Dilansir dari CNBC Indonesia, Sejumlah ekonom bank berpendapat bahwa pelemahan Rupiah hingga hampir mencapai level Rp 16.300/USD hanya bersifat sementara. Diperkirakan Rupiah akan kembali ke level Rp 16.100/USD setelah kuartal II 2024. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan keyakinannya bahwa kondisi ini tidak akan bertahan lama, dikutip pada Rabu (12/6/2024).
Josua menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia sebenarnya dalam keadaan baik. Inflasi berhasil turun dibawah 3% pada bulan Mei, dan cadangan devisa Indonesia meningkat seiring masuknya modal asing, terutama ke pasar surat utang dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia, meskipun terjadi penjualan bersih di pasar saham.
Menurut Josua, pelemahan Rupiah saat ini disebabkan oleh faktor musiman seperti penyelenggaraan ibadah haji dan pembayaran bunga utang pemerintah dalam dolar. Selain itu, pelaku pasar juga tengah menanti pengumuman data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini.
"Minggu ini penting karena pasar menunggu rilis inflasi AS bulan Mei yang diperkirakan akan flat secara tahunan, namun cenderung lebih rendah secara bulanan," ujarnya.
Josua mengakui bahwa pasar sedikit cemas terkait kebijakan suku bunga The Federal Reserve, terutama setelah AS mengumumkan data tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan. Data tersebut membuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan Fed Fund Rate turun dari 50 basis poin menjadi 25 basis poin pada akhir tahun 2024.
"Dinamika ekspektasi arah suku bunga The Fed ini berdampak pada penguatan dolar indeks," jelasnya.
Namun, Josua yakin bahwa dampak ini hanya sementara bagi nilai tukar Rupiah. Bank Indonesia, menurutnya, sudah berkomitmen untuk terus berada di pasar dengan berbagai instrumen dan intervensi guna menjaga stabilitas nilai tukar.
"Bank Indonesia terus berada di pasar dengan triple intervention dan instrumen baru seperti SUVBI, sehingga suplai valas di dalam negeri akan cukup di tengah peningkatan dolar yang sementara," tambahnya.
Senior Executive Vice President Treasury & International BCA, Branko Windoe, juga yakin bahwa penguatan dolar saat ini hanya bersifat sementara. Dia menyebut bahwa tingginya permintaan dolar disebabkan oleh musim haji dan pembayaran utang luar negeri.
"Permintaan dolar tinggi karena kegiatan tersebut, jadi diharapkan setelah bulan ini atau akhir Q2 Rupiah akan lebih didukung," ujarnya.
Branko percaya bahwa setelah faktor musiman ini berlalu, Rupiah bisa kembali ke level Rp 16.100-16.150/USD. Namun, ia juga mencatat bahwa pasar masih menunggu pengumuman data inflasi AS pekan ini. Jika inflasi AS sesuai ekspektasi, Rupiah tidak akan melewati Rp 16.300/USD. Namun jika inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, "Rupiah mungkin akan tertekan lagi dan bisa melewati Rp 16.300-16.350/USD," tutupnya.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Mantan Menkeu Berpendapat Jika IKN Bisa Lebih Unggul dari Canberra
Dilansir dari CNBC Indonesia, Mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, optimis bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki potensi untuk menjadi ...
- Terkuak Biang Kerok Industri Tekstil RI Dirundung Badai PHK
Dilansir dari Detik Finance, Industri tekstil Indonesia saat ini sedang mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang signifikan. Sejak J...
Cara Paling Mudah Cek NIK Sudah Jadi NPWP Atau BelumDilansir dari Detik Finance, Pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) akan berakhir pada 30 Juni 2024. Setela...
- Ini Rincian Detail 8 BUMN yang Mau Dibubarkan
Dilansir dari DetikFinance, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menangani 21 BUMN sakit dan satu anak usaha titip kelola untuk dilakukan penyehatan ...
Jika Dolar Tembus Rp 20.000, Kira-kira Begini Nasib RIDilansir dari CNBC Indonesia, Ekonom senior dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menyarankan pe...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil