Dilansir dari FXSteet, Pasangan NZD/USD mengalami sedikit penurunan setelah tiga hari kenaikan berturut-turut, diperdagangkan sekitar 0,6000 selama sesi Asia pada hari Senin. Penurunan ini dalam pasangan tersebut dapat dikaitkan dengan reboundnya Dolar AS (USD).
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, berada di sekitar 105,20, pada saat ini. Yield obligasi AS yang lebih rendah dapat membatasi penguatan Greenback.
Namun, Dolar AS mengalami kesulitan akibat data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat. Perkembangan ini membangkitkan harapan akan potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS (Fed) lebih lanjut tahun ini. Ketertarikan risiko yang mendominasi dapat berlanjut minggu ini menyusul sikap relatif dovish Ketua Fed Jerome Powell terhadap prospek kebijakan moneter selama sesi Rabu.
Di sisi Kiwi, Indeks Manajer Pembelian Jasa Caixin China (PMI), sedikit menurun menjadi 52,5 pada bulan April, dari 52,7 pada bulan Maret, sesuai dengan harapan. Namun, ini telah menandai bulan ke-16 berturut-turut pertumbuhan aktivitas jasa. Ini memiliki potensi untuk meningkatkan pasar Selandia Baru, mengingat statusnya sebagai salah satu eksportir terbesar ke China.
Minggu lalu, Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) menandakan niatnya untuk menunda pergeseran ke arah pelonggaran moneter hingga tahun 2025, dengan alasan tekanan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada kuartal pertama. Sikap ini mungkin terus memberikan dukungan bagi Dolar Selandia Baru (NZD), yang mendasari pasangan NZD/USD.
Level Support dan Resistance
Daily Pivot Point S1 0.5961
Daily Pivot Point S2 0.5911
Daily Pivot Point S3 0.5868
Daily Pivot Point R1 0.6053
Daily Pivot Point R2 0.6096
Daily Pivot Point R3 0.6146
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Wall Street Turun, Big Tech dan Komoditas Jadi Fokus Utama Trader
Wall Street Turun, Fokus Investor Beralih ke Laporan Pendapatan Big Tech Penurunan Indeks Utama Dilansir dari Kontan, Wall Street turun pada akhir ...
- Kumpulan Berita Penting Hari Ini: Nikkei, Wallstreet Hingga Persiapan FOMC
Jelang Rilis Risalah FOMC, Dolar Menguat ke Rp16.375/US$ Dilansir dari CNBC Indonesia, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melem...
Menanti Data Inflasi PCE AS, Bagaimana Nasib Rupiah Selanjutnya?Dilansir dari CNBC Indonesia, Rupiah tercatat menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), naik sebesar 0,03% menjadi Rp16.395/US$. Namun dem...
- Stress Test The Fed: Bank AS Masih Kuat Salurkan Kredit Walau Resesi
Berita dari CNBC Indonesia melaporkan bahwa bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) telah berhasil lulus uji stres tahunan terbaru yang diselenggar...
Dolar AS Menguat saat The Fed Hawkish, Ini Dampak Parahnya ke ForexDilansir dari Investing, Dolar AS naik pada hari Rabu, didorong oleh komentar hawkish dari pejabat The Fed, sementara merosotnya kepercayaan konsum...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil