Richard Dennis, seorang legenda dalam dunia trading, telah membuktikan bahwa trading bisa menjadi profesi yang menguntungkan dengan strategi yang tepat. Salah satu strategi ikonik yang dikenal sebagai Turtle Trading, telah menginspirasi banyak trader profesional di seluruh dunia.
Konsepnya sederhana namun kuat, mengajarkan kita untuk mengikuti aturan yang telah teruji dan disiplin dalam pengambilan keputusan. Dalam artikel ini, kita akan membongkar rahasia di balik strategi Turtle Trading Richard Dennis dan bagaimana kamu bisa mengaplikasikannya untuk meningkatkan kualitas tradingmu. Bersiaplah, karena perjalanan menuju kesuksesan trading akan segera dimulai!
Definisi Strategi Turtle Trading
Strategi Turtle Trading adalah suatu metode trading yang dikembangkan oleh Richard Dennis dan William Eckhardt pada tahun 1980-an. Strategi ini didasarkan pada konsep Trend Following, yaitu mengikuti arah tren pasar untuk mencari peluang keuntungan.
Ide dasar dari turtle trading forex adalah bahwa setiap trader dapat belajar untuk mengikuti aturan trading yang sederhana, terukur, dan konsisten menerapkan aturan tersebut, trader dapat menghasilkan keuntungan yang konsisten dalam jangka panjang. Turtle Trading juga mengedepankan manajemen risiko ketat dengan menentukan batas kerugian yang dapat ditoleransi, sehingga risiko dalam trading bisa diminimalkan.
Para Turtle Traders, sebutan untuk para trader yang mengikuti strategi Turtle Trading, menggunakan sistem yang terdiri dari beberapa indikator teknikal seperti Moving Average dan Donchian Channel untuk mengidentifikasi tren pasar dan menentukan kapan harus masuk serta keluar dari pasar. Mereka juga menggunakan strategi piramida untuk menambah posisi trading yang menguntungkan dan membatasi kerugian terjadi.
Dengan menggunakan strategi Turtle Trading, trader dapat mengoptimalkan peluang keuntungan dan menghindari risiko kerugian yang tidak perlu. Meskipun strategi ini dianggap cukup sederhana, namun para Turtle Traders telah membuktikan bahwa strategi ini bisa menghasilkan keuntungan yang konsisten dalam jangka panjang.
Prinsip Dasar Strategi Turtle Trading
Prinsip dasar dari strategi Turtle Trading adalah mengikuti arah tren pasar untuk mencari peluang keuntungan yang optimal. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dasar dari strategi Turtle Trading:
1. Tren pasar sebagai landasan strategi
Tren pasar adalah landasan strategi Turtle Trading. Para Turtle Traders menggunakan konsep Trend Following untuk mengidentifikasi arah tren pasar yang sedang terjadi. Mereka percaya bahwa pasar selalu bergerak dalam tren, baik itu uptrend (tren naik) atau downtrend (tren turun). Dengan mengikuti tren pasar, para Turtle Traders dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian.
Para Turtle Traders juga menggunakan berbagai indikator teknikal seperti Moving Average dan Donchian Channel. Moving Average digunakan untuk mengukur harga rata-rata dalam periode tertentu, sementara Donchian Channel digunakan untuk mengukur range harga tertinggi dan terendah dalam periode tertentu.
2. Breakout dan Donchian Channel
Dalam strategi Turtle Trading, Donchian Channel adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi breakout. Breakout adalah saat harga menembus level support atau resistance yang telah ditentukan. Donchian Channel terdiri dari tiga garis, yaitu upper band, lower band, dan middle band. Upper band menunjukkan harga tertinggi dalam periode tertentu, sementara lower band menunjukkan harga terendah dalam periode tertentu. Middle band merupakan nilai rata-rata dari upper band dan lower band.
Para Turtle Traders menggunakan Donchian Channel untuk mengidentifikasi breakout. Jika harga menembus upper band, maka dapat dianggap sebagai sinyal untuk membeli. Sebaliknya, jika harga menembus lower band, maka dapat dianggap sebagai sinyal untuk menjual. Dalam strategi Turtle Trading, trader akan memasuki pasar ketika breakout terjadi dan memasang stop loss di bawah level support atau resistance yang telah ditentukan.
3. Sistem 1 (20-day breakout) dan Sistem 2 (55-day breakout)
Sistem 1 dan Sistem 2 adalah dua sistem trading yang digunakan dalam strategi Turtle Trading. Sistem 1 merupakan 20-day breakout, artinya para Turtle Traders akan membeli ketika harga melewati level tertinggi dalam 20 hari terakhir dan menjual ketika harga turun di bawah level terendah dalam 20 hari terakhir. Sistem 1 digunakan untuk mengidentifikasi pergerakan harga jangka pendek.
Sementara itu, Sistem 2 merupakan 55-day breakout, artinya para Turtle Traders akan membeli ketika harga melewati level tertinggi dalam 55 hari terakhir dan menjual ketika harga turun di bawah level terendah dalam 55 hari terakhir. Sistem 2 digunakan untuk mengidentifikasi pergerakan harga jangka menengah.
Dalam strategi Turtle Trading, para Turtle Traders menggunakan kedua sistem ini untuk memperdagangkan instrumen pasar yang berbeda. Sistem 1 digunakan untuk memperdagangkan instrumen pasar yang lebih volatile dan dengan pergerakan harga yang lebih cepat seperti komoditas, sedangkan Sistem 2 digunakan untuk memperdagangkan instrumen pasar yang lebih stabil dan dengan pergerakan harga yang lebih lambat seperti saham.
4. Position sizing dan money management
Position sizing dan money management adalah dua aspek penting dalam strategi Turtle Trading. Position sizing merujuk pada jumlah lot atau ukuran posisi yang diambil dalam setiap trading, sedangkan money management merujuk pada manajemen risiko yang ketat untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Dalam strategi Turtle Trading, para Turtle Traders menggunakan position sizing yang berbeda untuk setiap trading. Jumlah lot yang diambil ditentukan berdasarkan risiko yang dapat ditoleransi dan ukuran akun trading. Para Turtle Traders akan memasang stop loss di bawah level support atau resistance yang telah ditentukan untuk membatasi kerugian dalam setiap trading. Dengan cara ini, para Turtle Traders dapat meminimalkan risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan.
Selain itu, money management juga sangat penting dalam strategi Turtle Trading. Para Turtle Traders menentukan batas kerugian yang dapat ditoleransi untuk setiap trading dan memastikan bahwa risiko dalam trading tidak melebihi batas yang telah ditentukan. Mereka juga menggunakan strategi piramida untuk menambah posisi trading yang menguntungkan dan membatasi kerugian yang mungkin terjadi.
Langkah-langkah Menerapkan Strategi Turtle Trading
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menerapkan strategi Turtle Trading dalam trading Forex:
1. Pelajari konsep Trend Following
Konsep Trend Following adalah landasan dari strategi Turtle Trading. Kamu harus mempelajari tentang bagaimana mengidentifikasi tren pasar dan mengikuti arah tren untuk mencari peluang keuntungan.
Dalam strategi Turtle Trading, konsep Trend Following digunakan untuk memperdagangkan instrumen pasar yang berbeda seperti saham, obligasi, dan komoditas. Para Turtle Traders akan memasuki pasar ketika tren terlihat kuat dan meninggalkan pasar ketika tren mulai berbalik. Dengan menggunakan konsep Trend Following, para Turtle Traders dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian.
2. Pelajari indikator teknikal
Para Turtle Traders menggunakan indikator teknikal seperti Moving Average dan Donchian Channel untuk mengidentifikasi tren pasar dan mengikuti breakout. Pelajari tentang cara menggunakan indikator teknikal ini untuk mengidentifikasi tren pasar dan memasuki atau keluar dari pasar.
3. Tentukan jangka waktu trading
Dalam strategi Turtle Trading, trader dapat memilih jangka waktu trading yang berbeda seperti jangka pendek atau jangka menengah. Pilihlah jangka waktu trading yang sesuai dengan preferensi dan gaya tradingmu.
4. Gunakan position sizing yang tepat
Position sizing adalah metode untuk menentukan ukuran posisi trading yang tepat berdasarkan risiko yang dapat ditoleransi dan ukuran akun trading. Position sizing yang tepat sangat penting dalam strategi Turtle Trading karena dapat membantu meminimalkan risiko kerugian dan meningkatkan peluang keuntungan.
Salah satu metode yang sering digunakan adalah Fixed Fractional Position Sizing. Metode Fixed Fractional Position Sizing menggunakan persentase tetap dari modal trading untuk menentukan ukuran posisi trading.
Sebagai contoh, jika persentase risiko yang ditoleransi adalah 2% dari modal trading dan modal trading adalah $10.000, maka ukuran posisi trading adalah $200 (2% dari $10.000). Jika stop loss ditentukan pada level $1, maka jumlah lot yang diambil adalah $200/$1 = 200 lot.
5. Terapkan strategi piramida
Strategi piramida adalah strategi yang digunakan dalam strategi Turtle Trading untuk menambah posisi trading yang menguntungkan dan membatasi kerugian yang mungkin terjadi. Strategi piramida dilakukan dengan menambah posisi trading secara bertahap ketika tren masih berlangsung dan membatasi kerugian dengan menempatkan stop loss di bawah level support atau resistance yang telah ditentukan.
7. Disiplin
Disiplin dan konsistensi dalam menerapkan aturan trading sangat penting dalam strategi Turtle Trading. Jangan terpengaruh oleh emosi atau sentimen pasar, tetaplah fokus pada aturan trading yang telah ditetapkan.
Menerapkan Metode Turtle Trading Tanpa Risiko
Dengan mempelajari strategi Turtle Trading yang terkenal dari Richard Dennis, para trader dapat memperluas wawasan dan keterampilan trading mereka. Namun, untuk mengimplementasikan strategi tersebut dengan baik, sangat penting bagi para trader untuk mengasah kemampuan mereka tanpa risiko terlebih dahulu.
Akun demo trading HSB adalah alat yang sangat berguna untuk tujuan ini. Di sini, Sobat Trader dapat berlatih dan menguji strategi mereka menggunakan dana virtual hingga $100,000 secara gratis.
Setelah merasa lebih mampu dan percaya diri, Sobat Trader dapat membuka akun live trading dengan tiga langkah mudah. Registrasikan akun live trading HSB dengan melengkapi dokumen identitas diri, verifikasi data dengan tahapan KYC (Know Your Customer), dan transfer deposit trading hanya ke akun segregasi resmi milik HSB Investasi ya, Sobat Trader.
Dengan regulasi resmi dari BAPPEBTI, HSB memberikan jaminan keamanan dan kepercayaan bagi para nasabahnya. Jangan lewatkan pula berbagai promo trading menarik yang ditawarkan oleh HSB, yang dapat membantu memaksimalkan potensi profit dalam trading. Dengan demikian, mari bersama-sama menjadikan trading sebagai bagian yang menguntungkan dalam perjalanan investasi kita, dengan dukungan penuh dari HSB!
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Cara Memulai Bisnis Logam Mulia Antam untuk Pemula!
Apa itu Logam Mulia Antam? Logam Mulia Antam adalah produk emas batangan berkualitas tinggi yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk. Produk ini d...
- Iran Serang Israel, Ini Dampaknya bagi Harga Komoditas Emas Dunia
Kamu pasti sudah mendengar kabar terbaru mengenai serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah pagi ini. Kiriman lebih...
10 Kalender Ekonomi Penting untuk Trading EmasDalam dunia trading emas, memahami pergerakan pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Salah satu alat ...
- Inilah Cara Mengetahui Harga Emas Hari Ini Naik atau Turun
Emas telah lama diakui sebagai salah satu aset berharga, baik sebagai instrumen investasi maupun simbol kekayaan. Fluktuasi harga emas dapat memeng...
20 Manfaat Trading Gold di Tahun 2024Kamu mungkin bertanya-tanya, apa yang membuat trading gold begitu menarik di tahun 2024? Sobat Trader, emas tetap menjadi primadona bagi para inves...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil