Definisi Aset Lancar dan Tidak Lancar
Contoh Jenis Aset Tidak Lancar
Contoh Jenis Aset Lancar
Keuntungan dan Risiko Mengelola Jenis Aset Tidak Lancar
Trading Instrumen Finansial Populer Tanpa Risiko!
Pertanyaan Seputar Aset Tidak Lancar & Lancar
Memahami Jenis Aset Tidak Lancar & Aset Lancar

Dalam dunia bisnis dan keuangan, istilah aset seringkali muncul ketika membahas neraca perusahaan. Namun, tidak semua aset diciptakan sama. Ada dua kategori utama yang harus dipahami oleh siapa pun yang ingin mengenal laporan keuangan lebih dalam, yaitu aset tidak lancar dan aset lancar. Kedua jenis aset ini memiliki peran penting dalam menilai likuiditas dan stabilitas keuangan perusahaan.

Apakah kamu pernah bertanya-tanya apa perbedaan keduanya? Dalam artikel ini, kita akan membedah secara rinci tentang jenis-jenis aset lancar dan tidak lancar, serta mengapa memahami keduanya sangat penting dalam pengelolaan bisnis. Yuk, kita mulai perjalanan ini untuk lebih memahami keuangan dengan lebih jelas dan mendalam!

Definisi Aset Lancar dan Tidak Lancar

Pengertian dari Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar atau non-likuid adalah aset yang sulit untuk diubah menjadi uang tunai atau dijual dalam waktu singkat. Biasanya, aset tidak lancar memiliki nilai yang tinggi dan proses penjualan yang lebih kompleks dibandingkan dengan aset lancar. Contoh aset tidak lancar antara lain properti, peralatan, kendaraan, dan investasi jangka panjang.

Aset tidak lancar memiliki nilai jangka panjang dan umumnya digunakan untuk tujuan investasi atau produksi, sehingga lebih cocok bagi investor atau perusahaan yang berencana untuk mempertahankan aset tersebut dalam jangka waktu yang lama. 

Namun, aset tidak lancar juga dapat memberikan risiko likuiditas jika terjadi perubahan situasi pasar atau kondisi keuangan yang memaksa pemiliknya untuk menjualnya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan risiko yang baik dalam mengelola aset tidak lancar.

Pengertian dari Aset Lancar

Aset lancar adalah aset yang dapat dengan mudah dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Aset lancar mencakup aset yang paling likuid, seperti kas, rekening bank, investasi jangka pendek, piutang dagang, dan persediaan.

Aset lancar penting bagi perusahaan karena memberikan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari, seperti membayar utang, menggaji karyawan, atau membeli bahan baku untuk produksi. Selain itu, aset lancar dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang investasi yang muncul atau membiayai kegiatan bisnis lainnya.

Manajemen aset lancar merupakan bagian penting dari manajemen keuangan perusahaan, karena dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya.

Perusahaan perlu memperhitungkan tingkat likuiditas aset lancar, risiko yang terkait, dan strategi pengelolaan yang tepat agar dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.

seorang wanita sedang melihat contoh dari jenis aset tidak lancar:

Contoh Jenis Aset Tidak Lancar

Berikut merupakan contoh dari aset tidak lancar:

1. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan atau individu untuk digunakan dalam operasional bisnis atau kegiatan produksi dalam jangka waktu yang lebih dari satu tahun. Aset ini biasanya memiliki nilai yang relatif stabil dan tidak mudah untuk dijual atau diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat.

Contoh aset tetap meliputi gedung, tanah, mesin-mesin produksi, kendaraan operasional, perlengkapan kantor, dan peralatan lainnya. Aset tetap biasanya digunakan untuk tujuan produksi atau operasional bisnis, dan diperkirakan akan memberikan manfaat ekonomi pada periode yang lebih dari satu tahun.

Aset tetap memiliki peranan penting dalam menghasilkan laba bagi perusahaan atau individu. Pemilik aset tetap dapat memanfaatkan nilai aset tersebut untuk memperoleh penghasilan melalui operasional bisnisnya, atau dapat menjualnya dalam jangka waktu tertentu jika terjadi kebutuhan likuiditas atau perubahan strategi bisnis.

Untuk itu, pengelolaan dan pemeliharaan aset tetap yang baik menjadi sangat penting bagi keberlangsungan bisnis dan investasi jangka panjang..

2. Aset Tak Berwujud

Aset tidak lancar lainnya yaitu aset tidak berwujud. Aset tak berwujud (intangible asset) adalah aset yang tidak memiliki fisik atau bentuk fisik yang dapat dipegang, tetapi memiliki nilai yang dapat dihitung atau dinilai. Aset ini biasanya merupakan hak milik perusahaan atau individu yang berkaitan dengan kekayaan intelektual atau kekayaan hukum, seperti hak paten, hak cipta, merek dagang, lisensi, goodwill, dan sebagainya. Berbagai contoh dari aset tak berwujud adalah:

  • Hak cipta, paten, merek dagang
  • Hak kontrak, kemitraan dan goodwill 
  • Ragam contoh dari aset tersebut memang tidak berwujud

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan digital kita dapat melihat banyak perusahaan yang tidak lagi berbasis aset tetap namun memiliki nilai yang tinggi karena adanya dukungan aset tidak berwujud yang tinggi ini.

Investasi jangka panjang dalam jenis aset tidak lancar adalah strategi investasi

3. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang dalam aset tidak lancar adalah strategi investasi yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang melalui investasi pada aset yang tidak mudah dicairkan.

Aset tidak lancar seperti properti, peralatan, atau mesin dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi investor yang memiliki visi panjang. Investasi jangka panjang pada aset tidak lancar juga dapat memberikan keuntungan melalui pengurangan biaya, karena aset tersebut tidak perlu diganti atau diperbaharui setiap tahun.

Namun, investasi pada aset tidak lancar juga memiliki risiko dan tantangan tersendiri. Salah satu risiko utama adalah kurangnya likuiditas, sehingga investor mungkin tidak dapat menjual aset dengan cepat jika dibutuhkan dana tunai. Selain itu, aset tidak lancar juga dapat mengalami penurunan nilai akibat perubahan pasar atau kondisi ekonomi yang tidak terduga.

Untuk melakukan investasi jangka panjang pada aset tidak lancar, investor perlu melakukan penilaian yang cermat tentang nilai aset, potensi pengembangan, dan risiko yang terkait. Investor juga perlu mempertimbangkan biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta strategi pengelolaan yang efektif untuk memaksimalkan keuntungan.

Dalam banyak kasus, investasi jangka panjang pada aset tidak lancar dapat memberikan keuntungan yang signifikan, asalkan dilakukan dengan perencanaan yang baik dan manajemen risiko yang tepat.

contoh jenis aset lancar merupakan uang tunai

Contoh Jenis Aset Lancar

Aset lancar (current asset) adalah aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi kas atau dijual dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis aset lancar:

1. Uang Tunai

Uang tunai adalah bentuk aset lancar yang paling likuid dan mudah diubah menjadi pembayaran. Uang tunai meliputi koin, kertas, dan setiap bentuk mata uang yang dapat diterima oleh pembayar, serta setiap bentuk setara kas yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai seperti cek, wesel, dan bilyet giro.

Uang tunai juga dapat ditemukan dalam berbagai denominasi, seperti pecahan kecil atau besar, dan dapat digunakan untuk membayar barang atau jasa, membiayai kebutuhan sehari-hari, atau diinvestasikan ke dalam instrumen keuangan yang berbeda.

 Uang tunai juga dapat digunakan sebagai cadangan keuangan yang penting bagi perusahaan dan dapat membantu mengatasi kemungkinan kekurangan dana dalam operasi harian.Namun, terlalu banyak uang tunai dalam kas perusahaan dapat menghambat produktivitas karena uang tidak digunakan secara efektif. 

Selain itu, terlalu banyak uang tunai dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan karena potensi penghasilan investasi hilang dan kurangnya kemampuan untuk meningkatkan keuntungan melalui strategi investasi yang lebih efektif.

2. Surat Berharga

Surat berharga adalah salah satu jenis aset lancar yang dapat diuangkan dengan mudah dan memiliki nilai tunai yang tinggi. Surat berharga dapat berupa saham, obligasi, sertifikat deposito, wesel, dan lain-lain. Surat berharga memiliki nilai nominal yang menunjukkan nilai awal saat diterbitkan, namun nilai pasar surat berharga dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar.

3. Piutang

Piutang perusahaan juga termasuk contoh aset lancar yang merupakan tagihan pada pelanggan untuk membeli barang pada perusahaan secara kredit. Proses piutang biasanya dijanjikan akan dilunasi dalam kurun waktu tertentu dan prosesnya akan dilunasi oleh kedua belah pihak.

Keuntungan dan Risiko Mengelola Jenis Aset Tidak Lancar

Keuntungan Mengelola Aset Tidak Lancar:

  1. Potensi Keuntungan Jangka Panjang: Aset tidak lancar, seperti properti atau investasi jangka panjang, memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang. Nilai aset ini dapat meningkat seiring waktu, menghasilkan apresiasi nilai.
  2. Diversifikasi Portofolio: Mengelola aset tidak lancar dapat membantu dalam diversifikasi portofolio investasi kamu. Dengan memiliki berbagai jenis aset, kamu dapat mengurangi risiko dan memperluas sumber potensi pendapatan.
  3. Pendapatan Berkala: Beberapa aset tidak lancar, seperti properti sewa atau investasi saham, dapat menghasilkan pendapatan berkala dalam bentuk sewa atau dividen, yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
  4. Perlindungan dari Inflasi: Beberapa aset tidak lancar, seperti properti, dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi karena nilai properti cenderung meningkat seiring waktu.

Risiko Mengelola Aset Tidak Lancar:

  1. Kurangnya Likuiditas: Aset tidak lancar tidak dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Ini dapat menyulitkan jika kamu membutuhkan uang tunai secara mendadak atau dalam situasi darurat.
  2. Biaya dan Tanggung Jawab Pemeliharaan: Aset seperti properti memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan yang signifikan. kamu harus mempertimbangkan biaya ini dalam perencanaan keuangan kamu.
  3. Volatilitas Nilai: Nilai aset tidak lancar, terutama investasi seperti saham atau properti, dapat mengalami fluktuasi yang signifikan. kamu mungkin mengalami kerugian jika kamu harus menjualnya pada saat nilai sedang turun.
  4. Risiko Kepemilikan: Memiliki aset seperti properti atau bisnis juga membawa risiko kepemilikan seperti tanggung jawab hukum, pajak properti, atau tanggung jawab atas operasi bisnis.

Trading Instrumen Finansial Populer Tanpa Risiko!

Sobat Trader, dalam dunia ekonomi dan keuangan, kita sering mendengar istilah aset lancer dan tidak lancer yang memiliki jenis dan fungsi yang berbeda dalam sistem keuangan. Memahami perbedaan keduanya, tidak hanya memperkaya wawasan kita tentang dunia keuangan, tetapi juga membantu kita dalam mengambil keputusan trading yang lebih tepat. 

Sebagai trader, memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai aspek ekonomi adalah fondasi yang kuat. Namun, seperti halnya membangun rumah, fondasi saja tidak cukup. Kamu perlu membangunnya dengan praktek dan pengalaman. Di sinilah akun demo trading HSB berperan. Dengan akun ini, kamu dapat mempraktikkan semua pengetahuan yang kamu miliki, termasuk yang berkaitan dengan uang kartal dan giral, dalam lingkungan trading yang realistis namun bebas risiko. 

Mulai trading tanpa risiko dengan mendaftarkan akun demo HSB Investasi

Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu menganalisa pergerakan tren pasar. Kamu bisa memanfaatkan akun demo di aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX. 

Di akun demo HSB, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu dalam menganalisa pergerakan tren pasar. Kamu bisa memanfaatkan akun demo di aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX. 

Aplikasi HSB Investasi juga mudah digunakan dengan adanya fitur CS online 24 jam, talent board dan menu deposit yang dapat membantu kamu dalam mengeksekusi trading jadi lebih mudah, cepat dan efisien.

Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia melalui akun live HSB yang menyediakan 45 instrumen trading berupa 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS terpopuler, 5 Indeks raksasa dunia, dan 3 jenis komoditi paling hits seperti logam mulia emas, perak, serta minyak mentah.

Komitmen dan dukungan penuh HSB untuk menjaga keamanan serta transparansi transaksi nasabahnya terwujud dalam regulasi resmi yang disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi menjadi manajemen risiko trading paling dasar yang perlu Sobat Trader utamakan.

Bukan hanya aman, transparan, dan terdepan, HSB juga terus berupaya mengedukasi seluruh tradernya melalui beragam sumber media belajar trading baik online maupun offline sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***

Pertanyaan Seputar Aset Tidak Lancar & Lancar

Apa itu aset tidak lancar dan contohnya?

Aset tidak lancar adalah jenis aset yang tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai atau likuid dalam jangka pendek, biasanya karena sifatnya yang relatif tetap atau berjangka waktu panjang. contohnya: properti investasi, tanah, kendaraan, saham, piutang jangka panjang

Apa beda aset lancar dan tidak lancar?

Perbedaan utama antara keduanya adalah likuiditas, dengan aset lancar lebih likuid daripada aset tidak lancar. Aset lancar lebih mudah dijual atau diubah menjadi uang tunai dalam situasi darurat, sementara aset tidak lancar biasanya memerlukan waktu dan usaha yang lebih banyak untuk diubah menjadi uang tunai.

Aset lancar Apa sama dengan aktiva lancar?

Ya, aset lancar sama dengan aktiva lancar. Kedua istilah tersebut merujuk pada hal yang sama dalam konteks akuntansi dan keuangan.

Apa saja jenis umum aset non lancar?

tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan.

Apakah peralatan termasuk aset lancar?

Peralatan umumnya dikategorikan sebagai aset tetap, sehingga termasuk dalam aset non lancar.

Apakah pinjaman termasuk aset lancar?

Pinjaman bukan aset, melainkan liabilitas, sehingga tidak bisa di kategorikan sebagai aset lancar.

 

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik