Ciri-Ciri Kurva Permintaan dan Penawaran Harga

Hukum permintaan dan penawaran adalah dua prinsip fundamental yang mengatur dinamika pasar dan memengaruhi harga serta kuantitas barang dan jasa. Pemahaman mendalam tentang hukum ini sangat penting bagi siapa saja yang ingin memahami mekanisme ekonomi dan keputusan yang diambil oleh konsumen maupun produsen. Melalui artikel ini, kita akan membahas bunyi hukum permintaan dan penawaran, melihat bagaimana konsep ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari, serta mengapa penting untuk memahami interaksi antara keduanya dalam perekonomian modern. Dengan menggali lebih dalam, kita dapat melihat dampaknya terhadap harga, ketersediaan produk, dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

Bunyi Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan dan penawaran merupakan dua prinsip fundamental yang menjelaskan interaksi antara pembeli dan penjual dalam menentukan harga dan jumlah barang atau jasa di pasar. Berikut adalah bunyi dari masing-masing hukum tersebut:

1. Bunyi Hukum Permintaan

Hukum permintaan menyatakan bahwa, dengan asumsi faktor-faktor lain tetap sama (ceteris paribus), ketika harga suatu barang atau jasa naik, jumlah yang diminta oleh konsumen akan menurun. Sebaliknya, ketika harga barang atau jasa tersebut turun, jumlah yang diminta akan meningkat.

2. Bunyi Hukum Penawaran

Hukum penawaran menyatakan bahwa, dengan asumsi faktor-faktor lain tetap sama (ceteris paribus), ketika harga suatu barang atau jasa naik, jumlah yang ditawarkan oleh produsen akan meningkat. Sebaliknya, ketika harga barang atau jasa tersebut turun, jumlah yang ditawarkan akan menurun.

Ciri-Ciri Kurva Permintaan dan Penawaran

Kurva permintaan dan penawaran adalah konsep analisa fundamental dalam ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pasar. Berikut adalah ciri-ciri dari kurva permintaan dan penawaran:

Ciri Kurva Permintaan:

1. Menurun ke Kanan: Kurva permintaan cenderung menurun dari kiri ke kanan. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, semakin sedikit jumlah yang diminta oleh konsumen, dan sebaliknya, semakin rendah harga, semakin banyak jumlah yang diminta.
2. Hubungan Negatif antara Harga dan Kuantitas: Ada hubungan negatif antara harga barang atau jasa dan kuantitas yang diminta oleh konsumen. Ini berarti ketika harga naik, kuantitas yang diminta cenderung turun, dan sebaliknya.
3. Ditentukan oleh Faktor-faktor Non-Harga: Selain harga barang atau jasa itu sendiri, faktor-faktor seperti pendapatan konsumen, harga barang lain, preferensi konsumen, dan faktor-faktor lainnya juga mempengaruhi posisi dan bentuk kurva permintaan.

Ciri Kurva Penawaran:

1. Meningkat ke Kanan: Kurva penawaran cenderung meningkat dari kiri ke kanan. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, semakin banyak jumlah yang ditawarkan oleh produsen, dan sebaliknya, semakin rendah harga, semakin sedikit jumlah yang ditawarkan.
2. Hubungan Positif antara Harga dan Kuantitas: Ada hubungan positif antara harga barang atau jasa dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen. Ini berarti ketika harga naik, kuantitas yang ditawarkan cenderung naik, dan sebaliknya.
3. Ditentukan oleh Faktor-faktor Produksi dan Teknologi: Kurva penawaran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biaya produksi, harga bahan baku, teknologi produksi, regulasi pemerintah, dan faktor-faktor lainnya yang memengaruhi kemampuan produsen untuk menawarkan barang atau jasa.
4. Faktor Waktu: Kurva penawaran juga dapat berubah seiring waktu karena faktor-faktor seperti perubahan teknologi, perubahan harga faktor produksi, aggregate supply dan perubahan kebijakan pemerintah.

Interaksi Antara Kurva Permintaan dan Penawaran:

Berikut interaksi antara kurva permintaan dengan kurva penawaran:

1. Titik Keseimbangan: Titik di mana kurva permintaan dan kurva penawaran bertemu menunjukkan harga dan kuantitas di mana pasar mencapai keseimbangan. Pada titik ini, kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan.
2. Pengaruh Perubahan Harga: Perubahan harga akan mempengaruhi pergeseran dan pergerakan sepanjang kurva permintaan dan penawaran, yang akan memengaruhi keseimbangan pasar.
3. Efek Pendapatan dan Substitusi: Perubahan dalam faktor-faktor non-harga seperti pendapatan konsumen atau harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran kurva permintaan atau penawaran.

Contoh Menghitung Permintaan dan Penawaran

Mari kita gunakan contoh sederhana untuk menghitung permintaan dan penawaran menggunakan harga dan jumlah yang diminta atau ditawarkan.

Misalkan kita mempertimbangkan pasar terbuka untuk suatu barang tertentu, katakanlah, telepon genggam, dengan data sebagai berikut:

• Harga per unit telepon genggam: $500
• Jumlah yang diminta (permintaan): 100 unit
• Jumlah yang ditawarkan (penawaran): 50 unit

Dengan informasi ini, kita bisa menggunakan hukum permintaan dan penawaran untuk menganalisis situasi pasar:

Permintaan: Jumlah yang diminta adalah 100 unit. Sekarang, mari kita asumsikan bahwa harga per unit telepon genggam turun menjadi $400. Berdasarkan hukum permintaan, dengan penurunan harga, jumlah yang diminta akan meningkat. Mari kita katakan jumlah yang diminta menjadi 150 unit. Ini menunjukkan adanya hubungan invers antara harga dan jumlah yang diminta.

Penawaran: Jumlah yang ditawarkan adalah 50 unit. Sekarang, mari kita asumsikan bahwa harga per unit telepon genggam naik menjadi $600. Berdasarkan hukum penawaran, dengan kenaikan harga, jumlah yang ditawarkan akan meningkat. Mari kita katakan jumlah yang ditawarkan menjadi 70 unit. Ini juga menunjukkan adanya hubungan langsung antara harga dan jumlah yang ditawarkan.

Dengan informasi ini, kita dapat melihat bagaimana perubahan dalam harga mempengaruhi permintaan dan penawaran:

• Jika harga naik, ceteris paribus, jumlah yang diminta akan turun dan jumlah yang ditawarkan akan naik.
• Jika harga turun, ceteris paribus, jumlah yang diminta akan naik dan jumlah yang ditawarkan akan turun.

Ini adalah contoh sederhana tentang bagaimana kita dapat menghitung permintaan dan penawaran, serta bagaimana hukum permintaan dan penawaran dapat diterapkan dalam situasi pasar. Dalam konteks trading, data ini sangat penting untuk membuat prediksi tentang pergerakan harga dan mengambil keputusan investasi yang tepat.

Investasi Tanpa Risiko!

Hukum permintaan dan penawaran mengacu pada prinsip dasar ekonomi yang mengatur harga suatu aset atau instrumen keuangan di pasar. Ini sering digunakan dalam analisis pasar untuk memprediksi pergerakan harga dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Kombinasi dari kedua hukum ini menciptakan titik keseimbangan di mana harga dan kuantitas yang diminta dan ditawarkan menjadi seimbang. Titik ini dikenal sebagai harga keseimbangan atau harga pasar.

Dalam trading, analisis dilakukan untuk mencoba memprediksi bagaimana perubahan dalam faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran akan mempengaruhi harga aset, sehingga memungkinkan trader untuk mengambil keputusan yang lebih baik tentang kapan membeli atau menjual dengan menggunakan akun demo trading HSB, trader dapat menghadapi risiko kehilangan dana sungguhan. 

Di akun simulasi trading HSB, kamu akan diberikan dana virtual secara otomatis sebesar $100,000 yang dapat digunakan menguji berbagai strategi trading, posisi, dan meningkatkan kemampuan analisis tren pasar melalui  Aplikasi HSB Investasi atau platform Web. 

Trading di HSB memungkinkan kamu untuk merasakan pengalaman trading dengan berbagai instrumen finansial, termasuk 20 jenis Saham AS terpopuler, 17 pasangan forex, 5 indeks raksasa global, dan 3 komoditas paling diminati dunia. Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia bersama HSB hanya dengan 4 langkah sederhana ini:

1. Registrasikan akun live HSB dengan menyertakan dokumen pendukung
2. Tunggu panggilan telepon tim KYC HSB untuk verifikasi data dirimu
3. Buat deposit trading melalui segregated account HSB 
4. Dan mulai meraih peluang profit trading di pasar global dunia!

Komitmen dan dukungan penuh HSB untuk menjaga keamanan serta transparansi transaksi nasabahnya terwujud dalam regulasi resmi yang disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi menjadi manajemen risiko trading paling dasar yang perlu Sobat Trader utamakan.

Bukan hanya aman, transparan, dan terdepan, HSB juga terus berupaya mengedukasi seluruh tradernya melalui beragam sumber media belajar trading baik online maupun offline sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***

Beladdina Annisa

SEO Content Writer

Satu juta download!