Dalam dunia trading forex yang kompleks, para trader senantiasa mencari alat dan strategi yang dapat membantu mereka mengidentifikasi peluang trading yang menguntungkan. Salah satu indikator yang cukup populer digunakan dalam analisis teknikal adalah Detrended Price Oscillator (DPO). Ide di balik penggunaan DPO adalah untuk membantu trader mengidentifikasi perubahan siklus pasar yang mendasarinya, terlepas dari tren jangka panjang yang sedang terjadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang indikator Detrended Price Oscillator (DPO), bagaimana cara kerjanya, serta cara menggunakannya dalam trading forex.
Apa itu Indikator Detrended Price Oscillator?
Indikator Detrended Price Oscillator (DPO) adalah alat analisis teknis yang membantu trader dan analis pasar untuk mengidentifikasi siklus harga jangka pendek di dalam tren jangka panjang. DPO bekerja dengan cara menghilangkan tren dari harga saat ini, sehingga fokusnya adalah pada fluktuasi harga yang tidak terpengaruh oleh pergerakan tren utama.
Indikator ini menghitung perbedaan antara harga saat ini dan nilai rata-rata harga dari suatu periode tertentu yang telah dipindahkan ke depan sejumlah setengah panjang periode tersebut. Dengan demikian, DPO memberikan gambaran lebih baik tentang siklus harga dan potensi pembalikan tren yang mungkin terjadi.
Trader dapat menggunakan informasi dari DPO untuk mengidentifikasi potensi titik masuk atau keluar dari pasar, serta untuk mendeteksi kekuatan atau kelemahan suatu tren yang sedang berlangsung.
Cara Kerja Detrended Price Oscillator
Cara kerja DPO melibatkan penghilangan tren harga jangka panjang dari data harga historis, sehingga meninggalkan hanya fluktuasi siklus jangka pendek. Dengan demikian, DPO memberikan pandangan yang lebih jelas tentang perubahan siklus harga tanpa terpengaruh oleh tren panjang yang mungkin dapat membingungkan.
1. Pilih Jangka Waktu
Pilihan jangka waktu dalam penggunaan DPO menjadi krusial karena dapat mempengaruhi kemampuan indikator untuk mengidentifikasi perubahan siklus harga. Jangka waktu yang lebih pendek, seperti 10 atau 20 hari, cenderung memberikan sinyal yang lebih responsif terhadap perubahan harga yang baru terjadi, tetapi juga dapat menghasilkan lebih banyak sinyal palsu.
Di sisi lain, jangka waktu yang lebih panjang, seperti 50 atau 100 hari, dapat memberikan sinyal yang lebih halus dan dapat diandalkan, namun mungkin terlambat dalam mengidentifikasi perubahan tren. Oleh karena itu, pemilihan jangka waktu dalam DPO harus disesuaikan dengan preferensi dan jenis strategi trading masing-masing individu.
2. Hitung Nilai MA
Setelah memilih jangka waktu yang diinginkan, seperti 14 hari, DPO akan menghitung perbedaan antara harga saat ini dan nilai MA yang diambil dari titik tengah periode tersebut.
Misalnya, jika jangka waktu yang dipilih adalah 14 hari, DPO akan menghitung perbedaan antara harga saat ini dan nilai MA pada hari ke-7. Hasil dari perhitungan ini memberikan gambaran tentang deviasi harga dari tren jangka panjang, membantu trader untuk mengidentifikasi siklus dan potensi pembalikan tren yang mungkin terjadi.
3, Hitung DPO
Setelah mendapatkan nilai MA, DPO akan mengambil nilai harga penutupan pada suatu hari dan menguranginya dengan nilai MA yang sesuai dengan jarak tertentu di belakang hari tersebut. Proses ini membentuk nilai-nilai yang disebut dengan nilai DPO, yang merefleksikan perbedaan antara harga aktual dan tren jangka panjang.
4. Interpretasi Nilai DPO
Hasil dari interpretasi nilai DPO akan memberikan gambaran tentang perbedaan antara harga aktual dan tren jangka panjangnya. Nilai positif menunjukkan bahwa harga saat ini berada di atas tren jangka panjang, sementara nilai negatif menandakan posisi di bawah tren tersebut. Dengan demikian, DPO membantu trader mengidentifikasi potensi pembalikan tren atau periode konsolidasi pasar.
Karakteristik Detected Price Oscillator
Karakteristik utama dari DPO adalah kemampuannya untuk menghilangkan fluktuasi harga jangka pendek dan fokus pada perubahan harga yang terdeteksi di luar periode waktu tertentu. Dengan kata lain, DPO berusaha untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang tren pasar.
1. Perbedaan Antara EMA
EMA memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru, sehingga memberikan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap perubahan harga terbaru. Dengan demikian, penggunaan EMA dalam DPO dapat menghasilkan nilai rata-rata yang lebih responsif terhadap perubahan tren pasar, memungkinkan trader untuk mengidentifikasi potensi perubahan arah harga dengan lebih cepat.
2. Garis Tengah Nol
Garis Tengah Nol pada DPO mewakili nilai rata-rata dari harga historis yang dieliminasi trennya. Ketika DPO berada di atas garis ini, itu menunjukkan bahwa harga saat ini berada di atas nilai rata-rata historis, sementara jika DPO berada di bawah garis, itu menunjukkan bahwa harga saat ini berada di bawah nilai rata-rata historis.
Garis Tengah Nol membantu trader untuk mengenali kondisi overbought dan oversold, serta memahami potensi pembalikan tren berdasarkan perbedaan antara harga saat ini dan nilai rata-rata historis.
3. Sinyal Crossover
Sinyal crossover terjadi ketika nilai DPO melintasi level nol dari bawah ke atas atau sebaliknya. Ketika DPO melintasi level nol dari bawah ke atas, ini dapat diartikan sebagai potensi sinyal bullish, menunjukkan bahwa harga saat ini mungkin berada di atas rata-ratanya dan mungkin mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika DPO melintasi level nol dari atas ke bawah, hal itu dapat dianggap sebagai sinyal bearish, menunjukkan potensi penurunan harga.
4. Sifat Lagging
Salah satu karakteristik utama dari DPO adalah sifat lagging-nya, yang berarti bahwa indikator ini cenderung memberikan sinyal dengan keterlambatan terhadap pergerakan harga aktual. Hal ini disebabkan oleh penggunaan periode waktu tertentu untuk menghapus tren dari harga.
5. Konvergensi dan Divergensi
Konvergensi terjadi ketika garis DPO mendekati atau bersilangan dengan garis harga, menunjukkan bahwa tren harga dan siklus jangka pendek sedang berada dalam sinkronisasi. Sebaliknya, divergensi terjadi ketika DPO bergerak menjauh dari garis harga, mengindikasikan potensi perubahan atau pembalikan tren.
Cara Pakai Indikator Detected Price Osciliator
Sebelum memahami secara mendalam cara mengaplikasikan indikator ini, penting bagi para trader untuk memahami konsep dasar dan tujuan dari Detrended Price Oscillator.
1. Identifikasi Siklus Harga
Cara kerja DPO melibatkan penghapusan tren jangka panjang dari harga aset, sehingga hanya menyisakan fluktuasi harga jangka pendek atau siklus. Proses ini dimulai dengan menghitung nilai rata-rata harga pada suatu periode tertentu, yang kemudian digunakan sebagai referensi untuk mengidentifikasi perbedaan antara harga aktual dan rata-rata tersebut.
2. Konfirmasi Trend
Cara kerja DPO melibatkan konfirmasi tren dengan menghilangkan tren jangka panjang dari harga aset. Indikator ini mengukur jarak antara harga penutupan saat ini dan nilai rata-rata harga dalam suatu periode tertentu, yang disesuaikan untuk menghapus tren yang lebih besar.
Konsep dasarnya adalah untuk memisahkan komponen siklus jangka panjang dari harga, sehingga trader dapat lebih fokus pada perubahan siklus jangka pendek. Dengan cara ini, DPO membantu mengidentifikasi reversal tren atau perubahan siklus pasar.
3. Identifikasi Potensi Reversal
Cara kerja DPO melibatkan penghilangan rata-rata pergerakan sederhana (simple moving average/ SMA) dari harga penutupan suatu periode tertentu. Dengan demikian, DPO memberikan gambaran tentang bagaimana harga saat ini berbeda dari nilai rata-rata historisnya. Identifikasi potensi reversal dalam DPO terjadi ketika nilai indikator tersebut melintasi garis nol. Jika DPO bergerak dari nilai negatif ke nilai positif, hal ini dapat menandakan potensi pembalikan tren bullish, sementara perpindahan dari nilai positif ke nilai negatif dapat mengindikasikan potensi pembalikan tren bearish.
4. Filter Noise
DPO bertujuan untuk mengidentifikasi siklus harga jangka pendek dengan menghilangkan tren harga jangka panjang. Proses ini melibatkan penggunaan periode tertentu untuk menghitung perbedaan antara harga saat ini dan nilai rata-rata harga selama periode tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Filter noise digunakan untuk menghilangkan fluktuasi harga yang bersifat acak dan tidak terkait dengan tren jangka pendek yang ingin diidentifikasi.
5. Gunakan Akun Demo
Penggunaan Akun demo trading HSB dalam penerapan Detrended Price Oscillator memungkinkan trader untuk menguji efektivitas indikator ini tanpa risiko keuangan. Dengan akun demo, trader dapat melakukan analisis DPO pada data historis tanpa menggunakan uang sungguhan.
Proses ini memungkinkan mereka untuk memahami cara kerja DPO, mengidentifikasi sinyal yang dihasilkannya, dan mengasah keterampilan analisis teknikal tanpa menghadapi potensi kerugian.
Dengan demikian, ini memberikan kesempatan bagi trader untuk memahami mekanisme pasar dan meningkatkan keterampilan mereka sebelum terlibat dalam trading real. Sehingga, HSB Investasi memberikan dana virtual sebesar $100.000 yang bisa kamu manfaatkan untuk belajar trading melalui website atau aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX.
Dengan menggunakan indikator Detrended Price Oscillator dalam trading yang bergerak dengan cepat, trader dapat menguji keefektifan strategi ini sebelum mengimplementasikannya secara live menggunakan akun live HSB di pasar nyata.
Sehingga, setelah kamu sudah bisa menguasai akun demo trading, kamu bisa dengan mudahnya melakukan trading secara real menggunakan akun live HSB dan memilih produk trading dengan 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS terbesar, 5 Indeks Saham, dan 3 produk komoditas (Emas, Minyak dan Perak) bersama HSB Investasi dengan aman, transparan dan terdepan karena memiliki regulasi resmi dari BAPPEBTI.
HSB Investasi berupaya memberikan edukasi yang lengkap untuk semua tradernya melalui berbagai sumber media belajar trading sebagai bentuk dedikasi HSB menciptakan seorang trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Trading Menggunakan AI atau Tanpa AI, Mana Lebih Baik
Di era teknologi yang semakin maju, Artificial Intelligence (AI) kini mulai merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia trading. Banyak trader yang...
- Kupas Tuntas ICT Trading Strategy Lengkap!
Bagi para trader yang sudah mendalami analisis pasar, pasti sudah tidak asing lagi dengan ICT Trading Strategy. Namun, bagi yang baru mengenal isti...
Belajar Trading Menggunakan AI, Emang Bisa?Di era digital yang serba canggih, teknologi semakin memegang peranan penting dalam berbagai bidang, termasuk trading. Salah satu inovasi yang seda...
- 5 Langkah Menjadi Trader Sukses di Indonesia
Dunia trading semakin populer di Indonesia seiring dengan berkembangnya akses terhadap informasi dan teknologi. Banyak orang mulai tertarik untuk t...
Raih Profit Trading Sambil Menerapkan Furgal LivingPernah kepikiran gak sih, gimana caranya biar profit trading kita bisa makin banyak? Gak cuma buat foya-foya, tapi juga buat masa depan yang lebih ...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil