Pada Rabu dini hari, 2 Oktober 2024, Iran meluncurkan serangan besar-besaran ke Israel, mengirimkan ratusan rudal ke kota Tel Aviv dan Yerusalem. Serangan ini diklaim sebagai respons terhadap tindakan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas, Hizbullah, dan petinggi Garda Revolusi Iran. Wakil Presiden Iran untuk Urusan Strategis, Mohammad Javad Zarif, sebelumnya telah memperingatkan bahwa Iran akan merespons serangan tersebut pada waktu yang tepat.
Rudal yang digunakan dalam serangan ini termasuk rudal hipersonik Fattah 1 dan 2, menyebabkan sirene berbunyi di kedua kota tersebut. Serangan tersebut berhasil menargetkan Pangkalan Militer Hod Hasharon dan Pangkalan Udara Nevatim, meskipun sistem pertahanan udara Iron Dome gagal mencegah serangan. Banyak warga yang terpaksa meninggalkan rumah dan berlindung di bunker-bunker bawah tanah.
Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa belum diketahui jumlah korban jiwa akibat serangan tersebut. Dia menegaskan bahwa serangan ini memiliki konsekuensi, dan Israel memiliki rencana untuk merespons di waktu dan tempat yang tepat. Ketegangan geopolitik ini menambah kekhawatiran global akan potensi konflik yang lebih besar di kawasan.
Ketegangan yang meningkat akibat serangan Iran ke Israel berpotensi memengaruhi harga komoditas global, terutama emas dan minyak. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven yang banyak dicari di saat ketidakpastian dan gejolak politik, sehingga permintaannya bisa meningkat seiring dengan ketegangan di Timur Tengah. Investor cenderung beralih ke emas untuk melindungi nilai aset mereka dari risiko geopolitik, yang dapat mendorong harga emas naik.
Selain itu, harga minyak juga diperkirakan akan mengalami lonjakan akibat konflik ini. Ketegangan di kawasan Timur Tengah seringkali berimplikasi pada kestabilan pasokan minyak global. Permintaan minyak dapat meningkat seiring dengan ketidakpastian, terutama jika pasar khawatir akan gangguan pasokan.
Dengan serangan ini, peningkatan permintaan untuk minyak bisa terjadi, sehingga menyebabkan harga minyak mentah naik. Investor dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan situasi ini, yang dapat memberikan dampak signifikan pada harga komoditas di pasar internasional.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Daftar Kalender Ekonomi Minggu ke-2 Oktober 2024
Kalender ekonomi menjadi panduan penting bagi para trader untuk memantau berbagai rilis data yang dapat memengaruhi pergerakan pasar. Pada minggu i...
- Pangsa Pasar Terkikis, Ribuan Karyawan Intel Terancam PHK
Intel dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memangkas ribuan pekerjaan dalam upaya memulihkan kondisi keuangannya. Saham Intel telah mengalami p...
Bursa Asia Bervariasi, Pasar Menanti Kebijakan Suku Bunga BoJPasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam dengan kecenderungan menguat pada awal perdagangan hari ini. Pada Rabu (31/7), pukul 08.25 WIB...
- Investasi Jangka Panjang Alibaba dan Tencent Dorong Pemulihan Saham GOTO
Komitmen investasi dari dua raksasa teknologi asal China, Alibaba Group dan Tencent, di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi katalis positif ...
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Terbunuh di IranKelompok militan Palestina, Hamas, mengonfirmasi bahwa pemimpin mereka, Ismail Haniyeh, terbunuh dalam sebuah serangan di Iran. Dalam pernyataan re...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil