Pernahkah kamu merasa sangat kesal karena profit yang sedikit lagi tergapai, ternyata harga malah berbalik arah sampai menembus stop loss? Profit yang dulunya dinikmati mendadak hilang dan nilai order menjadi minus. Tentu saja, peristiwa seperti ini membuatmu kesal dan trauma untuk menetapkan posisi terlalu lama.
Tenang saja Sobat Trader, artikel ini akan membantu kamu mencegah terjadinya peristiwa ini dengan menggunakan trailing stop. Berikut cara menggunakan trailing stop:
1. Menentukan Level Stop Loss
Level stop loss pada trailing stop memiliki titik dimana posisi trading akan ditutup secara otomatis jika harga bergerak ke arah yang merugikan trader. Level stop loss pada trailing stop biasanya ditentukan berdasarkan jarak antara harga saat ini dan level stop loss.
Saat harga mengalami pergerakan ke arah yang menguntungkan, level stop loss akan bergerak bersamaan dengan harga, memperbesar jarak antara harga dan level stop loss seiring dengan peningkatan potensi keuntungan.
Ini membantu trader untuk mengurangi risiko kerugian pada saat harga bergerak ke arah yang merugikan.
2. Tentukan Jarak Trailing Stop
Jarak Trailing Stop dapat ditentukan dengan berbagai metode, tergantung pada strategi trading dan gaya trader yang digunakan. Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan rasio rasio risiko/reward tertentu, seperti misalnya 1:2 atau 1:3.
Dalam hal ini, jarak Trailing Stop dapat ditentukan dengan membagi jarak antara harga beli dan titik stop loss dengan rasio risiko/reward yang ditentukan.
Contoh:
- Harga beli XYZ sebesar $100
- Rasio risiko/reward yang ditentukan adalah 1:2
- Maka jarak Trailing Stop dapat ditentukan dengan membagi jarak antara harga beli ($100) dan titik stop loss ($100 – (1/2) x $100 = $50) dengan rasio risiko/reward 1:2, sehingga jarak Trailing Stop adalah $25 ($50 – $100 ÷ 2).
Namun, perlu diingat bahwa jarak Trailing Stop yang tepat sangat tergantung pada kondisi pasar dan karakteristik masing-masing pasar.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan analisis dan backtesting untuk menentukan jarak Trailing Stop yang tepat untuk digunakan dalam trading.
3. Mulai Memasang Trailing Stop
Untuk memasang trailing stop, trader harus melakukan beberapa langkah berikut:
- Pilih platform trading yang mendukung fitur trailing stop.
- Buka posisi trading dengan menentukan entry dan exit point yang sesuai dengan analisa.
- Tentukan jarak trailing stop yang diinginkan, misalnya 20 pips.
- Setelah posisi trading terbuka, klik pada opsi “Pilih Trailing Stop” pada platform trading.
- Masukkan jarak trailing stop yang telah ditentukan pada kolom yang tersedia.
- Klik “OK” untuk memasang trailing stop.
- Trailing stop akan bekerja secara otomatis dan akan mengubah stop loss sesuai dengan pergerakan dari harga pasar.
Catatan: Beberapa platform trading mungkin memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan trailing stop, trader harus membaca panduan platform trading yang digunakan untuk mengetahui cara memasang trailing stop yang benar.
Kamu bisa memilih HSB Investasi sebagai platform trading karena menyediakan fitur akun demo trading bagi kamu yang ingin memulai mencoba memasuki pasar forex, sehingga mereka memiliki fitur yang berbeda dari broker lainnya. Mereka menawarkan pelatihan trading guna mengedukasi trader pemula karena banyak sekali strategi dan analisa di dalamnya yang dapat kamu gunakan ke dalam akunmu.
Trading dengan HSB Investasi menumbuhkan suasana lebih nyaman dengan fitur all in one karena ramah pengguna kapanpun dan dimanapun kamu dapat meraih keuntungan dalam genggaman!
Aplikasinya juga mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.
Selain itu, HSB Investasi merupakan broker forex tepercaya, aman dan sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI. Raih keuntungan dengan cara registrasikan akunmu dan download aplikasinya, jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia.
4. Pantau Pergerakan Harga
Cara menggunakan trailing stop selanjutnya untuk memantau pergerakan pasar harian saham yang kamu beli. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa trailing stop berfungsi dengan baik dan membantu kamu menentukan tindakan apakah harus mempertahankan posisi atau memotong kerugian.
Kamu juga bisa menyesuaikan jarak trailing stop sesuai dengan pergerakan dari harga saham agar bisa memaksimalkan potensi keuntungan. Selanjutnya, mari kita membahas bagaimana fungsi dan definisi dari trailing stop.
Apa itu Trailing Stop Dalam Forex?
Trailing stop dapat mengamankan keuntungan dari risiko adanya perubahan harga sehingga terjadinya kerugian yang besar.
Trailing stop adalah modifikasi dari stop order tipikal yang dapat ditetapkan pada persentase tertentu atau jumlah dolar dari harga pasar sekuritas saat ini.
Trailing stop dalam forex adalah fitur yang memungkinkan trader untuk menentukan jarak minimum antara harga saat ini dan stop loss. Ini berarti bahwa jika harga mengalami pergerakan menguntungkan, jarak stop loss akan mengikuti dan bergeser menjauhi harga saat ini.
Tujuan dari trailing stop adalah untuk mengunci profit dan membatasi kerugian, sehingga trader dapat mempertahankan potensi profit yang maksimal sambil meminimalkan risiko.
Fungsi Trailing Stop
Fungsi trailing stop adalah suatu teknik manajemen risiko yang digunakan dalam trading, baik saham, forex, atau instrumen investasi lain. Fungsi trailing stop lainnya adalah untuk membatasi kerugian pada posisi trading yang sedang merugi sekaligus mengunci keuntungan jika harga bergerak sesuai dengan harapan.
Trailing stop akan mengikuti pergerakan harga ke arah yang menguntungkan dan akan menstabilkan kerugian pada level tertentu. Dengan demikian, trader dapat meminimalisir risiko dan memaksimalkan profit.
Dalam trailing stop, harga aset adalah harga suatu instrumen keuangan (seperti mata uang, saham, atau komoditas) yang berubah-ubah dan menjadi acuan bagi trader untuk menentukan posisi stop loss.
Trailing stop adalah jenis stop loss yang mengikuti pergerakan harga aset mengalami fluktuasi dan memperbarui level stop loss secara otomatis saat harga aset bergerak naik. Tujuannya adalah untuk membatasi potensi kerugian dan memaksimalkan keuntungan seiring pergerakan harga aset.
Contoh Trailing Stop Forex
Asumsikan kamu membeli saham Beta Inc. (GPG) seharga $2.000. Dengan melihat kemajuan mata uang sebelumnya, kamu melihat bahwa harga akan sering mengalami kemunduran sebesar 5% hingga 8% sebelum bergerak lebih tinggi lagi.
Memilih 3% atau bahkan 5% mungkin terlalu ketat. Bahkan pullback kecil cenderung bergerak lebih dari ini yang berarti perdagangan kemungkinan akan dihentikan oleh trailing stop sebelum harga memiliki kesempatan untuk bergerak lebih tinggi.
Memilih trailing stop 20% berlebihan berdasarkan tren terkini, pullback rata-rata sekitar 6%, dengan yang lebih besar mendekati 8%.
Trailing stop loss yang baik adalah 15% hingga 20%. Ini memberi ruang perdagangan untuk bergerak tetapi juga membuat trader keluar dengan cepat jika harga turun lebih dari 12%.
Penurunan 10% hingga 12% lebih besar dari pullback biasa yang berarti sesuatu yang lebih signifikan dapat terjadi—terutama, ini bisa menjadi pembalikan tren, bukan hanya pullback.
Menggunakan trailing stop 10%, broker kamu akan mengeksekusi order jual jika harga turun 10% di bawah harga beli. Jika harga tidak pernah bergerak di atas $1.000 setelah kamu membeli, stop loss akan tetap di $900.
Jika harga mencapai $1.010, maka stop loss kamu akan naik ke $909, yaitu 10% di bawah $1.010. Jika saham bergerak naik ke $1250, broker kamu akan mengeksekusi perintah untuk menjual jika harganya jatuh ke $1.125.
Jika harga mulai turun dari $1.250 dan tidak naik kembali, pesanan trailing stop kamu tetap di $1.125 dan jika harga turun ke harga tersebut, broker akan memasukkan pesanan jual atas nama kamu.
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.