Rangkuman Berita Penting: Emas & Minyak Kompak Melonjak Naik Tajam Efek Tensi Dagang AS
Harga Emas Melonjak Dekati $4.050, Tensi Dagang AS-China Memanas
Harga emas hari ini melonjak tajam pada perdagangan Senin pagi (13/10/2025), diperdagangkan di level $4.048 per troy ons setelah Jumat lalu ditutup menguat. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh eskalasi ketegangan dagang antara AS dan China yang mendorong investor global beralih ke aset aman (safe haven) seperti emas.
Ancaman tarif 100% dari Presiden Donald Trump semakin memanaskan situasi. Selain itu, ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun turut memberikan dukungan kuat bagi emas. Fokus pasar selanjutnya tertuju pada rilis data ekonomi penting AS pekan ini.
Harga Minyak Pulih, Pasar Nantikan Pertemuan AS-China
Harga minyak dunia naik kembali pada awal perdagangan Senin (13/10/2025). Setelah anjlok tajam pekan lalu, harga minyak mentah WTI kini bergerak di sekitar $59,6 per barel didorong oleh harapan meredanya tensi dagang. Pasar berharap pertemuan Presiden AS dan China dapat menenangkan situasi.
Ketegangan sebelumnya meningkat setelah China mengumumkan kontrol ekspor dan AS mengancam dengan tarif 100% serta pembatasan perangkat lunak. Di sisi lain, meredanya konflik di Timur Tengah setelah Presiden Trump mengumumkan akhir perang Gaza turut menopang sentimen positif pasar.
Dolar AS Pulih Ditopang Harapan Dagang dan Pelemahan Rival
Dolar AS berhasil pulih pada perdagangan Senin pagi (13/10/2025). Sempat tertekan oleh ancaman tarif 100% Presiden Trump terhadap China, Dolar kembali menguat setelah Trump melunakkan nadanya di media sosial, menghidupkan kembali harapan pasar akan meredanya tensi dagang.
Selain itu, penguatan Dolar juga ditopang oleh pelemahan Euro dan Yen yang tertekan oleh masalah politik domestik masing-masing negara. Indeks Dolar kini bergerak stabil di sekitar level 99.002, meskipun likuiditas pasar hari ini diperkirakan tipis karena libur di AS.
Tensi Dagang AS-China Memanas Lagi, Tarif 100% Jadi Ancaman
Tensi perang dagang antara AS dan China kembali memanas pada hari Senin. Eskalasi ini dipicu oleh ancaman Presiden Trump untuk memberlakukan tarif 100% pada impor dari China, ditambah pembatasan ekspor software. Beijing merespons dengan menyebut langkah tersebut hipokrit, namun menahan diri dari tarif balasan.
Namun, Presiden Trump kemudian melunakkan nadanya di media sosial. Banyak analis menilai eskalasi ini hanyalah taktik negosiasi “tekanan maksimum”. Pasar kini berharap kedua pihak akan menahan diri dari langkah agresif menjelang potensi pertemuan di KTT APEC Korea Selatan bulan ini.
Dividen ANZ Bertahan, Beri Dukungan Fundamental bagi Dolar Australia (AUD)
Dolar Australia (AUD) mendapat dukungan pada Senin pagi (13/10/2025) setelah salah satu bank terbesarnya, ANZ, mengumumkan perubahan strategi. ANZ menghentikan sisa program pembelian kembali saham (buyback) senilai A$800 juta, namun menegaskan akan mempertahankan pembayaran dividennya.
Langkah ini direspons positif oleh pasar karena menunjukkan kepercayaan diri dan kesehatan finansial bank di tengah rencana efisiensi. Sentimen yang kuat pada salah satu pilar utama ekonomi Australia ini memberikan dukungan fundamental dan menjaga stabilitas Dolar Australia.
Wall Street Fokus pada Laporan Laba Bank di Tengah ‘Kabut Data’ Ekonomi
Pasar saham AS memulai pekan ini dengan fokus utama pada laporan laba perbankan. Setelah ditutup melemah pada hari Jumat akibat tensi dagang, investor akan mencari petunjuk mengenai kesehatan ekonomi dari laporan bank-bank besar seperti JPMorgan, mengingat government shutdown telah menghentikan rilis data ekonomi resmi.
Musim laporan laba kuartal ketiga ini menjadi sangat krusial bagi Wall Street. Valuasi pasar yang tinggi membutuhkan fundamental laba perusahaan yang kuat untuk dapat menopang kenaikan lebih lanjut. “Kabut data” akibat penundaan rilis laporan inflasi (CPI) menambah ketidakpastian bagi investor dan The Fed.
Krisis Politik Prancis Jadi Pemberat Utama Euro
Faktor utama yang menekan Euro saat ini adalah ketidakpastian politik di Prancis, negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona Euro. Setelah pengunduran diri Perdana Menteri Sébastien Lecornu, Presiden Emmanuel Macron sedang dalam proses menunjuk kabinet baru.
Krisis ini menimbulkan kekhawatiran serius di pasar karena berisiko menunda pengesahan anggaran negara yang krusial. Para investor khawatir Prancis akan kesulitan mengendalikan defisit anggarannya yang besar, yang pada gilirannya dapat membebani stabilitas ekonomi seluruh zona Euro dan menekan nilai mata uang tunggal tersebut.
Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu. Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.