Analisa Minyak Dunia WTI Hari Ini 3 Februari 2025: Ada Tanda Menuju $76.70
Analisa Fundamental
Harga minyak dunia hari ini melonjak pada hari Senin setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Langkah ini memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari dua pemasok terbesar ke AS. Namun, prospek permintaan bahan bakar yang lebih rendah membatasi kenaikan harga.
Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,9% menjadi $73,89 per barel setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 24 Januari di $75,18 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik 0,9% menjadi $76,34 per barel, setelah sebelumnya menyentuh $77,34.
Dampak Tarif terhadap Pasar Energi
Trump memberlakukan tarif besar-besaran terhadap barang-barang dari Meksiko, Kanada, dan China pada hari Sabtu, yang meningkatkan ketegangan perdagangan global dan berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Menurut pejabat Gedung Putih, produk energi dari Kanada hanya dikenakan tarif 10%, sementara impor energi dari Meksiko dikenakan tarif penuh 25%. Analis Barclays Amarpreet Singh mencatat bahwa kebijakan yang lebih lunak terhadap impor energi dari Kanada mungkin karena kehati-hatian dalam menjaga stabilitas pasar energi domestik.
Kanada dan Meksiko adalah dua pemasok minyak mentah terbesar ke AS, menyumbang sekitar seperempat dari pasokan minyak mentah yang diolah oleh kilang-kilang AS. Tarif ini diperkirakan akan meningkatkan biaya minyak mentah berat yang dibutuhkan oleh kilang AS untuk produksi optimal, yang pada akhirnya dapat mengurangi profitabilitas mereka dan bahkan memaksa pengurangan produksi.
Lonjakan Harga Bensin dan Prospek Harga Minyak ke Depan
Futures bensin AS melonjak 2,86% menjadi $2,1176 per galon setelah sebelumnya mencapai $2,162, tertinggi sejak 16 Januari.
Analis energi MST Marquee, Saul Kavonic, menyebutkan bahwa tarif ini bersifat bullish terhadap harga minyak dalam jangka pendek karena risiko gangguan pasokan, terutama untuk minyak mentah berat. Namun, harga minyak berpotensi turun setelah kuartal berikutnya karena prospek permintaan yang melemah akibat tarif tersebut.
Selain itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) menghadapi tekanan dari Trump untuk membatalkan pemangkasan produksi. Namun, menurut sumber dari OPEC+, kelompok produsen ini kemungkinan tidak akan mengubah rencana kenaikan produksi secara bertahap dalam pertemuan mereka pada hari Senin.
Dengan kombinasi tarif impor, potensi gangguan pasokan, serta ketidakpastian kebijakan OPEC+, harga minyak diperkirakan akan tetap volatil dalam beberapa bulan mendatang.
Analisa Teknikal
Berikut analisa grafik harga minyak dunia hari ini
Harga usoil berpotensi mengalami penurunan sebelum melanjutkan kenaikan
Entry buy 1 : 74.10
Target Profit 1 : 75.10
Target Profit 2 : 75.80
Target Profit all : 76.70
Stop Loss: 73.07
Estimate profit All /lot: 2.600 USD
Ingin memaksimalkan peluang dalam trading minyak? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi untuk memulai trading dengan lebih percaya diri dengan akun demo gratis kemudian akun real trading. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.