Menjadi seorang trader harus memiliki pemahaman yang kuat terhadap kinerja indeks saham. Terutama untuk kedua indeks ini yang sering menjadi perhatian adalah FTSE 100 dan S&P 500. Indeks FTSE 100 mencerminkan kinerja pasar saham di Inggris, sementara S&P 500 mewakili pasar saham di Amerika Serikat.
Kami akan menyajikan perbandingan kinerja antara dua indeks ini, memberikan gambaran tentang bagaimana keduanya bergerak dan mempengaruhi pasar global. Kamu bisa memilih salah satunya atau menggunakan keduanya dalam tradingmu loh!
Hubungan antara FTSE 100 dan S&P 500
FTSE 100 dan S&P500 adalah dua indeks saham yang mengukur kinerja pasar saham di negara-negara yang berbeda. FTSE 100 adalah indeks saham yang mencatat kinerja 100 perusahaan terbesar di London Stock Exchange di Inggris, sementara S&P 500 adalah indeks saham yang mencatat kinerja 500 perusahaan terbesar di bursa saham Amerika Serikat.
Meskipun kedua indeks saham ini mengukur kinerja pasar saham dari negara yang berbeda, tetapi ada beberapa hubungan antara FTSE 100 dan S&P 500. Hubungan ini terutama berkaitan dengan faktor-faktor global yang mempengaruhi pasar saham secara keseluruhan.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kedua indeks ini adalah situasi ekonomi global. Jika ada perubahan besar dalam ekonomi global, seperti resesi atau pertumbuhan ekonomi yang kuat, maka kinerja FTSE 100 dan S&P 500 juga bisa terpengaruh.
Selain itu, pergerakan harga komoditas global juga dapat mempengaruhi kinerja kedua indeks ini. Jika harga minyak atau logam lainnya naik atau turun secara signifikan, maka perusahaan-perusahaan yang terdaftar di FTSE 100 dan S&P 500 yang terkait dengan industri tersebut dapat terpengaruh.
Perbedaan Metode Penghitungan Indeks FTSE 100 dan S&P 500
Perbedaan utama antara metode penghitungan indeks FTSE 100 dan S&P 500 terletak pada perusahaan yang termasuk dalam indeks dan metode bobotnya.
FTSE 100:
- FTSE 100 mencakup 100 perusahaan terbesar di London Stock Exchange (LSE) berdasarkan kapitalisasi pasar mereka.
- Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam FTSE 100 dihitung berdasarkan nilai kapitalisasi pasar mereka, yaitu jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga saham saat ini.
- Bobot setiap perusahaan dalam FTSE 100 ditentukan oleh kapitalisasi pasar mereka, sehingga perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih tinggi akan memiliki bobot yang lebih besar dalam indeks.
S&P 500:
- S&P 500 mencakup 500 perusahaan terbesar di bursa saham Amerika Serikat, termasuk perusahaan-perusahaan besar dari berbagai sektor industri.
- Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam S&P 500 dihitung berdasarkan float-adjusted market capitalization, yaitu nilai kapitalisasi pasar dikurangi dengan saham yang tidak tersedia untuk diperdagangkan secara umum.
- Bobot setiap perusahaan dalam S&P 500 ditentukan oleh float-adjusted market capitalization mereka, sehingga perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih tinggi dan saham yang lebih banyak tersedia untuk diperdagangkan akan memiliki bobot yang lebih besar dalam indeks.
Kinerja Historis FTSE 100 dan S&P 500
Kinerja historis FTSE 100 dan S&P 500 dapat memberikan gambaran tentang bagaimana indeks-indeks ini telah berkinerja dari waktu ke waktu. Penting untuk diingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan, dan pasar saham selalu melibatkan risiko.
1. Kinerja Historis FTSE 100
- FTSE 100 merupakan indeks saham utama di London Stock Exchange (LSE), yang mencakup 100 perusahaan terbesar di Inggris berdasarkan kapitalisasi pasar mereka.
- Sepanjang sejarahnya, FTSE 100 telah mengalami fluktuasi harga saham yang signifikan, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kondisi ekonomi, politik, dan situasi global.
- Periode tertentu dalam sejarah FTSE 100 mungkin ditandai dengan kenaikan yang signifikan (misalnya, selama masa ekspansi ekonomi) atau penurunan yang tajam (misalnya, selama periode krisis finansial).
- Investor sering melihat kinerja jangka panjang FTSE 100 untuk mengevaluasi potensi investasi jangka panjang di pasar saham Inggris.
2. Kinerja Historis S&P 500
- S&P 500 merupakan indeks saham utama di Amerika Serikat yang mencakup 500 perusahaan terbesar di pasar saham AS berdasarkan kapitalisasi pasar mereka.
- Seiring dengan perkembangan ekonomi AS dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor, S&P 500 telah menunjukkan kinerja yang positif secara keseluruhan selama bertahun-tahun.
- S&P 500 sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk kinerja pasar saham AS secara keseluruhan, dan banyak investor menggunakannya sebagai instrumen investasi dalam portofolio mereka.
- Perlu diingat bahwa seperti semua indeks saham, S&P 500 juga mengalami fluktuasi harga saham yang signifikan dalam jangka pendek, tetapi menunjukkan tren kenaikan dalam jangka panjang.
Perbedaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja FTSE 100 dan S&P 500
Perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja FTSE 100 dan S&P 500 mencerminkan perbedaan antara karakteristik ekonomi, struktur pasar, dan komposisi indeks keduanya. Berikut adalah beberapa perbedaan faktor yang mempengaruhi kinerja keduanya:
1. Komposisi Indeks
- FTSE 100: Indeks FTSE 100 terdiri dari 100 perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Efek London (London Stock Exchange). Mayoritas perusahaan dalam indeks ini berasal dari sektor-sektor besar seperti keuangan, energi, dan bahan baku.
- S&P 500: Indeks S&P 500 mencakup 500 perusahaan terbesar yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Komposisi indeks ini lebih beragam, mencakup berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, konsumen, dan keuangan.
2. Suku Bunga:
- FTSE 100: Kinerja FTSE 100 dapat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga Bank of England, yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan dalam indeks yang berbasis di Inggris.
- S&P 500: Kinerja S&P 500 dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang berlaku di Amerika Serikat.
3. Ekonomi Makro:
- FTSE 100: Kinerja FTSE 100 dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Inggris, termasuk pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan stabilitas politik.
- S&P 500: Kinerja S&P 500 dipengaruhi oleh kondisi ekonomi AS, termasuk GDP, tingkat pengangguran, dan kebijakan fiskal.
4. Komposisi Sektor:
- FTSE 100: FTSE 100 lebih berfokus pada sektor energi dan bahan baku daripada S&P 500. Karena itu, fluktuasi harga minyak atau komoditas dapat berdampak besar pada kinerja FTSE 100.
- S&P 500: S&P 500 lebih terdiversifikasi secara sektoral, dengan bobot yang signifikan dalam sektor teknologi dan konsumen. Kinerja perusahaan teknologi besar seperti Apple, Microsoft, dan Amazon dapat berpengaruh besar pada indeks ini.
5. Fluktuasi Mata Uang:
- FTSE 100: Nilai tukar GBP (Pound Inggris) berpengaruh pada kinerja FTSE 100 karena mayoritas perusahaan dalam indeks ini berbasis di Inggris.
- S&P 500: Nilai tukar USD (Dolar AS) berpengaruh pada kinerja S&P 500 karena indeks ini mencakup perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
Kamu sedang mencari broker dengan sistem MT5? HSB Investasi adalah jawabannya yang memiliki trading sistem menggunakan MetaTrader 5! Kamu dapat merasakan sistem trading fleksibel, analisa teknikal profesional karena terdapat 38 indikator bisa kamu gunakan, copy trading dari trader sukses lain dan fitur paling mengesankan dari MetaTrader 5 ini adalah algoritma trading yang dapat membantu kamu dalam trading.
Tunggu apalagi? Segera Unduh aplikasi HSB Investasi dan nikmati kemudahan meraih keuntungan dan jangan lupa untuk melakukan deposit di HSB Investasi sekarang juga dan rasakan pengalaman trading yang lebih mudah, cepat, dan efisien.
Dapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan di pasar keuangan global hanya dengan aplikasi HSB Investasi. Jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia dan memotivasi trader lainnya dengan cara registrasikan akunmu dan mulailah untuk trading sekarang juga.
Aplikasi HSB Investasi mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Mulai Trading Nikkei JPN225 di Akun Demo Gratis
Pengertian Akun Demo Nikkei JPN225 Akun demo Nikkei JPN225 adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Nikkei (JPN2...
- Trading Hang Seng HK50 di Akun Demo Gratis
Pengertian Akun Demo Hang Seng HK50 Akun demo Hang Seng HK50 adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Hang Seng ...
Trading Nasdaq TECH100 di Akun Demo: Peluang Tanpa RisikoPengertian Akun Demo Nasdaq TECH100 Akun demo Nasdaq TECH100 adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan (Nasdaq TE...
- Trading Dow Jones DJ30 di Akun Demo: Latihan Tanpa Risiko
Pengertian Akun Demo Dow Jones Index Akun demo Dow Jones index adalah sebuah simulasi trading yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan Dow Jone...
10 Faktor yang Memengaruhi Indeks Dolar Hari IniSobat Trader, indeks dolar AS (DXY) mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, seperti euro, yen, dan poundsterling. Pergera...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil