Bursa Asia Bervariasi, Pasar Menanti Kebijakan Suku Bunga BoJ
Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam dengan kecenderungan menguat pada awal perdagangan hari ini. Pada Rabu (31/7), pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,84% menjadi 38.202,28, sementara indeks Hang Seng meningkat 0,4% menjadi 17.070,86.
Indeks Taiex mengalami penurunan sebesar 0,65% menjadi 22.078,78. Di sisi lain, indeks Kospi naik 0,41% ke 2.749,37 dan indeks ASX 200 meningkat 0,58% ke 7.999,4.
Indeks FTSE Straits Times mencatat kenaikan 0,23% ke 3.449,74 dan FTSE Malay menguat 0,26% menjadi 1.616,11.
Pasar Asia bergerak beragam karena investor menunggu keputusan kebijakan suku bunga Bank of Japan (BoJ) dan data aktivitas bisnis dari China.
Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga menjadi 0,1%, meskipun beberapa analis memperkirakan kenaikan yang lebih signifikan. Saat ini, suku bunga acuan BoJ berkisar antara 0% hingga 0,1%.
Jika BoJ memutuskan untuk menaikkan suku bunga, ini akan menjadi kali pertama sejak 2010 bahwa suku bunga acuannya berada pada 0,1% atau lebih tinggi.
Selain itu, data inflasi kuartal II-2024 dari Australia juga menjadi fokus pasar untuk mendapatkan petunjuk tentang langkah-langkah yang mungkin diambil oleh Reserve Bank of Australia pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 6 Agustus.
Pada sesi perdagangan sebelumnya, indeks S&P 500 melemah akibat penurunan saham teknologi megacap, sementara investor menantikan laporan kuartalan dari beberapa perusahaan besar. Perhatian investor juga tertuju pada Washington saat Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan terbarunya.
Saham Nvidia turun sebesar 7%, sementara Microsoft merosot sekitar 0,9%. Raksasa teknologi Amazon, Netflix, dan Meta Platforms juga turun.
Indeks pasar secara keseluruhan koreksi 0,5%, sementara Nasdaq Composite turun 1,28%. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average naik 0,5% di sesi Selasa (30/7).