Harga Emas Hari Ini Sedikit Mengalami Kenaikan Sebesar +0.20% Mencapai Angka $2654.93
Harga emas hari ini naik pada hari Rabu, menguat karena permintaan safe haven didukung oleh meningkatnya ketegangan mengenai Rusia dan Ukraina, meskipun ketahanan dolar membatasi kenaikan secara keseluruhan.
Harga Minyak Dunia Hari Ini Sedikit Mengalami Kenaikan Sebesar +0.10% Mencapai Angka $69.10
Harga minyak dunia hari ini naik tipis pada hari Kamis karena kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Januari naik 28 sen, atau 0,4%, menjadi $73,09. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk bulan Januari naik 28 sen, atau 0,4%, menjadi $69,03.
Nasdaq Tertekan, Nvidia dan Target Jadi Sorotan
Pasar saham AS ditutup bervariasi pada Rabu (20/11), dengan Nasdaq melemah 0,11% ke 18.966,14 akibat tekanan saham teknologi. Penurunan ini terjadi setelah Nvidia, meski merilis pendapatan yang sedikit melampaui perkiraan, gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor. Di sisi lain, saham Target anjlok 21,4% usai memperkirakan laba kuartal liburan di bawah ekspektasi pasar, turut menekan sektor barang konsumsi diskresioner yang turun 0,57%.
Ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina juga membayangi perdagangan, mendorong indeks volatilitas Wall Street ke level tertinggi sejak November. Saham terkait kripto menjadi pengecualian, dengan bitcoin melampaui US$94.000, memacu lonjakan 10% pada MicroStrategy. Meskipun demikian, investor tetap cenderung defensif menjelang rilis data penting Nvidia, di tengah meningkatnya kekhawatiran inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed.
Bursa Asia Lesu, Fokus Investor Tertuju ke Saham Teknologi
Mayoritas bursa Asia melemah pada Kamis pagi (21/11), dengan indeks Nikkei 225 turun 0,68% ke 38.092,93 dan Hang Seng terkoreksi 0,30% ke 19.646,04. Di sisi lain, Kospi naik tipis 0,07%, sementara FTSE Straits Times dan FTSE Malay masing-masing menguat 0,13% dan 0,03%. Sentimen pasar masih dipengaruhi laporan Nvidia yang mencatat lonjakan pendapatan tahunan 94% untuk kuartal III-2024.
Namun, meski pendapatannya melonjak, pertumbuhan Nvidia menunjukkan perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Selain itu, pasar global memantau kabar dari India terkait dakwaan ketua Adani Group atas dugaan skema penipuan besar. Di Wall Street, Nasdaq turun 0,11%, dengan saham Nvidia melemah hampir 1% menjelang laporan pendapatan, sementara Dow Jones justru naik 0,32%.
Pejabat Federal Reserve Berbeda Pendapat tentang Kebijakan Suku Bunga
Gubernur Fed Michelle Bowman dan Lisa Cook mengungkapkan pandangan berbeda terkait kebijakan moneter AS. Bowman menekankan perlunya berhati-hati dengan inflasi yang masih tinggi, sementara Cook lebih optimis tekanan harga akan terus menurun. Investor kini menilai peluang pemangkasan suku bunga pada Desember hanya 55%, di tengah data ekonomi kuat dan ketidakpastian inflasi.
Bowman menginginkan pendekatan bertahap dalam penurunan suku bunga untuk menjaga inflasi terkendali, sedangkan Cook memperkirakan inflasi bisa turun ke 2,2% pada 2025. Sementara itu, Susan Collins dari Fed Boston juga mendukung pelonggaran suku bunga lebih lanjut, namun menyarankan proses yang bertahap menuju posisi yang lebih netral.
Ekspor Jepang Meningkat, Yen Rentan Terhadap Ketidakpastian Global
Ekspor Jepang tumbuh 3,1% pada Oktober, didorong oleh lonjakan permintaan chip dari China. Namun, penurunan ekspor ke AS sebesar 6,2% akibat lemahnya pengiriman mobil menambah kekhawatiran terhadap prospek perdagangan global. Situasi ini menciptakan tekanan tambahan pada nilai yen, yang cenderung melemah di tengah risiko kebijakan proteksionis Donald Trump.
Impor yang tumbuh 0,4% menghasilkan defisit perdagangan sebesar 461,2 miliar yen, memperburuk sentimen pasar terhadap mata uang Jepang. Sementara prospek ekonomi domestik tetap positif dengan konsumsi yang menguat, ketidakpastian kebijakan tarif AS dapat memperlemah yen lebih jauh, meskipun potensi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan tetap mendukung stabilitas jangka panjang.
Perekonomian Selandia Baru Melemah, Prospek Fiskal Tertekan
Departemen Keuangan Selandia Baru mengindikasikan penurunan prakiraan ekonomi dan fiskal akibat perlambatan produktivitas yang terus berlanjut. Kepala Ekonom Dominick Stephens menyebutkan bahwa pemulihan ekonomi yang semula diharapkan pada paruh kedua 2024 kini kemungkinan mundur, menekan pendapatan pajak dan memperbesar defisit anggaran pemerintah.
Produktivitas yang turun ke tingkat sebelum pandemi serta kontraksi sektor manufaktur dan jasa memperburuk prospek ekonomi. Dengan ekonomi yang melemah, Bank Sentral Selandia Baru diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga, melanjutkan dua pemangkasan sebelumnya untuk mendukung aktivitas ekonomi. Pembaruan fiskal resmi akan diterbitkan pada 17 Desember.
Berita mengenai dampak data AS yang membuat pasar tegang namun optimis ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman akan kebijakan moneter dalam trading. Ingin memanfaatkan momentum ini? Gunakan aplikasi dari broker forex terbaik HSB Investasi, untuk mulai trading dengan lebih percaya diri dengan akun demo gratis dan akun real. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Kumpulan Berita Penting Hari Ini: Nikkei, Wallstreet Hingga Persiapan FOMC
Jelang Rilis Risalah FOMC, Dolar Menguat ke Rp16.375/US$ Dilansir dari CNBC Indonesia, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melem...
- Rangkuman Berita Forex: Emas, Minyak Menguat, Dolar Koreksi, Nasdaq Fokus Nvidia
Harga Emas Hari Ini Sedikit Mengalami Kenaikan Sebesar +0.16% Mencapai Angka $2615.64 Harga emas hari ini dipengaruhi Kekhawatiran terhadap meningk...
Menanti Data Inflasi PCE AS, Bagaimana Nasib Rupiah Selanjutnya?Dilansir dari CNBC Indonesia, Rupiah tercatat menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), naik sebesar 0,03% menjadi Rp16.395/US$. Namun dem...
- Stress Test The Fed: Bank AS Masih Kuat Salurkan Kredit Walau Resesi
Berita dari CNBC Indonesia melaporkan bahwa bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) telah berhasil lulus uji stres tahunan terbaru yang diselenggar...
Dolar AS Menguat saat The Fed Hawkish, Ini Dampak Parahnya ke ForexDilansir dari Investing, Dolar AS naik pada hari Rabu, didorong oleh komentar hawkish dari pejabat The Fed, sementara merosotnya kepercayaan konsum...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil