujuk pada hari libur resmi yang diakui oleh negara atau lembaga tertentu. Di beberapa negara, tanggal merah dapat mencakup hari nasional, agama, atau budaya, dan pasar finansial biasanya ditutup pada hari-hari ini.

Dalam trading, tanggal merah dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan dan volume, tergantung pada pasar dan lokasi geografisnya. Jika pasar finansial utama di suatu wilayah sedang ditutup karena tanggal merah, maka volume perdagangan mungkin lebih rendah dan pergerakan harga dapat menjadi lebih terbatas. Namun, jika pasar di wilayah lain tetap buka, maka pergerakan harga mungkin tetap berlangsung.

Kamu dapat menerapkan menghindari jam trading bahaya ini di HSB Investasi. Platform ini menyediakan berbagai strategi teknikal trading bagi kamu yang ingin menggunakannya untuk memasuki pasar forex, sehingga mereka memiliki fitur yang berbeda dari broker lainnya.

Aplikasinya juga mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.

Selain itu, HSB Investasi merupakan broker forex tepercaya, aman dan sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI. Raih keuntungan dengan cara registrasikan akunmu dan download aplikasinya, jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia.

5. Emosi Tidak Stabil

Emosi yang tidak stabil dapat menjadi faktor yang mempengaruhi trading, terutama jika trader tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Saat emosi sedang tidak stabil, trader mungkin cenderung mengambil keputusan trading yang tidak rasional dan berisiko tinggi.

Beberapa contoh emosi yang tidak stabil yang dapat mempengaruhi trading termasuk ketakutan, keserakahan, kesedihan, dan marah. Ketakutan dapat membuat trader mengambil keputusan trading yang kurang berani atau menolak untuk mengambil risiko, sedangkan keserakahan dapat membuat trader mengambil risiko yang terlalu tinggi. 

Kesedihan dan marah dapat mempengaruhi kemampuan trader untuk membuat keputusan trading yang objektif. Untuk mengatasi emosi yang tidak stabil saat trading, trader dapat mengambil beberapa tindakan seperti:

• Menetapkan aturan dan trading plan yang jelas dan mengikuti mereka dengan disiplin
• Menghindari mengambil keputusan trading saat emosi sedang tidak stabil
• Meningkatkan kesadaran diri dan mengenali emosi yang sedang dirasakan
• Melakukan latihan relaksasi atau meditasi untuk mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi
• Mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau mentor trading untuk membantu mengatasi emosi yang tidak stabil.

6. Saat Sesi Overlapping

Sesi overlapping terjadi ketika dua sesi pasar utama terbuka pada saat yang sama. Ada tiga sesi pasar utama dalam trading forex, yaitu sesi Asia, sesi Eropa, dan sesi Amerika. Sesi overlapping terjadi antara sesi Eropa dan sesi Amerika, yang terjadi dari jam 13.00 - 17.00 GMT.

Saat sesi overlapping, volume perdagangan dan volatilitas cenderung meningkat sehingga membuat harga menjadi lebih fluktuatif dan sulit diprediksi. Ini dapat membuat trading selama sesi overlapping menjadi berbahaya jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi volatilitas selama sesi overlapping antara lain:

• Rilis data ekonomi penting yang mempengaruhi nilai mata uang
• Pidato atau pernyataan pejabat bank sentral atau politisi yang dapat mempengaruhi pasar
• Peristiwa geopolitik yang signifikan seperti konflik atau perubahan kebijakan pemerintah.

7. Awal dan Akhir Minggu

Trading forex dilakukan selama lima hari dalam seminggu, dimulai dari hari Senin hingga Jumat. Akhir pekan dimulai pada Sabtu dan Minggu, sehingga pasar forex tutup selama dua hari tersebut. Hal ini dapat menjadi waktu yang berbahaya untuk trading bagi beberapa alasan.

Pertama, pada hari Jumat, banyak trader yang menutup posisi mereka sebelum akhir pekan untuk menghindari risiko pergerakan pasar yang tak terduga selama akhir pekan. Hal ini dapat menyebabkan volume perdagangan menurun pada akhir sesi perdagangan Jumat, sehingga harga menjadi lebih tidak stabil dan fluktuatif. Ini dapat membuat trading selama akhir pekan sangat berbahaya jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Kedua, pada akhir pekan, tidak ada data ekonomi yang dirilis dan tidak ada peristiwa penting lainnya yang dapat mempengaruhi pasar secara signifikan. Hal ini membuat pasar cenderung lebih stabil dan harga relatif stagnan, sehingga membuat trading pada akhir pekan kurang menarik bagi beberapa trader.

8. Saat Bad Mood 

Waktu trading berbahaya selanjutnya ketika kamu merasa mood sedang tidak baik untuk open posisi akan mempengaruhi keputusan yang tidak logis dalam trading dan menyebabkan kerugian. Hal ini tentu saja tidak ingin terjadi bukan? Oleh karena itu, kamu perlu meninjau ulang kembali jadwal tradingmu.

Hal ini bertujuan agar saat jam trading berlangsung, kondisi emosional sudah siap untuk melakukan open posisi dan dapat mengambil keputusan dengan baik. Ingat! Jangan melakukan trading saat kamu bad mood, mengalami musibah atau kurang tidur. Hal ini akan berdampak terhadap keberhasilanmu dalam trading forex.

9. Saat Terlalu Bahagia

Selain kamu merasa bad mood, hindari juga perasaan terlalu bahagia saat melakukan open posisi berikutnya. Tentu saja, kamu akan merasa sangat bahagia ketika mendapatkan profit terus-menerus. Akan tetapi, ini harus dihindari karena akan memicu sifat keserakahanmu dan berpikir akan terus menghasilkan keuntungan. Lakukan open posisi dengan persiapan yang matang agar menghindari kamu dari kerugian.

10. Mengalami Loss Berturut-turut

Waktu trading bahaya yang terakhir ketika kamu mengalami loss yang berturut-turut, ini disebabkan karena perasaan yang terlalu bahagia melakukan trading. Kemudian, kamu merasa tidak akan mengalami loss, sehingga kamu berpikir untuk melanjutkannya hingga loss sekali. 

Akan tetapi, karena sudah mengalami loss sekali yang cukup besar dengan jumlah setengah dari hasil keuntungan di dapat, kamu akan berpikir untuk mengembalikan jumlah keuntungan yang didapat. 

Pada akhirnya, kamu harus melakukan trading berkali-kali dan mengalami loss berkali-kali juga hingga menghabiskan keuntunganmu. Hal ini perlu kamu hindari tentunya, sudahi tradingmu jika berhasil mendapatkan keuntungan dan jangan rakus!

DISCLAIMER

—

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.

Beladdina Annisa

SEO Content Writer

Satu juta download!