Takut Deposit karena Maraknya Penipuan, Nasabah Ini Bertahan 5 Tahun di HSB Investasi
Maraknya penipuan berkedok trading dan investasi membuat banyak masyarakat semakin berhati-hati sebelum menempatkan dana di pasar keuangan. Modus yang beragam, mulai dari titip dana, grup Telegram tertutup, hingga janji keuntungan tetap dalam waktu singkat, kerap menjadi jebakan bagi trader pemula.
Situasi tersebut juga dialami Dwi Ardiansyah, seorang karyawan BUMN yang mulai mempelajari trading dengan pendekatan hati-hati sebagai bagian dari pengelolaan keuangan pribadi. Ketertarikannya berangkat dari keinginan memahami prosesnya secara bertahap, bukan mengejar keuntungan cepat.
“Awalnya saya tertarik trading karena melihat ada peluang untuk menambah penghasilan. Tapi di sisi lain, saya juga sangat khawatir, terutama ketika harus melakukan deposit, walaupun nominalnya kecil,” ungkap Dwi.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Ia melihat sendiri bagaimana banyak kasus broker bermasalah yang akhirnya merugikan nasabah. Risiko dana tidak bisa ditarik kembali menjadi salah satu hal yang paling ia pertimbangkan sejak awal.
Berhati-hati Sejak Awal Mengenal Trading
Dwi mulai mengenal trading sejak tahun 2020. Pada masa itu, pandemi COVID-19 membuat kondisi ekonomi sedang penuh ketidakpastian dan aktivitas masyarakat dibatasi oleh kebijakan pembatasan sosial.
Namun, alih-alih tergesa-gesa, Dwi memilih untuk lebih berhati-hati. Ia meluangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar trading secara mandiri, mulai dari analisis teknikal, pola candlestick, hingga mencari literasi melalui berbagai sumber edukasi.
Ia menuturkan bahwa trading bukan soal seberapa besar hasil yang bisa didapat, melainkan bagaimana prosesnya dijalani dengan aman dan terukur.

Menentukan Pilihan pada Broker Teregulasi
Di tengah kekhawatiran tersebut, pria yang menetap di Banten ini memutuskan untuk menggunakan platform HSB Investasi. Keputusan ini didasari oleh status legalitas HSB yang telah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), serta didukung oleh lembaga kliring resmi.
“Yang membuat saya lebih yakin adalah HSB sudah tersertifikasi dan terdaftar resmi. Itu penting buat saya, karena banyak kasus penipuan berawal dari broker yang tidak jelas legalitasnya,” jelas Dwi.
Keyakinan tersebut semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Dwi merasakan bahwa proses trading di HSB berjalan stabil, mulai dari eksekusi transaksi hingga penarikan dana.
Transparansi dan Konsistensi Jadi Alasan Bertahan di HSB
Menurutnya, salah satu kekhawatiran terbesar nasabah adalah ketika dana tidak bisa ditarik, terutama setelah transaksi trading dilakukan. Pengalaman inilah yang justru membuatnya bertahan menggunakan HSB Investasi hingga lebih dari lima tahun.
“Di HSB, penarikan dana atau withdraw bisa dilakukan dengan transparan dan tidak ada kendala. Itu yang paling penting buat saya sebagai nasabah,” tuturnya.
Selama menggunakan HSB Investasi, ia merasa aktivitas trading dapat dijalani dengan lebih tenang karena prosesnya jelas, sehingga hasil transaksi bisa dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan keuangan pribadinya. Baginya, spread yang relatif kompetitif serta minimnya gangguan teknis membuat aplikasi ini layak digunakan, baik oleh trader pemula maupun trader yang sudah berpengalaman.

Trading Bukan Soal Mengejar Keuntungan Besar
Meski telah merasakan hasil dari trading, Dwi menegaskan bahwa keberlanjutan jauh lebih penting dibandingkan mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat. Ia menekankan pentingnya konsistensi, disiplin, dan pengelolaan risiko.
“Kita tidak boleh greedy atau serakah. Ketika sudah mendapat profit yang lumayan, itu harus dijaga. Selain itu, kita juga harus konsisten dan punya pola trading yang jelas, apakah day trading atau scalping, dan dijalankan dengan presisi,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan faktor eksternal, seperti kebijakan ekonomi global dan kondisi geopolitik, yang dapat memengaruhi pergerakan pasar, khususnya pada instrumen seperti emas atau XAUUSD.
Pesan untuk Trader di Tengah Maraknya Penipuan
Setelah lima tahun menggunakan HSB Investasi, Dwi mengaku tidak menemui kendala berarti, baik dari sisi teknis maupun non-teknis. Pengalaman ini semakin menguatkan pandangannya bahwa memilih broker yang tepat merupakan langkah awal yang sangat krusial.
Ia juga memberikan semangat bagi trader yang baru memulai maupun yang sudah lebih dulu bergabung agar tidak mudah putus asa dan terus belajar.
“Apapun yang kita upayakan dengan sungguh-sungguh, InshaAllah akan ada hasilnya. Yang penting, tetap realistis dan berhati-hati,” tutup Dwi.
Di tengah maraknya kasus penipuan investasi, pengalaman Dwi Ardiansyah menjadi pengingat bahwa kehati-hatian dan pemilihan broker yang teregulasi dapat menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan aktivitas trading.
Kamu bisa mencoba aplikasi HSB Investasi sebagai broker forex terbaik di Indonesia yang hadir dengan:
- Latihan dengan akun demo gratis $10,000.
- Produk lengkap: forex, saham Amerika Serikat, indeks global (Hang Seng, SP500, atau Dow Jones index), dan komoditas (XAUUSD, XAGUSD, USOIL).
- Gunakan MetaTrader 5 dengan 38 indikator teknikal, sinyal trading, dan AI trading interaktif pertama di Indonesia.
- Komisi dan spread rendah, trading jadi lebih efisien dan profit maksimal.
- Aman & diawasi BAPPEBTI, OJK, dan Bank Indonesia
-
CS online 24 jam Senin-Jumat. Siap bantu kalau kamu butuh support saat proses KYC.
Yuk, download aplikasi HSB Investasi Android dan iOS sekarang! Mulai dari deposit kecil, latihan strategi di akun demo, lalu kembangkan modalmu di akun real. Saatnya jadi trader yang lebih percaya diri
FAQ tentang Maraknya Penipuan Trading
Apa saja ciri penipuan berkedok trading yang sering terjadi?
Penipuan trading umumnya menawarkan keuntungan tetap dalam waktu singkat, mengajak titip dana, atau mengarahkan nasabah ke grup tertutup tanpa transparansi. Dalam banyak kasus, legalitas broker tidak jelas dan dana sulit atau tidak bisa ditarik kembali.
Mengapa banyak orang takut deposit saat mulai trading?
Ketakutan ini wajar, terutama karena maraknya kasus dana nasabah yang tidak bisa ditarik. Minimnya edukasi dan maraknya janji keuntungan instan membuat banyak orang ragu sebelum benar-benar memahami risiko dan mekanisme trading.
Bagaimana cara menghindari penipuan saat memilih broker trading?
Langkah awal yang penting adalah memastikan broker terdaftar dan diawasi oleh regulator resmi seperti BAPPEBTI serta didukung lembaga kliring. Selain itu, proses transaksi dan penarikan dana sebaiknya dilakukan secara mandiri tanpa perantara.
Apakah broker teregulasi menjamin tidak ada risiko?
Tidak. Regulasi tidak menghilangkan risiko pasar, namun membantu memastikan bahwa aktivitas trading berjalan sesuai aturan, dana nasabah dikelola secara terpisah, dan proses transaksi dilakukan secara transparan.
Apakah trading selalu identik dengan keuntungan besar?
Tidak. Trading merupakan aktivitas berisiko yang membutuhkan pemahaman, disiplin, dan pengelolaan risiko. Fokus utama seharusnya pada proses yang terukur, bukan mengejar hasil besar dalam waktu singkat.


