Strategi breakout pivot point adalah pendekatan yang digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang trading saat harga menembus level pivot point yang signifikan.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan cara-cara yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi breakout pivot point dengan efektif. Dari identifikasi level pivot point hingga menentukan level stop loss dan take profit, setiap langkah penting dalam strategi ini akan dijelaskan secara rinci.
Strategi breakout pivot point merupakan pendekatan yang digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang trading saat harga menembus atau “breakout” level pivot point yang signifikan.
Berikut adalah tujuh cara yang dapat digunakan dalam strategi ini:
1. Identifikasi Level Pivot Point
Pertama, trader perlu mengidentifikasi level-level pivot point pada chart. Level-level pivot point umumnya mencakup level support (S1, S2, S3) dan level resistance (R1, R2, R3). Pivot point dapat dihitung menggunakan metode standar seperti metode floor atau metode Camarilla.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi level pivot point:
a. Metode Standar
Metode standar yang sering digunakan untuk menghitung level pivot point adalah metode floor. Dalam metode ini, level pivot point dihitung sebagai rata-rata dari harga tinggi (High), rendah (Low), dan penutupan (Close) periode sebelumnya. Level support (S) dan resistance (R) dihitung dengan menggunakan persentase dari level pivot point tersebut. Misalnya, S1 dihitung dengan mengurangi sepertiga dari range antara pivot point dan level resistensi pertama dari pivot point.
b. Metode Camarilla
Metode Camarilla adalah metode alternatif untuk menghitung level pivot point. Metode ini memberikan lebih banyak level support dan resistance dibandingkan dengan metode standar. Level-level ini dihitung dengan menggunakan perhitungan matematika yang lebih kompleks, yang melibatkan angka Fibonacci dan perbedaan tertentu antara harga penutupan dan pembukaan periode sebelumnya.
c, Indikator Pivot Point
Trader juga dapat menggunakan indikator pivot point yang tersedia di platform trading mereka. Indikator ini secara otomatis menghitung level pivot point dan menampilkan garis-garis support dan resistance di atas chart. Dengan menggunakan indikator pivot point, trader dapat dengan mudah mengidentifikasi level pivot point tanpa perlu melakukan perhitungan manual.
2. Tunggu Melewati Breakout
Tunggu hingga harga melewati atau “breakout” level pivot point yang signifikan. Breakout dapat terjadi baik pada level support maupun resistance. Breakout ke atas resistance menunjukkan kecenderungan bullish, sementara breakout ke bawah support menunjukkan kecenderungan bearish.
3. Konfirmasi Sinyal
Setelah breakout terjadi, trader perlu mengkonfirmasi sinyal dengan indikator teknis tambahan atau pola harga. Misalnya, trader dapat menggunakan indikator momentum seperti MACD atau RSI untuk mengkonfirmasi kekuatan pergerakan harga setelah breakout.
4. Tentukan Level Stop Loss
Tentukan level stop loss yang tepat di bawah level support atau di atas level resistance yang telah ditembus. Berikut adalah beberapa cara untuk mengkonfirmasi sinyal setelah breakout:
a. Pola Candlestick
Perhatikan pola candlestick yang terbentuk setelah breakout. Pola-pola seperti bullish engulfing, bearish engulfing, doji, atau pola reversal lainnya dapat memberikan indikasi yang kuat tentang arah pergerakan harga setelah breakout. Pola candlestick yang mendukung arah breakout dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk membuka posisi trading.
b. Indikator Teknis
Gunakan indikator teknis tambahan untuk mengkonfirmasi kekuatan pergerakan harga setelah breakout. Indikator seperti Moving Average, MACD, RSI, atau Stochastic Oscillator dapat memberikan sinyal tambahan tentang kekuatan tren yang sedang terjadi. Misalnya, jika harga telah breakout ke atas level resistensi, konfirmasi tambahan dapat diperoleh jika indikator teknis menunjukkan divergensi bullish atau crossover bullish.
c. Volume
Perhatikan perubahan volume perdagangan setelah breakout. Volume yang meningkat dapat memberikan indikasi bahwa ada partisipasi yang lebih besar dari para pelaku pasar, yang dapat mengkonfirmasi kekuatan pergerakan harga. Breakout dengan volume tinggi cenderung lebih dapat diandalkan daripada breakout dengan volume rendah.
d. Konfirmasi Price Action
Amati pergerakan harga setelah breakout dan cari tanda-tanda bahwa harga bergerak sesuai dengan arah yang diharapkan. Jika harga terus bergerak ke arah yang diharapkan tanpa adanya tanda-tanda pembalikan atau retracement yang kuat, itu dapat dianggap sebagai konfirmasi sinyal.
5. Tentukan Level Take Profit
Tentukan level take profit berdasarkan analisis dan target keuntungan yang diinginkan. Level-level resistansi atau support berikutnya bisa menjadi target potensial untuk mengambil keuntungan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan level take profit:
1. Level Resistance atau Support Berikutnya
Identifikasi level resistance atau support berikutnya setelah breakout terjadi. Level-level ini dapat berfungsi sebagai target potensial untuk mengambil keuntungan. Jika harga telah breakout ke atas level resistance, level resistance berikutnya dapat menjadi target take profit. Sebaliknya, jika harga telah breakout ke bawah level support, level support berikutnya dapat menjadi target take profit.
2. Pembalikan Pola Chart
Perhatikan apakah ada pola pembalikan chart yang terbentuk setelah breakout. Pola-pola seperti chart pattern double top dan double bottom, head and shoulders, atau pola reversal lainnya dapat memberikan indikasi bahwa pergerakan harga akan berbalik setelah breakout. Pada pola-pola ini, trader dapat menentukan level take profit berdasarkan perhitungan dari tinggi atau rendah pola tersebut.
3. Rasio Risiko-Untung
Gunakan rasio risiko-untung yang seimbang untuk menentukan level take profit. Rasio ini dapat ditentukan dengan membandingkan potensi keuntungan yang diharapkan dengan risiko yang diambil. Trader dapat menggunakan rasio 1:2, di mana target keuntungan dua kali lebih besar dari risiko yang diambil. Misalnya, jika stop loss ditempatkan pada jarak 50 pips, target take profit dapat ditempatkan pada jarak 100 pips.
6. Gunakan Time Frame yang Sesuai
Gunakan time frame yang sesuai dengan gaya trading dan tujuan trading kamu. Breakout pivot point dapat digunakan pada time frame harian, 4 jam, atau bahkan intra-day. Pastikan untuk mengikuti rencana trading kamu dengan disiplin.
Berikut adalah beberapa pertimbangan saat memilih time frame yang tepat:
1. Time Frame Harian
Time frame harian sering digunakan dalam strategi breakout pivot point. Pada time frame ini, level-level pivot point yang dihitung berdasarkan data harga harian memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tingkat support dan resistance yang signifikan. Breakout yang terjadi pada time frame harian cenderung memiliki dampak yang lebih besar dan dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
2. Time Frame 4 Jam
Time frame 4 jam juga umum digunakan dalam strategi breakout pivot point. Pada time frame ini, trader dapat mengamati pergerakan harga yang lebih detail dan lebih cepat mengenali breakout yang terjadi. Time frame 4 jam memberikan kesempatan untuk mengambil posisi trading dengan jangka waktu yang lebih pendek, tetapi tetap memperhatikan level pivot point harian yang signifikan.
3. Time Frame Intra-day
Jika trader lebih suka melakukan trading intra-day, time frame seperti 1 jam, 30 menit, atau bahkan 15 menit dapat digunakan. Pada time frame ini, pergerakan harga yang lebih cepat dapat memberikan peluang breakout yang lebih sering. Namun, trader harus siap untuk menghadapi fluktuasi harga yang lebih tinggi dan memperhatikan noise pasar yang lebih rendah pada time frame ini.
7. Manajemen Risiko yang Baik
Terapkan manajemen risiko yang baik dengan mengatur ukuran posisi dan mempertimbangkan rasio risiko-untung yang seimbang. Juga, perhatikan faktor-faktor risiko lainnya seperti pengumuman berita ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.
Kamu sedang mencari broker dengan sistem MT5? HSB Investasi adalah jawabannya memiliki trading sistem menggunakan MetaTrader 5! Kamu dapat merasakan sistem trading fleksibel, analisa teknikal profesional karena terdapat 38 indikator bisa kamu gunakan, copy trading dari trader sukses lain dan fitur paling mengesankan dari MetaTrader 5 ini adalah algoritma trading yang dapat membantu kamu dalam trading.
Tunggu apalagi? Segera Unduh aplikasi HSB Investasi dan nikmati kemudahan meraih keuntungan dan jangan lupa untuk melakukan deposit di HSB Investasi sekarang juga dan rasakan pengalaman trading yang lebih mudah, cepat, dan efisien.
Dapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan di pasar keuangan global hanya dengan aplikasi HSB Investasi. Jadilah bagian dari trader sukses di Indonesia dan memotivasi trader lainnya dengan cara registrasikan akunmu dan mulailah untuk trading sekarang juga.
Aplikasi HSB Investasi mudah digunakan dengan adanya video tutorial, CS online 24 jam dan buku panduan akan membantu kamu dalam memulai trading tanpa harus khawatir karena tidak memahami cara menggunakannya.
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.