Rangkuman Berita Penting: Emas Tertekan, Minyak Stabil, Konflik Rusia Memanas
Emas Tertekan Sentimen Ganda Libur AS & Sinyal Fed
Harga emas hari ini melemah pada perdagangan Jumat setelah sempat mendekati level tertinggi dua minggu. Investor memilih menahan diri di tengah libur Thanksgiving AS, sembari terus memantau sinyal pemangkasan suku bunga The Fed bulan Desember. Analis mencatat bahwa perlambatan ekonomi AS dan pelemahan dolar masih menjadi fondasi kuat yang menjaga daya tarik emas sebagai aset safe-haven jangka panjang.
Meskipun harga terkoreksi, pasar tetap optimis bahwa siklus pelonggaran moneter AS akan segera dimulai. Komentar dovish dari pejabat The Fed dan pencalonan Kevin Hassett sebagai calon kuat Ketua The Fed berikutnya semakin memperbesar peluang pemangkasan bunga. Hal ini mendorong arus lindung nilai ke pasar emas, meski volume perdagangan saat ini relatif tipis.
Minyak Stabil di Tengah Tarik-Menarik Isu Damai Ukraina
Harga minyak dunia bergerak fluktuatif namun cenderung stabil pada hari Jumat. Pelaku pasar terjebak dalam ketidakpastian antara harapan tercapainya kesepakatan damai Ukraina-Rusia dan skeptisisme terhadap keberhasilannya. Potensi gencatan senjata sedikit meredakan kekhawatiran pasokan, namun pasar tetap waspada terhadap risiko sanksi baru jika negosiasi gagal.
Pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan mempertahankan kuota produksi saat ini turut memberikan dukungan pada harga minyak. Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Desember diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi global, menjaga harga minyak tetap berada dalam kisaran perdagangan yang stabil hingga akhir tahun.
Konflik Memanas: Rusia Klaim Kepung Kota Kunci Pokrovsk
Ketegangan geopolitik meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pasukannya telah mengepung kota strategis Pokrovsk di wilayah Donbas. Penguasaan kota ini dianggap vital karena merupakan gerbang logistik utama Ukraina. Putin menyebut 70% wilayah kota telah jatuh ke tangan Rusia, yang dapat membuka jalan serangan lebih lanjut ke utara.
Namun, klaim tersebut dibantah keras oleh Panglima Ukraina yang menyatakan pasukannya berhasil memblokir serangan Rusia. Situasi lapangan yang simpang siur ini terjadi di tengah upaya diplomatik AS untuk menengahi perdamaian. Eskalasi konflik di lapangan justru menunjukkan bahwa kedua belah pihak sedang berusaha memperkuat posisi tawar mereka sebelum duduk di meja perundingan.
Dolar Australia Menguat Didorong Data Inflasi Panas
Dolar Australia (AUD) melanjutkan reli penguatannya selama enam hari berturut-turut melawan Dolar AS. Kenaikan ini dipicu oleh rilis data inflasi Australia yang lebih tinggi dari perkiraan, yang meredam ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh RBA. Inflasi yang masih di atas target memaksa bank sentral untuk mempertahankan sikap hawkish-nya.
Selain faktor domestik, AUD juga diuntungkan oleh pelemahan Dolar AS akibat spekulasi pemangkasan bunga The Fed. Kombinasi data ekonomi Australia yang solid, termasuk kenaikan kredit sektor swasta, dan prospek kebijakan AS yang melunak, memberikan momentum bullish bagi AUD untuk menguji level resistensi teknikal di 0.6580 dalam jangka pendek.
Euro Bertahan di 1.1600 Menanti Katalis Baru
Pasangan EUR/USD diperdagangkan stabil di kisaran 1.1600 pada sesi perdagangan yang sepi karena libur pasar AS. Meskipun likuiditas tipis, Euro tetap mendapat dukungan dari pelemahan Dolar AS yang tertekan oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Data ekonomi AS yang melambat terus menjadi beban bagi Greenback.
Di sisi lain, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) masih menahan diri untuk memangkas suku bunga, berbeda dengan The Fed yang semakin dovish. Divergensi kebijakan ini menjaga Euro tetap kuat. Secara teknikal, jika Euro mampu menembus area 1.1620, peluang untuk reli lanjutan menuju 1.1650 akan terbuka lebar, meski pasar masih menanti katalis data ekonomi baru.
Pejabat BoE: Inflasi Stabil Tapi Waspada Efek Lanjutan
Anggota MPC Bank of England (BoE), Megan Greene, menyatakan bahwa inflasi Inggris mulai stabil, namun ia tetap mengkhawatirkan efek putaran kedua (second-round effects) pada ekonomi. Ekspektasi inflasi bisnis yang masih tinggi menjadi sorotan utamanya, meskipun pertumbuhan upah menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan.
Komentar ini memberikan sinyal bahwa BoE mungkin belum akan melonggarkan kebijakan secara agresif dalam waktu dekat. Greene menekankan perlunya kebijakan yang menekan ekspektasi inflasi yang masih tinggi. Pernyataan ini memberikan sedikit dukungan bagi Poundsterling (GBP) di tengah ketidakpastian ekonomi global, menjaga mata uang Inggris tetap kompetitif.
Yen Jepang Tertekan Stimulus Fiskal & Ketidakpastian BoJ
Yen Jepang (JPY) kembali melemah terhadap Dolar AS, diperdagangkan di sekitar level 156.30. Mata uang Jepang ini terbebani oleh kekhawatiran fiskal pasca persetujuan paket stimulus ekonomi besar-besaran oleh pemerintah, yang memicu keraguan akan keberlanjutan utang negara.
Selain itu, ketidakpastian mengenai waktu kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) turut menahan penguatan Yen. Pelaku pasar kini menanti data inflasi Tokyo sebagai petunjuk arah kebijakan selanjutnya. Meskipun tren teknikal jangka panjang masih menunjukkan potensi penguatan Yen, momentum jangka pendek terlihat mulai kehilangan tenaga di hadapan Dolar AS yang tangguh.
Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu. Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.

