Mercury Retrograde & Trading Emas: Mitos atau Peluang Volatilitas?
Di dunia trading yang sarat dengan data NFP, CPI, dan The Fed, ada satu anomali yang sering dibicarakan oleh sebagian trader: Mercury Retrograde. Fenomena astrologi ini dipercaya membawa kekacauan, miskomunikasi, dan volatilitas tak terduga ke pasar keuangan, terutama pada aset safe-haven seperti Emas.
Benarkah pergerakan planet bisa memengaruhi chart XAU/USD? Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Mercury Retrograde, mengapa ia dikaitkan dengan pasar emas, sinyal apa yang diperhatikan trader, dan (yang terpenting) bagaimana pandangan skeptis serta manajemen risiko yang rasional dalam menghadapinya.
Apa Itu Mercury Retrograde?
Secara astronomis, “Retrograde” (mundur) adalah ilusi optik di mana planet Merkurius tampak bergerak mundur di langit jika dilihat dari Bumi. Ini terjadi 3-4 kali setahun karena perbedaan kecepatan orbit Bumi dan Merkurius mengelilingi matahari.
Namun, dalam astrologi (khususnya astrologi keuangan), fenomena ini dipercaya memiliki dampak negatif:
- Merkurius adalah planet yang mengatur komunikasi, teknologi, perjalanan, dan pemikiran jernih.
- Saat retrograde, hal-hal tersebut diyakini akan kacau, tertunda, dan penuh kesalahan.
Mengapa Mercury Retrograde Dipercaya Mempengaruhi Trading Emas?
Para penganut teori ini mengaitkan kekacauan Merkurius langsung dengan aktivitas pasar. Emas (XAU/USD) menjadi fokus karena statusnya sebagai aset safe-haven yang sensitif terhadap kepanikan dan ketidakpastian.
Teorinya adalah sebagai berikut:
- Gangguan Teknologi dan Komunikasi:
- Platform trading bisa mengalami glitch atau lag misterius.
- Rilis data ekonomi bisa disalahartikan atau direvisi secara tak terduga.
- Terjadi slippage yang parah atau order yang gagal tereksekusi.
- Kekacauan Mental dan Analisis:
- Trader menjadi lebih rentan terhadap keputusan impulsif, panic selling, atau salah membaca chart.
- Analisis yang sudah matang tiba-tiba gagal total.
- Meningkatnya fat-finger error (salah ketik lot atau harga).
- Peningkatan Volatilitas dan Kepanikan:
- Kombinasi dari (1) dan (2) menciptakan volatilitas tinggi dan pergerakan harga yang “liar” tanpa alasan fundamental yang jelas.
- Saat terjadi kepanikan atau ketidakpastian yang tidak rasional ini, trader secara alami akan lari ke aset aman, yaitu Emas.
Sinyal Emas Apa yang Dikaitkan dengan Fenomena Ini?
Bagi trader yang mengamati fenomena ini, mereka tidak trading berdasarkan astrologi, tetapi mereka bersiap menghadapi anomali pasar berikut:
- Volatilitas Ekstrem: Harga emas bisa bergerak naik-turun secara tajam dalam range yang lebar tanpa mengikuti pola teknikal yang normal.
- False Breakouts (Sinyal Palsu): Harga Emas mungkin menembus level support atau resistance kuat, namun dengan cepat berbalik arah, menjebak trader yang masuk posisi breakout.
- Puncak atau Lembah Sesaat: Periode ini sering dikaitkan dengan terbentuknya titik balik (reversal) besar—entah itu puncak harga (blow-off top) atau dasar harga (panic bottom) yang terjadi secara tiba-tiba.
Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Mercury Retrograde & Trading
Periode Mercury Retrograde berikutnya di tahun 2025 dijadwalkan berlangsung dari sekitar 25 November hingga 15 Desember 2025. Periode ini sering menjadi fokus trader yang mengamati teori ini.
Tidak. Secara ilmiah, tidak ada bukti statistik kuat yang menghubungkan pergerakan planet Merkurius dengan pergerakan pasar saham atau emas. Teori ini murni didasarkan pada korelasi dan keyakinan astrologi, bukan kausalitas (sebab-akibat) yang terbukti.
Sebagian besar trader profesional mengandalkan analisis fundamental dan teknikal. Namun, beberapa trader (terutama yang legendaris seperti W.D. Gann) diketahui menggunakan siklus astrologi. Saat ini, mayoritas trader menganggapnya sebagai 'anomali' atau 'mitos pasar' daripada alat analisis utama. Kapan jadwal Mercury Retrograde berikutnya?
Apakah teori ini terbukti secara ilmiah?
Apakah trader profesional menggunakan ini?
Pandangan Skeptis dan Manajemen Risiko (Realitas Trading)
Penting untuk bersikap objektif. Seperti yang disebutkan di FAQ, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori ini.
Namun, trading adalah soal mengelola probabilitas. Ada dua kemungkinan mengapa pasar terlihat kacau saat Mercury Retrograde:
- Kebetulan Murni: Pasar memang volatile sepanjang waktu, dan kebetulan saja bertepatan dengan jadwal retrograde.
- Self-Fulfilling Prophecy (Ramalan yang Terwujud Sendiri): Jika ada cukup banyak trader (terutama big players) yang percaya bahwa pasar akan kacau dan volatile selama periode ini, mereka akan menyesuaikan posisi mereka (misalnya, memperketat stop loss atau menjual lebih cepat). Tindakan kolektif inilah yang pada akhirnya menciptakan volatilitas yang mereka takutkan.
Strategi Manajemen Risiko (Rasional): Terlepas dari alasan di baliknya, jika kamu khawatir akan peningkatan volatilitas (baik karena astrologi atau kebetulan), strategi manajemen risikonya tetap sama:
- Kurangi Ukuran Lot: Jangan ambil risiko berlebihan saat pasar tidak dapat diprediksi.
- Perketat (atau Perlebar) Stop Loss: Sesuaikan stop loss kamu dengan ekspektasi volatilitas yang lebih tinggi.
- Hindari Over-trading: Jangan terpancing untuk masuk-keluar pasar hanya karena harga bergerak liar.
- Selalu Konfirmasi Sinyal: Jangan pernah trading HANYA berdasarkan jadwal Mercury Retrograde. Gunakan konfirmasi dari indikator teknikal atau fundamental lain.
Siap Menghadapi Volatilitas Pasar, Kapanpun Terjadi?
Pada akhirnya, apakah itu karena Mercury Retrograde, rilis data NFP, atau pidato The Fed, volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari trading emas. Kunci suksesnya adalah manajemen risiko yang disiplin.
HSB Investasi, sebagai broker legal teregulasi BAPPEBTI, menyediakan platform trading yang andal untuk membantumu mengelola risiko di segala kondisi pasar. Daftar sekarang dan manfaatkan akun demo gratis HSB. Uji strategimu dalam menghadapi pasar yang volatile dengan dana virtual $10.000 sebelum kamu mempertaruhkan modal sungguhan! Yuk, download aplikasi HSB Investasi Android dan iOS sekarang!***





