1. Tidak Memperhitungkan Volume Trading Rendah
2. Tidak Memperhatikan Berita Ekonomi
3. Mengabaikan Risiko Likuiditas
4. Memaksakan Trading
5. Tidak Menetapkan Stop Loss
6. Overtrading
7. Tidak Memperhitungkan Sentimen Pasar
7 Kesalahan Trading saat Momen Liburan, Apa Saja?

Pada saat momen liburan, banyak trader seringkali terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan mereka secara finansial, terutama trader pemula. Kesalahan-kesalahan ini dapat terjadi karena suasana liburan yang mengalihkan perhatian, ketidaktahuan akan perubahan dalam perilaku pasar, atau kurangnya perencanaan yang matang. Apa saja kesalahan-kesalahan trading yang umum terjadi saat momen liburan? Yuk, cari tahu di ulasan berikut!

1. Tidak Memperhitungkan Volume Trading Rendah

Selama periode liburan, likuiditas pasar sering kali menurun karena banyaknya trader yang mengambil cuti atau liburan. Volume trading yang rendah dapat mengakibatkan spread yang lebih lebar, yang berarti harga jual dan beli menjadi lebih jauh, sehingga meningkatkan biaya transaksi. 

Selain itu, fluktuasi harga yang biasanya terjadi dengan cepat dalam kondisi pasar normal dapat menjadi lebih sulit diprediksi saat volume rendah, meningkatkan risiko kesalahan dalam mengeksekusi perdagangan. Trader yang tidak memperhitungkan hal ini mungkin terjebak dalam trading yang berlawanan arah dari keinginan mereka atau terjebak dalam posisi yang tidak diinginkan karena kurangnya likuiditas.

Selain itu, tidak memperhitungkan volume trading rendah juga dapat membuat trader menjadi kurang waspada terhadap perubahan sentimen pasar. Selama momen liburan, berita atau peristiwa yang mempengaruhi pasar dapat memiliki dampak yang lebih besar karena jumlah peserta pasar yang lebih sedikit. Trader yang tidak mengantisipasi hal ini dapat terjebak dalam posisi yang merugikan karena terlambat merespons perubahan sentimen pasar yang tiba-tiba. 

Tidak Memperhatikan Berita Ekonomi

2. Tidak Memperhatikan Berita Ekonomi

Selama liburan, likuiditas pasar bisa menurun karena sebagian besar pelaku pasar sedang beristirahat, sehingga pergerakan harga menjadi lebih tidak terduga. Selain itu, banyak berita ekonomi penting yang dirilis sebelum atau selama liburan, seperti data pengangguran, penjualan ritel, atau kebijakan moneter, yang dapat memiliki dampak besar pada pasar finansial. 

Jika seorang trader tidak memperhatikan berita-berita tersebut, mereka bisa kehilangan peluang untuk mengantisipasi pergerakan harga yang signifikan, atau bahkan terjebak dalam trading yang merugikan karena ketidakpastian pasar yang tinggi.

Selain itu, tidak memperhatikan berita ekonomi saat momen liburan juga meningkatkan risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan. Pergerakan harga yang tidak terduga dan volatilitas yang tinggi selama liburan dapat menyebabkan emosi para trader menjadi lebih dominan daripada analisis rasional. Hal ini dapat mendorong para trader untuk membuat keputusan impulsif atau berdasarkan spekulasi semata, tanpa mempertimbangkan dengan cermat informasi fundamental yang mendasari pasar. Akibatnya, mereka rentan terhadap kerugian besar dan keputusan yang tidak tepat, yang dapat mengganggu rencana strategi trading jangka panjang dan mengurangi kinerja portofolio mereka. 

Likuiditas merujuk pada kemampuan untuk menjual atau membeli suatu aset

3. Mengabaikan Risiko Likuiditas

Likuiditas merujuk pada kemampuan untuk menjual atau membeli suatu aset tanpa mengganggu harga pasar secara signifikan. Pada saat liburan, volume trading biasanya menurun karena sebagian besar pelaku pasar sedang beristirahat atau cuti. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko likuiditas di pasar, di mana harga aset dapat bergerak secara tidak stabil dan spread antara harga beli dan jual menjadi lebih besar. 

Ketika seorang trader mengabaikan risiko likuiditas ini, mereka mungkin menemukan kesulitan untuk mengeksekusi perdagangan dengan harga yang diinginkan atau bahkan untuk menutup posisi mereka dengan cepat saat terjadi perubahan pasar yang tiba-tiba.

Selain itu, ketika pasar memiliki likuiditas rendah, munculnya gap harga menjadi lebih mungkin terjadi. Gap harga adalah perbedaan antara harga penutupan terakhir dan harga pembukaan berikutnya, yang bisa sangat merugikan bagi trader jika mereka memiliki posisi terbuka. 

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kerugian yang tidak terduga karena ketidakmampuan untuk mengeksekusi perdagangan atau menutup posisi dengan harga yang diharapkan. Mengabaikan risiko likuiditas dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan dan merupakan kesalahan yang harus dihindari dalam aktivitas trading.

4. Memaksakan Trading

Liburan sering kali merupakan waktu di mana pasar keuangan cenderung lebih tidak stabil dan likuiditasnya menurun, karena sebagian besar pelaku pasar sedang beristirahat atau berlibur. Memaksakan trading dalam kondisi seperti ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan, karena reaksi pasar menjadi kurang dapat diprediksi dan analisis yang dilakukan dapat menjadi kurang akurat. 

Selain itu, momen liburan juga dapat memicu perubahan tiba-tiba dalam sentimen pasar, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan dan menyebabkan kerugian besar bagi trader yang tidak waspada.

Selain dari risiko langsung terhadap keputusan trading, memaksakan trading saat momen liburan juga dapat mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Liburan adalah waktu yang seharusnya dialokasikan untuk bersantai, bersenang-senang, dan melepaskan diri dari tekanan pekerjaan. 

Jika seorang trader memaksakan dirinya untuk terus melakukan trading selama liburan, hal ini dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta mengakibatkan stres dan kelelahan yang berkepanjangan. Akibatnya, bukan hanya performa trading yang terganggu, tetapi juga kesejahteraan fisik dan mental trader yang dapat terpengaruh secara negatif. 

menetapkan stop-loss dengan benar

5. Tidak Menetapkan Stop Loss

Saat pasar bergerak secara tidak terduga selama liburan, likuiditas pasar biasanya menurun, menyebabkan perubahan harga yang signifikan dalam waktu singkat. Tanpa stop-loss, trader berisiko mengalami kerugian yang besar karena tidak ada level harga yang ditetapkan untuk menghentikan kerugian mereka. 

Selain itu, momen liburan seringkali disertai dengan berita atau peristiwa penting yang dapat mempengaruhi pasar secara dramatis. Tanpa stop-loss, trader tidak memiliki perlindungan terhadap perubahan harga yang tiba-tiba akibat berita atau peristiwa tersebut, meningkatkan risiko kerugian lebih lanjut.

Selain itu, tidak menetapkan stop-loss dengan benar juga dapat mempengaruhi psikologi trading seseorang. Saat posisi mengalami kerugian tanpa adanya stop-loss, tekanan mental yang ditimbulkan dapat menjadi sangat besar, menyebabkan reaksi emosional yang tidak rasional seperti mempertahankan posisi yang berlawanan dengan tren pasar atau memasuki posisi baru untuk 'memulihkan' kerugian yang telah terjadi. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi dan memperburuk situasi. Dengan menetapkan stop-loss, seorang trader dapat mengurangi risiko finansial dan menghindari tekanan psikologis yang berlebihan, sehingga dapat menjaga keseimbangan emosional dan mengambil keputusan trading yang lebih objektif. 

6. Overtrading

Overtrading sering terjadi ketika seorang trader terlalu aktif dalam melakukan transaksi, seringkali karena terdorong oleh keinginan untuk mengambil keuntungan dari volatilitas pasar yang tinggi selama periode liburan. Namun, kegiatan ini seringkali dipicu oleh emosi dan impuls daripada analisis yang rasional, sehingga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan. Selama momen liburan, pasar seringkali lebih tidak stabil karena volume trading yang lebih rendah dan kecenderungan untuk terjadinya lonjakan harga yang tidak terduga. 

Hal ini dapat membuat trader merasa tergoda untuk terus melakukan transaksi dalam upaya menangkap pergerakan harga yang potensial, tanpa memperhitungkan dengan cermat risiko yang terlibat.

Overtrading selama momen liburan juga dapat disebabkan oleh ketidakstabilan psikologis yang disebabkan oleh perubahan rutinitas dan tekanan untuk menyelesaikan segala sesuatu sebelum atau sesudah liburan. Faktor-faktor ini dapat mengganggu kemampuan seorang trader untuk tetap tenang dan berpikir secara obyektif, yang merupakan kunci untuk membuat keputusan trading yang bijaksana. 

Akibatnya, overtrading dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan dan merusak kepercayaan diri seorang trader, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja trading di masa depan. 

pasar cenderung mengalami volatilitas yang tidak biasa

7. Tidak Memperhitungkan Sentimen Pasar

Pada saat liburan, pasar cenderung mengalami volatilitas yang tidak biasa karena adanya kurangnya partisipasi dari para pelaku pasar utama, seperti institusi keuangan dan investor besar. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi harga yang tidak terduga dan seringkali tidak masuk akal dalam aset-aset tertentu. 

Ketika seorang trader tidak memperhitungkan faktor ini, mereka mungkin terjebak dalam perdagangan yang tidak menguntungkan atau bahkan mengalami kerugian besar karena pergerakan pasar yang tidak stabil dan sulit diprediksi.

Selain itu, momen liburan seringkali diwarnai oleh perubahan dalam tingkat likuiditas pasar, dimana volume trading menjadi lebih rendah. Ini dapat menyebabkan spread harga yang melebar dan kesulitan untuk mengeksekusi order dengan harga yang diinginkan. Para trader yang tidak memperhitungkan faktor ini dapat terjebak dalam trading dengan biaya transaksi yang tinggi atau bahkan kesulitan untuk menutup posisi mereka secara efisien. 

Trading bebas risiko dengan dana virtual akun demo HSB Investasi

Namun, selalu ingat bahwa trading selalu melibatkan risiko, dan tidak ada jaminan keuntungan. Tetaplah berhati-hati dan bijak dalam setiap langkah yang akan kamu putuskan dan gunakan akun demo HSB Investasi untuk menghadapi risiko kehilangan uang sungguhan.

Dengan akun demo ini, kamu dapat mulai mengasah keterampilan trading, menguji strategi, dan mencoba berbagai indikator tanpa risiko kehilangan modal sungguhan. Selain itu kamu bisa beralih menggunakan akun real HSB yang memiliki 4 jenis produk yang bisa kamu tradingkan yaitu 17 pasangan mata uang forex, 5 indeks saham, 3 produk komoditas dan 20 saham AS.

Aplikasi HSB Investasi juga mudah digunakan dengan adanya fitur CS online 24 jam, talent board dan menu deposit yang dapat membantu kamu dalam mengeksekusi trading jadi lebih mudah, cepat dan efisien.

Setelah ahli dalam menggunakan akun demo trading, kamu bisa berlatih dengan mudah menggunakan akun real HSB dan nikmati kemudahan meraih keuntungan yang lebih mudah, cepat, dan efisien. Jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia dan memotivasi trader dan mulailah  trading sekarang juga!***.

Tag Terkait:
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik