Strategi Hold di Trading Saham, Emang Cuan Banget?

memahami istilah hold dalam trading saham

Pernah denger istilah “Hold” di dunia trading saham? Buat yang belum tahu, “Hold” adalah strategi di mana kamu mempertahankan saham dalam waktu tertentu dengan harapan harganya bakal naik. Tapi, gimana sih cara kerja strategi ini dan kenapa banyak trader mengandalkannya buat meraih cuan?

Di artikel ini, kita bakal bahas lengkap soal strategi “Hold” dalam trading saham. Mulai dari pengertiannya, alasan kenapa strategi ini bisa menguntungkan, hingga tips biar kamu bisa memaksimalkan potensi profit tanpa takut ketinggalan momentum.

Apa Itu “Hold” dalam Trading Saham?

Pernah denger istilah “Hold” di dunia trading saham? Sederhananya, ini adalah strategi di mana kamu nyimpen saham dalam jangka waktu lebih lama dengan harapan harganya bakal naik di masa depan. Bukan cuma sekadar nunggu doang, strategi ini nunjukin kalau kamu percaya saham yang kamu pegang punya potensi cuan di jangka panjang. Jadi, meskipun harga saham lagi turun, kalau kamu yakin sama analisismu, ya tahan aja dulu.

faktor psikologis hold trading saham

Faktor Psikologis di Balik “Hold” Trading Saham

Strategi “Hold” bukan cuma soal nahan saham, tapi juga melibatkan mental yang kuat. Ada beberapa faktor psikologis yang bikin seseorang nyaman menjalankan strategi ini. Yuk, kita bahas satu-satu!

  1. Percaya Sama Analisis Fundamental
    Kunci utama dari strategi “Hold” adalah percaya sama analisismu. Kalau kamu udah riset soal kinerja perusahaan, prospek masa depan, dan kondisi finansialnya, kamu bakal lebih yakin buat nyimpen saham lebih lama. Intinya, kalau kamu yakin perusahaan punya masa depan cerah, kenapa harus buru-buru jual?
  2. Mental Baja di Tengah Fluktuasi
    Pasar saham itu nggak bisa ditebak. Kadang naik, kadang anjlok. Di sinilah mental baja diuji. Strategi “Hold” butuh kesabaran ekstra dan kekuatan buat nggak panik pas harga turun. Kalau gampang kebawa emosi, strategi ini mungkin bakal jadi tantangan besar buat kamu.
  3. Sabar Itu Kunci
    Kalau kamu tipe yang nggak sabaran, strategi “Hold” mungkin kurang cocok. Soalnya, kamu harus siap nunggu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sampai investasi kamu berbuah manis. Nggak ada yang instan di sini, Sobat Trader!
  4. Kontrol Emosi Itu Penting
    Rasa takut dan serakah sering jadi musuh utama trader. Pas harga naik, pengen cepet-cepet jual biar dapet cuan. Pas harga turun, panik pengen lepas saham. Kalau kamu bisa mengontrol emosi, strategi “Hold” bakal lebih mudah dijalanin.
  5. Abaikan “Noise” di Pasar
    Berita dan opini di pasar saham tuh rame banget. Kalau gampang kebawa arus, kamu bakal sulit konsisten di strategi “Hold”. Kuncinya? Tetep fokus sama analisismu dan jangan mudah terpengaruh omongan orang lain.
  6. Disiplin Sama Rencana
    Punya rencana investasi itu wajib. Kalau udah komitmen buat “Hold,” jangan gampang tergoda buat nyimpang dari strategi. Disiplin itu penting biar tujuan investasi kamu bisa tercapai.

manfaat hold trading saham

Manfaat Menerapkan “Hold” dalam Trading Saham

Kenapa banyak trader suka strategi ini? Karena ada banyak keuntungan yang bisa didapetin, di antaranya:

  1. Cuan dari Pertumbuhan Jangka Panjang
    Dengan strategi “Hold,” kamu bisa memanfaatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Kalau perusahaan makin berkembang, nilai sahamnya juga ikut naik. Kesabaran kamu bakal dibayar lunas kalau saham yang kamu pegang terus naik dari waktu ke waktu.
  2. Hemat Biaya Transaksi
    Trading aktif emang seru, tapi biayanya juga gede! Dengan “Hold,” kamu nggak perlu sering-sering bayar komisi atau fee transaksi, jadi cuan kamu nggak kemakan biaya.
  3. Risiko Kehilangan Modal Lebih Kecil
    Fluktuasi harga saham dalam jangka pendek emang sering bikin deg-degan. Tapi, kalau kamu percaya sama prospek jangka panjang, kamu nggak perlu khawatir soal naik-turun harga dalam waktu dekat.
  4. Dapet Bonus Dividen
    Kalau kamu pegang saham yang rajin bagi dividen, strategi “Hold” bakal kasih kamu bonus tambahan. Lumayan kan, dapet passive income sambil nunggu harga saham naik?
  5. Nggak Ribet Mantengin Chart
    Trading aktif butuh waktu dan energi buat mantau pergerakan harga. Dengan “Hold,” kamu bisa santai tanpa harus ngecek chart setiap saat. Jadi, cocok buat kamu yang punya aktivitas padat.
  6. Bikin Keputusan Lebih Matang
    Karena nggak tergesa-gesa, kamu punya waktu lebih banyak buat analisis dan bikin keputusan yang bijak. Nggak ada lagi drama panic selling atau FOMO!
  7. Ikut Nikmatin Pertumbuhan Ekonomi
    Seiring waktu, ekonomi biasanya tumbuh, dan itu berpengaruh ke kenaikan harga saham. Dengan strategi “Hold,” kamu bisa ikut menikmati hasil dari pertumbuhan jangka panjang ini.

Risiko hold trading saham

Risiko “Hold” Trading Saham

Meski menggiurkan, strategi “Hold” juga punya beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Apa aja? Ini dia:

  1. Volatilitas Pasar: Harga saham bisa naik-turun drastis dalam waktu singkat. Kalau mentalmu nggak kuat, strategi ini bisa bikin stres.
  2. Perubahan Fundamental: Kondisi perusahaan bisa berubah. Kalau tiba-tiba performa memburuk, nilai sahammu juga bisa anjlok.
  3. Kesalahan Manajemen: Keputusan buruk dari pihak manajemen bisa berdampak negatif ke harga saham.
  4. Inflasi: Kalau inflasi tinggi tapi sahammu nggak tumbuh sejalan, nilai investasi bisa tergerus.
  5. Kepailitan: Risiko paling parah, perusahaan bangkrut dan saham jadi nggak ada nilainya.
  6. Godaan untuk Jual Cepat: Emosi bisa jadi musuh terbesar. Kalau nggak disiplin, kamu bisa tergoda jual saham di saat yang nggak tepat.
  7. Waktu yang Terbuang: Kalau saham yang kamu pegang nggak perform, waktu yang dihabiskan bisa terasa sia-sia.

Strategi “Hold” dalam trading saham bisa jadi pilihan buat kamu yang pengen main di jangka panjang tanpa ribet. Tapi, pastikan kamu siap mental, disiplin, dan punya analisis yang solid. Dengan pengelolaan risiko yang tepat, strategi ini bisa bantu kamu meraih cuan yang maksimal di masa depan. Jadi, siap buat nge-Hold sahammu?

“Hold” Trading Saham Tanpa Risiko!

“Hold” adalah strategi yang memerlukan kesabaran dan keyakinan. Ini adalah pendekatan yang dapat menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang. Tetapi, perlu diingat bahwa tidak ada strategi yang bebas risiko. Oleh karena itu, penting untuk terus mengasah kemampuan tradingmu dan memanfaatkan akun demo HSB Investasi untuk meningkatkan skill trading tanpa risiko.

Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu menganalisa pergerakan tren pasar. Jika kamu sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia melalui aplikasi trading forex HSB Investasi.

Masih pemula? jangan khawatir karena HSB memiliki Relation Manager (RM) yang akan mendampingi kamu dalam belajar trading. Kamu juga bisa mengakses berbagai materi edukasi untuk meningkatkan kemampuan tradingmu.

Selain itu, HSB memiliki komisi dan spread rendah yang sangat menguntungkan bagi penggunanya. Tak hanya itu, HSB juga terus menghadirkan promo menarik yang bisa bikin trading makin asyik.

Jika kamu adalah trader berpengalaman yang ingin memanfaatkan beragam fitur trading modern untuk memaksimalkan potensi profit, kamu bisa menggunakan platform MetaTrader 5 HSB Investasi.

Jadi, tunggu apa lagi? Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online secara mudah hari ini!

Mulai trading instrumen keuangan hanya dengan modal 600 ribu di akun real HSB

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan:

Berapa lama harus hold saham?

Durasi hold dapat bervariasi, tergantung pada tujuan investasi dan kondisi pasar. Biasanya, hold berarti jangka waktu tahunan atau bahkan lebih panjang.

Kenapa kita harus cut loss?

Cut loss adalah strategi untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Ini dilakukan jika saham mengalami penurunan tajam dan tidak sesuai dengan ekspektasi jangka panjang.

Apa saja istilah dalam saham?

Istilah dalam saham meliputi bid, ask, volume, dividen, indeks, dan banyak lagi. Memahami istilah-istilah ini penting untuk menjadi trader yang sukses.

Bagikan Artikel