Dibanding Investasi Bitcoin, Warren Buffett Lebih Memilih 2 Aset Ini

Dilansir dari Kontan, Terlepas dari volatilitas harga bitcoin baru-baru ini, nilai cryptocurrency ini telah melonjak lebih dari 95% selama lima tahun terakhir. Namun, meskipun bitcoin telah menjadi semakin populer, ada satu investor terkemuka yang tetap skeptis terhadap aset ini, yaitu Warren Buffett.

Pada rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway tahun lalu, Buffett menyatakan bahwa meskipun ia tidak tahu apakah harga bitcoin akan naik atau turun, ia yakin bahwa "bitcoin tidak akan menghasilkan apa-apa."

Inilah alasan mengapa Oracle of Omaha tidak memiliki bitcoin. "Jika Anda memberi tahu saya bahwa Anda memiliki semua bitcoin di dunia dan menawarkannya kepada saya seharga US$ 25, saya tidak akan menerimanya karena apa yang akan saya lakukan dengannya?" tanya Buffett. 

Buffett kemudian menambahkan, "Saya harus menjualnya kembali kepada Anda dengan satu atau lain cara. Itu tidak akan melakukan apa-apa."

Pada saat Buffett membuat pernyataan tersebut, bitcoin diperdagangkan sekitar US$ 38.000 per koin. Sekarang, nilainya telah turun ke level US$ 21.700.

Kelemahan Bitcoin

Berikut tiga alasan mengapa Warren Buffett tidak mau memiliki bitcoin, dilansir dari CNBC:

1. Buffett tidak menganggap crypto sebagai uang

Sebagai aset yang dapat diperdagangkan, bitcoin berkembang pesat. Namun, apakah bitcoin memenuhi tiga kriteria uang? Menurut definisi yang umum, uang seharusnya menjadi alat tukar, penyimpan nilai, dan unit akun. Buffett menyebut bitcoin sebagai "fatamorgana."

"Itu tidak memenuhi persyaratan sebagai mata uang," kata miliarder tersebut pada CNBC pada tahun 2014.

2. Warren Buffett tidak memahaminya

Buffett menjadi salah satu investor paling sukses dalam sejarah dengan berinvestasi pada saham yang ia pahami. 

"Saya sudah cukup banyak masalah dengan hal-hal yang saya kira saya ketahui. Mengapa saya harus mengambil posisi long atau short dalam sesuatu yang tidak saya pahami?" katanya kepada Yahoo Finance.

3. Mata uang kripto tidak memiliki nilai unik sama sekali

Buffett tidak menyukai bitcoin karena ia menganggapnya sebagai aset yang tidak produktif. Buffett terkenal menyukai saham perusahaan yang nilai dan arus kasnya berasal dari produksi sesuatu.

Namun, menurut Buffett, cryptocurrency tidak memiliki nilai nyata. Dalam wawancara dengan CNBC pada tahun 2020, ia mengatakan, "Mereka tidak mereproduksi, tidak dapat mengirimkan cek kepada Anda, tidak dapat melakukan apa-apa, dan apa yang Anda harapkan adalah ada orang lain yang datang dan membayar lebih banyak uang untuk mereka nanti, tapi kemudian orang itu yang mendapat masalah."

Aset yang Dipilih Warren Buffett

Sambil mengkritik bitcoin, Buffett menyinggung dua jenis aset yang akan ia beli jika diberi kesempatan, dilansir dari Money Wise.

1. Apartemen

Buffett tidak keberatan memiliki bangunan apartemen dengan harga yang tepat. "Jika Anda menawari saya 1% dari semua rumah apartemen di negara ini dan meminta US$ 25 miliar lagi, saya akan menulis cek untuk Anda. Ini sangat sederhana," kata investor legendaris itu.

Baik ekonomi sedang booming atau resesi, orang selalu membutuhkan tempat tinggal. Dengan harga real estat yang naik ke tingkat yang tidak terjangkau di banyak bagian negara, menyewa telah menjadi satu-satunya pilihan bagi banyak orang.

2. Tanah Pertanian

Pertanian dan bitcoin tidak memiliki banyak kesamaan. Bitcoin diciptakan pada tahun 2009, sementara komunitas pertanian mulai terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Buffett mungkin tidak dikenal sebagai investor pertanian, tetapi ia melihat nilai dalam kelas aset ini, yaitu lahan pertanian.

"Jika Anda berkata, untuk 1% dari semua lahan pertanian di Amerika Serikat, bayar kelompok kami US$ 25 miliar, saya akan menulis cek untuk Anda sore ini," kata Buffett.

Tanah pertanian adalah aset berwujud yang menghasilkan makanan, dan itulah nilai nyata yang dilihat Buffett.

Bayu Samudera

SEO Content Writer

Satu juta download!