Jika Kamu baru memasuki dunia trading, terminologi seperti scalping, position, day trading, dan swing trading mungkin terdengar asing. Tetapi tak perlu khawatir, artikel ini akan membantu memperkenalkan Anda pada dua teknik trading yang populer di kalangan trader global.
Artikel ini tidak hanya menjelaskan definisi dari scalping dan swing trading tetapi juga membahas detail tentang mekanisme dan perbedaan keduanya. Informasi ini akan membantu kamu dalam memutuskan metode trading mana yang paling cocok untuk saham, forex, komoditas, atau jenis investasi lainnya yang kamu minati. Jadi, mari kita dalami bersama.
Apa itu Teknik Scalping Trading?
Scalping merupakan salah satu gaya trading jangka pendek yang bertujuan untuk meraih keuntungan dari transaksi membeli saham atau instrumen investasi lainnya dan dijual kembali dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan harga di pasar modal.
Gaya trading satu ini memanfaatkan selisih harga saham atau instrumen lain dalam periode trading jangka pendek seperti hitungan menit, jam, atau paling lama adalah hitungan harian.
Scalping berupaya untuk mencari selisih harga saham, forex, atau instrumen yang diperdagangkan lainnya dalam pergerakan harga yang sangat cepat sehingga dibutuhkan konsentrasi dan kemampuan analisa yang baik.
Bagaimana Cara Scalping Trading?
Cara kerja gaya trading ini juga cukup sederhana. Seorang scalper trader perlu membeli satu instrumen dan menahannya dalam timeframe jangka pendek.
Misalnya pada scalping saham, scalper harus melakukan transaksi membeli instrumen dan menahan posisi saham beberapa waktu sekaligus melakukan analisa arah pergerakan harga instrumen di pasar untuk membuat perhitungan potensi profit trading yang bisa didapatkan dalam waktu singkat.
Timeframe scalping yang sangat singkat mungkin tidak mampu memberikan gambaran potensi keuntungan sekaligus besar dalam satu waktu trading. Namun jika kamu cukup sering menerapkan gaya ini, profit akumulasi yang bisa kamu dapatkan tentunya menjadi besar.
Apa itu Scalping Trader?
Pada bagian sebelumnya sempat disebutkan tentang seorang Scalper. Scalping trader adalah seorang trader yang menerapkan gaya scalping untuk meraih untung tradig saham, forex, komoditas, atau instrumen lainnya dalam waktu singkat.
Meski terdengar menggiurkan karena dapat memberikan potensi keuntungan saham atau instrumen lainnya dalam waktu cepat, tetapi menjadi seorang scalping trader dibutuhkan persiapan penuh.
Kamu harus membekali dirimu dengan pengetahuan yang mendalam akan aktivitas trading, instrumen yang akan diperdagangkan, serta kemampuan analisa yang baik untuk bisa membaca potensi keuntungan dari pergerakan nilai saham atau instrumen lainnya.
Seorang scalping trader juga harus memiliki tingkat fokus dan konsentrasi tinggi untuk mencermati gerakan harga saham atau instrumen lain dalam grafik harga yang bergerak sangat cepat dalam periode waktu tertentu.
Apa yang Dimaksud dengan Swing Trading?
Serupa dengan strategi scalping, strategi swing trading juga merupakan salah satu gaya yang cukup populer dikalangan trader dunia. Lantas, apa pengertian swing trading?
Strategi swing trading disematkan untuk menggambarkan sebuah aktivitas trading forex, saham, komoditas, maupun instrumen lainnya dalam jangka waktu menengah seperti hitungan harian hingga mingguan.
Bagaimana Cara Swing Trading?
Prinsip kerja yang diterapkan dalam swing trading serupa dengan scalping, dimana seorang trader akan melakukan transaksi perdagangan jual beli saham atau instrumen lain saat swing low dan menjualnya kembali saat harga saham berada di swing high.
Untuk bisa mendapatkan keuntungan dari transaksi perdagangan swing trading, kamu perlu mempelajari analisis teknikal dan analisis fundamental gerakan harga untuk bisa membaca dan memperhitungkan potensi profitmu.
Apa itu Swing Trader?
Swing trader adalah seseorang atau pihak yang menggunakan strategi swing trading untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi perdagangan instrumen investasi seperti saham dan forex, dalam jangka waktu harian hingga mingguan.
Karena transaksi perdagangan dilakukan dalam waktu yang cenderung singkat, seorang swing trader perlu membekali diri dengan pengetahuan mendalam akan aktivitas trading, instrumen yang akan diperdagangkan, serta strategi yang paling tepat digunakan untuk meraih keuntungan.
Pada strategi swing trading, seorang swing trader bisa mengkombinasikan analisis teknikal seperti grafik gerakan harga pola candlestick dan chart pattern dengan analisis fundamental kinerja saham, forex, komoditas, atau instrumen lain dalam perdagangan.
5 Perbedaan Scalping dan Swing Trading
Setelah mengenal secara singkat apa itu strategi scalping dan swing trading, sekarang waktunya kamu memahami perbedaann keduanya untuk bisa menjadi pertimbangan sebelum memutuskan jenis strategi mana yang akan kamu terapkan.
1. Waktu Trading
Meski keduanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, namun ada perbedaan mendasar yang bisa kamu kenali dari scalping dan swing trading. Pada scalping trading, waktu yang dibutuhkan untuk menahan transaksi perdagangan saham atau instrumen lain mulai dari hitungan menit hingga satu hari, namun tidak pernah lebih dari 1 hari penuh.
Sedangkan pada swing, saham yang sudah dibeli akan ditahan dalam hitungan harian hingga mingguan. Terkadang bahkan sampai hitungan bulanan, namun secara umum biasanya saham akan ditahan dalam waktu beberapa hari saja hingga akhirnya dijual kembali untuk mendapatkan profit.
2. Margin Keuntungan
Baik scalping maupun swing trading, keduanya merupakan bentuk perdagangan dalam jangka waktu singkat. Namun perbedaannya terletak pada margin potensi keuntungan yang bisa didapatkan oleh keduanya.
Pada strategi scalping, karena sifatnya yang sangat cepat dalam timeframe hitungan menit hingga satu hari, margin keuntungan yang didapatkan terlihat kecil dengan jumlah transaksi trading bisa ratusan dalam satu periode trading.
Akan tetapi, jika kamu rajin menerapkan strategi scalping trading misalnya untuk transaksi jual beli saham setiap hari atau beberapa kali dalam sehari, jumlah keuntungan yang kamu dapatkan mungkin akan menjadi besar setelah terakumulasi.
Sedangkan pada strategi swing, margin keuntungan yang didapatkan hanya beberapa saja, namun dengan jumlah yang relatif besar. Bahkan seringkali jumlah untung yang didapatkan dari strategi swing lebih besar daripada strategi scalping.
3. Risiko Trading
Perbedaan ketiga merupakan perbedaan yang harus benar-benar kamu pahami sebelum memutuskan untuk menerapkan strategi scalping atau swing, yaitu tingkat risikonya.
Pada dasarnya baik scalping maupun swing tidak terbebas dari risiko yang dapat menyebabkan kerugian. Karena itulah kamu harus memperhitungkan dengan matang profil dan toleransi risiko yang bisa kamu terima sebelum mengambil aksi trading apapun.
Pada scalping, tingkat risiko yang mungkin kamu hadapi bersifat tinggi karena harga saham atau pun instrumen lain yang diperdagangkan bergerak sangat cepat. Jika kamu kurang fokus atau salah mengambil keputusan dalam waktu yang sangat cepat, bukannya untung yang kamu dapatkan, justru kerugian yang akan menghantui.
Sedangkan pada strategi swing, tingkat risiko bersifat moderat karena waktu trading yang bisa dilakukan dalam hitungan harian hingga mingguan. Rentang waktu yang cukup panjang ini bisa memberikanmu waktu lebih untuk membuat analisa yang tepat sebelum akhirnya memutuskan mengambil aksi trading.
4. Karakteristik Trader
Karakteristik trader yang menerapkan strategi scalping dan swing pun memiliki perbedaan. Meski bergerak dalam timeframe yang relatif cepat, namun kedua strategi tersebut umumnya digunakan oleh dua jenis trader dengan ciri-ciri yang berbeda.
Seorang scalper trader dikenal memiliki daya tahan stres yang tinggi dan seorang yang berani mengambil risiko. Karena scalping bergerak sangat cepat dalam hitungan menit dan tak lebih dari 1 hari penuh, seorang scalper biasanya adalah seorang pengambil keputusan yang baik.
Sedikit berbeda dengan seorang swing trader yang memiliki waktu lebih untuk membuat beragam perhitungan dan analisa untuk meraih untung. Umumnya seorang swing trader memiliki level kesabaran yang baik dan presisi atau hati-hati dalam membaca gerakan harga saham atau instrumen yang diperdagangkan lainnya.
Seorang swing trader juga memiliki tingkat toleransi terhadap stres dan risiko yang moderat, tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu rendah. Ia tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan yang dapat memberikannya profit.
5. Cara Monitoring Tren
Perbedaan yang terakhir adalah cara monitoring tren harga saham, forex, komoditas, atau instrumen lainnya di pasar modal. Pada scalping, seorang scalper perlu meluangkan waktu dan energi untuk berkomitmen memonitoring grafik realtime gerakan harga secara konstan sepanjang sesi trading yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan pada strategi swing trading, seorang swing trader hanya perlu melakukan monitoring beberapa kali sepanjang sesi trading yang telah ditetapkan. Swing trader juga perlu meng-update informasi geopolitik yang sekiranya dapat mempengaruhi gerakan tren nilai saham, forex, komoditas, atau instrumen investasi lainnya.
Scalping vs Swing Trading: Mana yang Lebih Baik?
Setelah mengenal apa itu scalping dan swing trading beserta cara kerja dan perbedaan di antara keduanya, kamu mungkin bertanya-tanya, "strategi mana yang lebih baik untuk saya?".
Jawaban dari pertanyaan ini akan berbeda-beda tergantung pada beberapa aspek yang perlu kamu pertimbangkan kembali, seperti tujuan trading yang ingin kamu capai, target keuntungan, analisa dan indikator yang akan kamu gunakan, serta profil risiko yang sesuai dengan dirimu.
Karena itulah, kamu perlu membekali dirimu dengan pemahaman yang mendalam akan aktivitas trading dan investasi serta instrumen investasi yang kamu gunakan dalam perdagangan.
Ingin Trading Tanpa Risiko? Coba Akun Demo HSB!
Sekian penjelasan lengkap tentang Scalping dan Swing Trading. Jika kamu bisa memahami dengan baik itu akan sangat membantu aktivitas investasi kamu. Ingatlah untuk selalu memadukan analisis teknikal dengan manajemen risiko yang baik. Dan jika kamu ingin mengasah kemampuan trading kamu tanpa risiko, jangan ragu untuk mencoba trading di akun demo gratis HSB Investasi.
Akun demo HSB Investasi memberikan dana virtual hingga $100,000 untuk mencoba berbagai strategi trading dan instrumen seperti pasangan mata uang forex, saham AS, indeks seperti Hang Seng atau Dow Jones index, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil.
Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan. Selain itu, kamu juga bisa memantau harga emas hari ini dan harga minyak dunia untuk membantu menyusun strategi trading yang lebih efektif.
Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.
Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Berapa persen keuntungan swing trading?
Persentase keuntungan dalam swing trading bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti strategi perdagangan yang digunakan, pasar yang diperdagangkan, manajemen risiko yang diterapkan, serta keterampilan dan pengalaman trader itu sendiri. Tidak ada persentase keuntungan tetap yang bisa dijamin dalam swing trading atau jenis perdagangan lainnya.
Berapa pips ideal untuk scalping?
Pips ideal untuk scalping, yaitu strategi perdagangan yang mengharapkan keuntungan kecil dari pergerakan harga yang cepat, dapat bervariasi tergantung pada pasangan mata uang yang diperdagangkan, kerangka waktu yang digunakan, dan gaya trading masing-masing trader. Biasanya, dalam scalping, target keuntungan yang dicari relatif kecil, seringkali dalam kisaran 5-10 pips, bahkan lebih sedikit, dengan risiko per perdagangan yang ketat.
Berapa lama waktu swing trading?
Swing trading dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada analisis teknis atau fundamental yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang perdagangan, serta target keuntungan dan level risiko yang ditetapkan oleh trader.
Scalping pakai time frame berapa?
Biasanya, time frame yang digunakan dalam scalping adalah kerangka waktu yang sangat singkat, seperti 1 menit, 5 menit, atau 15 menit. Time frame yang lebih pendek memberikan gambaran harga yang lebih detail dan pergerakan harga yang lebih cepat, tetapi juga bisa meningkatkan risiko perdagangan palsu atau sinyal yang tidak akurat.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- HSB Investasi Konsisten Berikan Edukasi Trading: Survey Webinar 2024
HSB Investasi telah menjaga komitmen untuk terus memberikan edukasi seputar trading kepada masyarakat, khususnya pada pengguna setia aplikasi kami....
- Trading Menggunakan AI atau Tanpa AI, Mana Lebih Baik
Di era teknologi yang semakin maju, Artificial Intelligence (AI) kini mulai merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia trading. Banyak trader yang...
Simak Ini Agar Kamu Tidak Salah Pilih Kursus Trading!Dalam dunia trading yang semakin berkembang, latihan menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan. Banyak trader sukses memulai perjalanan mereka me...
- Kupas Tuntas ICT Trading Strategy Lengkap!
Bagi para trader yang sudah mendalami analisis pasar, pasti sudah tidak asing lagi dengan ICT Trading Strategy. Namun, bagi yang baru mengenal isti...
Belajar Trading Menggunakan AI, Emang Bisa?Di era digital yang serba canggih, teknologi semakin memegang peranan penting dalam berbagai bidang, termasuk trading. Salah satu inovasi yang seda...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil