Yield VS Return: Apa Bedanya?
Ketika membahas investasi, dua konsep penting yang seringkali membingungkan adalah “yield” dan “return.” Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, sebenarnya memiliki perbedaan mendasar. Yield merujuk pada hasil investasi yang dihitung sebagai persentase dari investasi awal, sementara return lebih merujuk pada keuntungan atau kerugian aktual yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan menyelami perbedaan antara yield dan return, serta bagaimana pemahaman kedua konsep ini dapat membantu kamu dalam mengukur kinerja investasi dan membuat keputusan yang lebih cerdas di pasar keuangan. Mari kita bersama-sama eksplorasi perbedaan yang esensial antara yield dan return!
Tentang Yield
Yield atau imbal hasil mengacu pada pendapatan yang dihasilkan oleh investasi yang dinyatakan sebagai persentase dari biaya atau nilai pasar saat ini. Ini adalah pengembalian investasi dalam bentuk bunga, dividen, atau jenis pendapatan lainnya.
Yield sering dihitung sebagai tingkat persentase tahunan dan dapat menjadi ukuran yang berguna untuk mengevaluasi potensi pendapatan investasi. Adapun terdapat berbagai jenis yield, seperti current yield, yield to maturity, yield to call, dan lain sebagainya.
Tentang Return
Return mengacu pada total keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh investasi selama periode waktu tertentu. Ini memperhitungkan pendapatan yang dihasilkan oleh investasi (seperti dividen atau bunga) dan setiap perubahan nilai investasi dari waktu ke waktu (seperti keuntungan atau kerugian modal).
Return dapat dinyatakan sebagai persentase dari biaya awal investasi atau nilai pasar saat ini, dan sering dihitung secara tahunan untuk tujuan perbandingan. Ada berbagai jenis pengembalian (return), termasuk pengembalian total (total return), yang mengukur keseluruhan kinerja investasi selama periode tertentu, dan pengembalian tahunan (annualized return), yang menghitung pengembalian tahunan rata-rata selama periode waktu tertentu.
Perbedaan Utama Antara Yield dan Return
Sementara yield dan return adalah konsep yang saling berkaitan, ada perbedaan utama antara keduanya. Berikut perbedaannya.
- Penghasilan vs. Laba/Rugi Total: Yield mengacu pada pendapatan yang dihasilkan oleh investasi, sementara return mencakup pendapatan dan perubahan nilai investasi dari waktu ke waktu.
- Perhitungan: Yield dihitung sebagai persentase dari biaya investasi atau nilai pasar saat ini, sedangkan return dihitung sebagai persentase dari biaya awal atau nilai pasar saat ini dari investasi.
- Kerangka Waktu: Yield biasanya dihitung secara tahunan, sedangkan return dapat dihitung untuk periode waktu kapan pun, seperti hari, bulan, atau tahun.
- Jenis: Aspek ini sering diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis yield, seperti current yield dan yield to maturity, sedangkan return dapat diklasifikasikan ke dalam jenis seperti total return dan annualized return.
- Fokus: Yield berfokus pada potensi yang menghasilkan pendapatan dari suatu investasi, sedangkan return memperhitungkan pendapatan dan apresiasi atau depresiasi modal.
Secara keseluruhan, yield adalah ukuran pendapatan yang dihasilkan oleh investasi, sedangkan return adalah ukuran kinerja investasi secara keseluruhan.
Yield dapat menjadi pertimbangan penting bagi investor berorientasi pendapatan, tetapi itu tidak memberikan gambaran lengkap tentang kinerja investasi. Maka dari itu, investor perlu mempertimbangkan juga aspek return saat mengevaluasi investasi. Investor dapat menggunakan yield dan return bersama untuk mengevaluasi potensi investasi.
Misalnya, Sobat Trader mempertimbangkan imbal hasil obligasi sebagai indikasi potensi pendapatannya, sementara tetap mempertimbangkan pengembalian historis obligasi sebagai indikasi kinerja keseluruhannya.
Dengan mempertimbangkan yield dan return, Sobat Trader dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan mengelola portofolio dengan lebih baik.
Contoh Ilustrasi Perbedaan antara Yield dan Return
Mari pertimbangkan dua contoh berikut untuk mengilustrasikan perbedaan antara yield dan return.
Contoh 1: Dividen Saham Tinggi
Misalkan, Sobat Trader membeli saham yang membayar dividen tahunan $5 per saham dan memiliki harga pasar saat ini $100. Dalam hal ini, yield saham akan dihitung sebagai berikut:
Yield = (Dividen Tahunan / Harga Pasar Saat Ini) x 100
Yield = ($5 / $100) x 100
Yield = 5%
Jadi, imbal hasil saham adalah 5%, yang berarti kamu dapat mengharapkan return sebesar 5% atas investasinya dalam bentuk pendapatan dividen. Namun, return saham selama periode waktu tertentu juga akan bergantung pada perubahan nilai pasarnya. Jika harga saham naik menjadi $110 selama setahun, return akan dihitung sebagai berikut:
Return = (Harga Pasar Akhir – Harga Pasar Awal + Dividen yang Dibayar) / Harga Pasar Awal x 100
Return = ($110 – $100 + $5) / $100 x 100
Return = 15%
Dalam hal ini, pengembalian saham akan menjadi 15%, yang mencerminkan pendapatan yang dihasilkan oleh dividen dan apresiasi modal dari saham tersebut.
Contoh 2: Obligasi dengan Yield to Maturity
Misalkan, Sobat Trader membeli obligasi dengan nilai nominal $1.000, tingkat kupon 5%, dan tanggal jatuh tempo 5 tahun. Dalam hal ini, yield to maturity obligasi akan dihitung sebagai berikut:
Yield to Maturity = [(Pembayaran Kupon Tahunan x Tahun Hingga Jatuh Tempo) + (Nilai Nominal – Harga Pasar Saat Ini) / Tahun Hingga Jatuh Tempo] / [(Nilai Nominal + Harga Pasar Saat Ini) / 2] x 100
Yield to Maturity = [($50 x 5) + ($1.000 – $900) / 5] / [($1.000 + $900) / 2] x 100
Yield to Maturity = 6,67%
Jadi, yield to maturity obligasi tersebut adalah 6,67%, yang merupakan ekspektasi return obligasi jika dipegang hingga jatuh tempo. Namun, pengembalian aktual obligasi selama periode waktu tertentu juga akan bergantung pada perubahan nilai pasarnya. Jika harga obligasi naik menjadi $950 selama setahun, return akan dihitung sebagai berikut:
Return = (Harga Pasar Akhir – Harga Pasar Awal + Bunga Tahunan yang Diterima) / Harga Pasar Awal x 100
Return = ($950 – $900 + $50) / $900 x 100
Return = 16,67%
Dalam hal ini, return obligasi akan menjadi 16,67%, yang mencerminkan pendapatan yang dihasilkan oleh pembayaran kupon dan kenaikan modal obligasi.
Pentingnya Mengetahui Perbedaan Antara Yield dan Return
Mengetahui perbedaan antara yield dan return penting bagi investor karena membantu membuat keputusan investasi yang lebih tepat serta lebih memahami risiko dan potensi keuntungan dari pilihan investasi yang berbeda.
Yield adalah ukuran penting untuk investasi berorientasi pendapatan, seperti obligasi atau saham yang membayar dividen, karena membantu investor membandingkan potensi pendapatan dari berbagai investasi.
Yield juga dapat memberikan wawasan tentang risiko relatif dari berbagai investasi, karena investasi dengan yield yang lebih tinggi mungkin dianggap lebih berisiko daripada investasi dengan yield yang lebih rendah.
Return, di sisi lain, memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang kinerja investasi, dengan mempertimbangkan pendapatan yang dihasilkan dan perubahan nilai pasar investasi. Return juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja historis suatu investasi dan untuk menentukan apakah telah memenuhi harapan investor.
Dengan memahami perbedaan antara yield dan return, investor dapat mengevaluasi kinerja investasi mereka dengan lebih akurat dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang di mana mereka harus menginvestasikan uang mereka.
Investor juga dapat mengelola portofolio dengan lebih baik dengan menyeimbangkan investasi berimbal hasil tinggi dengan investasi yang memiliki potensi pengembalian lebih tinggi dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, memahami perbedaan antara yield dan return sangat penting bagi investor yang ingin membangun portofolio investasi terdiversifikasi yang memenuhi tujuan keuangan dan toleransi risiko mereka.
Melatih Kemampuan Trading Tanpa Risiko
Dalam dunia trading & investasi, pemahaman tentang perbedaan antara yield dan return menjadi kunci utama untuk membuat keputusan yang cerdas. Return mencakup semua keuntungan dari investasi, sementara yield lebih fokus pada pendapatan yang dihasilkan oleh investasi tersebut. Bagi kamu yang ingin memahami konsep investasi jangka pendek atau biasa disebut tradingi secara lebih mendalam, HSB menyediakan fitur akun demo trading.
Akun demo HSB Investasi memberikan dana virtual hingga $100,000 untuk mencoba berbagai strategi trading. Kamu juga bisa coba di instrumen seperti pasangan mata uang forex, saham AS, indeks seperti Hang Seng atau Dow Jones index, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil. Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
Segera Unduh aplikasi trading terbaik HSB Investasi di Android dan iOS. Nikmati trading dengan low spread, konsultan trading berkompetensi, dan beragam promo forex menarik. Daftarkan diri ke akun live, mulai trading, dan raih tujuan finansialmu!