Bisa Naik Drastis! Ini Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham
Laba besar, harga saham melonjak? Eits, tak sesimpel itu! Profitabilitas memang sering jadi indikator utama bagi investor saat menilai potensi sebuah saham, tapi dampaknya bisa lebih kompleks dari yang kamu kira. Kabar baiknya, kamu bisa mempelajari pola hubungan ini untuk mengambil keputusan investasi atau trading yang lebih strategis.
Dalam artikel ini, kita akan bongkar bagaimana profitabilitas benar-benar memengaruhi harga saham di pasar, faktor tambahan yang perlu kamu pertimbangkan, dan cara membaca sinyalnya agar modal kamu nggak salah tempat. Siap cuan? Yuk, mulai dari sini!
Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas dapat diukur dengan beberapa rasio keuangan, seperti return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan margin laba kotor (gross profit margin).
ROA mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba, sedangkan ROE mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan modal sahamnya untuk menghasilkan laba. Selanjutnya gross profit margin mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan setelah dikurangi biaya produksi.
Profitabilitas merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari penjualan produk atau jasa yang ditawarkan sehingga pertumbuhan dan perkembangan dalam operasional bisa terjadi.
5 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Profitabilitas suatu perusahaan faktanya banyak memberikan pengaruh, baik secara positif maupun negatif. Tidak hanya bagi perusahaan, tinggi rendahnya profitabilitas juga dapat menjadi tanda bagi investor untuk memberikan respons yang tepat terkait keadaan tersebut. Berikut beberapa pengaruh profitabilitas terhadap harga saham.
1. Kepercayaan Investor
Profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Investor juga lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan yang mampu menghasilkan laba besar karena hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sehat dan berkembang.
Ketika kepercayaan investor meningkat akibat profitabilitas yang tinggi maka pada akhirnya harga saham pun ikut mengalami kenaikan. Kualitas saham suatu perusahaan yang sangat tinggi akan membuat harga sahamnya dinilai dengan harga yang tinggi.
Sebaliknya jika perusahaan kesulitan dalam menghasilkan laba maka investor mungkin akan kurang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Pada akhirnya harga saham pun akan ikut menurun dan membuat investor menjual seluruh saham yang dimilikinya agar tidak merugi lebih besar.
2. Ketersediaan Dividen
Perusahaan yang profitabilitasnya tinggi cenderung membagikan dividen kepada pemegang saham. Ini menjadi daya tarik tambahan bagi investor, terutama mereka yang mengincar penghasilan dari dividen. Saham perusahaan yang sering memberikan dividen dengan nilai yang signifikan sering kali diminati, sehingga permintaan saham meningkat dan harganya cenderung naik.
3. Permintaan Saham Perusahaan
Profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan permintaan akan saham suatu perusahaan. Jika investor lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan yang profitabel maka permintaan akan saham tersebut akan meningkat.
Hal ini akan menyebabkan harga saham perusahaan jadi meningkat. Hal ini bisa dijadikan kesempatan bagi investor untuk menambah jumlah saham agar flow keuangan perusahaan makin lancar dan terus berkembang. Tentunya penambahan jumlah ini perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak mengakibatkan dampak negatif.
4. Kemampuan Ekspansi
Profitabilitas yang baik menunjukkan bahwa perusahaan memiliki sumber daya untuk melakukan ekspansi atau inovasi. Investor melihat potensi pertumbuhan di masa depan sebagai kesempatan untuk menghasilkan keuntungan lebih banyak. Ekspektasi positif ini biasanya diikuti oleh peningkatan harga saham, karena investor bereaksi terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang.
5. Sentimen Pasar
Selain faktor internal perusahaan, sentimen pasar secara keseluruhan terhadap profitabilitas juga bisa memengaruhi harga saham. Misalnya, jika industri atau sektor tertentu mengalami peningkatan profitabilitas secara umum, saham-saham di sektor tersebut cenderung naik karena investor bereaksi positif terhadap tren industri.
Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas dan Rumusnya
Apabila investor ingin melihat besaran profit yang didapat oleh suatu perusahaan maka penggunaan rasio profitabilitas sangat krusial. Setidaknya ada 4 rasio yang bisa membantu kamu mengukurnya, coba perhatikan penjelasannya di bawah ini.
1. Return on Assets (ROA)
Return on Assets mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. Makin tinggi ROA maka makin efisien juga perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.
ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari aset yang dimilikinya. Berikut rumus untuk menghitungnya:
ROA = Net Income / Total Assets x 100
Di mana:
- Net Income = Laba bersih
- Total Assets = Total aset perusahaan
2. Return on Equity (ROE)
ROE digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan modal sahamnya untuk menghasilkan laba. Makin tinggi ROE maka makin efisien juga penggunaan modal sahamnya untuk menghasilkan laba.
ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari modal saham yang dimilikinya. Berikut rumus untuk menghitungnya:
ROE = Net Income / Shareholders’ Equity x 100
Di mana:
- Net Income = Laba bersih
- Shareholders’ Equity = Total ekuitas pemegang saham
3. Gross Profit Margin
Gross profit margin mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan setelah dikurangi biaya produksi. Makin tinggi gross profit margin maka makin besar juga laba yang dihasilkan perusahaan setelah dikurangi biaya produksi.
Gross profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari penjualan produk atau jasa yang ditawarkannya.
Gross Profit Margin = Gross Profit / Net Sales x 100
Di mana:
- Gross Profit = Net Sales – COGS
- Net Sales = Total penjualan setelah dikurangi diskon dan retur
4. Net Profit Margin
Net profit margin mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan setelah dikurangi semua biaya yang dikeluarkan perusahaan, termasuk pajak. Makin tinggi net profit margin maka makin besar laba yang dihasilkan perusahaan setelah dikurangi semua biaya.
Net profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar meskipun harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
Net Profit Margin = Net Profit / Net Sales x 100
Di mana:
- Net Profit = Laba bersih setelah dikurangi semua biaya
5. Return on Investment (ROI)
Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi dan mengukur pengembalian relatif terhadap biaya investasi.
ROI = Net Profit / Investment Cost x 100
Di mana:
- Net Profit = Laba bersih
- Investment Cost = Biaya investasi
6. Earnings Per Share (EPS)
Earnings Per Share adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar laba yang dihasilkan untuk setiap lembar saham yang beredar. EPS sering digunakan oleh investor untuk menilai profitabilitas perusahaan.
EPS = Net Income / Total Shares Outstanding
Di mana:
- Net Income = Laba bersih
- Total Shares Outstanding = Jumlah saham yang beredar
7. Return on Sales (ROS)
ROS mirip dengan net profit margin, tetapi lebih fokus pada laba operasi dibandingkan laba bersih.
ROS = Operating Income / Net Sales x 100
Berapa Rasio Profitabilitas Baik?
Tingkat rasio profitabilitas yang baik tergantung pada industri dan kondisi pasar di mana perusahaan tersebut beroperasi. Beberapa industri mungkin memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi daripada industri lain sehingga tidak mungkin untuk menetapkan suatu standar rasio profitabilitas yang baik untuk semua perusahaan.
Namun secara umum rasio profitabilitas yang tinggi dapat dijadikan indikator keuangan yang baik. Jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari aset atau modal saham yang dimilikinya maka ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sehat dan mampu bertumbuh serta berkembang.
Pengaruh profitabilitas terhadap harga saham membuktikan bahwa keuntungan yang didapatkan perusahaan sangat penting diperhatikan ketika kamu ingin melakukan investasi. Mulai sekarang pastikan kamu memperhatikan dan menghitung rasio profitabilitas agar penanaman modal yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang maksimal.
Perhitungan rasio ini tidak hanya berlaku untuk investasi tetapi juga trading sehingga para trader dapat menggunakan rumus yang sama. Jangan lupa untuk memilih broker yang aman supaya kamu tidak terkena penipuan.
Dengan memahami konsep ini, kamu bisa lebih mudah menilai investasi atau proyek keuangan dan memastikan keputusan yang dibuat memberikan nilai yang optimal bagi perusahaan. Sebelum menginvestasikan uang sungguhan, uji coba strategi tradingmu di akun demo gratis HSB.
Inilah cara cara untuk mengasah kemampuan trading forex, trading emas online, atau memilih broker yang tepat tanpa risiko kehilangan dana. Dengan akun demo, kamu bisa:
-
Belajar dasar forex dan trading emas lewat simulasi pasar real-time.
-
Menguji strategi secara nyata & bebas tekanan finansial.
-
Pindah ke akun live saat sudah merasa siap dan percaya diri.
Platform HSB Investasi, broker resmi yang diawasi BAPPEBTI, hadir untuk membimbingmu memahami seluk-beluk trading forex dan trading emas online. Akses materi edukasi lengkap, webinar live trading, dan optimalkan kemampuanmu mulai sekarang!
Dengan modal awal terjangkau mulai dari Rp600.000, mulailah perjalanan trading kamu sekarang dan raih peluang profit di pasar global! Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!