Rangkuman Berita Penting: Emas & Minyak Labil Jelang Keputusan The Fed
Harga Emas Bersiap Hadapi Volatilitas Jelang Keputusan The Fed
Harga emas hari ini melemah di sesi Asia awal Rabu, merespons spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga namun dengan nada hati-hati (hawkish cut). Meskipun pemangkasan lanjutan diperkirakan terjadi, pasar mewaspadai sinyal jeda kebijakan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang dapat menekan aset tanpa imbal hasil ini.
Permintaan dari bank sentral, terutama China yang terus menambah cadangan emasnya selama 13 bulan berturut-turut, menjadi faktor penahan penurunan harga lebih lanjut. Analis memprediksi volatilitas harga emas akan meningkat pasca pengumuman kebijakan moneter AS, dengan investor menanti arah dolar dan imbal hasil obligasi AS.
Harga Minyak Dunia Tertekan oleh Prospek Pasokan dan Geopolitik
Harga minyak dunia ditutup melemah signifikan, terbebani oleh pulihnya produksi di ladang minyak West Qurna 2 Irak dan kekhawatiran pasokan global yang melimpah. Perkembangan pembicaraan damai Rusia-Ukraina turut menjadi sorotan, di mana potensi perdamaian dapat membuka kembali keran pasokan minyak Rusia ke pasar internasional.
Namun, sanksi Barat dan risiko serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina tetap menjaga ketidakpastian pasar. Fokus investor kini beralih pada laporan bulanan Badan Energi Internasional dan data persediaan minyak AS untuk petunjuk arah harga selanjutnya.
Dow Jones Tergelincir Menanti Sinyal Kebijakan The Fed
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kembali melemah, kehilangan 1750 poin seiring sikap hati-hati investor menjelang keputusan suku bunga The Fed. Pasar sangat menantikan pemangkasan suku bunga ketiga berturut-turut, namun ketidakpastian mengenai proyeksi ekonomi dan inflasi membuat sentimen tetap waspada.
Saham-saham sensitif terhadap suku bunga seperti di sektor small caps dan pertambangan perak justru menguat, memanfaatkan harapan biaya pinjaman yang lebih rendah. Pernyataan Jerome Powell akan menjadi kunci bagi arah pasar saham hingga akhir tahun dan transisi kepemimpinan The Fed di 2026.
Yen Jepang Melemah, USD/JPY Capai Level Tertinggi Dua Minggu
Pasangan USD/JPY melonjak ke level tertinggi dua minggu di kisaran 157.00, didorong oleh data tenaga kerja AS yang solid dan ekspektasi keputusan The Fed. Data JOLTS menunjukkan lowongan kerja AS yang lebih tinggi dari perkiraan, memperkuat posisi dolar terhadap yen menjelang potensi sinyal hawkish cut dari The Fed.
Di sisi lain, gempa bumi di Jepang memberikan tekanan jual tambahan pada yen, dengan pasar berspekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) mungkin menunda kenaikan suku bunga akibat dampak bencana tersebut.
Euro Stabil Menunggu Kejelasan Arah Kebijakan AS
EUR/USD bergerak sideways dengan bias melemah tipis, diperdagangkan di sekitar 1.1626 saat pasar menanti keputusan moneter The Fed. Data tenaga kerja AS yang solid tidak banyak mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember, namun investor tetap waspada terhadap proyeksi ekonomi jangka panjang atau dot-plot.
Di Eropa, surplus neraca perdagangan Jerman yang melampaui ekspektasi memberikan sedikit dukungan bagi mata uang tunggal tersebut. Pernyataan netral dari pejabat Bundesbank juga turut menjaga stabilitas euro di tengah ketidakpastian global.
Pound Sterling Terkoreksi, Pasar Bersiap untuk The Fed dan BoE
GBP/USD mengalami koreksi teknikal dari level 1.3350, diperdagangkan di kisaran 1.3300 menjelang keputusan suku bunga The Fed. Investor menantikan pemangkasan suku bunga AS namun tetap waspada terhadap potensi perubahan nada kebijakan Jerome Powell yang dapat mempengaruhi sentimen pasar global.
Di Inggris, minimnya data ekonomi minggu ini mengalihkan fokus ke potensi pemangkasan suku bunga Bank of England (BoE) minggu depan. Pejabat BoE mulai menunjukkan keterbukaan terhadap pelonggaran kebijakan, menambah dinamika pada pergerakan pound ke depan.
Dolar Kanada Terjebak dalam Pola Konsolidasi
Dolar Kanada (CAD) bergerak terbatas terhadap dolar AS, dengan pasangan USD/CAD tertahan di dekat 1.3850 menjelang keputusan akhir tahun The Fed. Kekhawatiran perang dagang dengan AS, menyusul ancaman tarif baru dari Presiden Trump terhadap produk pupuk Kanada, menjadi sentimen negatif bagi mata uang Loonie.
Investor mencermati nada Jerome Powell terkait ketergantungan data dan potensi pergeseran kebijakan dagang AS yang dapat merugikan ekonomi Kanada. Secara teknikal, momentum bullish CAD tampak mulai memudar setelah penguatan signifikan dalam dua minggu terakhir.
Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu. Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.

