Home Forex Bagaimana Cara Menghindari Slippage Pada Forex?

Bagaimana Cara Menghindari Slippage Pada Forex?

by Beladdina Annisa
Bagaimana Cara Menghindari Slippage Pada Forex

Seorang trader tentunya pernah mendengar istilah slippage bukan? Secara garis besar memiliki artian terpeleset dikarenakan permukaan atau lantai yang licin. Situasi ini biasa ditemukan oleh investor atau trader saat melakukan transaksi di bursa dengan berbagai faktor.

Lalu, apa itu slippage dan bagaimana cara menghindari situasi tersebut? Kamu dapat membaca artikel dibawah ini untuk menemukan jawabannya!

Slippage adalah perbedaan antara harga yang diharapkan oleh trader atau investor dan harga eksekusi sebenarnya dari perdagangan. Slippage biasanya terjadi saat terjadi pergerakan harga yang sangat cepat dan tiba-tiba di pasar, atau saat likuiditas pasar sangat rendah, dan dapat mempengaruhi kinerja perdagangan atau investasi kamu.

1. Gunakan Limit Order

Limit order memungkinkan trader atau investor untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu atau lebih baik. Dengan menggunakan limit order, kamu dapat menetapkan harga beli atau jual yang diinginkan, sehingga dapat membantu menghindari slippage yang terjadi akibat pergerakan harga yang tidak terduga.

Contoh penggunaan limit order adalah sebagai berikut:

Misalkan kamu ingin membeli saham DYW yang saat ini diperdagangkan di harga $100 per saham, namun kamu berpikir bahwa harga yang ideal untuk membeli saham tersebut adalah $95. Kamu dapat menggunakan limit order untuk membeli saham DYW pada harga $95 atau lebih rendah.

Dalam contoh ini, kamu akan menempatkan limit order untuk membeli saham DYW pada harga $95. Jika harga saham turun ke $95 atau di bawahnya, pesanan akan terisi dan akan membeli saham pada harga yang diinginkan. Namun, jika harga saham tidak turun ke $95 atau lebih rendah, pesanan tidak akan terisi.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan limit order juga berisiko jika harga tidak sesuai dengan ekspektasi trader atau investor, atau jika likuiditas pasar rendah. Oleh karena itu, trader atau investor perlu mempertimbangkan risiko dan keuntungan dari penggunaan limit order sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Baca Juga:  7 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Uang

2. Periksa Likuiditas Pasar

Periksa Likuiditas Pasar

Sebelum memulai trading atau investasi, pastikan untuk memeriksa likuiditas pasar. Jika likuiditas pasar rendah, maka peluang slippage dapat meningkat. Jika likuiditas pasar rendah, sebaiknya menunggu sampai likuiditas membaik sebelum memulai perdagangan.

Memeriksa likuiditas pasar adalah salah satu cara untuk menghindari slippage dan memastikan keberhasilan penggunaan limit order. Likuiditas pasar mengacu pada kemampuan trader atau investor untuk membeli atau menjual aset dengan mudah, tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan.

Ada beberapa cara untuk memeriksa likuiditas pasar, di antaranya:

1. Periksa volume perdagangan

Semakin besar volume perdagangan suatu aset, semakin tinggi kemungkinan likuiditas pasar yang baik. Jika volume perdagangan suatu aset rendah, maka peluang terjadinya slippage akan lebih besar.

2. Tinjau Spread Harga

Spread harga adalah perbedaan antara harga penawaran (bid) dan harga permintaan (ask) pada suatu aset. Semakin kecil spread harga, semakin baik likuiditas pasar aset tersebut. Spread harga yang besar dapat menunjukkan kurangnya likuiditas dan meningkatkan risiko terjadinya slippage.

3. Gunakan Informasi Pasar

Trader atau investor dapat menggunakan informasi pasar, seperti laporan keuangan, analisis teknikal atau informasi fundamental untuk mengetahui likuiditas pasar suatu aset. Misalnya, jika laporan keuangan suatu perusahaan menunjukkan kinerja yang baik, maka kemungkinan besar likuiditas pasar saham perusahaan tersebut akan meningkat.

Memeriksa likuiditas pasar dapat membantu trader atau investor memilih aset yang memiliki likuiditas yang baik dan menghindari risiko terjadinya slippage. Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor lain, seperti kondisi pasar dan volatilitas harga, juga dapat mempengaruhi likuiditas pasar dan keberhasilan penggunaan limit order.

3. Gunakan Stop-Loss Order

Gunakan Stop-Loss Order

Stop-loss order dapat membantu membatasi kerugian pada perdagangan atau investasi. Dengan menggunakan stop-loss order, trader atau investor dapat menetapkan batas kerugian sebelum memulai perdagangan atau investasi. Hal ini dapat membantu menghindari kerugian yang lebih besar akibat slippage.

Contoh penggunaan stop-loss order adalah sebagai berikut:

Misalkan kamu membeli saham XYZ pada harga $50 per saham dan memutuskan untuk menempatkan stop-loss order pada harga $45 per saham. Jika harga saham turun ke $45 atau di bawahnya, pesanan stop-loss akan terisi dan saham akan dijual otomatis. 

Baca Juga:  Daftar 19 Negara yang Menggunakan Mata Uang Euro

Dengan demikian, kamu dapat membatasi kerugian pada posisi terbuka dan menghindari potensi kerugian besar jika harga saham terus turun. 

Pada sisi lain, jika kamu menjual saham XYZ pada harga $50 per saham dan memutuskan untuk menempatkan stop-loss order pada harga $55 per saham, maka jika harga saham naik ke $55 atau di atasnya, pesanan stop-loss akan terisi dan saham akan dibeli kembali otomatis. 

Dengan demikian, kamu dapat membatasi kerugian pada posisi terbuka dan menghindari potensi kerugian besar jika harga saham terus naik.

Penggunaan stop-loss order dapat membantu trader atau investor meminimalkan risiko dan menghindari potensi kerugian besar akibat pergerakan harga yang tidak terduga. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan stop-loss order juga berisiko jika harga tidak sesuai dengan ekspektasi trader atau jika terjadi pergerakan harga yang sangat cepat dan tidak biasa.

Oleh karena itu, trader atau investor perlu mempertimbangkan risiko dan keuntungan dari penggunaan stop-loss order sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

4. Menggunakan Platform Trading yang Handal

Menggunakan Platform Trading yang Handal

Menggunakan platform trading yang handal dan terpercaya juga dapat membantu menghindari slippage. Platform trading yang baik akan memungkinkan kamu untuk melihat harga yang akurat dan mengeksekusi perdagangan dengan cepat. 

Kamu dapat menggunakan platform trading dari HSB Investasi. Platform ini menyediakan berbagai strategi teknikal trading bagi kamu yang ingin menggunakannya untuk memasuki pasar forex, sehingga mereka memiliki fitur yang berbeda dari broker lainnya.

Aplikasinya juga mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.

Selain itu, HSB Investasi merupakan broker forex tepercaya, aman dan sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI. Raih keuntungan dengan cara registrasikan akunmu dan download aplikasinya, jadilah bagian dari day trader sukses di Indonesia.

5. Gunakan Strategi Trading yang Tepat

Mengembangkan strategi trading yang tepat dapat membantu menghindari slippage. Dengan menggunakan strategi yang memperhitungkan risiko dan volatilitas pasar, trader atau investor dapat meminimalkan peluang terjadinya slippage.

6. Gunakan Ukuran Lot yang Tepat

Penggunaan ukuran lot yang tepat dapat membantu menghindari slippage. Ukuran lot yang terlalu besar dapat menyebabkan slippage saat likuiditas pasar rendah atau saat terjadi pergerakan harga yang tidak terduga.

Baca Juga:  Identifikasi Tren Forex Pakai Indikator Alligator

Berapa Toleransi Ideal untuk Slippage?

Berapa Toleransi Ideal untuk Slippage

Toleransi ideal untuk slippage dapat bervariasi tergantung pada strategi trading atau investasi yang digunakan, jenis aset yang diperdagangkan, dan kondisi pasar saat ini. Namun, secara umum, trader atau investor biasanya menetapkan toleransi slippage sekitar 1-2% dari harga aset.

Misalnya, jika trader atau investor ingin membeli saham XYZ pada harga $50 per saham, maka mereka mungkin akan menempatkan limit order pada harga $50, dan toleransi slippage sekitar 1-2%, atau sekitar $0,50 – $1 per saham. Dalam hal ini, jika harga saham XYZ naik hingga $51 atau $52 per saham, maka transaksi masih dapat dilakukan dengan slippage yang masuk akal.

Namun, jika slippage melebihi toleransi yang telah ditetapkan, maka trader atau investor mungkin perlu meninjau kembali strategi trading atau investasi mereka dan mempertimbangkan opsi lain, seperti memperluas range harga pada limit order atau mencari aset lain yang lebih likuid.

Penting untuk diingat bahwa toleransi slippage yang ideal dapat bervariasi tergantung pada preferensi pribadi dan situasi pasar saat ini. Trader atau investor harus melakukan penilaian risiko yang cermat dan menetapkan toleransi slippage yang sesuai dengan profil risiko mereka. 

Selain itu, trader atau investor harus selalu memantau posisi mereka secara teratur dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan kondisi pasar.

DISCLAIMER

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.

Quick Links
HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288