Cara Gunakan Indikator Rate of Change di Forex!

Trading forex menggunakan berbagai indikator teknis untuk menganalisis pergerakan harga dan mengidentifikasi peluang trading potensial. Salah satu indikator tersebut adalah indikator RoC (Rate of Change), osilator momentum yang mengukur persentase perubahan nilai tukar pasangan mata uang selama periode tertentu.

Indikator RoC dapat menjadi alat yang ampuh untuk keputusan trading forex, karena dapat membantu trader mengidentifikasi tren, menemukan divergensi, menghasilkan sinyal beli dan jual, dan mengonfirmasi sinyal trading yang dihasilkan oleh indikator teknis lainnya.

Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana trader forex dapat menggunakan indikator RoC untuk membuat keputusan trading yang tepat.

1. Mengidentifikasi Tren

Indikator RoC (Rate of Change) dapat menjadi alat yang berguna untuk mengidentifikasi tren di pasar forex. RoC mengukur persentase perubahan nilai tukar pasangan mata uang selama periode tertentu. 

Dengan membandingkan nilai tukar saat ini dengan nilai tukarnya n periode yang lalu, RoC memberikan informasi kepada trader apakah pasar sedang dalam tren naik atau tren turun.

Kamu dapat menggunakan indikator RoC bersamaan dengan alat analisis teknis lainnya, seperti moving averages atau trend lines, untuk mengidentifikasi tren di pasar forex.

Ketika RoC berada di atas garis nol, ini menunjukkan tren naik, sedangkan RoC di bawah garis nol menunjukkan tren turun. Kamu dapat menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan trading, seperti memasuki posisi beli dalam tren naik atau posisi jual dalam tren turun.

Misalnya, kamu sedang menganalisis pasangan mata uang EUR/USD dan ingin mengidentifikasi tren. Kamu bisa menggunakan indikator RoC 14 periode pada grafik harian.

Jika RoC berada di atas garis nol, ini mengindikasikan tren naik, dan kamu dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi beli pada pasangan mata uang. Sebaliknya, jika RoC berada di bawah garis nol, ini mengindikasikan tren turun, dan kamu dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi jual pada pasangan mata uang.

2. Menemukan Divergensi

Selain mengidentifikasi tren, indikator RoC juga dapat membantu kamu menemukan divergensi di pasar forex. Divergensi terjadi ketika harga pasangan mata uang bergerak ke satu arah, sedangkan indikator RoC bergerak ke arah yang berlawanan.

Divergensi bisa menjadi sinyal kuat dari potensi pembalikan tren atau koreksi tren saat ini. Untuk mengidentifikasi divergensi menggunakan indikator RoC, kamu harus membandingkan arah RoC dengan arah pergerakan harga.

Jika harga mencapai higher high sementara RoC membuat lower high, itu adalah bearish divergence, menunjukkan bahwa tren naik kehilangan momentum, dan pembalikan mungkin akan segera terjadi.

Sebaliknya, jika harga membuat posisi lower low sementara RoC membuat posisi higher low, itu adalah bullish divergence, menunjukkan bahwa tren turun kehilangan momentum, dan pembalikan mungkin akan terjadi.

Kamu dapat menggunakan indikator RoC untuk menemukan divergensi dalam berbagai kerangka waktu, mulai dari trading intraday jangka pendek hingga swing trading jangka panjang.

Saat divergensi teridentifikasi, kamu dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi yang selaras dengan arah RoC. Misalnya, dalam bearish divergence, kamu dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi jual, sedangkan dalam bullish divergence, kamu dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi beli.

3. Menghasilkan Sinyal Beli dan Jual

Cara lain agar trader forex dapat menggunakan indikator RoC adalah dengan menghasilkan sinyal beli dan jual. Kamu dapat menggunakan RoC untuk mengidentifikasi kondisi pasar overbought dan oversold, yang dapat membantumu menentukan kapan harus masuk atau keluar dari trading.

Adapun untuk menghasilkan sinyal beli dengan menggunakan indikator RoC, kamu harus memperhatikan apakah RoC melintas di atas garis oversold, yang biasanya ditetapkan pada -50.

Hal ini menunjukkan bahwa harga sedang bergerak naik dan kondisi oversold mungkin akan berakhir. Kamu kemudian dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi beli.

Sebaliknya, untuk menghasilkan sinyal jual dengan menggunakan indikator RoC, kamu harus memperhatikan apakah RoC melintas di bawah garis overbought, yang biasanya ditetapkan di +50.

Ini menunjukkan bahwa harga sedang bergerak ke bawah dan kondisi overbought mungkin akan berakhir. Kamu kemudian dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi jual.

Kamu juga dapat menggunakan indikator RoC bersamaan dengan alat analisis teknis lainnya, seperti moving averages atau trend lines, untuk mengonfirmasi sinyal beli dan jual.

Misalnya, jika RoC menghasilkan sinyal beli sementara harga juga berada di atas moving averages 50 hari, ini mungkin merupakan indikasi yang lebih kuat bahwa tren sedang bergeser ke atas.

4. Mengonfirmasi Sinyal Trading

Selain mengidentifikasi tren, menemukan divergensi, serta menghasilkan sinyal beli dan jual, indikator RoC juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi sinyal trading yang dihasilkan oleh alat analisis teknis lainnya.

Ketika beberapa indikator saling mengonfirmasi, kamu mungkin lebih percaya diri dalam keputusan trading-mu. Misalnya, jika kamu menggunakan strategi moving average crossover untuk menghasilkan sinyal beli dan jual, kamu juga dapat menggunakan indikator RoC untuk mengonfirmasi sinyal tersebut.

Jika moving average crossover menghasilkan sinyal beli, dan RoC juga bergerak naik, ini mungkin merupakan indikasi yang lebih kuat bahwa tren sedang bergeser ke atas. Sebaliknya, jika moving average crossover menghasilkan sinyal jual, dan RoC juga bergerak ke bawah, ini mungkin merupakan indikasi yang lebih kuat bahwa tren sedang bergeser ke sisi bawah.

Kamu juga dapat menggunakan indikator RoC untuk mengonfirmasi validitas level support dan resistance. Jika harga mendekati level support utama, dan RoC juga bergerak naik, ini mungkin merupakan indikasi yang lebih kuat bahwa level support akan bertahan, dan harga akan rebound.

Sebaliknya, jika harga mendekati level resistance utama, dan RoC juga bergerak ke bawah, ini mungkin merupakan indikasi yang lebih kuat bahwa level resistance akan bertahan, dan harga akan berbalik arah.

Itulah cara trader forex dapat menggunakan indikator RoC untuk membuat keputusan trading yang tepat. Penting untuk dicatat bahwa indikator RoC tidak boleh digunakan secara terpisah serta harus digunakan bersamaan dengan alat analisis teknis dan fundamental lainnya.

Selain itu, kamu juga harus selalu menggunakan teknik manajemen risiko yang tepat, seperti mengatur stop-loss order dan membatasi ukuran posisimu, untuk mengurangi potensi kerugian. Nah, bagi kamu yang tertarik untuk terjun ke dunia trading, kamu bisa memulainya dengan memilih broker tepercaya, seperti HSB Investasi.

HSB Investasi adalah salah satu broker di Indonesia yang menyediakan sistem trading modern MetaTrader 5. Dengan MT 5 ini, para trader dapat menikmati sistem trading yang kuat dan fleksibel dilengkapi berbagai fitur trading canggih dalam satu aplikasi (all-in-one trading platform). Adapun berbagai fitur trading canggih yang tersedia, diantaranya:

• Sistem tradisional dan sistem hedging
• Mendukung semua jenis order
• 38 indikator teknikal
• 44 objek analisis
• 21 time frames
• 1 menit trading history
• Jumlah chart tidak terbatas
• Indikator gratis dari code base
• 2500 algoritma aplikasi
• Analisis fundamental
• Fitur copy trading
• Algoritma trading

HSB Investasi juga menyesuaikan kebutuhan dan pola trading para trader, sehingga trader dapat memperoleh penawaran harga dengan komisi terendah hingga 0 rupiah dengan service terbaik. Adapun produk investasi yang dapat kamu akses di HSB diantaranya forex, indeks, dan komoditi seperti emas dan perak.

Di HSB, keamanan data kamu juga dijamin oleh sistem akun terpisah, artinya dana nasabah dan dana perusahaan dipisahkan, sehingga kegiatan trading pun jadi lebih aman. Belum lagi, dengan kredibilitas HSB sebagai aplikasi trading yang telah mendapatkan sertifikat BAPPEBTI, trading pun jadi lebih tepercaya.

Tak hanya mengantongi izin resmi BAPPEBTI, tetapi HSB Investasi juga meraih penghargaan Best Innovative Broker 2022 dari ICDX. Jadi, sudah gak ada lagi alasan untuk menunda berinvestasi di HSB. Mulai sekarang juga dengan registrasikan akun trading-mu!***

DISCLAIMER

—

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.

Imelia Santoso

SEO Content Writer

Satu juta download!