Dalam trading forex, Sobat Trader bisa meraih potensi profit dengan mengamati dan memahami sinyal-sinyal pembentukan tren harga di pasar. Namun, kamu perlu tahu bahwa tidak semua sinyal terkonfirmasi. Karena itulah, sangat penting untuk mengenali False Breakout agar tidak salah mengambil keputusan trading.
Apa itu False Breakout?
False breakout dalam trading adalah kondisi ketika harga aset melewati level support atau resistance namun kemudian kembali ke level sebelumnya. False breakout sering disebut juga sebagai “fakeout” atau “breakout palsu”.
Kondisi ini dapat dapat merugikan Sobat Trader karena mengira harga akan terus bergerak ke arah yang baru saja ditembus, padahal sebenarnya kondisi pasar tidak mendukung.
Sebagai contoh, misalkan ada pasangan mata uang EUR/USD yang sebelumnya berada di level support 1,2000. Harga kemudian menembus level support tersebut dan terus turun ke level 1,1950. Namun, tiba-tiba harga kembali naik dan kembali ke level 1,2000. Jika kamu mengira bahwa penembusan tersebut merupakan sinyal untuk melakukan transaksi jual dan membuka posisi short, kemungkinan besar kamu akan merugi ketika harga kembali ke level sebelumnya.
Penyebab Fakeout Trading Forex
Fakeout atau false breakout terjadi ketika harga forex berhasil menembus level support atau resistance namun kemudian berbalik arah dan kembali ke level sebelumnya. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya false breakout trading forex, di antaranya:
1. Ketidakpastian pasar
Saat kondisi pasar tidak stabil dan terjadi banyak fluktuasi harga, maka fakeout trading forex lebih mungkin terjadi. Pasar yang tidak stabil dapat menyebabkan harga aset bergerak naik turun secara tiba-tiba dan seringkali sulit diprediksi.
2. Likuiditas rendah
Likuiditas rendah dapat menyebabkan false breakout trading forex karena pada saat-saat tersebut, jumlah peserta pasar yang aktif sedikit. Akibatnya, fluktuasi harga dapat lebih mudah dipengaruhi oleh trader besar atau institusi keuangan tertentu.
3. Pengaruh rilis berita
Pengumuman berita ekonomi atau politik yang tidak terduga atau tidak diharapkan dapat menyebabkan fakeout trading forex. Pasar dapat bereaksi secara drastis terhadap berita tersebut, dan harga aset dapat bergerak ke arah yang tidak diinginkan.
4. Kecenderungan pasar
Kecenderungan pasar yang tidak jelas dapat menyebabkan fakeout trading forex. Pasar dapat bergerak dalam range tertentu tanpa menunjukkan arah yang jelas, sehingga sulit bagi trader untuk memprediksi arah pergerakan harga.
5. Kesalahan analisis teknikal
Kesalahan analisis teknikal dapat menyebabkan false breakout trading forex. Analisis teknikal yang salah atau tidak tepat dapat membuat trader mengambil keputusan yang tidak menguntungkan, seperti membuka posisi trading pada level support atau resistance yang salah.
Karena fakeout trading forex dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi trader, sangat penting untuk melakukan analisis teknikal dan fundamental dengan cermat sebelum membuka posisi trading. Sobat Trader juga harus menggunakan stop loss dan take profit untuk meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Perbedaan false breakout dengan breakout yang sebenarnya
Memangnya, apa perbedaan antara fakeout dan breakout dalam trading forex?
Fakeout terjadi ketika harga berhasil menembus level support atau resistance, namun kemudian berbalik arah dan kembali ke level sebelumnya. Sering terjadi di pasar yang tidak stabil dan dapat menyebabkan kerugian bagi trader yang membuka posisi trading pada level yang salah.
Sedangkan breakout terjadi ketika harga berhasil ditutup (closed) di bawah level support atau di atas level resistance. Kondisi ini juga dikenal sebagai price action confirmation. Breakout yang sebenarnya dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagimu yang membuka posisi trading pada level yang tepat.
Dalam memperhatikan perbedaan antara fakeout dan breakout yang sebenarnya, Sobat Trader harus melakukan analisis teknikal dengan cermat dan memahami kondisi pasar sebelum membuka posisi trading. Hal ini dapat membantu menghindari fakeout dan memanfaatkan breakout yang sebenarnya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Cara Menghindari False Breakout
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantumu menghindari fakeout dalam trading forex:
1. Gunakan konfirmasi
Sebelum membuka posisi trading, pastikan untuk mengonfirmasi bahwa level support atau resistance telah benar-benar telah ditembus dan ditutup pada posisi yang tepat. Sobat Trader juga bisa menggunakan indikator teknikal lainnya untuk membantu proses konfirmasi ini.
2. Konfirmasi Break dan Retest
Konfirmasi break berarti menunggu konfirmasi bahwa harga telah benar-benar menembus level support atau resistance yang diinginkan, sebelum membuka posisi. Konfirmasi ini dapat dilakukan dengan menunggu penutupan harga di atas atau di bawah level tersebut pada timeframe yang digunakan.
Selain itu, trader juga dapat menggunakan konfirmasi retest. Setelah harga berhasil menembus level support atau resistance, trader dapat menunggu retest, yaitu ketika harga kembali ke level tersebut dan menguji apakah level tersebut benar-benar berubah menjadi support atau resistance baru. Jika level tersebut bertahan dan harga bergerak sesuai dengan arah yang diantisipasi, trader dapat membuka posisi.
Dengan menggunakan konfirmasi break dan retest, trader dapat menghindari false breakout dan mengambil keputusan trading yang lebih akurat. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada metode yang dapat memberikan jaminan 100% terhadap false breakout. Oleh karena itu, trader perlu melakukan manajemen risiko yang tepat dan tidak mengambil risiko yang terlalu besar dalam setiap posisi trading yang dibuka.
3. Analisis trendline
Trendline dapat membantu mengidentifikasi level support atau resistance yang valid. Pastikan untuk menggunakan beberapa titik dalam menarik trendline untuk memastikan validitas level tersebut.
4. Perhatikan volume trading
Ketika harga menembus level support atau resistance, pastikan untuk memperhatikan volume trading. Volume yang tinggi dapat menunjukkan bahwa breakout yang terjadi adalah breakout yang sebenarnya, sedangkan volume yang rendah dapat menunjukkan bahwa breakout tersebut kemungkinan adalah palsu.
5. Hindari membuka posisi trading saat terjadi news release
Saat terjadi pengumuman berita penting, pasar dapat menjadi sangat tidak stabil dan sulit diprediksi. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan fakeout, sehingga sebaiknya hindari membuka posisi trading saat terjadi rilis berita.
Dengan memperhatikan beberapa cara di atas, kamu dapat menghindari false breakout dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam trading forex. Lantas, situasi pasar seperti apa yang bisa Sobat Trader manfaatkan untuk menerapkan False Breakout?
Kamu juga harus tetap mempertimbangkan sentimen pasar, perilisan berita ekonomi besar, akal sehat, dan jenis analisa pasar lainnya meskipun kamu mengetahui bahwa hasil terbaik cenderung terjadi di pasar range bound.
Harga di pasar keuangan pada umumnya bergerak di antara kisaran-kisaran (range) harga tertentu dan tidak menyimpang terlalu jauh dari titik high atau low. Range harga di pasar keuangan terikat oleh titik support dan resistance, serta buyer dan seller juga terus mendorong pergerakan harga untuk naik dan turun dalam level-level tersebut.
Strategi trading False Breakout dalam area range bound nyatanya dapat mendatangkan keuntungan bagimu. Meskipun pada titik tertentu, satu sisinya akan mengambil alih dan tren baru akan terbentuk.