Menghitung Volatilitas Forex dengan Average True Range (ATR)
Menggunakan Standar Deviasi
Mengamati Rentang Harian (Daily Range)
FAQ
Cara Menghitung Volatilitas Pasar Forex Sesi Asia

Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan sesi Asia dalam perdagangan forex. Sesi ini memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari sesi-sesi lainnya. Salah satu faktor penting yang perlu kamu pahami adalah volatilitas pasar selama sesi Asia. Menghitung volatilitas ini bisa memberikanmu keunggulan dalam membuat keputusan trading yang lebih tepat. 

Sesi Asia biasanya memiliki volatilitas yang lebih stabil dan rendah. Pasangan mata uang seperti USD/JPY dan AUD/USD cenderung bergerak dalam rentang yang lebih sempit. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung volatilitas pasar forex sesi Asia dengan mudah dan efektif. Siap untuk meningkatkan strategi tradingmu? Yuk, simak selengkapnya dan raih 

menghitung volatilitas forex average true range

Menghitung Volatilitas Forex dengan Average True Range (ATR)

Menghitung volatilitas forex selama jam buka pasar forex sesi Asia menggunakan indikator Average True Range (ATR) adalah metode yang efektif untuk memahami pergerakan harga. Berikut ini adalah langkah-langkah rinci untuk menghitung volatilitas dengan ATR selama sesi Asia:

1. Pilih Periode ATR yang Sesuai

ATR atau Average True Range adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar dengan menghitung rata-rata rentang harga sebenarnya selama periode tertentu. Indikator ini membantu kamu memahami seberapa besar pergerakan harga yang bisa diharapkan selama sesi perdagangan tertentu.

Untuk menghitung volatilitas di sesi Asia, pilih periode ATR yang sesuai, biasanya 14 hari. Periode ini memberikan gambaran yang cukup baik tentang volatilitas jangka pendek.

2. Kumpulkan Data Harga

Kumpulkan data harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah untuk pasangan mata uang yang ingin kamu analisis selama sesi Asia. Pastikan data mencakup periode waktu yang dipilih untuk ATR (misalnya, 14 hari terakhir).

3. Hitung True Range (TR)

True Range (TR) adalah nilai yang menunjukkan rentang harga sebenarnya dalam satu hari perdagangan. TR dihitung sebagai nilai terbesar dari tiga nilai berikut:

  • Selisih antara harga tertinggi dan harga terendah hari ini.
  • Selisih antara harga penutupan hari sebelumnya dan harga tertinggi hari ini.
  • Selisih antara harga penutupan hari sebelumnya dan harga terendah hari ini.

Rumus True Range: TR = max⁡ [High−Low, (High−Close prev), (Low−Close prev)] 

4. Hitung Average True Range (ATR)

  • Hitung TR untuk Setiap Hari: Hitung TR untuk setiap hari dalam periode yang dipilih (misalnya, 14 hari).
  • Rata-rata TR: Ambil rata-rata dari semua nilai TR yang telah dihitung.

Rumus Average True Range

ATR = (TR1 + TR2 + TR3…TR14) TRn

Dimana:

  • TR1 = Selisih harga tertinggi dan terendah hari ini
  • TR2 = Selisih antara harga penutupan hari sebelumnya dan harga tertinggi hari ini.
  • TR3 = Selisih antara harga penutupan hari sebelumnya dan harga terendah hari ini.
  • TRn = Jumlah rentang harga perdagangan harian.

5. Aplikasi pada Grafik Harga

Sebagian besar platform trading modern seperti MetaTrader, TradingView, atau platform broker lainnya memiliki indikator ATR bawaan. Berikut cara menerapkannya:

  • Buka Grafik Harga: Buka grafik harga pasangan mata uang yang ingin kamu analisis (misalnya, USD/JPY) selama sesi Asia.
  • Pilih Indikator ATR: Di menu indikator, pilih Average True Range (ATR).
  • Tentukan Periode ATR: Atur periode ATR sesuai preferensi (misalnya, 14 hari).

6. Interpretasi ATR

Nilai ATR memberikan gambaran tentang volatilitas pasar:

  • ATR Tinggi: Menunjukkan volatilitas tinggi, harga bergerak lebih jauh dalam satu hari.
  • ATR Rendah: Menunjukkan volatilitas rendah, harga bergerak dalam rentang yang lebih sempit.

Bandingkan nilai ATR selama sesi Asia dengan sesi lainnya (Eropa dan Amerika) untuk memahami bagaimana volatilitas berubah sepanjang hari. ATR yang lebih rendah selama sesi Asia menunjukkan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan sesi lainnya.

Contoh Hitung Volatilitas Pasar Forex Sesi Asia dengan ATR

Misalkan kamu ingin menghitung volatilitas untuk pasangan mata uang USD/JPY selama sesi Asia dengan periode ATR 14 hari. Berikut adalah contoh perhitungan:

  1. Data Harga 14 Hari Terakhir:
    • Hari 1: High = 110.50, Low = 110.00, Close_prev = 110.20
    • Hari 2: High = 110.60, Low = 110.10, Close_prev = 110.30
    • ... (lanjutkan untuk 14 hari)
  2. Hitung TR untuk Setiap Hari:
    • Hari 1: TR = max[110.50 - 110.00, (110.50 - 110.20), (110.00 - 110.20)] = 0.50
    • Hari 2: TR = max[110.60 - 110.10, (110.60 - 110.30), (110.10 - 110.30)] = 0.50
    • ... (lanjutkan untuk 14 hari)
  3. Hitung ATR:
    • ATR = (0.50 + 0.50 + ... + 14 nilai TR) / 14
    • Misalkan total TR = 7.00, maka ATR = 7.00 / 14 = 0.50

Dengan ATR sebesar 0.50, kamu mengetahui bahwa rata-rata pergerakan harga USD/JPY selama sesi Asia adalah 50 pips. Ini membantu kamu mengatur strategi trading yang sesuai dengan volatilitas yang diharapkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat menghitung volatilitas forex selama jam buka pasar forex sesi Asia menggunakan ATR. Ini memungkinkan kamu untuk mengatur strategi trading yang lebih baik dan mengelola risiko dengan lebih efektif. 

standar deviasi menghitung volatilitas forex

Menggunakan Standar Deviasi

Sobat Trader, menghitung volatilitas forex selama jam buka pasar forex sesi Asia menggunakan standar deviasi adalah metode yang berguna untuk memahami pergerakan harga dan potensi risiko. Standar deviasi memberikan gambaran seberapa besar penyimpangan harga dari rata-rata selama periode tertentu. Berikut ini adalah langkah-langkah rinci untuk menghitung volatilitas dengan standar deviasi selama sesi Asia:

1. Kumpulkan Data Harga

Kumpulkan data harga penutupan pasangan mata uang yang ingin kamu analisis selama sesi Asia. Pastikan data mencakup periode yang cukup panjang untuk mendapatkan hasil yang akurat, misalnya 20 hari perdagangan.

2. Hitung Rata-rata Harga Penutupan

Hitung rata-rata harga penutupan (mean) dari data yang telah kamu kumpulkan. Rata-rata harga penutupan adalah jumlah total harga penutupan dibagi dengan jumlah hari dalam periode yang dipilih.

Mean = Jumlah Harga Penutupan / n hari

Misalnya, jika kamu memiliki data harga penutupan selama 5 hari:

  • Hari 1: 110.50
  • Hari 2: 110.60
  • Hari 3: 110.70
  • Hari 4: 110.80
  • Hari 5: 110.90

Rata-rata harga penutupan: Mean = 110.50 + 110.60 + 110.70 + 110.80 + 110.905 =110.70

3. Hitung Deviasi dari Rata-rata

Hitung deviasi setiap harga penutupan dari rata-rata harga penutupan. Deviasi adalah selisih antara harga penutupan dan rata-rata harga penutupan.

Deviasi = Harga Penutupan − Mean

Contoh perhitungan deviasi:

  • Hari 1: 110.50 - 110.70 = -0.20
  • Hari 2: 110.60 - 110.70 = -0.10
  • Hari 3: 110.70 - 110.70 = 0
  • Hari 4: 110.80 - 110.70 = 0.10
  • Hari 5: 110.90 - 110.70 = 0.20

4. Rata-rata Kuadrat Deviasi

Kuadratkan setiap deviasi yang telah dihitung. Mengkuadratkan deviasi membuat semua nilai menjadi positif dan memberi bobot lebih pada deviasi yang lebih besar. Contoh perhitungan rata-rata deviasi kuadrat: 

Rata-rata Deviasi Kuadrat = [0.04 + 0.01 + 0 + 0.01 + 0.04] / 5 = 0.02

5. Hitung Standar Deviasi

Ambil akar kuadrat dari rata-rata deviasi kuadrat untuk mendapatkan standar deviasi. Standar deviasi adalah ukuran dari seberapa jauh harga-harga penutupan menyimpang dari rata-rata harga penutupan. Contoh perhitungan standar deviasi: 

Standar Deviasi = √0.02 ≈ 0.14

6. Interpretasi Standar Deviasi

Standar deviasi yang lebih tinggi menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi, artinya harga-harga penutupan cenderung bervariasi lebih besar dari rata-rata. Sebaliknya, standar deviasi yang lebih rendah menunjukkan volatilitas yang lebih rendah.

Dengan standar deviasi sebesar 0.14, kamu mengetahui bahwa rata-rata pergerakan harga USD/JPY selama sesi Asia adalah sekitar 14 pips dari rata-rata harga penutupan. Ini membantu kamu mengatur strategi trading yang sesuai dengan volatilitas yang diharapkan.

Dengan menggunakan standar deviasi, kamu bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang seberapa besar pergerakan harga yang bisa diharapkan selama sesi Asia. Ini akan membantu kamu dalam mengatur strategi trading yang lebih baik dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

menghitung volatilitas rentang harian forex

Mengamati Rentang Harian (Daily Range)

Sobat Trader, menghitung volatilitas forex selama jam buka pasar forex sesi Asia dengan mengamati rentang harian (daily range) adalah salah satu metode yang sederhana namun efektif. Rentang harian mengukur perbedaan antara harga tertinggi dan harga terendah dalam satu hari perdagangan. Berikut adalah langkah-langkah rinci untuk menghitung volatilitas dengan mengamati rentang harian selama sesi Asia:

1. Kumpulkan Data Harga Harian

Kumpulkan data harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) dari pasangan mata uang yang ingin kamu analisis selama sesi Asia. Pastikan data ini mencakup periode tertentu, misalnya 20 hari perdagangan, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

2. Hitung Rata-rata Rentang Harian

Setelah kamu menghitung rentang harian untuk setiap hari dalam periode yang dipilih, langkah berikutnya adalah menghitung rata-rata dari semua rentang harian tersebut. Ini akan memberikan gambaran tentang volatilitas rata-rata selama sesi Asia.

Rata-rata Rentang Harian = ∑ Rentang Harian / n

Di mana n adalah jumlah hari dalam periode yang dipilih.

3. Interpretasi Rata-rata Rentang Harian

Rata-rata rentang harian memberikan gambaran tentang volatilitas pasar:

  • Rata-rata Rentang Harian Tinggi: Menunjukkan volatilitas tinggi, harga bergerak dalam rentang yang lebih besar setiap hari.
  • Rata-rata Rentang Harian Rendah: Menunjukkan volatilitas rendah, harga bergerak dalam rentang yang lebih sempit setiap hari.

Dengan memahami rata-rata rentang harian, kamu bisa mengatur strategi trading yang lebih baik. Misalnya, jika rata-rata rentang harian menunjukkan volatilitas tinggi selama sesi Asia, kamu mungkin ingin menyesuaikan ukuran posisi atau strategi manajemen risiko untuk mengantisipasi pergerakan harga yang lebih besar. Sebaliknya, jika volatilitas rendah, kamu bisa mengatur ekspektasi yang sesuai dengan rentang harga yang lebih sempit.

Contoh Penghitungan

Misalkan kamu ingin menghitung volatilitas untuk pasangan mata uang USD/JPY selama sesi Asia dengan periode 5 hari. Berikut adalah data harga tertinggi dan terendah selama 5 hari:

  • Hari 1: High = 110.50, Low = 110.00
  • Hari 2: High = 110.60, Low = 110.10
  • Hari 3: High = 110.70, Low = 110.20
  • Hari 4: High = 110.80, Low = 110.30
  • Hari 5: High = 110.90, Low = 110.40

Langkah-langkahnya adalah:

Hitung Rentang Harian untuk Setiap Hari:

  • Hari 1: Rentang Harian = 110.50 - 110.00 = 0.50
  • Hari 2: Rentang Harian = 110.60 - 110.10 = 0.50
  • Hari 3: Rentang Harian = 110.70 - 110.20 = 0.50
  • Hari 4: Rentang Harian = 110.80 - 110.30 = 0.50
  • Hari 5: Rentang Harian = 110.90 - 110.40 = 0.50

Hitung Rata-rata Rentang Harian:

  • Rata-rata Rentang Harian = (0.50 + 0.50 + 0.50 + 0.50 + 0.50) / 5 = 0.50

Dengan rata-rata rentang harian sebesar 0.50, kamu mengetahui bahwa rata-rata pergerakan harga USD/JPY selama sesi Asia adalah 50 pips. Ini memberikan gambaran tentang volatilitas yang bisa diharapkan selama jam buka pasar forex sesi Asia.

Mengamati rentang harian adalah metode yang sederhana namun efektif untuk mengukur volatilitas selama sesi Asia. Dengan menghitung rata-rata rentang harian, kamu bisa mendapatkan gambaran tentang seberapa besar pergerakan harga yang bisa diharapkan dan mengatur strategi trading yang sesuai. 

coba trading menggunakan leverage ideal di akun demo HSB

Latih analisis volatilitas forex dan eksplorasi berbagai instrumen dengan akun demo gratis dari HSB Investasi. Gunakan dana virtual hingga $100,000 untuk berlatih strategi trading tanpa risiko, sebelum menggunakan akun real.

Selain forex, kamu juga bisa trading di saham AS, indeks populer seperti Nasdaq, Hang Seng, atau Dow Jones, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil. Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap, memantau harga emas hari ini, dan harga minyak dunia tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.

Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia. Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS dan mulai perjalanan trading forex online sekarang!!***

FAQ

Apa itu volatilitas dalam forex?

Sobat Trader, volatilitas dalam forex mengacu pada tingkat fluktuasi harga pasangan mata uang dalam periode tertentu. Tingkat volatilitas yang tinggi menunjukkan bahwa harga dapat berubah dengan cepat dalam waktu singkat.

Bagaimana volatilitas mempengaruhi forex?

Volatilitas mempengaruhi forex dengan meningkatkan peluang keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Trader harus berhati-hati dan memiliki strategi manajemen risiko yang kuat saat trading dalam kondisi pasar yang volatil.

Apa indikator volatilitas di forex?

Indikator volatilitas di forex, seperti Bollinger Bands dan Average True Range (ATR), membantu kamu mengukur seberapa besar harga pasangan mata uang bisa bergerak. Indikator ini berguna untuk menentukan level stop-loss dan target profit.

Sesi Asia forex jam berapa?

Sesi Asia di pasar forex dimulai sekitar pukul 06.00 hingga 15.00 WIB. Selama sesi ini, pasangan mata uang yang melibatkan yen Jepang dan dolar Australia cenderung lebih aktif.

Berapa banyak sesi yang ada di pasar forex?

Pasar forex terdiri dari empat sesi utama: Sesi Sydney, Sesi Tokyo (Asia), Sesi London (Eropa), dan Sesi New York (Amerika). Setiap sesi memiliki karakteristik volatilitas yang berbeda dan peluang trading unik.

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Mulai Pengalaman Trading Terbaik