Di era digital saat ini, keamanan siber telah menjadi isu kritis untuk semua jenis bisnis, termasuk broker forex. Karena industri forex terus tumbuh dan berkembang, ini telah menjadi target utama penjahat dunia maya yang ingin mengeksploitasi kerentanan dan mendapatkan akses ke informasi dan dana yang berharga.
Dalam konteks ini, kita akan bersama-sama memahami risiko keamanan siber yang terkait dengan broker forex. Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai jenis risiko keamanan siber yang dihadapi oleh broker forex dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengantisipasi risiko tersebut.
Apa Itu Broker Forex dan Mengapa Mereka Menjadi Target Menarik Bagi Cybercrime?
Broker forex adalah perusahaan atau individu yang menyediakan akses bagi trader untuk melakukan perdagangan mata uang di pasar forex. Broker forex juga berfungsi sebagai perantara antara trader dan pasar, sehingga mereka dapat mengeksekusi order trader dan memberikan informasi pasar yang diperlukan.
Selain itu, broker forex juga memberikan layanan dukungan dan edukasi kepada trader pemula dan berpengalaman. Sebagai imbalan atas layanan mereka, broker forex mengenakan biaya dalam bentuk spread, komisi, atau biaya lainnya.
Broker forex menjadi target menarik bagi cybercrime karena alasan-alasan berikut:
-
Uang yang banyak beredar
Trading forex melibatkan transfer uang dalam jumlah besar, yang membuat broker menjadi target yang menarik untuk keuntungan finansial.
Oleh sebab itu, penjahat dunia maya akan mencoba mendapatkan akses tidak sah ke akun trading dan mencuri dana atau menggunakan kredensial curian untuk melakukan trading demi keuntungan mereka sendiri.
-
Data pribadi pelanggan
Broker forex juga menyimpan data pribadi pelanggan mereka, termasuk informasi keuangan dan identitas. Data ini menjadi target yang menarik bagi para penjahat siber yang ingin mencuri identitas atau menciptakan skema penipuan.
-
Teknologi canggih
Broker forex menggunakan teknologi yang canggih untuk memfasilitasi perdagangan dan memproses transaksi, dan para penjahat siber mencari celah untuk menyerang sistem keamanan broker forex dan mengakses informasi sensitif.
-
Ketergantungan pada teknologi
Karena broker forex sangat bergantung pada teknologi untuk menjalankan bisnis mereka, mereka lebih rentan terhadap serangan siber seperti malware, ransomware, dan serangan DDoS.
Jenis Risiko Keamanan Siber Untuk Broker Forex
Broker forex menghadapi berbagai risiko keamanan siber yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan informasi dan dana pribadi klien mereka. Berikut adalah beberapa jenis risiko keamanan siber paling umum yang dihadapi broker forex.
1. Ancaman eksternal
Ancaman eksternal mengacu pada serangan dari luar organisasi dan dapat berupa dalam berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa contoh ancaman eksternal yang dihadapi broker forex.
-
Peretas
Peretas adalah individu atau kelompok yang menggunakan akses tidak sah ke sistem broker untuk mencuri informasi atau dana sensitif.
Mereka dapat menggunakan berbagai teknik untuk mendapatkan akses, termasuk mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak, menebak kata sandi yang lemah, atau menggunakan rekayasa sosial untuk mengelabui karyawan agar membocorkan kredensial login.
-
Malware
Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat menginfeksi sistem broker dan menyebabkan kerusakan atau mencuri informasi sensitif.
Malware dapat berupa virus, Trojan, dan ransomware. Malware dapat diberikan melalui lampiran email, situs web yang terinfeksi, atau unduhan berbahaya.
-
Serangan phishing
Serangan phishing adalah jenis serangan rekayasa sosial di mana penjahat dunia maya menggunakan email, pesan, atau situs web palsu untuk mengelabui individu agar membocorkan informasi sensitif atau meng-klik tautan berbahaya.
Serangan phishing bisa sangat efektif terhadap broker forex, karena sering melibatkan permintaan kredensial login atau informasi sensitif lainnya.
-
Rekayasa sosial
Rekayasa sosial adalah teknik di mana penjahat dunia maya menggunakan manipulasi psikologis untuk mengelabui individu agar membocorkan informasi sensitif atau melakukan tindakan yang tidak sah.
Rekayasa sosial dapat berwujud dalam banyak bentuk, termasuk panggilan telepon, email, atau interaksi langsung.
2. Ancaman internal
Ancaman internal mengacu pada risiko yang berasal dari dalam organisasi. Ancaman internal dapat sangat menantang untuk dikelola oleh broker forex, karena melibatkan karyawan tepercaya yang memiliki akses ke informasi dan sistem sensitif.
Berikut adalah beberapa contoh ancaman internal yang dihadapi broker forex.
-
Perilaku karyawan yang salah
Perilaku karyawan yang salah dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk tindakan sabotase yang disengaja, kelalaian, atau pelanggaran data yang tidak disengaja.
Misalnya, seorang karyawan mungkin secara tidak sengaja mengungkapkan informasi sensitif dengan mengirimkan email ke penerima yang salah atau meninggalkan laptop tanpa pengawasan di tempat umum.
-
Pelanggaran data
Pelanggaran data dapat terjadi ketika informasi sensitif diakses atau dicuri oleh individu yang tidak berwenang. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk kata sandi yang lemah, jaringan yang tidak aman, atau tindakan pengamanan yang tidak memadai.
Pelanggaran data dapat sangat merusak bagi broker forex, karena dapat mengakibatkan hilangnya informasi dan dana nasabah yang berharga.
-
Perdagangan orang dalam (insider trading)
Perdagangan orang dalam terjadi ketika seorang karyawan menggunakan pengetahuan orang dalam tentang pasar untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil. Hal ini bisa sangat merusak broker forex, karena dapat merusak integritas pasar dan mengikis kepercayaan nasabah.
3. Risiko pihak ketiga
Risiko pihak ketiga mengacu pada risiko yang terkait dengan penggunaan vendor pihak ketiga, seperti pemroses pembayaran atau perusahaan pengelola data.
Vendor ini dapat mengetahui kerentanan dan potensi titik serangan ke dalam sistem broker, sehingga penting bagi broker untuk berhati-hati memeriksa dan mengelola hubungan dengan pihak ketiga.
4. Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan mengacu pada risiko kegagalan untuk mematuhi peraturan dan pedoman yang relevan.
Untuk broker forex, risiko kepatuhan dapat mencakup gagal memenuhi peraturan anti pencucian uang, tidak mematuhi undang-undang privasi data, atau gagal memenuhi persyaratan peraturan dan regulasi Bappebti lainnya.
Singkatnya, broker forex menghadapi berbagai risiko keamanan siber baik dari sumber internal maupun eksternal. Risiko ini dapat membahayakan keselamatan dan keamanan informasi dan dana pribadi nasabah, sehingga penting bagi broker untuk memiliki langkah keamanan siber yang kuat untuk mengantisipasi risiko ini.
Ini termasuk memperbarui perangkat lunak dan sistem keamanan secara teratur, menggunakan protokol keamanan yang kuat, dan melatih staf tentang praktik keamanan yang baik.
Cara Mengantisipasi Risiko Keamanan Siber Broker Forex
Mengantisipasi risiko keamanan siber sangat penting bagi trader dan broker forex untuk melindungi informasi dan aset sensitif dari ancaman dunia maya. Berikut adalah beberapa cara agar trader dan broker dapat bersama-sama mengantisipasi risiko keamanan siber.
-
Tetap up-to-date dengan tren keamanan siber terbaru
Ancaman keamanan siber terus berkembang, dan sangat penting bagi trader dan broker untuk tetap mendapat informasi tentang tren dan teknik terbaru yang digunakan oleh penjahat dunia maya.
Ini dapat dilakukan melalui pelatihan reguler, publikasi industri, dan membangun jaringan dengan profesional lain di lapangan.
-
Gunakan kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor
Kata sandi yang kuat dan autentikasi dua faktor dapat membantu mencegah akses tidak sah ke akun trading dan sistem broker. Trader harus menggunakan kata sandi yang unik dan rumit serta broker harus mengaktifkan autentikasi dua faktor jika memungkinkan.
-
Pantau aktivitas akun
Memantau aktivitas akun secara rutin dapat membantu mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan dan potensi pelanggaran.
Broker harus memiliki sistem pemantauan untuk mendeteksi dan merespons potensi ancaman, sementara trader harus secara teratur meninjau aktivitas akun mereka dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun ke broker mereka.
Kamu juga bisa membuat laporan pengaduan langsung ke Bappebti dengan cara berikut.
-
Enkripsi data dan gunakan jaringan aman
Mengenkripsi data dan menggunakan jaringan aman dapat membantu melindungi dari pelanggaran data dan akses tidak sah. Broker harus menggunakan enkripsi untuk melindungi data nasabah serta memastikan bahwa jaringan aman dan dipantau secara teratur dari potensi ancaman.
-
Siapkan rencana respons
Jika terjadi serangan dunia maya atau pelanggaran data, menyiapkan rencana respons dapat membantu meminimalkan dampak dari insiden.
Broker harus memiliki rencana yang jelas untuk menanggapi ancaman dunia maya, termasuk langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menahan pelanggaran lebih lanjut, memberi tahu nasabah, dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Itulah berbagai jenis risiko keamanan siber yang dihadapi oleh broker forex dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengantisipasi risiko tersebut. Buat kamu yang sedang mencari broker forex tepercaya, maka kamu dapat mempertimbangkan HSB Investasi.
HSB Investasi adalah salah satu broker di Indonesia yang menyesuaikan kebutuhan dan pola trading para trader tanpa perantara IB (Introducing Broker), sehingga trader dapat menikmati penawaran harga dengan komisi terendah hingga 0 rupiah dengan service terbaik kepada trader. Adapun produk investasi yang dapat kamu akses di HSB diantaranya forex, indeks, dan komoditi seperti emas dan perak.
Di HSB, keamanan data kamu juga dijamin oleh sistem akun terpisah, artinya dana nasabah dan dana perusahaan dipisahkan, sehingga kegiatan trading pun jadi lebih aman. Belum lagi, dengan kredibilitas HSB sebagai aplikasi trading yang telah mendapatkan sertifikat BAPPEBTI, trading pun jadi lebih tepercaya.
Tak hanya mengantongi izin resmi BAPPEBTI, tetapi HSB Investasi juga meraih penghargaan Best Innovative Broker 2022 dari ICDX. Jadi, sudah gak ada lagi alasan untuk menunda berinvestasi di HSB. Mulai sekarang juga dengan registrasikan akun trading-mu!***
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Kenapa Harus Kursus Trading Forex di Jakarta?
Bagi kamu yang tertarik memulai trading forex, memiliki pengetahuan yang kuat adalah kunci untuk sukses. Salah satu cara terbaik untuk memperdalam ...
- Emang ada Sekolah Forex bagi Pemula? Cek Ini!
Bagi banyak orang, dunia trading forex bisa terasa rumit dan membingungkan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali terjun ke dalamnya. Tapi, j...
Hati-Hati! Ini Pengaruh Serangan Iran Israel di Pasar ForexPasar forex dikenal sangat dinamis dan sensitif terhadap berbagai peristiwa global, termasuk ketegangan geopolitik. Salah satu konflik yang kerap m...
- 7 Kesalahan Membaca Kalender Ekonomi Forex
Sobat Trader, ketika trading di pasar forex, pemahaman yang mendalam tentang kalender ekonomi sangatlah krusial. Namun, banyak trader, terutama pem...
5 Kalender Ekonomi Dunia untuk Trading ForexSobat Trader, memahami kalender ekonomi dunia adalah langkah penting dalam trading forex, saham, dan komoditas. Memangnya, apa itu kalender ekonomi...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil