Mengenal Dolar Selandia Baru hingga Faktor yang Mempengaruhinya

New Zealand, atau Selandia Baru adalah negara yang terdiri dari dua pulau utama dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Wellington, kota yang terletak di Pulau Utara, menjadi ibu kota negara ini. Dolar Selandia Baru (NZD), sering disebut dollar Selandia, adalah mata uang resmi yang digunakan, tidak hanya di New Zealand tetapi juga di wilayah lain seperti Kepulauan Cook, Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn.

Singkatan NZD kerap digunakan untuk menandakan New Zealand Dollar. Dalam percakapan sehari-hari, mata uang ini disebut sebagai “Kiwi”. Hal itu karena di koin satu dollar Selandia terdapat gambar burung kiwi yang menjadi simbol khas negara ini. Sejak tahun 1999, uang kertas NZD diproduksi dari bahan polimer untuk mengurangi risiko pemalsuan. Selain itu, kelebihan uang kertas polimer adalah daya tahannya yang lebih tinggi, menjadikannya tahan lama dan kurang rentan terhadap kerusakan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Dolar Selandia Baru simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Mengenal Bank Sentral Selandia Baru Sebagai Produsen NZD

Bank Selandia Baru

Bank sentral Selandia Baru atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memproduksi mata uang fisik New Zealand Dollar. Sebelumnya Reserve Bank of New Zealand menggunakan pound, shilling dan pence sebagai mata uang. Pada  1964, Selandia Baru mulai mengganti mata uang tersebut menjadi dollar dan sen.

RBNZ bertanggung jawab terhadap kebijakan moneter dan fiskal Selandia Baru. Mereka mengadakan pertemuan kebijakan moneter delapan kali selama setahun. RBNZ juga bertugas menjaga kestabilan harga dan menentukan tingkat suku bunga.

Pasangan mata uang NZD/USD adalah salah satu pasangan yang populer di perdagangan forex. Nilai NZD/USD dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berhubungan antara Selandia Baru dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, perbedaan tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral masing-masing, Reserve Bank of New Zealand dan Federal Reserve (The Fed) akan mempengaruhi nilai pasangan mata uang tersebut. Ketika The Fed membuat keputusan yang menghasilkan penguatan USD, nilai NZD/USD akan menurun, karena penguatan USD terhadap mata uang selandia baru (NZD).

Nilai mata uang

  • Koin terdiri dari nominal 10, 20 dan 50 sen, $1 dan $2.
  • Uang Kertas terdiri dari nominal $5, $10, $20, $50, dan $100.

Ekspor dan Impor Selandia Baru

Perdagangan

Selandia Baru memiliki ekonomi berlandaskan ekspor, dengan ekspor utama bijih besi, metal, kain wol, ternak, produk susu, dan makanan. Partner ekspor utama adalah: Australia, China, Amerika Serikat, dan Jepang.

Sementara untuk impor, Selandia baru banyak mengimpor mesin, kendaraan bermotor, pesawat terbang, bahan bakar minyak, produk elektronik, tekstil dan plastik. Partner impor utama adalah: China, Australia, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Jerman.

Hubungan dengan Australia

Bendera Australia

Australia selain sebagai negara tetangga terdekat Selandia Baru juga merupakan partner perdagangan utama. Sehingga performa ekonomi Australia juga banyak mempengaruhi performa ekonomi Selandia Baru. Sebagai contoh, ketika perekonomian Australia sedang baik, maka impor juga akan meningkat. Salah satu partner impor utama Australia adalah Selandia Baru, sehingga Selandia Baru juga diuntungkan dari meningkatnya angka impor Australia.

Strategi Carry Trade

Carry trade adalah strategi melakukan pinjaman dengan suku bunga rendah dan menginvestasikan pinjaman tersebut ke aset yang menyediakan tingkat return yang tinggi. Seperti AUD, dollar NZD biasa digunakan untuk strategi carry trade karena kedua negara tersebut memiliki tingkat suku bunga yang lebih tinggi daripada negara-negara besar lain seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.

Tingkat suku bunga yang berbeda antar negara merupakan indikator pergerakkan uang. Tujuan utama investor adalah menerima return yang lebih tinggi, maka mereka akan menjual produk investasi yang memiliki return rendah untuk ditukarkan menjadi aset atau mata uang dengan return tinggi. Dengan kata lain, tingkat suku bunga yang semakin tinggi maka uang yang mengalir masuk juga tinggi.

NZD memiliki reputasi sebagai mata uang yang memberikan hasil yang tinggi sehingga investor biasanya membeli Dolar Selandia Baru dengan mata uang yang memberikan hasil rendah, seperti Japanese yen atau Swiss franc. Hal ini terbukti ketika terjadi krisis finansial yang lalu dimana nilai Dollar NZD jatuh mendekati angka 50% terhadap Japanese yen. Ketika terjadi frekuensi volatilitas yang tinggi, investor akan melepas Dollar Selendia yang mereka miliki sehingga nilainya menjadi jatuh seperti ketika krisis ada tahun 2008 dan 2009.

Indikator Penting

Laporan Gross Domestic Product (GDP) berfungsi sebagai laporan performa ekonomi Selandia Baru sehingga mempengaruhi permintaan terhadap mata uang Dollar Selandia (NZD).

Consumer Price Index (CPI) berfungsi sebagai pengukur perubahan harga di pasar dan inflasi. Salah satu tugas RBNZ adalah mengatur kestabilan harga maka kebijakan-kebijakan yang mereka keluarkan dipengaruhi oleh laporan CPI ini.

Neraca Perdagangan. Selandia Baru berbasis ekspor, maka naik turunnya permintaan terhadap produk Selandia Baru sangat berpengaruh terhadap nilai mata uang Dollar Selendia (NZD).

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Mata Uang Dolar Selandia Baru

New Zealand Dollar

Pertumbuhan GDP Selandia Baru yang positif mencerminkan ekonomi yang kuat, sehingga meningkatkan permintaan terhadap Dollar Selandia Baru (NZD). Faktor seperti meningkatnya ekspor dan naiknya harga komoditas dapat mendorong GDP dan permintaan terhadap NZD, sedangkan penurunan ekspor, harga komoditas, atau GDP akan melemahkan permintaan terhadap mata uang tersebut.

Tingkat imigrasi yang meningkat di Selandia Baru berkontribusi pada pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi domestik, yang secara langsung mendukung pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun, sebagai negara dengan perekonomian yang bergantung pada sektor agrikultur, Selandia Baru sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca. Cuaca ekstrem seperti kekeringan dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi, sementara peristiwa cuaca buruk di Australia, seperti kebakaran hutan, juga dapat memengaruhi perekonomian Selandia Baru secara tidak langsung.

Ketergantungan Selandia Baru pada ekspor produk agrikultur dan komoditas menjadikan harga komoditas sebagai faktor utama yang memengaruhi GDP dan nilai mata uangnya. Kenaikan harga komoditas meningkatkan nilai ekspor, mendukung pertumbuhan GDP, dan memperkuat nilai Dollar Selandia Baru (NZD). Sebaliknya, penurunan harga komoditas menekan nilai ekspor, melemahkan GDP, dan berdampak negatif pada nilai mata uang NZD.

Faktor yang mempengaruhi nilai NZD adalah harga produk susu dan turisme. Selandia Baru adalah negara pengekspor susu bubuk terbesar di dunia, yang berarti bila harga susu di Selandia Baru naik, itu berarti ekonomi Selandia Baru sedang membaik sehingga nilai mata uang NZD pun juga naik. Begitu pula dengan sektor turisme di Selandia Baru. Semakin tinggi pengunjung dari luar negeri, maka ekonomi Selandia Baru membaik dan mata uang NZD pun juga menguat.

Raih peluang profit pergerakan harga real time dengan akun trading live HSB

Dengan pemahaman yang kuat tentang mata uang dan ekonomi di negara seperti Selandia Baru, siapkah kamu untuk merambah dunia trading forex? Jadikan pengetahuan ini sebagai pondasi untuk meraih peluang trading yang menguntungkan dan menjadikan keputusan yang lebih cerdas di pasar forex. Kamu bisa coba akun demo trading di HSB Investasi, broker forex terbaik di Indonesia.

 

Bagikan Artikel