Home Saham Buy and Hold dalam Strategi Investasi Saham

Buy and Hold dalam Strategi Investasi Saham

by Bayu Samudera
orang berdiskusi dalam menggunakan strategi buy and hold

Pengertian Buy and Hold Saham

setelah mengetahui pengertian buy and hold, seseorang langsung mempraktekkan

Buy and Hold Saham adalah strategi investasi di mana seorang investor membeli saham dan memegangnya dalam jangka waktu yang relatif lama, tanpa sering melakukan transaksi jual-beli atau berusaha memprediksi pergerakan pasar jangka pendek. Dalam strategi ini, investor meyakini bahwa saham yang dipilih memiliki prospek jangka panjang yang baik, dan mereka berencana untuk mempertahankan kepemilikan saham tersebut selama bertahun-tahun.

Pendekatan Buy and Hold berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dan keuntungan yang diharapkan dari investasi. Investor yang menganut strategi ini cenderung melihat saham sebagai bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan dan ingin mengambil bagian dari pertumbuhan nilai perusahaan tersebut. Mereka percaya bahwa perusahaan yang baik akan terus berkembang dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Fungsi Buy and Hold Saham

fungsi buy and hold saham

Fungsi Buy and Hold Saham melibatkan beberapa aspek penting dalam konteks investasi jangka panjang. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari strategi Buy and Hold Saham:

1. Pertumbuhan Nilai Jangka Panjang

Strategi Buy and Hold didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan yang baik akan terus berkembang dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan memegang saham dalam jangka panjang, investor berharap mendapatkan manfaat dari pertumbuhan nilai perusahaan tersebut seiring berjalannya waktu.

2. Mengurangi Biaya Transaksi

Dengan meminimalkan aktivitas jual-beli saham yang sering, strategi Buy and Hold membantu mengurangi biaya transaksi yang terkait dengan pembelian dan penjualan saham. Investor dapat menghindari biaya broker, biaya penyelesaian transaksi, dan biaya perpajakan yang berulang karena frekuensi transaksi yang rendah.

3. Menghindari Ketidakpastian Pasar Jangka Pendek

Strategi ini mengabaikan fluktuasi pasar jangka pendek dan berfokus pada tujuan jangka panjang. Investor tidak perlu mencoba memprediksi pergerakan harga saham secara harian atau berupaya mengambil keuntungan dari fluktuasi pasar yang singkat. Hal ini dapat membantu mengurangi pengaruh emosi dan spekulasi dalam pengambilan keputusan investasi.

4. Memanfaatkan Efek Compounding

Baca Juga:  Kapitalisasi Pasar: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contohnya

Melalui strategi Buy and Hold, investor dapat memanfaatkan kekuatan efek compounding dalam jangka waktu yang lebih lama. Keuntungan yang diperoleh dari investasi saham dapat dibiarkan untuk tumbuh dan reinvestasi kembali, sehingga menciptakan potensi pengembalian yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.

5. Mengoptimalkan Waktu dan Energi

Dengan menggunakan strategi Buy and Hold, investor tidak perlu meluangkan waktu dan energi yang signifikan untuk memantau pasar secara terus-menerus atau melakukan analisis yang rumit. Mereka dapat fokus pada aspek jangka panjang, seperti memahami fundamental perusahaan dan tren industri, serta memperbarui portofolio secara periodik untuk memastikan tetap sejalan dengan tujuan investasi mereka.

Cara Melakukan Buy and Hold

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti untuk menerapkan strategi Buy and Hold dalam investasi saham:

1. Penelitian Fundamental 

Lakukan penelitian yang cermat tentang perusahaan yang ingin Kamu beli sahamnya. Analisis fundamental melibatkan mempelajari laporan keuangan, kinerja historis, prospek masa depan, posisi pasar, manajemen perusahaan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan dalam jangka panjang.

2. Tentukan Tujuan Jangka Panjang 

Tentukan tujuan investasi jangka panjang Kamu. Apakah Kamu menginginkan pertumbuhan modal, pendapatan dividen, atau kombinasi keduanya? Pahami profil risiko dan harapan pengembalian Kamu.

3. Pilih Saham yang Cocok 

Berdasarkan penelitian dan tujuan investasi Kamu, pilih saham yang sesuai dengan kriteria Kamu. Fokus pada perusahaan dengan fundamental yang kuat, potensi pertumbuhan yang baik, dan industri yang menjanjikan.

4. Diversifikasi Portofolio 

Sebaiknya tidak memegang saham tunggal, tetapi membangun portofolio yang terdiversifikasi dengan saham dari berbagai sektor industri dan ukuran perusahaan. Diversifikasi membantu mengurangi risiko spesifik yang terkait dengan satu saham atau industri tertentu.

5. Pembelian Saham 

Setelah memilih saham yang ingin Kamu beli, belilah saham tersebut melalui platform investasi yang sesuai. Kamu dapat memilih untuk membeli saham secara langsung melalui perusahaan sekuritas atau menggunakan platform investasi online.

6. Pegang Saham dalam Jangka Waktu yang Lama 

Setelah membeli saham, tetaplah memegangnya dalam jangka waktu yang panjang. Tahan godaan untuk sering melakukan transaksi jual-beli berdasarkan fluktuasi harga pasar jangka pendek. Fokus pada visi jangka panjang dan pertumbuhan nilai perusahaan.

Baca Juga:  Mengupas Sejarah dan Peran Bursa Efek Indonesia

7. Evaluasi Periodik 

Meskipun Kamu menerapkan strategi Buy and Hold, tetaplah melakukan evaluasi portofolio Kamu secara periodik. Tinjau kinerja perusahaan, perubahan kondisi pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai saham. Sesuaikan portofolio jika ada perubahan yang signifikan yang mempengaruhi prospek jangka panjang perusahaan.

8. Sabar dan Disiplin 

Strategi Buy and Hold membutuhkan kesabaran dan disiplin. Tahan godaan untuk merespons pergerakan harga pasar jangka pendek atau berita yang mungkin mempengaruhi harga saham secara sementara. Percayalah pada analisis dan visi jangka panjang Kamu.

Kelemahan Buy and Hold

grafik kelemahan buy and hold saham

Meskipun Buy and Hold memiliki keuntungan dan telah menjadi strategi yang populer di dunia investasi, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:

1. Risiko Kinerja Buruk Perusahaan

Dalam strategi Buy and Hold, investor dapat mengalami kerugian jika perusahaan yang mereka pegang sahamnya mengalami kinerja yang buruk dalam jangka waktu yang panjang. Jika perusahaan gagal atau menghadapi tantangan yang signifikan, nilai saham dapat turun secara substansial, dan investor mungkin menghadapi kerugian besar.

2. Ketidakcocokan dengan Perubahan Fundamental

Lingkungan bisnis dan fundamental perusahaan dapat berubah seiring waktu. Perubahan ekonomi, persaingan industri, inovasi teknologi, atau perubahan regulasi dapat mempengaruhi prospek dan nilai perusahaan. Dalam beberapa kasus, strategi Buy and Hold mungkin tidak mengakomodasi perubahan ini dengan cepat, dan investor bisa saja terjebak dengan saham yang tidak lagi menguntungkan.

3. Kurangnya Likuiditas

Dalam strategi Buy and Hold, saham biasanya dipegang dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat mengakibatkan likuiditas yang rendah, artinya investor mungkin kesulitan menjual saham mereka dengan cepat jika dibutuhkan dana tunai. Terutama pada saham yang memiliki volume perdagangan rendah, likuiditas yang terbatas dapat menjadi masalah.

4. Kehilangan Peluang Investasi

Dalam upaya untuk mempertahankan saham dalam jangka panjang, investor mungkin melewatkan peluang investasi yang menarik. Pasar saham dinamis, dan ada saham-saham dengan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam jangka pendek. Dalam strategi Buy and Hold, investor mungkin terlewat untuk memanfaatkan peluang seperti itu karena fokus pada pemegangan jangka panjang.

Baca Juga:  8 Tips Trading Saham Harian

5. Risiko Pergeseran Industri atau Tren

Tren bisnis dan industri dapat mengalami pergeseran yang signifikan dalam jangka waktu yang lama. Jika investor memegang saham dalam industri tertentu, perubahan dalam preferensi konsumen, teknologi baru, atau perubahan struktural dalam industri dapat membuat saham tersebut tidak kompetitif atau usang. Investor harus memperhatikan pergeseran ini untuk memastikan saham yang mereka pegang tetap relevan.

download mt5 tersimple

Dapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan di pasar keuangan global hanya dengan aplikasi HSB Investasi. Jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia dan memotivasi trader lainnya dengan cara registrasikan akunmu dan mulailah untuk trading sekarang juga. 

Kamu sedang mencari broker dengan sistem MT5? HSB Investasi adalah jawabannya yang memiliki trading sistem menggunakan MetaTrader 5! Kamu dapat merasakan sistem trading fleksibel, analisa teknikal yang profesional karena terdapat 38 indikator bisa kamu gunakan, copy trading dari trader sukses lain dan fitur paling mengesankan dari MetaTrader 5 ini adalah algoritma trading yang dapat membantu kamu dalam trading. 

Tunggu apalagi? Segera Unduh aplikasi HSB Investasi dan nikmati kemudahan meraih keuntungan dan jangan lupa untuk melakukan deposit di HSB Investasi sekarang juga dan rasakan pengalaman trading yang lebih mudah, cepat, dan efisien. 

Aplikasi HSB Investasi mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya. 

 

DISCLAIMER

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang

Quick Links
HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288