Scalping vs. Swing: Mana yang Cocok Buat Kamu?

seseorang sedang menentukan trading scalping atau swing

Baru nyemplung di dunia trading dan bingung bedain scalping sama swing trading? Santai, di artikel ini kita bakal bahas dua strategi populer yang sering dipakai trader buat cuan. Kamu bakal ngerti gimana cara kerja keduanya, apa aja kelebihannya, dan perbedaan utama di antara scalping dan swing trading.

Dengan paham kedua strategi ini, kamu bisa lebih gampang milih metode trading yang cocok sama tujuan dan gaya investasimu. Mau yang gercep atau yang santai tapi konsisten? Yuk, simak penjelasan lengkapnya biar nggak salah langkah!

Apa itu Teknik Scalping Trading?

Scalping adalah gaya trading jangka pendek yang fokus nyari cuan dari pergerakan harga kecil dalam waktu super cepat. Intinya, seorang scalper (sebutan buat trader yang pakai strategi ini) bakal beli dan jual instrumen seperti saham, forex, atau kripto dalam hitungan menit atau jam buat dapetin profit dari selisih harga.

Strategi ini cocok buat kamu yang suka gercep alias gerak cepat! Karena timeframe-nya singkat, scalping butuh fokus tinggi dan kemampuan analisa yang tajam. Semakin sering kamu trading, makin gede juga potensi akumulasi profit yang bisa kamu kumpulin.

seseorang sedang menerapkan scalping trading

 

Bagaimana Cara Scalping Trading?

Prinsip dasar scalping itu sederhana: beli di harga rendah, jual di harga lebih tinggi dalam waktu secepat mungkin. Misalnya, kalau kamu lagi main di saham, kamu beli saham yang keliatan bakal naik, lalu langsung jual begitu harganya naik dikit. Meskipun keuntungan per transaksi kecil, kalau kamu lakuin berkali-kali dalam sehari, total profit yang dikumpulin bisa lumayan banget.

Tapi ingat, karena pergerakan harga yang cepat, kamu harus siap siaga mantengin chart dan ngambil keputusan dalam waktu singkat. Scalping bukan buat yang gampang panik atau susah fokus, ya!

Apa itu Scalping Trader?

Scalping trader alias scalper adalah orang yang menerapkan strategi scalping buat nyari profit dari pergerakan harga kecil di pasar. Mereka biasanya punya karakter:

  • Tahan Banting & Fokus Tinggi: Karena harus memantau pergerakan harga terus-menerus.
  • Cepat Ambil Keputusan: Gak bisa bimbang, harus bisa mutusin beli atau jual dalam hitungan detik.
  • Berani Ambil Risiko: Karena fluktuasi harga yang cepat, potensi cuan besar tapi risikonya juga gede.

Kalau kamu suka tantangan dan bisa multitasking, scalping bisa jadi strategi yang cocok buat kamu.

Apa yang Dimaksud dengan Swing Trading?

Kalau scalping terlalu cepat buatmu, ada strategi lain yang lebih santai: swing trading. Gaya ini cocok buat kamu yang pengin cuan dari pergerakan harga dalam waktu beberapa hari hingga mingguan.

Swing trading memanfaatkan “ayunan” harga (swing high dan swing low) di pasar. Jadi, kamu beli di titik rendah dan jual di titik tinggi, tapi dalam rentang waktu yang lebih panjang dibanding scalping.

Strategi ini lebih cocok buat kamu yang suka analisa mendalam dan nggak mau terpaku di depan layar seharian.

seseorang sedang trading menggunakan gaya swing

Bagaimana Cara Swing Trading?

Prinsip kerja swing trading sebenarnya mirip scalping, tapi bedanya timeframe-nya lebih lama. Kalau scalping butuh waktu menit atau jam, swing trading bisa berlangsung beberapa hari atau minggu.

Misalnya, kamu beli saham di harga rendah (swing low), lalu tahan beberapa hari sampai harganya naik (swing high) buat dijual dan dapetin profit. Karena waktu trading lebih panjang, swing trader punya kesempatan buat analisa lebih dalam pakai analisa teknikal dan fundamental.

Apa itu Swing Trader?

Swing trader adalah orang yang menggunakan strategi swing trading buat dapetin profit dari pergerakan harga dalam waktu harian hingga mingguan. Ciri-ciri swing trader biasanya:

  • Sabar & Teliti: Karena butuh waktu lebih lama buat melihat hasilnya.
  • Jago Analisa: Kombinasi analisa teknikal dan fundamental penting buat prediksi pergerakan harga.
  • Risiko Moderat: Lebih santai dibanding scalping, tapi tetap harus hati-hati karena harga bisa berubah sewaktu-waktu.

Kalau kamu nggak suka buru-buru dan lebih suka analisa mendalam, swing trading bisa jadi pilihan tepat buatmu.

5 Perbedaan Scalping dan Swing Trading

Nah, biar makin jelas, yuk kita bedah lima perbedaan utama antara scalping dan swing trading:

  1. Waktu Trading
    • Scalping: Transaksi berlangsung dalam hitungan menit hingga beberapa jam, paling lama 1 hari.
    • Swing Trading: Bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pergerakan harga.
  2. Margin Keuntungan
    • Scalping: Profit per transaksi kecil, tapi kalau sering dilakukan bisa akumulasi jadi besar.
    • Swing Trading: Profit per transaksi lebih besar, tapi frekuensi trading lebih sedikit.
  3. Risiko Trading
    • Scalping: Risiko tinggi karena pergerakan harga cepat. Salah ambil keputusan bisa rugi besar.
    • Swing Trading: Risiko moderat karena waktu analisa lebih panjang, tapi tetap ada potensi rugi jika tren berbalik arah.
  4. Karakteristik Trader
    • Scalping: Cocok buat yang cepat ambil keputusan, fokus tinggi, dan tahan stres.
    • Swing Trading: Cocok buat yang sabar, teliti, dan lebih suka analisa mendalam.
  5. Cara Monitoring Tren
    • Scalping: Harus mantengin chart real-time sepanjang waktu.
    • Swing Trading: Cukup cek tren harga beberapa kali sehari dan update informasi yang memengaruhi pasar.

Scalping vs Swing Trading: Mana yang Lebih Baik?

Jadi, strategi mana yang paling cocok? Jawabannya tergantung gaya trading dan tujuanmu:

  • Pilih Scalping Kalau:
    • Kamu suka aksi cepat dan gercep ambil keputusan.
    • Bisa fokus tinggi dan nggak gampang panik.
    • Punya waktu luang buat mantengin chart sepanjang hari.
  • Pilih Swing Trading Kalau:
    • Kamu lebih sabar dan teliti dalam analisa.
    • Nggak punya waktu buat mantengin chart seharian.
    • Suka ambil keputusan berdasarkan analisa teknikal dan fundamental.

Yang terpenting, kenali dirimu sendiri dan pilih strategi yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan trading-mu. Apapun pilihannya, pastikan kamu terus belajar dan memahami risiko di balik setiap keputusan trading.

Mau jadi scalper yang gercep atau swing trader yang santai tapi cuan? Pilihan ada di tanganmu!

Mulai trading tanpa risiko dengan mendaftarkan akun demo HSB Investasi

Ingin Trading Tanpa Risiko? Coba Akun Demo HSB!

Sekian penjelasan lengkap tentang Scalping dan Swing Trading. Jika kamu bisa memahami dengan baik itu akan sangat membantu aktivitas investasi kamu. Ingatlah untuk selalu memadukan analisis teknikal dengan manajemen risiko yang baik. Dan jika kamu ingin mengasah kemampuan trading kamu tanpa risiko, jangan ragu untuk mencoba trading di akun demo gratis HSB Investasi.

Akun demo HSB Investasi memberikan dana virtual hingga $100,000 untuk mencoba berbagai strategi trading dan instrumen seperti pasangan mata uang forex, saham AS, indeks seperti Hang Seng atau Dow Jones index, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil.

Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan. Selain itu, kamu juga bisa memantau harga emas hari ini dan harga minyak dunia untuk membantu menyusun strategi trading yang lebih efektif.

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.

Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Berapa persen keuntungan swing trading?

Persentase keuntungan dalam swing trading bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti strategi perdagangan yang digunakan, pasar yang diperdagangkan, manajemen risiko yang diterapkan, serta keterampilan dan pengalaman trader itu sendiri. Tidak ada persentase keuntungan tetap yang bisa dijamin dalam swing trading atau jenis perdagangan lainnya.

Berapa pips ideal untuk scalping?

Pips ideal untuk scalping, yaitu strategi perdagangan yang mengharapkan keuntungan kecil dari pergerakan harga yang cepat, dapat bervariasi tergantung pada pasangan mata uang yang diperdagangkan, kerangka waktu yang digunakan, dan gaya trading masing-masing trader. Biasanya, dalam scalping, target keuntungan yang dicari relatif kecil, seringkali dalam kisaran 5-10 pips, bahkan lebih sedikit, dengan risiko per perdagangan yang ketat.

Berapa lama waktu swing trading?

Swing trading dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada analisis teknis atau fundamental yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang perdagangan, serta target keuntungan dan level risiko yang ditetapkan oleh trader.

Scalping pakai time frame berapa?

Biasanya, time frame yang digunakan dalam scalping adalah kerangka waktu yang sangat singkat, seperti 1 menit, 5 menit, atau 15 menit. Time frame yang lebih pendek memberikan gambaran harga yang lebih detail dan pergerakan harga yang lebih cepat, tetapi juga bisa meningkatkan risiko perdagangan palsu atau sinyal yang tidak akurat.

Bagikan Artikel