Harmonacci patterns indicator yaitu indikator teknikal yang berfungsi untuk memprediksi pergerakan harga saham serta menentukan titik-titik yang tepat untuk buy dan sell secara akurat. Harmonacci dapat digunakan untuk untuk mengamati harga pasar pada aset apapun dan dapat diterapkan tanpa batasan timeframe.
Banyak trader mengenal indikator ini dengan istilah harmonic pattern, yakni alat analisis gabungan antara fibonacci dan geometri. Mari kenali berbagai informasi tentang harmonacci patterns untuk solusi trading akurat dan cuan di bawah ini.
Mengenal Harmonacci Patterns Indicator
Harmonacci pattern merupakan pola-pola geometrik yang ditarik dari grafik harga aset-aset pada pergerakan pasar. Penarikan grafik ini menggunakan deret angka fibonacci sebagai acuannya. Strategi trading menggunakan harmonacci patterns berupaya memprediksi pergerakan harga pasar dan menentukan titik pembalikan yang tepat untuk posisi entry dan exit.
Teknik trading ini diterapkan berdasarkan premis bahwa pola-pola harga yang terbentuk melalui histori akan selalu berulang. Oleh sebab itu, harmonacci menggunakan golden ratio dan turunannya supaya membentuk berbagai macam pola yang harmoni.
Golden ratio dari indikator fibonacci terbukti dapat menjelaskan histori pergerakan harga pada aset-aset finansial, salah satunya forex. Nah, teknik trading harmonacci juga terlahir dari konsep ini, yakni mampu menjelaskan pergerakan harga pasar melalui histori yang berulang secara lebih akurat.
Baca juga: Mengenal 12 Jenis Chart Pattern Lengkap Untuk Pemula
Cara Kerja Harmonacci Patterns Indicator
Untuk memahami cara kerja harmonacci patterns, kamu perlu memantau potensi pergerakan pasar secara berkala dan memahami cara kerja indikator ini menggunakan alat bantu fibonacci. Harmonacci patterns terdiri dari lima titik yang akan membentuk sebuah pola. Titik tersebut terdiri dari gartley, butterfly, crab, bat, dan shark.
Pola-pola ini memiliki tiga titik (ABC) dan empat titik (ABCD). Semua pergerakan harga aset yang terjadi di antara titik-titik ini saling berkaitan dan akan membentuk rasio berdasarkan titik fibonacci. Pola-pola ini biasanya membentuk sebuah struktur berbentuk M atau W dan kombinasi M dan W.
Sebagai contoh, kali ini akan membahas cara kerja salah satu pola harmonacci yang sederhana, yaitu pola ABCD. Pola ini akan memberikan sinyal kepada trader apabila terjadi bullish atau bearish. Untuk komponen pola ABCD terdiri dari garis AB dan CD sebagai kaki dan garis BC sebagai koreksi.
Baca juga: Panduan Singkat Membaca Pola Candlestick
Untuk menarik titiknya, kamu perlu mengikuti peraturan di bawah ini:
- Ketika kamu menarik garis AB, maka koreksi BC harus mencapai fibonacci 0.618.
- Ketika kamu menarik garis CD, setidaknya BC harus mencapai fibonacci 0.0.
- Panjang garis AB harus sama dengan CD.
- Lama pergerakan harga dari setiap titik harus sama. Misalnya, pergerakan titik A ke B durasinya sama, begitupun dengan titik C ke D.
Jika sudah terlihat tanda-tanda bahwa grafik akan membentuk pola tertentu, gambarlah fibonacci dengan swing dari titik A ke B. Setelah itu, kamu perlu mengukur panjang koreksi. Pastikan koreksi telah sampai pada fibonacci 0.0 jika pola yang terbentuk adalah ABCD bullish.
Di sini, kamu dapat mengeksekusi stop loss dan target profit ketika harga telah mencapai level fibonacci tertentu. Kedua proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan trailing stop atau dapat disesuaikan dengan risiko dan reward masing-masing trader.
Cara Menggunakan Harmonacci Patterns Indicator dalam Trading
Tingkat kesuksesan strategi harmonacci patterns indicators dipengaruhi oleh tipe pasar, rentang waktu, kondisi mental trader, dan manajemen trading. Supaya mendapatkan hasil yang maksimal, trader perlu melakukan back testing dan simulasi supaya dapat mengimplementasikannya dengan tepat. Di bawah ini terdapat cara-cara menerapkan harmonacci patterns saat melakukan trading.
1. Perhatikan Harmonacci Pattern Bullish dan Bearish
Pola harmonacci bullish biasanya menunjukkan adanya kenaikan harga pasar. Nah, ketika kamu melihat pola ini, pertahankan aset yang dimiliki dan jual nanti ketika harganya sudah mencapai target profit.
Sementara itu, harmonacci bearish mengindikasikan adanya penurunan harga saham. Ketika kamu melihat serangkaian pola ini, sebaiknya jual aset yang kamu miliki untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
2. Perhatikan Entry dan Stop Loss
Ketika indikator ini merepresentasikan kondisi pasar yang akurat, kamu bisa membuka posisi entry, terutama saat terjadi pembalikan harga. Selain itu, kamu bisa menempatkan stop loss pada posisi long entry atau di atas posisi short entry.
3. Perhatikan Jarak Waktu Harmonacci Patterns
Jika pola yang terbentuk dari harmonacci patterns terjadi dalam rentang waktu yang sempit, maka kamu dapat mengambil keputusan untuk entry dan exit sesuai dengan pola yang terbentuk.
Begitu pun sebaliknya, jika proyeksi pola harmonacci cenderung melebar lantaran terbentuk dalam rentang waktu yang cukup lama, ada baiknya kamu mengombinasikan beberapa indikator sebelum mengambil posisi.
Nah, itu dia informasi lengkap mengenai harmonacci patterns indicator untuk trading. Indikator ini dapat digunakan saat kamu melakukan trading pasar aset keuangan seperti trading forex dan saham. Supaya bisa melakukan analisis yang akurat dan tepat sasaran, kamu dapat melakukan simulasi terlebih dahulu dengan membuat akun demo di aplikasi broker HSB.
Selain simulasi trading saham, kamu dapat melakukan simulasi trading emas online dan berbagai komoditas lainnya, seperti perak dan minyak mentah. Untuk harga komoditas emas akan diperbaharui secara otomatis sebagai referensi bagi para trader. Namun, untuk harga yang lebih aktual, kamu dapat melihatnya di aplikasi HSB secara langsung. Jadi, tunggu apalagi? Download aplikasi HSB sekarang juga!