Tapering adalah istilah yang sering muncul dalam dunia keuangan dan sekarang semakin menjadi perhatian para trader di pasar keuangan global. Tapering mengacu pada tindakan bank sentral dalam mengurangi atau mengurangkan program pembelian aset mereka, yang selama beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu alat kebijakan moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Tapering dapat memiliki dampak besar pada pasar keuangan, terutama dalam hal suku bunga dan nilai tukar mata uang. Pengumuman mengenai rencana tapering dapat memicu pergerakan besar dalam harga saham, obligasi, dan mata uang. Dalam artikel ini, kita akan membahas perhatian terhadap tapering dan bagaimana pengaruhnya dalam trading dapat memengaruhi pasar dan strategi trading kamu.
Pengertian Tapering
Tapering adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengurangi atau menghentikan pembelian aset keuangan, seperti obligasi, setelah sebelumnya melakukan program stimulus moneter.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar dan mengendalikan inflasi. Tapering dilakukan ketika perekonomian dianggap sudah cukup kuat untuk berdiri sendiri tanpa dukungan stimulus moneter berlebihan.
Proses ini seringkali menjadi perhatian pasar keuangan karena dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang. Oleh karena itu, bank sentral seringkali melakukan tapering secara hati-hati dan menyesuaikan dengan perkembangan perekonomian secara keseluruhan agar tidak menimbulkan gangguan yang berpotensi merugikan.
Mengapa Tapering Dilakukan?
Memahami alasan di balik keputusan bank sentral untuk melakukan tapering menjadi kunci yang dapat memberikan sinyal tentang arah kebijakan moneter yang akan diambil. Oleh karena itu, kebijakan ini seringkali menjadi topik pembicaraan dikalangan para pelaku pasar.
1. Pengendalian Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat merugikan ekonomi dengan mengurangi daya beli masyarakat, dan menciptakan ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu, bank sentral menerapkan kebijakan tapering sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi untuk mencegah terjadinya inflasi yang berlebihan.
Ketika ekonomi mulai pulih dari krisis atau resesi, bank sentral dapat memutuskan untuk mengurangi pembelian aset atau menaikkan suku bunga untuk menghindari risiko terjadinya inflasi yang tidak terkendali.
Melalui tapering, bank sentral berupaya untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan mencegah risiko inflasi yang berlebihan, sehingga menciptakan lingkungan ekonomi lebih stabil.
2. Normalisasi Kebijakan Moneter
Normalisasi kebijakan moneter merujuk pada upaya untuk mengembalikan suku bunga dan alat kebijakan moneter lainnya ke tingkat yang dianggap normal setelah periode stimulus ekonomi yang ekspansif.
Hal ini dapat dilakukan melalui tapering untuk mencegah risiko inflasi yang tidak terkendali dan menghindari pembentukan gelembung aset yang dapat mengancam stabilitas ekonomi. Dengan begitu, tapering diharapkan dapat memberikan ruang bagi pasar dan ekonomi untuk beradaptasi secara lebih alami, sambil tetap mempertahankan stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
3. Menghindari Bubble Aset
Gelembung aset terjadi ketika harga aset, seperti saham atau properti, mengalami kenaikan yang tidak sebanding dengan nilai intrinsiknya. Hal ini dapat menimbulkan risiko krisis keuangan yang merugikan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, bank sentral, mengimplementasikan kebijakan tapering untuk mengurangi dorongan moneter yang berlebihan dan mencegah terjadinya gelembung aset.
Efek Tapering dalam Trading
Efek tapering dapat memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan, termasuk perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang, dan harga aset finansial.
Para pelaku pasar seringkali memantau dengan cermat setiap indikasi atau pernyataan dari bank sentral terkait rencana tapering, karena pergeseran kebijakan moneter dapat memicu volatilitas dan mengubah arah tren pasar.
1. Volatilitas Pasar
Efek tapering sering kali memicu ketidakpastian di dalam pasar keuangan. Ketika bank sentral mengumumkan kebijakan tapering, para pelaku pasar cenderung mengantisipasi dampaknya terhadap suku bunga, likuiditas, dan arah ekonomi secara keseluruhan.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam perilaku pasar, dengan kenaikan volatilitas sebagai respons terhadap ketidakpastian yang meningkat. Para trader harus memperhatikan perubahan volatilitas ini karena dapat mempengaruhi mengoptimalkan strategi trading forex mereka, memperbesar peluang keuntungan, namun juga meningkatkan risiko.
2. Kenaikan Suku Bunga
Tapering sering kali diikuti oleh kenaikan suku bunga. Ketika bank sentral mengurangi pembelian aset, ini dapat mengarah pada peningkatan tingkat suku bunga dan dapat menyebabkan dampak signifikan pada pasar keuangan. Peningkatan suku bunga ini dapat mempengaruhi harga obligasi, saham, dan mata uang, merubah dinamika pasar keuangan.
3. Nilai Tukar Mata Uang
Ketika bank sentral mengumumkan kebijakan tapering, hal ini seringkali dianggap sebagai tanda bahwa perekonomian telah membaik. Namun, dampaknya bisa berbeda-beda tergantung pada ekspektasi pasar.
Jika kebijakan tapering sudah diantisipasi sebelumnya, maka dampaknya meningkatkan nilai tukar mata uang tersebut. Namun, jika kebijakan tersebut diumumkan secara tiba-tiba, dapat terjadi volatilitas yang signifikan dengan melemahnya mata uang negara bersangkutan.
4. Saham
Tapering biasanya diambil setelah periode stimulus ekonomi, dan pengurangan tersebut dapat diartikan sebagai pertanda bahwa bank sentral menganggap ekonomi sudah cukup kuat untuk berdiri sendiri tanpa dukungan moneter ekstensif.
Ini biasanya diikuti dengan kenaikan suku bunga yang dapat mengurangi daya tarik trading saham karena imbal hasil lebih tinggi pada instrumen keuangan lainnya, seperti obligasi. Selain itu, pengumuman tapering yang tidak terduga dapat menyebabkan volatilitas pasar yang signifikan, dengan penurunan tajam pada harga saham.
5. Komoditas
Efek tapering terhadap aset komoditas dalam dunia trading dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor ekonomi dan pasar. Secara umum, pengumuman tapering biasanya diikuti dengan kenaikan suku bunga, memberikan tekanan pada aset-aset komoditas.
Hal ini membuat aset-aset komoditas, seperti minyak, dianggap kurang menarik dibandingkan obligasi yang memberikan imbal hasil yang lebih besar akibat kenaikan tingkat suku bunga.
Namun, sebagian aset komoditas dapat merespons secara berbeda tergantung pada kondisi spesifik pasar dan faktor fundamental. Misalnya, harga emas cenderung bergerak dalam arah yang berlawanan dengan kebijakan pengetatan moneter karena logam mulia ini dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Strategi Trading saat Tapering
Tapering dapat memicu volatilitas pasar yang signifikan, mengingat dampaknya terhadap suku bunga, nilai tukar, dan harga aset. Oleh karena itu, penting bagi para trader untuk memahami dan mengadaptasi strategi trading mereka dalam menghadapi kondisi pasar yang cenderung lebih volatile selama periode tapering.
1. Pahami Kalender Ekonomi
Kalender Ekonomi menyediakan informasi tentang rilis data ekonomi kunci, kebijakan bank sentral, dan peristiwa global yang dapat mempengaruhi pasar. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap kalender ekonomi memungkinkan kamu untuk mengantisipasi dan merespons peristiwa ekonomi yang relevan dengan tapering.
Dengan memahami jadwal rilis data dan berita penting, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan penyesuaian strategi trading kamu selama periode tapering.
2. Pantau Pergerakan Suku Bunga
Selama tapering, bank sentral cenderung menyesuaikan suku bunga untuk mengatasi dampak potensial terhadap ekonomi. Peningkatan suku bunga ini dapat mempengaruhi nilai mata uang, harga saham, dan komoditas. Oleh karena itu, kamu perlu secara cermat memonitor pernyataan resmi dari bank sentral dan data ekonomi terkait suku bunga untuk merencanakan langkah-langkah kamu.
3. Gunakan Stop-Loss
Stop-loss adalah perintah untuk menjual aset secara otomatis jika harga mencapai tingkat tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam mengantisipasi periode tapering, kamu disarankan untuk menggunakan stop-loss yang benar guna melindungi modal kamu terhadap pergerakan harga yang tiba-tiba dan merugikan dari fluktuasi pasar yang tak terduga akibat pengumuman tapering.
4. Re-evaluasi dan Adaptasi
Selama periode tapering, kondisi pasar dapat berubah secara signifikan, mempengaruhi nilai tukar mata uang, suku bunga, dan harga aset. Kamu perlu terus-menerus meninjau dan menyesuaikan strategi kamu untuk memitigasi risiko dan memanfaatkan peluang baru yang muncul.
Re-evaluasi melibatkan analisis menyeluruh terhadap kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, dan sentimen pasar, sementara adaptasi mencakup penyesuaian posisi trading dan penggunaan instrumen keuangan yang sesuai dengan dinamika pasar yang berkembang.
5. Pilih Pasangan Mata Uang
Saat tapering diumumkan, mata uang cenderung mengalami fluktuasi yang signifikan. Kamu perlu mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi makro, seperti tingkat suku bunga, data ketenagakerjaan, dan indikator ekonomi lainnya, untuk menilai kekuatan dan kelemahan potensial mata uang.
Selain itu, memahami dampak tapering pada berbagai pasar global juga krusial. Pasangan mata uang yang berkorelasi dengan aset atau sektor tertentu dapat memberikan wawasan tambahan. Kesadaran terhadap peristiwa geopolitik dan keuangan juga diperlukan, karena sentimen pasar cenderung berubah dan hal itu dapat memengaruhi nilai tukar.
Tapering dalam Trading Tanpa Risiko!
Sobat Trader, tapering adalah konsep yang penting dalam kebijakan moneter dan memiliki dampak signifikan dalam pasar forex. Sebagai trader forex, penting untuk memahami apa itu tapering, mengapa penting, dan bagaimana mengantisipasi dampaknya dalam trading.
Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi pasar, analisis fundamental, dan manajemen risiko tepat, kamu dapat merespons dengan bijak terhadap perubahan yang terkait dengan tapering dan memanfaatkannya dalam tradingmu. Untuk itu, kamu dapat memanfaatkan akun demo trading HSB. Dengan akun demo ini, kamu bisa berlatih trading berdasarkan tapering tanpa harus mengambil risiko dengan uang sungguhan.
Kamu bisa menggunakan akun demo di website atau aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX. Aplikasi HSB Investasi juga mudah digunakan dengan adanya fitur CS online 24 jam, talent board dan menu deposit yang dapat membantu kamu dalam mengeksekusi trading jadi lebih mudah, cepat dan efisien.
Kamu juga bisa mencoba trading secara real-time dengan 45 instrumen berupa 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS terpopuler, 5 Indeks raksasa dunia, dan 3 jenis komoditi paling hits seperti logam mulia emas, perak, serta minyak mentah tanpa harus khawatir merugi di aplikasi trading HSB.
Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia bersama HSB hanya dengan 4 langkah simple ini:
1. Registrasikan akun live HSB dengan menyertakan dokumen pendukung
2. Tunggu panggilan telepon tim KYC HSB untuk verifikasi data dirimu
3. Buat deposit trading melalui segregated account HSB yang telah teregulasi
4. Dan mulai pengalaman seru meraih peluang profit trading di pasar global dunia!
Komitmen dan dukungan penuh HSB untuk menjaga keamanan serta transparansi transaksi nasabahnya terwujud dalam regulasi resmi yang disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi menjadi manajemen risiko trading paling dasar yang perlu Sobat Trader utamakan.
Bukan hanya aman, transparan, dan terdepan, HSB juga terus berupaya mengedukasi seluruh tradernya melalui beragam sumber media belajar trading baik online maupun offline sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Trading Menggunakan AI atau Tanpa AI, Mana Lebih Baik
Di era teknologi yang semakin maju, Artificial Intelligence (AI) kini mulai merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia trading. Banyak trader yang...
- Simak Ini Agar Kamu Tidak Salah Pilih Kursus Trading!
Dalam dunia trading yang semakin berkembang, latihan menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan. Banyak trader sukses memulai perjalanan mereka me...
Belajar Trading Menggunakan AI, Emang Bisa?Di era digital yang serba canggih, teknologi semakin memegang peranan penting dalam berbagai bidang, termasuk trading. Salah satu inovasi yang seda...
- Kelas Trading: Jenis hingga Tips Memilih Kelas
Trading adalah kegiatan membeli dan menjual instrumen keuangan untuk mendapatkan keuntungan. Di dunia yang semakin terhubung ini, banyak orang tert...
Panduan Lengkap Belajar Trading Forex untuk PemulaBelajar trading merupakan langkah penting bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia investasi. Di antara berbagai instrumen trading yang tersedia, ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil