Pernahkah kamu mendengar istilah diversifikasi? Sebagai investor pemula, kamu harus tahu apa itu diversifikasi. Pada dasarnya, diversifikasi sangat erat kaitannya dengan investasi. Tujuan diversifikasi sendiri untuk meminimalisir risiko kerugian dan memberikan keuntungan maksimal pada investor. Mengapa investor perlu melakukan diversifikasi portofolio? Mari cari tahu jawabannya pada uraian lengkap di bawah ini.
Apa Itu Diversifikasi Portofolio?
Diversifikasi portofolio merupakan strategi yang dilakukan investor dengan menanamkan modal pada berbagai instrumen investasi. Tujuannya untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi serta memaksimalkan keuntungan.
Jika kamu hanya memiliki satu jenis instrumen investasi, maka risiko kerugian akan lebih besar. Apabila ada hal buruk yang terjadi pada portofolio investasi, maka kamu bisa kehilangan seluruh aset yang kamu miliki. Untuk itu, menerapkan strategi diversifikasi portofolio ini sangat direkomendasikan.
Sebagai gambaran, jika kamu menempatkan modal pada 2 instrumen investasi, kemudian salah satunya mengalami penurunan nilai, maka kamu tidak akan mengalami kerugian yang signifikan. Sebab, instrumen investasi lainnya sedang dalam keadaan stabil bahkan mengalami peningkatan.
Mengapa Perlu Melakukan Diversifikasi Portofolio?
Alasan utama kamu perlu melakukan diversifikasi portofolio untuk memaksimalkan return dari hasil investasi. Juga untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi, sehingga nilai investasi kamu tetap aman.
Strategi diversifikasi ini akan membuat kamu merasa lebih tenang dalam menghadapi kondisi pasar yang naik turun. Dalam hal ini, diversifikasi portofolio akan membantu kamu melindungi berbagai aset dalam portofolio. Alhasil aset yang kamu miliki bisa berkembang dengan aman.
Baca juga: Penjelasan Analisis Leverage dalam Investasi
4 Tujuan Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi portofolio bisa dikatakan juga sebagai proses menanamkan modal pada sejumlah instrumen investasi yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam kata lain, kamu bisa berinvestasi pada instrumen yang memiliki imbal hasil likuiditas dan risiko yang bervariasi. Tujuan utamanya untuk mengurangi risiko kerugian. Adapun tujuan lain dari diversifikasi portofolio akan diuraikan pada penjelasan berikut ini.
1. Mengurangi Dampak Volatilitas Pasar
Tujuan diversifikasi lainnya untuk membantu meminimalisir risiko keseluruhan yang bisa terjadi kapan saja. Misalnya, jika terjadi masalah krisis ekonomi yang memengaruhi sejumlah instrumen investasi, setidaknya kerugian yang kamu alami tidak signifikan.
Memiliki sejumlah aset investasi dari berbagai kategori dapat mengurangi dampak volatilitas pasar yang terjadi pada kondisi tersebut. Volatilitas merupakan perubahan statistik suatu harga sekuritas dalam periode tertentu. Dampak dari volatilitas ini cenderung menurun ketika kamu menerapkan strategi diversifikasi tersebut.
2. Mendapatkan Keuntungan Maksimal
Berinvestasi pada berbagai instrumen tentu akan memberikan keuntungan maksimal bagi investor. Jika kamu menempatkan dana investasi pada saham, reksa dana, deposito tetap, dan lainnya, maka kamu bisa mengurangi risiko kerugian sekaligus mendapatkan keuntungan maksimal.
Sebagai contoh, ketika kamu berinvestasi pada deposito tetap, kamu bisa menikmati return tetap dengan risiko rendah. Di sisi lain, kamu berinvestasi pada instrumen dengan risiko tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Baca juga: Memahami Apa Itu Manajemen Risiko Sebelum Berinvestasi
3. Meminimalisir Risiko
Seperti yang dikatakan sebelumnya, tujuan diversifikasi yang paling utama yaitu mengurangi risiko kerugian, terutama jika terjadi kondisi ekonomi tertentu. Melalui diversifikasi, kamu bisa mendapatkan rata-rata keuntungan dari instrumen investasi yang tidak terdampak pada kondisi tertentu. Jadi, kamu tidak perlu khawatir terdampak volatilitas yang berkaitan dengan aset tertentu saat menerapkan strategi diversifikasi portofolio ini.
4. Memberikan Ketenangan pada Investor
Saat kamu menerapkan diversifikasi portofolio, kamu tidak perlu mengkhawatirkan kinerja portofolio. Pasalnya, dengan melakukan diversifikasi artinya kamu telah berupaya mengurangi risiko sekaligus mendapatkan keuntungan investasi yang lebih banyak. Nilai investasi kamu juga akan aman karena menerapkan strategi diversifikasi ini.
Baca juga: 6 Jenis Investor Berdasarkan Sifatnya
4 Tips Menerapkan Strategi Diversifikasi dalam Investasi
Untuk mencapai tujuan diversifikasi investasi, kamu perlu mengetahui tips bagaimana menerapkan strateginya. Ada 4 tips yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan strategi diversifikasi dalam investasi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing tips tersebut.
1. Memahami Tingkat Toleransi terhadap Risiko Investasi
Penting untuk memahami sejauh mana kamu toleransi terhadap risiko investasi. Untuk mengetahui tingkat toleransi, kamu bisa mengetahuinya dari profil risiko investasi. Ada 3 jenis profil risiko investasi, di antaranya konservatif, moderat, dan agresif.
Investor konservatif biasanya cenderung menghindari risiko tinggi dan mempertahankan return yang rendah. Sedangkan investor moderat lebih berani dalam mengambil risiko, hanya saja tingkat toleransinya masih sedang. Untuk investor moderat cenderung berani mengambil risiko untuk mendapatkan return yang tinggi.
2. Menentukan Target Aset yang Hendak Diinvestasikan
Setelah mengetahui tingkat toleransi kamu terhadap risiko investasi, selanjutnya tentukan target aset yang hendak ditanamkan modal. Supaya kamu bisa mencapai keuntungan maksimal dari diversifikasi, maka sebaiknya kamu menempatkan sebagian dari portofolio ke aset yang tidak berkaitan. Misalnya 60% diinvestasikan ke saham, 30% ke emas, dan 10% ke reksa dana pasar uang.
Baca juga: Inilah Perbedaan Saham Dan Reksa Dana
3. Rutin Melakukan Rebalancing
Rebalancing merupakan proses di mana kamu bisa menyeimbangkan bobot aset yang diinvestasikan pada portofolio investasi. Misalnya, target alokasi awal yaitu 50% saham dan 50% obligasi. Jika suatu ketika harga saham naik, kamu bisa menambah bobot saham menjadi 70% dan menjual obligasi. Untuk itu, kamu perlu mengecek portofolio investasi secara berkala.
4. Fokus pada Tujuan dan Rencana Investasi
Dalam menerapkan diversifikasi investasi, penting juga untuk menentukan jangka waktu investasi. Mengingat ini berkaitan dengan tujuan dan rencana investasi yang telah kamu susun. Jangka waktu investasi yang dimaksud seperti investasi jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. Kamu perlu fokus untuk mencapai tujuan dan rencana investasi tersebut.
Baca juga: 5 Metode Penilaian Investasi yang Efektif, Investor Wajib Tahu!
Tujuan diversifikasi memang untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko kerugian. Kamu perlu mempraktikkannya secara langsung supaya bisa lebih memahami lagi cara menerapkan strategi diversifikasi ini. Kamu bisa berinvestasi di aplikasi HSB untuk trading saham dengan aman. Download aplikasi HSB sekarang juga dan nikmati trading dengan cepat dan transparan bersama HSB.