Cara Trading Scalping dengan Indikator Stochastic
Scalping adalah strategi menjual dan membeli instrumen keuangan dalam waktu yang sangat singkat. Instrumen keuangan yang dimaksudkan di sini ialah emas, saham, forex, dan masih banyak lagi. Jadi ada banyak instrumen keuangan yang bisa dijual belikan dalam trading.
Menggunakan strategi scalping dalam trading menjadi suatu kesenangan tersendiri bagi para trader karena keuntungan bisa dikatakan lebih mudah didapatkan daripada menggunakan rencana lainnya.
Meski keuntungan yang didapatkan kecil tetapi intensitasnya cukup sering. Tidak heran keuntungan yang didapatkan oleh trader bisa tetap besar. Jadi para scalpers (orang yang menggunakan teknik scalping) dapat bertransaksi belasan atau puluhan kali dalam sehari. Alasannya karena periode transaksi hanya memakan waktu 15 – 1 menit.
Menurut scalpers lebih baik mendapatkan keuntungan kecil yang sering dan berulang daripada mencoba peluang keuntungan besar. Pasalnya risiko kerugian yang cukup besar juga tidak bisa dilupakan. Ingat bahwa trading bekerja dengan prinsip “High risk, high return”.
Mengenal 3 Setting Stochastic dalam Trading
Stochastic dalam trading sejatinya berguna untuk membantu trader melihat 3 tanda yaitu overbought dan oversold, entry trading, serta divergence. Ketiganya memiliki cara pembacaan grafik yang berbeda-beda. Kamu perlu memahami cara membaca tandanya untuk dapat memaksimalkan penggunaan stochastic dalam trading. Berikut sekilas cara membacanya.
1. Membaca Tanda Overbought dan Oversold
Dalam stochastic terdapat dua level yang digunakan untuk membaca overbought dan oversold yaitu level 80 20. Kedua level tersebut tergambar dalam dua garis di bagian atas dan bawah sebagai acuan untuk melihat grafik perubahan harga.
Ketika harga terlihat bergerak ke atas hingga menyentuh atau melewati level 80 maka keadaan tersebut dikatakan overbought. Sebaliknya ketika grafik harga menyentuh atau melewati garis bawah di level 20 maka kondisi itu disebut oversold.
2. Membaca Tanda Entry Trading
Jika sebelumnya terdapat dua garis level, sekarang kamu perlu memperhatikan garis yang mengikuti arah pergerakan harga. Ketika indikator sudah aktif maka kamu akan melihat 2 garis di bagian paling bawah yang menyerupai bentuk grafik candlestick.
Dua garis itu disebut dengan garis %K dan %D. Apabila garis %K memotong garis %D maka kondisi tersebut menunjukkan sinyal pembelian. Saat melihat potongan garis maka itu adalah waktu yang tepat untuk melakukan transaksi.
3. Membaca Tanda Divergence
Terakhir, kamu bisa mengetahui ke mana arah tren harga akan bergerak. Apakah harga akan bergerak terus naik atau turun dan begitu pun sebaliknya. Ketika terlihat posisi high dan low menurun maka tren harga sedang melemah. Tetapi ketika posisi high dan low naik maka tren harga sedang menguat.
3 Cara Setting Stochastic untuk Scalping
Untuk scalping, kamu bisa menggunakan parameter berikut:
- 14,3,3 → Setting standar, seimbang antara akurasi dan sensitivitas.
- 14,3,1 → Lebih cepat merespon, cocok untuk scalper agresif.
Langkah setting di platform trading:
- Buka chart → pilih “Insert” → “Indicators” → “Oscillators” → “Stochastic Oscillator”.
- Masukkan parameter (14,3,3) atau (14,3,1).
- Klik OK, indikator akan muncul di bawah chart candlestick.
Tips Menggunakan Stochastic untuk Scalping
- Gunakan timeframe kecil (M1, M5, M15).
- Konfirmasi sinyal Stochastic dengan support & resistance atau indikator lain (misalnya Moving Average).
- Pasang stop loss ketat untuk menghindari kerugian besar.
- Jangan overtrade, batasi jumlah posisi sesuai manajemen risiko.
Stochastic adalah indikator populer yang efektif untuk strategi scalping. Dengan memahami cara membaca sinyal overbought/oversold, perpotongan garis %K dan %D, serta divergence, kamu bisa menemukan peluang trading lebih cepat.
Tapi ingat, scalping bukan berarti tanpa risiko. Justru karena frekuensinya tinggi, kamu harus lebih disiplin dalam money management.
Kalau masih pemula, lebih baik coba dulu di akun demo trading untuk melatih penggunaan indikator ini sebelum masuk ke akun live.
Sebelum terjun ke akun live, kamu bisa mencoba dulu di akun demo. Di aplikasi HSB Investasi, kamu bisa:
- Latihan dengan akun demo gratis $10,000.
- Produk lengkap: forex, saham Amerika Serikat, indeks global (Hang Seng, SP500, atau Dow Jones index), dan komoditas (XAUUSD, XAGUSD, USOIL).
- Gunakan MetaTrader 5 dengan 38 indikator teknikal, sinyal trading, dan AI trading interaktif pertama di Indonesia.
- Komisi dan spread rendah, trading jadi lebih efisien dan profit maksimal.
- Aman & diawasi BAPPEBTI
-
CS online 24 jam Senin-Jumat. Siap bantu kalau kamu butuh support saat proses KYC.
Yuk, download aplikasi HSB Investasi Android dan iOS sekarang! Mulai dari deposit kecil, latihan strategi di akun demo, lalu kembangkan modalmu di akun real. Saatnya jadi trader yang lebih percaya diri.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)
Apa itu indikator Stochastic?
Stochastic adalah indikator teknikal berbentuk oscillator yang digunakan untuk mengukur momentum harga serta area overbought dan oversold.
Bagaimana cara membaca sinyal beli dan jual dengan Stochastic?
Sinyal beli muncul saat garis %K memotong %D dari bawah, sedangkan sinyal jual muncul saat garis %K memotong %D dari atas.
Setting Stochastic terbaik untuk scalping berapa?
Banyak trader menggunakan parameter 14,3,3 karena lebih seimbang, atau 14,3,1 untuk scalping agresif.
Apakah Stochastic bisa digunakan sendiri?
Bisa, tapi lebih baik dikombinasikan dengan indikator lain seperti Moving Average, RSI, atau level support dan resistance agar lebih akurat.
Apakah Stochastic cocok untuk pemula?
Ya, indikator ini sederhana dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk pemula. Namun tetap disarankan berlatih di akun demo terlebih dahulu.