Menurut Investing, kebijakan moneter Amerika Serikat akan menjadi perhatian utama pada hari Rabu, ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve mengumumkan keputusannya. Diperkirakan suku bunga akan tetap berada di kisaran 5,25% hingga 5,5%. Para investor akan mencermati proyeksi ekonomi yang ditampilkan dalam dot-plot, yang dirilis setiap dua pertemuan, untuk memahami pandangan anggota FOMC mengenai prospek pelonggaran.
Pada hari Selasa, data dari Monitor Suku Bunga The Fed di Investing.com menunjukkan bahwa 95,1% investor memperkirakan suku bunga akan tetap tidak berubah. Dalam berbagai pidato, anggota The Fed telah menyatakan bahwa mereka tidak yakin disinflasi akan berlanjut menuju target 2%, dan mereka membutuhkan lebih banyak bukti dari data yang ada.
Menurut Bank of America (BofA), laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih kuat, sehingga meredam ekspektasi pasar. BofA memprediksi bahwa The Fed akan menahan suku bunga untuk sementara waktu dan mungkin mulai menurunkan suku bunga secara bertahap pada bulan Desember, tergantung pada moderasi data inflasi. "Kami memperkirakan The Fed akan tetap menahan suku bunga untuk saat ini dan memulai siklus pemangkasan bertahap pada bulan Desember, yang akan bergantung pada moderasi data inflasi," kata bank tersebut dalam sebuah laporan.
Namun, pandangan BofA tidak sepenuhnya didukung oleh semua pihak. Julius Baer, misalnya, melihat pasar tenaga kerja saat ini berkembang dengan moderasi dan ambivalensi dalam data yang ada akan mendukung argumentasi untuk penurunan suku bunga pada pertemuan di bulan September.
Perhatian investor akan terfokus pada dot-plot dan proyeksi ekonomi anggota FOMC untuk tahun ini, 2025, dan 2026, yang mencakup Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat pengangguran, indeks harga konsumen penuh, PCE inti, dan suku bunga.
Leandro Manzoni, seorang analis ekonomi di Investing.com, menekankan bahwa proyeksi tersebut akan mengungkap bagaimana anggota FOMC menilai perekonomian dan kapan siklus pelonggaran mungkin dimulai. "Laporan proyeksi ekonomi menunjukkan visi rata-rata anggota Fed untuk ekonomi Amerika di tahun-tahun mendatang dan, bagi para investor, memberikan indikasi untuk keputusan kebijakan moneter di masa depan," kata Manzoni.
BofA memprediksi estimasi akan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi tahun ini. Dalam laporan lainnya, BofA menyatakan bahwa mereka memperkirakan titik tengah untuk tahun 2024 akan menunjukkan dua pemangkasan suku bunga, tetapi ini mungkin hanya akan terjadi sekali. "Risiko pemangkasan ini cukup tinggi," peringatkan BofA.
Grup Swiss Julius Baer mengingatkan bahwa pada bulan Maret, mayoritas anggota FOMC mengindikasikan tiga penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini. "Kami memperkirakan mayoritas anggota akan beralih ke dua penurunan suku bunga pada tahun 2024 dan proyeksi jangka panjang akan mendekati 3%, 2,5%," kata Julius Baer.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Berita Penting: Pergerakan Signifikan Emas, Minyak, & Saham di Tengah Geopolitik
Harga Emas Hari Ini Sedikit Mengalami Penurunan Sebesar -0.14% Mencapai Angka $2639.01 Harga emas hari ini sedikit turun di perdagangan Asia pada h...
- Kumpulan Berita Penting Hari Ini: Nikkei, Wallstreet Hingga Persiapan FOMC
Jelang Rilis Risalah FOMC, Dolar Menguat ke Rp16.375/US$ Dilansir dari CNBC Indonesia, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melem...
Rangkuman Berita Penting: Emas & Minyak Turun, Saham Asia & Dolar Naik, ECB & BOJ MenungguHarga Emas Hari Ini Sedikit Mengalami Penurunan Sebesar -0.27% Mencapai Angka $2657.98 Harga emas hari ini diperdagangkan di wilayah negatif untuk ...
- Menanti Data Inflasi PCE AS, Bagaimana Nasib Rupiah Selanjutnya?
Dilansir dari CNBC Indonesia, Rupiah tercatat menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), naik sebesar 0,03% menjadi Rp16.395/US$. Namun dem...
Stress Test The Fed: Bank AS Masih Kuat Salurkan Kredit Walau ResesiBerita dari CNBC Indonesia melaporkan bahwa bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) telah berhasil lulus uji stres tahunan terbaru yang diselenggar...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil