Rangkuman Berita Penting: Emas & USD Turun, Perak/Valas Melonjak, WTI Stabil

the fed chairman Jerome Powell

Emas Terkoreksi dari Rekor Tertinggi Akibat Aksi Ambil Untung

Harga emas hari ini mengalami koreksi dari rekor tertinggi sepanjang masa di dekat $4.526 akibat aksi ambil untung di tengah tipisnya likuiditas pasar menjelang liburan. Meskipun terkoreksi ke kisaran $4.470, emas masih mencatatkan kenaikan mingguan hampir 3% dan lonjakan tahunan lebih dari 70% yang didorong oleh permintaan safe-haven serta pelemahan Dolar AS. 

Tren kenaikan emas diprediksi tetap kuat hingga tahun 2026 karena pasar memperhitungkan pemangkasan suku bunga The Fed, yang mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil ini. Selain itu, ketegangan geopolitik global yang persisten dan ketidakpastian ekonomi terus memberikan dukungan fundamental bagi harga logam mulia.

Minyak WTI Stabil di Kisaran $58 di Tengah Risiko Geopolitik

Harga minyak dunia diperdagangkan stabil di sekitar $58,33 per barel, bertahan di dekat level tertinggi dua minggu berkat dukungan dari ketegangan geopolitik antara AS dan Venezuela. Konflik tersebut menambahkan premi risiko pada harga minyak, sementara secara teknikal harga mencoba pulih dengan bertahan di atas rata-rata pergerakan 21 hari. 

Namun, kenaikan harga minyak menghadapi resistensi kuat di level psikologis $60,00 per barel. Jika gagal menembus level tersebut secara meyakinkan, risiko penurunan kembali terbuka menuju level support $55,00, terutama jika momentum bullish gagal bertahan di tengah kondisi pasar yang sepi.

Klaim Pengangguran AS Turun Lebih Baik dari Ekspektasi 

Data Klaim Pengangguran Awal AS tercatat menurun menjadi 214.000 untuk pekan yang berakhir 20 Desember, jauh lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 223.000. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan 10.000 klaim dari minggu sebelumnya, sementara rata-rata pergerakan 4 minggu juga sedikit menurun ke angka 216.750. 

Meskipun klaim awal membaik, jumlah klaim pengangguran lanjutan justru meningkat sebesar 38.000 menjadi 1.923.000, yang mengindikasikan tantangan penyerapan tenaga kerja masih ada. Pasar mata uang merespons data ini dengan tenang, di mana Indeks Dolar AS hanya menunjukkan sedikit kenaikan harian di level 97,92 tanpa reaksi volatilitas yang signifikan.

Harga Perak Terus Menanjak, Catat Kenaikan 148% Tahun Ini 

Perak (XAG/USD) melanjutkan tren positifnya dengan kenaikan 0,19% ke level $71,66 per troy ounce pada perdagangan hari Rabu, menurut data pasar terbaru. Logam mulia ini mencatatkan performa tahunan yang fantastis dengan lonjakan harga mencapai 148,02% sejak awal tahun, menjadikannya salah satu komoditas dengan kinerja terbaik. 

Rasio Emas terhadap Perak juga mengalami penurunan dari 62,88 menjadi 62,59, yang menunjukkan bahwa perak sedang mengungguli emas dalam jangka pendek. Minat investor terhadap logam ini tetap tinggi, seiring dengan tren kenaikan harga komoditas global dan permintaan aset lindung nilai.

Yen Jepang Menguat, Hapus Keuntungan Pasca Kebijakan BoJ 

Pasangan USD/JPY turun 0,23% ke level 155,80, menghapus seluruh kenaikan yang sempat terjadi setelah Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunga menjadi 0,75%. Penguatan Yen didukung oleh ancaman intervensi dari Menteri Keuangan Jepang terhadap pergerakan mata uang yang berlebihan, serta fokus pasar yang beralih ke rilis data inflasi Tokyo mendatang. 

Selain faktor domestik, pelemahan Dolar AS akibat ekspektasi pasar yang dovish terhadap kebijakan The Fed di tahun 2026 turut menekan pasangan mata uang ini. Alat CME FedWatch menunjukkan peluang sebesar 70,6% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 50 basis poin pada tahun 2026, yang menguntungkan Yen.

Dolar Australia Tembus Rekor Tertinggi Setahun Terakhir 

Pasangan AUD/USD melonjak ke level 0,6717, posisi tertingginya dalam lebih dari satu tahun, didorong oleh spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan menaikkan suku bunga pada 2026. Risalah pertemuan RBA mengungkapkan diskusi serius mengenai potensi kenaikan suku bunga guna meredam inflasi, yang memicu sentimen hawkish di pasar. 

Kenaikan Dolar Australia juga diperparah oleh pelemahan Indeks Dolar AS (DXY) yang jatuh ke level terendah 11 minggu di 97,75. Secara teknikal, tren AUD/USD tetap bullish dengan harga bertahan di atas rata-rata pergerakan eksponensial 20 minggu, membuka peluang kenaikan lebih lanjut menuju 0,6810 jika level 0,6700 dapat dipertahankan.

Pound Sterling Ungguli Dolar Meski PDB AS Kuat 

Pound Sterling (GBP) kembali menguji level tertinggi tiga bulan di 1,3535 terhadap Dolar AS, mengabaikan data PDB AS kuartal ketiga yang tumbuh lebih kuat dari perkiraan sebesar 4,3%. Data pertumbuhan ekonomi AS tersebut gagal mengubah pandangan pasar bahwa The Fed akan tetap melakukan pelonggaran kebijakan moneter yang signifikan di masa depan. 

Pelaku pasar bertaruh bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 50 basis poin pada tahun 2026, karena pertumbuhan ekonomi AS dinilai tidak merata dengan belanja rumah tangga menengah ke bawah yang masih lemah. Sentimen ini terus menekan Dolar AS ke posisi terendah 11 minggu, memberikan keuntungan bagi mata uang utama lainnya termasuk Sterling.

Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu.  Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.

Bagikan Artikel