Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
Jenis Volatilitas dalam Trading

Bagi kamu para investor, pastinya sudah sering mendengar istilah volatilitas. Tetapi, sebenarnya apa itu volatilitas? Biasanya volatilitas ini berkaitan dengan ketidakpastian atau risiko atas perubahan harga pada pasar modal. Apakah volatilitas ini selalu buruk? Jawabannya bisa jadi ya, tetapi bisa juga tidak.

Untuk lebih memahami tentang apa sebenarnya volatilitas secara lebih mendalam, berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

[lwptoc]

Apa Itu Volatilitas?

Volatilitas adalah ukuran perubahan suatu harga pada sekuritas dalam periode tertentu. Istilah ini akan sering kamu temui saat berinvestasi pada instrumen saham dan valuta asing. Volatilitas memiliki nama lain, yaitu market mood. 

Panggilan market mood ini disematkan karena tinggi rendahnya tingkat volatilitas berpengaruh pada harga di pasar. Ketika harga di pasar modal tinggi nilainya, maka akan semakin cepat pula perubahan dan pergerakannya. 

Volatilitas sering dijadikan acuan dalam memperkirakan peluang maupun risiko, tetapi bukan berarti patokannya akurat. Dalam konteks ini, volatilitas sangat dekat kaitannya dengan beta dan deviasi standar.

Beta sendiri merupakan penentu volatilitas keamanan relatif terhadap keseluruhan pasar. Sedangkan deviasi standar akan menjadi pengukur jumlah penyebaran harga. Dalam hal ini, volatilitas saham adalah hasil perhitungan deviasi standar tahunan, yang bertujuan untuk mengukur risiko saham periode berikutnya. 

Jika ada trader yang ingin mendapat keuntungan dari transaksi saham secara singkat itu sangat mungkin. Caranya dengan memilih saham dengan volatilitas tinggi. Sebab, harganya berpotensi naik, meskipun risikonya juga tinggi.

Jenis Volatilitas dan Pengertiannya

Setelah mengetahui apa itu volatilitas, selanjutnya kamu perlu memahami berbagai jenisnya serta pengertiannya. Berikut jenis-jenis volatilitas yang akan diuraikan di bawah ini.

1. Volatilitas Saham

Volatilitas saham dapat dilihat dari hasil pengukuran beta. Ketika beta saham kurang dari 1.0, maka saham sulit mengalami perubahan harga. Sementara itu, jika nilainya lebih dari 1.0, artinya harga saham kurang stabil.

2. Volatilitas Harga

Perubahan atau gejolak pada volatilitas ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu musiman, cuaca, dan emosi. 

3. Volatilitas Pasar

Volatilitas harga merupakan perubahan harga yang terjadi secara cepat di pasar mana pun. Adapun yang termasuk ke dalam volatilitas pasar diantaranya pasar saham, komoditas, dan valuta asing. 

Volatilitas pasar yang sedang meningkat biasanya ditandai dengan adanya perubahan harga pasar yang mulai mendekati puncaknya. Dalam kondisi ini, para investor akan mulai mengambil keputusan berdasarkan strategi investasi mereka. 

4. Volatilitas Historis

Jenis volatilitas historis dipengaruhi oleh volatilitas milik saham selama setahun terakhir. Dalam hal ini, volatilitas jenis ini bisa menunjukkan variasi harga saham selama satu tahun ke belakang. Ketika saham tersebut memiliki banyak variasi harga, artinya volatilitasnya tinggi. 

5. Volatilitas Tersirat

Volatilitas tersirat atau implied volatility akan memberikan sebuah gambaran mengenai seberapa besar volatilitas dari suatu saham pada masa yang akan datang. Gambaran ini telah ditentukan oleh asumsi para trader. Acuan yang digunakan dalam memprediksinya yaitu tingkat permintaan dan penawaran saham.

4 Faktor yang Mempengaruhi Volatilitas

Terjadinya volatilitas tentu ada sebabnya. Berikut beberapa faktor penyebab yang dapat mempengaruhi volatilitas.

1. Faktor Sektor dan Industri

Faktor yang pertama berkaitan dengan adanya kebijakan pemerintah, yang mana industri terkait harus patuh pada peraturan yang telah pemerintah buat. Ketika peraturan pemerintah mengikat industri, nyatanya membuat harga saham berpotensi jatuh.

Peraturan yang dibuat pemerintah ini pada akhirnya memengaruhi pendapatan perusahaan pada masa yang akan datang.

2. Faktor Ekonomi dan Politik

Di sektor ekonomi, volatilitas dipengaruhi oleh angka belanja konsumen, data inflasi, laporan, pekerjaan bulanan, perubahan suku bunga tahunan, perubahan kurs valas, dan lain sebagainya. 

Sektor politik juga ikut memengaruhi terjadinya volatilitas. Sepertinya adanya pembahasan tentang isu-isu HAM, lingkungan hidup, hingga pelaksanaan pemilu.

3. Kinerja Perusahaan

Peningkatan atau penurunan volatilitas dipengaruhi juga oleh kinerja masing-masing perusahaan. Perubahan ini dapat terjadi saat perusahaan meluncurkan produk baru mendapat respons yang baik, peningkatan pendapatan, hingga berita positif yang meningkatkan kepercayaan investor.

4. Pengumuman Kerja Sama

Ketika perusahaan mengumumkan akan melakukan kerja sama, baik itu merger, akuisisi, atau diversifikasi, nyatanya akan berpengaruh terhadap volatilitas. Hal ini karena akan memberi pengaruh pada jumlah kekayaan perusahaan.

Apa yang Menyebabkan Semakin Tinggi Volatilitas Harga Saham?

Penyebab volatilitas harga saham semakin tinggi yang paling umum terjadi, yaitu kinerja perusahaan yang baik. Perusahaan yang mengelola aktivitas perusahaan dengan baik akan mengundang para investor menanamkan sahamnya.

Cara Mengukur Volatilitas

Pada dasarnya, mengukur volatilitas dapat menggunakan perhitungan deviasi standar selama periode tertentu. Adapun langkah-langkahnya akan dijelaskan di bawah ini. 

1. Mengumpulkan Harga Saham

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengumpulkan harga saham pada periode sebelumnya. Setelah terkumpul, hitung nilai rata-ratanya.

2. Menghitung Selisih

Kedua, kamu harus menghitung selisih dari setiap harga saham dengan hasil dari nilai rata-rata yang telah dihitung sebelumnya. Setelah menemukan selisihnya, hasilnya dikuadratkan, lalu jumlahkan.

3. Menghitung Akar Kuadrat Varians

Terakhir, jumlah dari kuadrat selisih tadi dibagi dengan jumlah kumpulan harga saham. Hasil dari perhitungannya disebut varians. Hitunglah akar kuadrat dari varians tersebut. Hasilnya bisa kamu gunakan untuk strategi investasi pada masa yang akan datang. 

Peluang yang Didapatkan dari Mengukur Volatilitas

Hasil dari mengukur volatilitas ini dapat digunakan untuk mengukur peluang profit pada masa depan. Jika hasil volatilitasnya tinggi, maka peluang untuk mendapatkan profit pun lebih besar. Hal ini bisa terjadi karena adanya lonjakan harga dari penutupan sebelumnya. 

Selain itu, kamu bahkan bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk memprediksi harga perak dan minyak mentah di platform investasi HSB. Aplikasi HSB telah teregulasi dengan BAPPEBTI serta tersedia akun demo. Download aplikasinya sekarang juga untuk memulai kegiatan trading kamu! Coba dengan akun demo atau langsung terjun trading secara live!***

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Mulai Pengalaman Trading Terbaik